Tahap Perencanaan Tindakan Tahap Pelaksanaan Tindakan

50

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah bentuk siklus, setiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Pada akhir pertemuan diharapkan tercapainya tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan pembelajaran gerak dasar lari 40 meter melalui pembelajaran permainan kasti yang dimodifikasi. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model spiral yang di kembangkan oleh Kemmis dan Taggart seperti pada gambar 3.1 sebelumnya, yaitu model siklus yang di lakukan secara berulang, berkelanjutan artinya semakin lama diharapkan semakin meningkat perubahan atau pencapaian hasilnya. Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Perencanaan pembelajaran menggunakan prosedur pembelajaran gerak dasar lari 40 meter melalui pembelajaran permainan kasti yang dimodifikasi adalah sebagai berikut: a. Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi permasalahan seputar pembelajaran gerak dasar lari 40 meter melalui pembelajaran permainan kasti yang dimodifikasi. b. Melakukan wawancara sebagai alat pengumpulan data informasi yang dilakukan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan 51 guru dan siswa tentang pelaksanaan pembelajaran gerak dasar lari 40 meter melalui pembelajaran permainan kasti yang dimodifikasi. c. Membuat lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melihat proses pembelajaran gerak dasar lari 40 meter melalui pembelajaran permainan kasti yang dimodifikasi mengenai aktivitas guru dan siswa serta untuk memperoleh data. Dengan cara diadakan pengamatan terhadap pembelajaran dengan memfokuskan kemampuan siswa pada gerak dasar lari 40 meter. Data yang akan diobservasi adalah proses dan hasil pelaksanaan pembelajaran gerak dasar lari 40 meter melalui pembelajaran permainan kasti yang dimodifikasi. d. Membuat RPP dengan menerapkan pembelajaran gerak dasar lari 40 meter melalui pembelajaran permainan kasti yang dimodifikasi. e. Peneliti dan guru mengadakan tanya jawab pendapat mengenai tindakan yang akan dilakukan pada pembelajaran gerak dasar lari 40 meter melalui pembelajaran permainan kasti yang dimodifikasi. f. Mengadakan media pembelajaran. g. Membuat alat evaluasi.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, kegiatan dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan praktisi. Seandainya siklus I tujuan pembelajaran belum tercapai, maka akan diperbaiki dengan siklus II dan dilanjutkan dengan siklus III sampai tujuan pembelajaran dapat tercapai. 52 Mengacu pada perencanaan tersebut diatas, maka pelaksanaan tindakan pada setiap siklus adalah sebagai berikut: a. Kegiatan awal 1 Mempersiapkan sarana dan prasarana di lapangan. 2 Mengkondisikan siswa untuk menerima pembelajaran. 3 Membentuk kelompok. 4 Melakukan pemanasan yang mengacu pada gerakan inti. b. Kegiatan inti 1 Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa. 2 Memberi penjelasan dan contoh. 3 Membimbing siswa belajar dan berlomba dengan permainan kasti yang dimodifikasi. c. Kegiatan akhir 1 Memberikan penjelasan materi lari sprint dan koreksi kegiatan. 2 Tanya jawab. 3 Pengetesan lari 40 meter. d. Tindak lanjut Menugaskan siswa belajar lari cepat dengan jarak 40 meter.

3. Tahap observasi

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN GERAK DASAR LONCAT MELALUI PERMAINAN LONCAT KATAK BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KADENGAN 02 KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA TAHUN 2013

14 300 151

Pembelajaran Gerak Melalui Permainan Kasti Terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani di Sekolah Dasar Negeri Mudal 01 Kelas V Kecamatan Temanggung Tahun Pelajaran 2011

0 4 91

PENGARUH PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN BOLA KECIL YANG DIMODIFIKASI TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR: (Studi Eksperimen Kelas V SD Negeri Panorama 1 Bandung).

0 0 41

MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI GAWANG PADA PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI MEDIA KARDUS DI KELAS V SDN LINGGAR I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG.

0 0 38

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK LARI ESTAFET MELALUI PERMAINAN MEMINDAHKAN BENDA (di Kelas V SDN Sukadana II Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka).

0 3 64

MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI ESTAFET MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PUNGUT PUNTUNG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SETU WETAN KECAMATAN WERU KABUPATEN CIREBON.

1 2 44

MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT 80 METER MELALUI PERMAINAN PERANGKAP BATMAN (PenelitianTindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 1 Kubangkarang Kecamatan Karangsembung Kabupaten Cirebon).

0 2 42

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVICE BAWAH BOLAVOLI MELALUI PERMAINAN LOMBA SERVICE YANG DIMODIFIKASI DI KELAS V SDN SUKAMANTRI KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 49

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LARI SPRINT 40 METER MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI KASTI DI KELAS V SDN LEBAKSIUH KECAMATAN JATIGEDE KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 47

MODIFIKASI ALAT PEMUKUL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN KASTI PADA SISWA KELAS IV SDN CILEUNYI I KEC. CILEUNYI KAB. BANDUNG.

0 1 46