9 karakteristik kuat dalam identitas individu maupun kelompok melalui barang
konsumsi yang mereka miliki.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana konstruksi tanda hedonisme yang dibangun dalam iklan Clas Mild versi
Is Today
?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari peneltian yang hendak dilakukan ini adalah: Untuk mengetahui konstruksi tanda hedonisme yang di bangun dalam iklan Clas
Mild versi
Is Today
.
D. Manfaat Penelitian
Dalam kegiatan ini tentunya diharapkan agar nantinya dapat memberikan manfaat yang dapat digunakan sebagaimana mestinya. Peneliti memberikan
batasan dalam menentukan manfaat yang akan hendak dihasilkan melalui penelitian ini, yang terbagi dalam aspek berikut:
1. Manfaat Praktis
Diharapkan agar masyarakat umum mengerti mengenai apa yang sebenarnya hendak dikomunikasikan oleh pihak produsen rokok Clas Mild
melalui iklan yang dikeluarkan terebut. Sehingga pada akhirnya nanti
10 masyarakat umum akan menyadari bahwa sebuah iklan akan dapat
mempengaruhi pola tingkah perilaku mereka dalam kehidupan sosial.
2. Manfaat Teoritis
Pada bagian akademis tentunya peneliti hendak mencoba memberikan manfaat yang nantiya akan dapat digunakan sebagai acauan dalam berbagai
aspek pendidikan ataupun akademis. Peneliti mengharapkan akan memberikan manfaat bagi para akademisi khususnya mereka yang belajar mengenai iklan,
apapun bentuknya. Bahwa pengemasan sebuah konsep budaya juga merupakan hal penting serta perlu bagi meraka untuk memahami hal tersebut
dengan baik, sehingga nantinya dapat memberikan pengaruh yang tentunya positif bagi konsumen.
E. Kajian Teori
Adapun teori-teori yang akan digunakan peneliti sebagai landasan dalam melakukan penelitiannya adalah sebagai berikut :
1. Definisi Komunikasi
Komunikasi merupakan landasan awal dalam melakukan penelitian ini. Setidaknya dalam pengemasan makna setiap hubungan antar manusia
komunikasilah yang menjadi awal dari pertukaran pesan yang akan dimaknai kemudian. Adapun pengertian komunikasi adalah :
“merupakan sebagai apa yang terjadi bila makna diberikan suatu perilaku. Bila seseorang memperhatikan perilaku kita dan memberinya
11 makna, komunikasi telah terjadi terlepas apakah kita menyadari perilaku
kita atau menyengajanya atau tidak ” Mulyana Rakhmat, 2010:12.
Hubungan antar manusia selalu membutuhkan komunikasi, artinya manusia tidak akan tidak berkomunikasi dalam proses memenuhi kebutuhan
hidup mereka. Komunikasi menjadi kebutuhan pokok yang dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja. Hal ini berkaitan erat dengan manusia sebagai
makhluk individu maupun manusia sebagai makhluk sosial. Di mana dalam menjalin hubungan antar manusia, pengertian satu sama lain didapat melalui
komunikasi yang terjalin dengan baik sesama manusia itu sendiri. Ranah komunikasi begitu luas hingga batasan-batasannya tidak bisa
dirumuskan dalam satu pernyataan saja. Tetapi setidaknya dari banyaknya definisi mengenai komunikasi, dapat secara sederhana diungkapkan sebagai
proses penyampaian pesan dari pihak komunikator ke komunikan. Kegiatan komunikasi selalu menyertakan konteks dimana ia sedang berlangsung serta
media yang dipergunakan dalam penyampaian pesannya. “Communikation is
the greatest single factor affe
cting a person’s health and relationship to others” Satir dalam Gamble, 1984 : 7. Komunikasi membangun peran
penting dalam ranah hubungan kemanusiaan. Manusia merupkan makhluk yang hidupnya saling membutuhkan satu sama lain, sehingga dalam proses
kegiatan sehari-harinya komunikasi merupakan bagian dari kebutuhan tersebut.
12 Dalam kajian Ilmu Komunikasi terdapat beberapa level komunikasi.
Deddi Mulyana 2009:83 menjelaskan beberapa level komunikasi: 1.
Komunikasi Intrapribadi Adalah komunikasi dengan diri sendiri.
2. Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antar orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secra langsung, baik secara
verbal ataupun non verbal. 3.
Komunikasi Kelompok Merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelmpok kecil
small group- communication
, jadi bersifat tatap muka. 4.
Komunikasi Publik komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang
khalayak, yang tidak bisa dikenali satu persatu. 5.
Komunikasi Organisasi Merupakan komunikasi yang terjadi dalam suatu orgnisasi, bersifat formal
dan juga informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok.
6. Kumunikasi Massa
Komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak surat kabar, majalah atau elektronik radio, televisi, berbiaya relatif mahal, yang
13 dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan
kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen.
Sumber data dari penelitian adalah iklan TV yang mana termasuk dalam level komunikasi massa, maka di bawah ini adalah kajian teori mengenai
komunikasi massa :
Komunikasi Massa
Kajian dalam penelitian ini masuk dalam ranah komunikasi massa, yang mana iklan-iklan TVC yang menjadi kajian penelitian. Komunikasi massa ialah
“studi ilmiah tentang media massa beserta peran yang dihasilkan, pembacapendengarpenonton yang akan coba diraihnya, dan efeknnya terhadap
mereka” Nurudin, 2009:2. Komunikasi masssa secara sederhana merupakan proses komunikasi yang terjadi dengan menggunakan media massa TV, Radio,
Koran, Majalah, dll dengan karakteristik khalayak yang heterogen serta anonim. Arinya komunikasi massa tidak merujuk pada perorangan, target dari
komunikasi massa selalu bersifat besar dalam kuantitasnya atau bisa juga dikatakan
segmented
.
Iklan TV
Iklan TV adalah objek utama dalam penelitian ini, di mana TV adalah salah satu media massa yang menjadi sarana dalam melakukan kegiatan periklanan.
“Advertising Televisi disertakan dalam acara, sehingga seagian besar perhatian
14 pembeli media difokuskan pada performa berbagai acara dan bagaimana acara
itu menarik pemirsa” Wells, dkk, 2011:319. Menurut Nurudin, komunikasi massa memiliki beberapa ciri, diantaranya
adalah sebagai berikut Nurudin, 2009:19-31: a
Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga b
Komunikasi dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen c
Pesannya Bersifat Umum d
Komunikasinya Berlangsung Satu Arah e
Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan f
Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis, dan
g
Komunikasi Massa Dikontrol oleh
Gatekeeper
Dengan adanya beberapa ciri komunikasi massa yang diungkapkan Nurudin di atas, maka TV sebagai media massa dan tempat terjadinya
komunikasi massa telah memainkan ciri tersebut. Komunikasi yang belangsung satu arah, serta komunikasi yang mengandalkan peralatan teknis adalah sifat
Televisi pada umumnya.
2. Hedonisme
Hedonisme telah diperkenalkan oleh bangsa yunani sejak berabad-abad yang lalu. K, Bertens dalam bukunya menuliskan bahwa hedonisme muncul
pada kira-kira 433-355 s.M yang ditemukan oleh Aristippos yang merupakan murid dari Sokrates. Pada masa berikutnya, hal-hal mengenai hedonisme ini
15 diteruskan oleh filsuf lain dari yunani Epikuros pada 341-270 S.M, seorang
pemimpin sekolah filsafat di Athena. Pada masa Aristippos kesenangan atau kenikmatan yang diusung dalam hedonisme adalah hal yang bersifat badani
saja, artinya kesenangan merupakan hal-hal yang dapat dirasakan oleh gerak tubuh tubuh manusia.
Pembagian gerak yang melambangkan kesenangan menurut Aristippos dalam hedonis Bertens, 1993:236 :
a. Gerak yang kasar dan itulah ketidaksenangan, misalnya rasa sakit,
b. Gerak yang halus dan itulah kesenangan,
c. Tiadanya gerak merupakan suatu keadaan yang netral, misalnya tidur.
Aristippos juga menekankan bahwa kesenangan harusnya dipahami sebagai kesenangan yang aktual atau pada saat itu juga, artinnya kesenangan
tidak diartikan kesenangan masa lalu maupun kesenangan pada masa yang akan datang. Kemudian Aristippos juga menjelaskan bahwa dalam mencari
kesenangan juga harus ada batasnya serta memerlukan pengendalian diri atasnya.
“pengendalian diri tidak sama dengan meninggalkan kesenangan. Yang penting ialah mempergunakan kesenangan dengan baik dan tidak
membiarkan diri terbawa olehnya, ….” Bertens, 1993:236.
Pandangan mengenai kesenangan dalam konsep hedonisme tidak berhenti pada tahap itu saja. Filsuf yang melanjutkan ajaran mengenai
hedonisme selanjutnya, yaitu Epikuros menerangkan bahwa sifat dari
16 kesenangan tidak berhenti pada yang bersifat badani saja, dan juga tidak
hanya yang bersifat aktual. Artinya bahwa kesenangan juga merupakan keseluruhan dari rentang waktu yang dialami oleh manusia, dari masa
kesenangan dimasa lalu hingga kesenangan dimasa yang akan datang. Dalam mengakui kesenangan yang melebihi pada tahap badani, Epikuros Menuliskan
sepucuk surat kepada Monoikeus Bertens, 1993:237 yang berisi : “
Bila kami mempertahankan bahwa kesenangan adalah tujuannya, kami tidak memaksudkan kesenangan inderawi, tapi kebebasan dari
nyeri dalam tubuh kita dan kebebasan dari kekerasan dalam jiwa”
Pada tahapan ini Bertens mengungkapkan bahwa biarpun setiap kesenangan dapat dinilai baik, namun hal ini tidak berarti bahwa setiap
kesenangan harus dipergunakan, dan hendak berbasis akan tingkat keinginan. Oleh karena itu Epikuros telah membagi tiga pembeda atas keinginan
Bertens,1993:237 : a.
Keinginan alamiah yang perlu seperti makanan, b.
Keinginan alamiah yang tidak perlu seperti makanan yang enak, dan c.
Keinginan yang sia-sia seperti kekayaan. Hedonisme
“merupakan gejala perkembangan kelas menengah baru biasanya ditandai dengan usaha mnegaskan identitas dirinya lewat barang-
barang konsumsi” Ibrahim, 2011:232 . Budaya ini merepresentasikan adanya kegiatan yang bertajuk hura-hura dalam melakukan kegiatan kehidupan.
Budaya yang sudah tersebar sejak lama ini akan mampu mempengaruhi
17 khalayak jika dimuat dalam pengkonsepan sebuah iklan yang kebanyakan
bersifat persuasif. Akan tidak bisa dipungkiri bahwa khalayak akan secara terus menerus menerima terpaan media yang memuat hedonisme yang
mengajarkan penegasan identitas diri melalui barang konsumsi. Hedonisme adalah filsafat yang menyatakan bahwa kenikmatan adalah
hal yang paling utama, paling penting untuk dikejar atau diperjuangkan. Istilah ini berasal dari Yunani „hedone‟ yang artinya „kenikmatan‟ Yuana,
2010: 51. Budaya ini mempunyai banyak persepsi yang berbeda-beda pada tiap
kalangannya. Akan tetapi pada intinya yang dibicarakan Hedonis ialah mengenai „Kenikmatan‟.
Hedonis sering kali disebut Epicurianisme sebagai suatu sistem pemikiran moral ateis mulai dengan filsuf Epicurus, yang hidup antara
tahun 342 dan 720 SM. Nama itu berasal dari kata Yunani Hedone yang berarti „Kenikmatan‟ Simon Danes, 2000:11.
Meurut Simon Danes hedonisme juga memiliki banyak pengikut yang bertahan selama beradab-abad. Namun demikian, budaya ini juga dianggap
bermasalah dalam kehidupan kemanusiaan. Alasan-alasan tersebut ialah: a.
Banyak filsuf tidak setuju dengan Epicurus bahwa semesta tidak memiliki makna dan tujuan.
b. Epicurus mengira kita harus mengerjakan apa yang memberi kenikmatan,
dan menghindari penderitaan.
18 c.
Epicurus mengejarkan bahwa manusia pada dasarnya adalah pencari kenikmatan. Simon Danes, 2000:11.
3. Semiotika
Semiotik dapat dikatakan ilmu yang mempelajari tentang tanda yang merepresentasikan akan suatu hal. Dalam definisi Sausure Budiman dalam
Sobur, 2004:12, semiotik atau semiologi adalah “Sebuah ilmu yang mengkaji
kehidupan tanda-tanda di tengah masyarakat dan, dengan demikian, menjadi bagian dari disiplin psikologi sosial”.
Kajian semiotika atau semiologi merupakan salah satu teori dalam kajian komunikasi yang kemudian digunakan untuk menelaah makna dari
suatu atau beberapa tanda yang terdapat dalam media massa. “…..Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya
berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama manusia. Semiotika, atau dalam istilah Barthes, Semiologi,
pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan Humanity memaknai hal-hal things
” Sobur, 2004:15.
Semiotika pada dasarnya digunakan untuk membaca makna suatu tanda yang terdapat pada kehidupan sehari-hari manusia. Tanda-tanda tersebut
berasal dari media massa yang tidak selalu bermakna satu atau tunggal. Artinya makna dari sebuah tanda dapat berubah-ubah sesuai dengan konteks
serta kondisi ketika pesan disampaikan. Semiotika menurut Charles Sanders Pierce Sobur,2004:13, ialah
bahwa ;
19 “yang menjadi dasar semiotika adalah konsep tentang tanda: tak hanya
bahasa dan dan sistem komunikasi yang tersusun oleh tanda-tanda, melainkan dunia itu sendiri pun - sejauh terkait dengan pikiran manusia
– seluruhnya terdiri atas tanda-tanda kerena, jika tidak begitu, manusia tidak akan bisa menjalin hubungannya dengan realitas”.
Pierce juga membagi tanda menjadi tiga hal, berdasarka objeknya Sobur, 2004:41-42. Hal tersebut adalah :
a. Icon Ikon
Merupakan tanda yang memliki hubungan alamiah antara penanda dan juga pertandanya. Ikon juga bisa dikatakan sebagai acuan antara tanda
dan objek sebagai sebuah kemiripan. b.
Indeks Indeks merupakan hubungan alamiah dan juga hubungan sebab akibat
antara tanda dan petandanya. c.
Simbol Simbol ialah tanda yang memiliki hubungan alamiah antara tanda dan
petandanya, di mana hubungan keduanya bersifat semena dan sesuai dengan perjanjian yang terjadi pada masyarakat.
Pemaknaan tanda tidak hanya berhenti pada pesan yang apa yang disampaikan, akan tetapi juga mengenai apa yang ada di balik pesan itu
sendiri. Misalnya saja bahasa atau gaya bahasa yang digunakan dalam penyampaian sebuah pesan yan kemudian akan dimaknai oleh penerima pesan
nantinya.
20 “Bahasa itu adalah sistem tanda, dan setiap tanda akan tersusun dari dua
bagian, yakni
signifier penanda
dan signified
petanda. ………..Suara-suara, baik suara manusia, binatang, atau bunyi-bunyian,
hanya bisa dikatakan sebagai bahasa bilamana suara atau bunyi tersebut mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan ide-ide, pengertian-
pengertian tertentu
” Sobur, 2004:46.
Bagan 1.1 Model Semiotika Saussure
Sign Composed of
Signification External reality
Signifier signified
or meaning
Elemen-elemen makna dari Saussure Fiske, 2012:73
͞Tanda merupakan sebuah objek fisik yang memiliki makna, atau menggunakan istilah petanda signified dan penanda signifier.
Signifier atau penanda adalah gambaran fisik nyata dari tanda ketika kita menerimanya-coretan pada kertas atau suara di udara. Signified
atau petanda adalah konsep mental yang mengacu pada gagambaran fisik nyata dari tanda
͟ Fiske, 2012:73.
Pandangan lain mengenai semiotik atau semiologi juga tertuang pada pikiran selain dua filsuf di atas. Dimana pada dasarnya tanda tidak hanya
dimaknai dari makna denotasinya saja, akan tetapi tanda juga dapat dimaknai melalui makna konotasinya.
“Tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang
melandasi keberadaanya” Sobur, 2004:69.
21 Menurut Roland Barthes, Pemaknaan akan konotasi membutuhkan
kejelian serta keaktifan dari pembacanya. Di mana arti dari tanda-tanda tersebut juga akan terpengaruh akan adanya mitos dari kebudayaan yang
menaungi sebuah masyarakat. “………konotasi walaupun merupakan sifat asli tanda, membutuhkan
keaktifan pembaca agar dapat berfungsi. ……….Sistem ke-dua ini oleh
Barthes disebut dengan Konotatif, yang dalam mythologies-nya secara tegas ia bedakan dari denotatif atau sistem
pemaknaan tataran pertama” Sobur, 2004:69.
Bagan 1.2 Peta Tanda Roland Barthes
1. Signifier
Penanda 2.
Signified Penanda
3. Denotative Sign Tanda denotatif
4. CONOTATIVE SIGNIFIER
PENANDA KONOTATIF 5.
CONOTATIVE SIGNIFIED PETANDA KONOTATIF
6. CONOTATIVE SIGN TANDA KONOTATIF
“Dari peta Barthes di atas terlihat bahwa tanda denotative 3 terdiri atas penanda 1 dan petanda 2. Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda
denotative adalah juga penanda konotatif 4. Jadi, dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak hanya sekedar memiliki makna tambahan
namun juga mengandung kedua bagian tanda detnotatif yang melandasi keberadaanya
” Sobur, 2004:69.
22 Dari paparan di atas teori dari Barthes yang akan digunakan penulis
dalam melakukan penelitian tentang Hedonis ini. Denagan menggunakan metode semiologi dari Bartes penelitian ini akan membahas mengenai
konstruksi makna hedonis dalam tataran konotatif dan juga tataran denotatifnya.
Setelah pembacaan tanda melalui sistem konotasi dan juga denotasi, kemudian pada tatanan selanjutnya pembacaan akan sebuah tanda juga
belranjut pada yahapan mitos. “Mitos adalah cerita yang digunakan suatu
kebudayaan untuk menjelaskan atau memahami beberapa aspek dari realitas atau alam”
Fiske, 2010:121. Pada sistem mitos, pembacaan tanda dimasukkan atau disisipkan dalam sistem nilai budaya. Yang berarti bahwa
tanda juga merupakan produk dari sebuah budaya.
Bagan 1.3. Peta Tanda Tatanan Kedua Roland Barthes
Dua tatanan prtandaan Barthes Fiske, 2010:122
23
4. Iklan
Iklan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan sesuatu kepada khalayak dengan mengahrapkan respon dari khalayak itu
sendiri. Dalam dunia periklanan ada empat aspek yang biasa disebut dengan AIDA yang terkandung dalam kegiatan periklanan. Keempat hal tersebut
ialah,
Awareness,
di mana sebuah periklanan akan menimbulkan kesadaran aka keberadaan akan sebuah merek yang sedang beriklan.
Interest
, merupakan tahap di mana khalayak mulai tertarik dengan keberadaan merek tersebut.
Ketertarikan akan produkjasa yang sedang dikomunikasikan. Kemudian
Desire
, yakni timbul nya rasa „ingin‟ dari khalayak. Keinganan mengenai
produkjasa tersebut. Khalayak mulai memiliki rasa ingin untuk sekedar mencoba atau bahkan memiliki produkjasa tersebut. Lalu yang terkakir
Action,
tahapan ketika khalayak sudah menunjukan perubahan perilakunya terhadap iklan yang muncul. Perilaku ini biasanya ditunjukkan dengan
tindakan untuk membeli produkjasa tersebut. Menurut Madjadikara 2004:11-14 jenis iklan terbagi atas iklan media
cetak, elektronik, dan juga media lainnya. Akan tetapi pada kajian ini peneliti hanya akan berfokus pada media elektronik saja, khususnya televisi. Maka
media elektronik menurut Madjadikara adalah ; Media elektronik terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu media yang
bisa didengar audio, khususnya Radio dan media yang bisa didengar dan juga dilihat audio-visual, khususnya Televisi
” Madjadikara,
2004:13.
24 Madjadikara juga mengkategorikan iklan sesuai jenisnya. Berikut jenis-
jenis iklan tersebut : a.
Iklan Komersial dan Non Komersial Iklan Komersial adalah iklan yang bertujuan mendukung kampanye
pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial yang dimuat atau disiarkan melalui media Audio Radio atau audio-visual televisi dalam
bahasa inggris bisa disebut Commercial saja. sedangkan iklan nonkomersial banyak jenisnya, termasuk iklan undangan tender, orang
hilang, lowonga kerja, duka cita, mencari suami atau istri, dan sebagainya Madjadikara, 2004:17
b. Iklan
Corporate
Iklan Corporate adalah iklan yang bertujuan membangun citra image yang pada akhirnnya tentu diharapkan juga membangun citra positif
produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut Madjadikara,
2004:18. Dalam penelitian ini, objek yang akan dikaji adalah iklan yang terdapat
pada media eletronik serta merupkan iklan yang bersifat Komersil yang bertujuan untuk mendukung pemasaran produkjasa guna menimbulkan
penjualan maupun meningkatkan penjualan atas suatu produkjasa tersebut.
25
F. Metodologi Penelitian
a. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotik. Yakni “semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita
alami sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dulu tetapi seperti yang disajikan sekarang” Bungin, 2010:169. Sehingga pada akhirnya peneliti
akan dapat memadukan keseluruhan interpretasi menjadi satu gambaran yang mencakup keseluruhan.
b. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode semiotik atau semiologi. Melalui penggambaran dalam iklan Clas Mild, yang menggambaran budaya
hedonisme akan dijabarkan menggunakan kajian-kajian semiotik dari Roland Barthes. Kemudian simbol serta tandanya akan dilihat dari adegan atau
penggambaran yang merujuk atau berkaitan dengan unsur-unsur dalam hedonisme.
Dalam kajian semiotik Roland Barthes, makna digali dan dikaji melalui pemaknaan dua tahap yakni konotatif serta denotatif. Dengan demikian maka
analisis dari data-data yang aka diteliti akan menggunakan tabel kerja seperti yang tertuang dalam kajian semiotik Barthes agar dapat membantu
mempermudah dalam menganalisis data.
26
Bagan 2.1 Tabel Kerja Analisis I
Dua tatanan prtandaan Barthes Fiske, 2010:122. c.
Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini adalah materi-materi iklan televisi Clas Mild
is Today
Yang diambil atau di-
download
dari
youtube.
Sumber data penelitian ini adalah iklan Clas Mild dengan Campaign Clas Mild
Is Today
yang terbagi menjadi empat versi, yakni : 1.
Iklan Clas Mild
Is Today
versi balapan, 2.
Iklan Clas Mild
Is Today
versi Club malam, 3.
Iklan Clas Mild
Is Today
versi kumpul bersama, 4.
Iklan Clas Mild
Is Today
versi modifikasi mobil.
d. Teknik Perolehan Data
Penelitian akan dilakukan dengan mengamati materi-materi iklan televisi Clas Mild
is Today
dengan menggunakan teknik dokumentasi dalam
menganalisis konten-konten iklan Clas Mild
is Today.
Melalui dokumentasi terhadap iklan-iklan diatas dengan cara mengumpulkan semua materi iklan
tersebut untuk kemudian dianalisis . “Dokumentasi merupakan sebuah metode
27 pengumpulan data yang biasanya terjadi dalam riset-riset historis, yang
bertujuan untuk menggali data-data masa lampau secara sistematis dan objektif”
Kriyantono, 2007:116.
Sesuai dengan yang diungkapkan Kriyantono mengenai dokumentasi, penelitian ini merupakan penelitian yang akan menelusuri dokumen-dokumen
atau arsip dari iklan-iklan Clas Mild versi lama hingga yang terbaru yakni pada versi Clas Mild
is Today.
G. Teknik Analisis Data