Standar Pelayanan Kefarmasian Tinjauan Pustaka

5 Life long learner adalah apoteker dituntun selalu menambah pengetahuan dan ketrampilan untuk mengembangkan kualitas diri. 6 Teacher adalah apoteker dapat memberikan edukasi dan pelatihan bagi stafnya. 7 Leader adalah kemampuan apoteker menjadi pemimpin di apotek. 8 Researcher adalah apoteker berperan serta dalam berbagai penelitian untuk mengembangkan ilmu kefarmasiannya Summers Mackie, 2006. c. Peranan Apoteker di Apotek Apoteker mempunyai peran di apotek sebagai pengawas resep klinis, memberikan informasi kepada konsumen tentang obat-obatan dan terapi, menyediakan informasi kesehatan bagi masyarakat dan sebagai promosi, penilaian dan pengobatan untuk penyakit ringan, sebagai pengawas profesional dari penjualan obat-obatan, penghubung dengan tenaga kesehatan profesional lainnya Bhimaray et al., 2012.

3. Standar Pelayanan Kefarmasian

a. Pelayanan Kegiatan pelayanan farmasi di apotek meliputi : 1 Pengkajian Resep 2 Dispensing Kegiatan dispensing meliputi : a Menyiapkan obat sesuai dengan resep b Melakukan peracikan obat jika diperlukan c Pemberian etiket pada obat d Memasukan obat ke dalam wadah yang benar dan tepat untuk menghindari penggunaan obat yang salah e Menyerahkan obat disertai pemberian informasi dan penggunaan obat kepada pasien dilakukan dengan cara yang baik f Membuat salinan resep pasien dan menyimpan resep pada tempatnya. 3 Pelayanan Informasi Obat PIO Pelayanan informasi obat adalah kegiatan apoteker dalam memberikan informasi mengenai obat. Informasi yang diberikan meliputi informasi dosis obat, bentuk sediaan, formulasi khusus, rute dan metode pemberian obat, farmakokinetik, farmakologi, terapeutik dan alternatif, informasi penggunaan obat pada ibu hamil dan menyusui, efek samping obat, interaksi obat, harga obat dan lain-lain. 4 Konseling Konseling adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh apoteker dengan konsumen atau keluarga dari pasien untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat. Apoteker dapat menggunakan metode three prime question sebagai awal sesi konseling dengan pasien. Jika tingkat kepatuhan pasien dinilai kurang patuh, maka apoteker dapat melanjutkan dengan metode health belief model. 5 Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Home Pharmacy Care 6 Pemantauan Terapi Obat PTO Kriteria pasien yang mendapat pemantauan terapi obat adalah : a Anak-anak, lanjut usia serta ibu hamil dan menyusui b Pasien yang menerima obat lebih dari 5 jenis c Pasien dengan multidiagnosis d Pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati e Pasien yang menerima obat dengan indeks terapi sempit f Obat-obat yang menyebabkan reaksi obat merugikan 7 Monitoring Efek Samping Obat MESO Depkes RI, 2014 b. Sumber Daya Kefarmasian 1 Sumber Daya Kefarmasian Pelayanan kefarmasian di apotek dilakukan oleh apoteker yang dapat dibantu oleh apoteker pendamping atau tenaga teknis kefarmasian yang telah memiliki surat tanda registrasi, surat izin praktik atau surat izin kerja. Apoteker senantiasa dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang baik, dapat mengambil keputusan dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada secara efektif dan efisien, mampu berkomunikasi dengan pasien atau dengan tenaga profesional kesehatan lainnya, dapat memimpin dan mengelola apotek, meningkatkan ilmu serta ketrampilannya dan ikut berpartisipasi dalam penelitian dalam mengembangkan dan melaksanakan pelayanan kefarmasian Depkes RI, 2014. 2 Sarana dan Prasarana Lokasi pendirian apotek harus mudah ditempuh atau diakses oleh masyarakat. Sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan pelayanan kefarmasin di apotek meliputi ruangan penerimaan resep, ruangan pelayanan resep dan peracikan, ruangan penyerahan obat, ruangan konseling, ruangan penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, ruangan penyimpanan serta ruangan arsip Depkes RI, 2014.

4. Kepuasan Konsumen