Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi Melalui Program "PESDUK" Terhadap Sikap Masyarakatnya

(1)

(2)

EFEKTI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS EFEKTIVITAS KERJA HUMAS

MELALU

DiajukanUntuk

PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ITAS KERJA HUMAS

LUI PROGRA

MASYARAKAT

DiajukanUntukmemperolehgelar

PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas

YONA DWI AYU LESTARI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

ITAS KERJA HUMAS PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI

RAM PESDUK

MASYARAKAT

SKRIPSI

memperolehgelar PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas

Oleh :

YONA DWI AYU LESTARI NIM 41808168

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

2012

PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI

PESDUK TERHADAP

MASYARAKATNYA

SKRIPSI

memperolehgelarSarjana Strata Satu (s1) PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas

Oleh :

YONA DWI AYU LESTARI 41808168

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI TERHADAP SIKAP

Strata Satu (s1) PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas

YONA DWI AYU LESTARI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI SIKAP

Strata Satu (s1) PadaProgram StudiIlmuKomunikasiKonsentrasiHumas

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


(3)

(4)

iv

ABSTRAK

EFEKTIVITAS KERJA HUMAS PEMERINTAHAN KOTA CIMAHI

MELALUI PROGRAM “PESDUK” TERHADAP

SIKAP MASYARAKATNYA Oleh:

Yona Dwi Ayu Lestari NIM. 41808168 Di bawah bimbingan: Dr. Atang Syamsudin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” terhadap Sikap Masyarakatnya Tersebut. Sehingga untuk menjawab masalah tersebut peneliti menganalisa tujuan, rencana, waktu yang ditetapkan, yang ditentukan terhadap kognisi,sikap, masyarakat Cimahi.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survei dan teknik analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, studi kepustakaan, dan internet searching. Populasi penelitian ini adalah Masyarakat Kota cimahi yang berjumlah 241.614 orang. Dengan menggunakan Stratified Proportional Random Sampling, maka diperoleh sampel penelitian berjumlah 100 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar korelasi antara tujuan Humas dengan sikap masyarakat adalah 0,615. Besar korelasi antara rencana Humas dengan sikap masyarakat 0,620. Besar korelasi antara waktu yang ditetapkan dengan sikap 0,743. Efektivitas Humas Pemerintahan kota Cimahi melalui program pesduk dengan kognitif masyarakat adalah 0,696. Besar korelasi antara efektifitas kerja Humas Pemerintahan melalui program Pesduk dengan afektif masyarakat adalah 0,632. Besar korelasi antara efektifitas kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi dengan konatif peserta adalah 0,603. Besar korelasi antara efektifitas kerja Humas pemerintahan kota Cimahi dengan sikap masyarakatnya adalah 0,730. Hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, mengisyaratkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara efektivitas kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “pesduk” terhadap sikap masyarakatnya Tersebut, dengan korelasi sebesar 0,730 mempunyai pengaruh yang kuat,terarah dan signifikan.

Saran yang diberikan setelah penelitian dilakukan adalah Humas Pemerintahan kota Cimahi mempertahankan konsistensinya dalam menjaga hubungan baik dengan publik internal maupun publik eksternal serta meningkatkan wujud keterlibatan perusahaan dalam usaha pengembangan masyarakat (Community Development).


(5)

v

its ATTITUDE SOCIETY By:

Yona Dwi Ayu lestari NIM. 41808168

This Research under supervise of, Dr.Atang Syamsudin

This research aim to to know effectiveness how far work Liaison Municipal Administration Of Cimahi through program " Pesduk" to its Attitude Society. So that to answer the problem researcher analyse target, plan, expense of whichbudgeted, specified time, and amount of determined personnel to cognition, attitude, society motivation of Cimahi.

Approach which used in this research quantitative with method survey and descriptive analysis technique. Technique data collecting the used enquette, interview, bibliography study, and searching internet. this Research populationUrban Community of cimahi amounting to 241.614 people. By Using Stratified Proportional Random Sampling, hence obtained research sampel amount to 100 people.

Result of research indicate that biglycorrelation between target of Liaison with society attitude 0,615 is. Big correlation between Liaison plan with society attitude 0,620 is. Big correlation between specified time Liaison Municipal administration of Cimahi through program of pesduk cognately society 0,743 is. Big correlation between evectivity work Liaison Governance throughprogram of Pesduk with society afektif 0,696 is. Big correlation between evectiyty work Liaison Municipal Administration Of Cimahi with participant konatif 0,603 is. Big correlation between evectoyotys work Liaison municipal administration of Cimahi with its society attitude 0,730. Result of data processing and examination of hypothesis, please sign that H0 refused and H1 accepted.

Conclusion of this research indicate that relation betwee] effectiveness work Liaison Municipal Administration Of Cimahi through program " pesduk" to its society attitude, with correlation equal to 0,730 having strong influence,direction and significant.

Suggestion the given after research conducted Liaison Municipal administration of Cimahi its consistency in taking care of good relationwith public and also internal public eksternal and also improve form involvement of company in effort development of society ( Community Development).


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya sehingga Usulan Penelitian ini dapat penulis selesaikan sesuai waktu yang telah di tentukan.

Penyusunan usulan penelitian ini dibuat berdasarkan hasil Penelitian di pemerintahan kota Cimahi kurang lebih 3 bulan. Usulan Penelitian ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan program Pendidikan Strata Satu Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Universitas Komputer Indonesia.

Pengalaman baru yang penulis dapatkan semasa melakukan Penelitian, semakin menambah wawasan dan gambaran mengenai cara kerja pegawai pemerintahan.

Dalam kesempatan ini, penulis berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses penelitian ini. Secara khusus penulis sampaikan terima kasih kepada :

Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, Selaku Dekan FISIP Universitas Komputer Indonesia bandung..

Yth. Drs. Manap Solihat. M.Si, Selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan pengarahan dan pandangan sebelum dan sesudah penulis melaksanakan penelitian.

Yth. Desayu Eka Surya S.sos. M.Si, selaku Dosen wali IK-4 2008 yang selalu memberikan arahan penulis untuk melaksanakan Penelitian.

Yth. Dr. Atang Syamsudin selaku pembimbing yang banyak member masukan dan arahan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

Yth. Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

Yth. Ratna Widiastuti A.md. Selaku Sekertariat Dekan Fisip Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah membantu semua keperluan penulis.


(7)

vii penulis.

Yth. Hardjono, S.Pd. Selaku kepala Bagian Humas dan Protokol yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian

Seluruh staf humas dan protokol Pemerintah Kota Cimahi dan masyarakat kota Cimahi yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data-data penunjang untuk penelitian ini.

Yth Farida Setiawati dan Yocki AdhiePrabowo Ibuku dan Kakaku tercinta yang selalu memberikan motivasi, doa serta kasih sayangnya kepada penulis dalam mengerjakan penelitian ini.

Fajar Surya A.P danRekan-rekan the Ubs, Erick, Tatang, Dara, Indri, Entry, Lely, Elmi, Beby, Imot sahabat terbaikku yang telah membantu dalam segala hal.

Salam satu perjuangan untuk teman-teman UNIKOM terutama rekan IK-4, IK Humas 2 Insyaallah kita akan lulus tahun 2012.

Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama saya melaksanakan penelitian yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih banyak pada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses menyelesaikan penelitian ini. Maka penulis selanjutnya berharap dan berterima kasih atas segala saran masukan dari pembaca. Semoga Penelitian ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Amien....

Wassalamualaikum Wr.Wb

Bandung, Agustus 2012


(8)

viii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN... i

SURAT PERNYATAAN... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN... iii

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN...xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR BAGAN ... xvii

BAB IPENDAHULUAN 1.1 1.2 Latar belakang ………... Identifikasi Masalah... 1 10 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………... 10

1.3.1 Maksud Penelitian ………... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian ………... 11

1.4 Kegunaan penelitian...………... 12

1.4.1 Kegunaan Teoritis………... 12


(9)

ix

BAB IITINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN,HIPOTESIS

14

2.1 Tinjauan Pustaka ………... 14 2.1.1

2.1.2 2.1.3

TinjauanTentang Public Relations ……… Tinjauan tentang Efektivitas... Tinjauan tentang Sikap...

17 18 20 2.2 Kerangka Pemikiran ………...

2.2.1 Kerangka Teoritis... 2.2.2 Kerangka Konseptual... 2.3 Hipotesis...

21 22 27 30

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 33

3.1 Objek Penelitian... 3.1.1 Sejarah Humas Pemkot Cimahi... 3.1.2 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Cimahi... 3.1.3 Sejarah Pesduk...

33 34 35 37 3.2 Metode Penelitian ………... 39

3.2.1 3.2.2

Desain Penelitian ………... Teknik Pengumpulan data ………...

40 40 3.3 3.4 3.5 3.3.1 3.3.2

Populasi dan sampel Penelitian... Populasi Penelitian... Sampel Penelitian... Operasionalisasi Variabel... Teknik Analisa Data...

43 43 44 47 48


(10)

x 3.6 3.5.1 3.5.2 3.6.1 3.6.2 Uji Validitas... Uji Reliabilitas... Lokasi dan Waktu Penelitian... Lokasi Penelitian... Waktu Penelitian... 51 51 52 52 52

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Uji Validitas... 4.1.1 Uji Realibitas...

55 57

4.2 Deskriptif Data Responden... 58

4.3 Analisis korelasi hubungan... 60

4.3.1 Variabel Efektivitas Kerja Humas... 61

4.3.2 Variabel Sikap Masyarakat... 67 4.4 Hasil Perhitungan statistika...

4.4.1 Tujuan Humas Melalui Program Pesduk Terhadap Sikap Masyarakatnya... 4.4.2 Rencana Humas Melalui Program Pesduk Terhadap Sikap Masyarakatnya... 4.4.3 Waktu Humas Melalui Program Pesduk Terhadap Sikap Masyarakatnya... 4.4.4 Efektivitas Kerja Humas Pemkot Cimahi melalui Program Pesduk Terhadap aspek kognitif masyarakatnya... 4.4.5 Efektivitas Kerja Humas Pemkot Cimahi melalui Program

74 74

78

82


(11)

xi

Pesduk Terhadap aspek Afektif masyarakatnya... 4.4.6 Efektivitas Kerja Humas Pemkot Cimahi melalui Program Pesduk Terhadap aspek Konatif masyarakatnya... 4.4.7 Efektivitas Kerja Humas Pemkot Cimahi melalui Program Pesduk Terhadap Sikap masyarakatnya... 4.4.8 Pembahasan Hasil Penelitian...

89 93

97

102

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 5.2

Kesimpulan Penelitian... Saran Penelitian...

106 107


(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 1.1Contoh format pesan singkat penduduk... 6 Gambar1.2diagram perkembangan Pesduk ... 6 Gambar 2.1Teori SOR...

Gambar 2.2Proses Pembentukan Sikap... Gambar 2.3Pengaplikasian SOR... Gambar 2.4Aplikasi Proses Pembentukan Sikap... Gambar 3.1Logo Kota Cimahi... Gambar 4.1 Kurva 1... Gambar 4.2 Kurva 2... Gambar 4.3 Kurva 3... Gambar 4.4 Kurva 4... Gambar 4.5 Kurva 5... Gambar 4.6 Kurva 6... Gambar 4.7 Kurva 7...

24 27 29 30 34 77 81 85 89 93 97 101


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN DAN DOKUMENTASI

Gambar L.1 Alur Pesduk... Gambar L.2 Halaman Pengaduan... Gambar L.3 Halaman Pengaduan... Gambar L.4 Form Klasifikasi Informan pesduk... Gambar L.5Form Kategori Informasi Pesduk... Gambar L.6 Surat Penugasan Pembimbing...

Gambar L.7 Surat Izin Penelitian... Gambar L.9 Lembar Revisi Usulan Penelitian...

Gambar L.10 Surat Rekomendasi pembimbing... Gambar L.11 Berita Acara Bimbingan Skripsi... Gambar L.12 Surat Pengantar Angket... Gambar L.13 Angket... Gambar L.14 Cooding Sheet... Gambar Dok.1 Gedung BITC... Gambar Dok.2 Pemkot Cimahi... Gambar Dok.3 Penyebaran Angket...

108 109 109 101 110 111 112 113 114 115 116 117 124 128 128 129


(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Hal Tabel3.1 Populasi Penelitian... 43 Tabel3.2 Sampel Penelitian... 46 Tabel3.3 Operasionalisasi Variabel...

Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Penelitian... Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Kerja Humas... Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Masyarakat... Tabel 4.3 Hasil Uji Realibitas Kuisioner Penelitian... Tabel 4.4 Tabel Responden Bedasarkan Jenis Kelamin... Tabel 4.5 Tabel Responden Bedasarkan Usia... Tabel 4.6 Tabel Responden Bedasarkan Pendidikan Terakhir... Tabel 4.7 Tabel Persepsi Responden Terhadap efektivitas Kerja Humas.... Tabel 4.8 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan1... Tabel 4.9 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan2... Tabel 4.10 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan3... Tabel 4.11 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan4... Tabel 4.12 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan5... Tabel 4.13 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan6... Tabel 4.14 Persepsi Responden Tentang Sikap Masyarakat... Tabel 4.15 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan7... Tabel 4.16 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan8... Tabel 4.17 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan9...

47 53 56 56 57 58 59 59 62 63 63 64 65 65 66 68 68 69 70


(15)

xv

Tabel 4.18 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan10... Tabel 4.19 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan11... Tabel 4.20 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan12... Tabel 4.21 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan13... Tabel 4.22 Tabel Tentang Tanggapan Responden Pertanyaan14... Tabel 4.23 Hubungan antara tujuan dan sikap... Tabel 4.24 Tabel uji t... Tabel 4.25 Hubungan Rencana dan sikap... Tabel 4.26 Tabel Uji t... Tabel 4.27 Hubungan antara waktu dan sikap... Tabel 4.28 Tabel uji t... Tabel 4.29 Hubungan antara Efektivitas dan aspek kognitif... Tabel 4.30 Tabel uji t... Tabel 4.31 Hubungan antara Efektivitas dan aspek afektif... Tabel 4.32 Tabel Uji t... Tabel 4.33 Hubungan antara Efektivitas dan aspek konatif... Tabel 4.34 Tabel Uji t... Tabel 4.35 Hubungan antara Efektivitas dan sikap... Tabel 4.36 Tabel Uji t... Tabel 4.37 Ringkasan Analisa Responden...

70 71 72 72 73 74 76 78 80 82 84 86 88 89 91 93 96 98 100 103


(16)

xvi

DAFTAR BAGAN

Hal Bagan3.1 Struktur Organisasi Pemkot Cimahi... 36 Bagan3.2 Struktur Humas Pemerintahan Kota Cimahi... 37


(17)

1 1.1. Latar Belakang masalah

Perkembangan teknologi komunikasi kini telah melahirkan kebiasaan-kebiasaan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya,baik dalam dunia politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan kehidupan lainnya.Karena posisinya yang strategis itu, teknologi komunikasi menjadi kunci utama dalam setiap pola dan prilaku kehidupan sehari-hari.

Karena itulah kemudian lahir perusahaan-perusahaan yang berkekuatan modal memanfaatkan peluang bisnis yang cukup menjanjikan ini Sebagai contoh perkembangan teknologi komunikasi yang berkembang pesat saat ini adalah cyber.Kini perkembangan cyber semakin maju.Lewat cyber kita bisa menciptakan sebuah ide-ide kreatif dan menciptakan sebuah konsep.Cyber merupakan salah satu konsep kota modern berbasis teknologi informasi yang kini telah banyak diterapkan di sejumlah kota besar di seluruh dunia. Ini adalah konsekuensi logis dari meningkatnya kebutuhan masyarakat yang ingin mengakses informasi dan berkomunikasi dengan mudah dan cepat.

Begitupun dengan instansi-instansi swasta maupun pemerintahan saat ini menggunakan Teknologi Informasi dan salah satu contohnya menggunakan cyber untuk membantu pencapaian visi misinya.Karyawan sangat berpengaruh besar dalam menciptakan suatu kegiatan atau program-program yang dapet membantu pencapaian visi misi perusahaannya, oleh karena itu di butuhkan suatu bagian


(18)

2

dalam karyawan yang berpengaruh terhadap penciptaan program atau kegiatan-kegiatan tersebut.

Begitu pula dengan Pemerintahan kota Cimahi sebagaimenyadari pentingnya meningkatkan mutu dalam menjaga persaingan perusahaan saat ini. Manusia modern saat ini sangat membutuhkan keefisienan dan keefektifan dalam segala bidang kehidupan. Dalam menyelesaikan pekerjaannya sama sekali jika dikerjakan tanpa bantuan Teknologi Informasi yang di artikan sebagai komputer, karena perkembangannya komputer selalu berjalan dengan perkembangan Teknologi Informasi.Program yang dilakukan adalah berupa program “Cyber City”. Disini maksudnya salah satu upaya pemerintahan kota Cimahi untuk mewujudkan kota Cimahi sebagai kota “Cyber City”, dengan memasukkan industri penerbitan dan percetakan sebagai bagian dari salah satu 14 sektor pembangunan. Industri tersebut diharapakan nantinya dapat menggantikan industri konvensional dan industri olahan di Kota Cimahi menjadi industri kreatif, dengan menerbitkan media massa lokal yang ruang lingkungnya hanya mencakup Kota Cimahi saja. Bagi Pemkot Cimahi membangun Cimahi “Cyber City” bukan sekedar konsep apalagi wacana tetapi diposisikan sebagai strategi pembangunan dan keunggulan dalam pembangunan , sehingga tujuan akhirnya menjadikan

“Cyber City” sebagai upaya membangun kekuatan untuk membangun yang dibuktikan dengan pembangunan di sektor teknologi informasi. Sebagai Contoh pembuatan BITC (Baros Information Techonologi Creative) adalah semacam gedung IT yang didalamnya untuk masyarakat yang berkreatifitas, contohnya pembuatan film dokumenter, parakitan laptop, pembuatan batik dan sebagainya.


(19)

Selain itu Pemerintahan kota Cimahi juga menyadari bahwa hubungan dengan publik di luar perusahaan merupakan keharusan yang mutlak. Karena perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan yang lain. Maka dari itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik internal dan publik eksternal atau masyarakat pada umumnya melalui kegiatan internal maupun kegiatan eksternal yang biasanya dilakukan oleh seorang humas.

Kegiatan eksternal humas biasanya adalah berhubungan dengan dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing dan lain sebagainya. Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya. Sedangkan melalui kegiatan internal humas dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi/perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan Pemerintahan Kota Cimahi mencoba membuat Program-Program kerja yang dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah Cimahi.

Dan oleh sebab itu agar lancarnya program yang sedang dilaksanakan butuhnya komunikasi antara pemerintah juga masyarakat, Dan yang berkaitan


(20)

4

dengan komunikasi, komunikasi adalah “proses penyampaian pesan dalam bentuk lambang-lambang yang bermakna sebagai panduan pikiran dan perasaan, berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain baik langsung secara tatap muka, maupun tidak langsung melalui berbagai media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan, perilaku.”(Effendy, 1998:60) yang bisa menciptakan ide-ide kreatif bagi perusahaanya tersebut adalah humas. Yang dapat melakukan kegiatan internal maupun eksternal.

Keberadaan Humas atau public relations sangat penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan, karena Humas yang paling berperan dalam menyebarkan informasi tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.Humas mempunyai tujuan untuk memberikan kepuasan terhadap semua pihak yang berkepentingan.Menurut Frank Jeffkins, definisi Public Relations adalah: “Segala bentuk komunikasi berencana ke luar dan ke dalam antara sebuah organisasi dengan masyarakat dengan tujuan memperoleh sasaran tertentu yang berhubungan dengan saling pengertian (mutual understanding).”(Jeffkins, 1992: 2).

Humas pada Pemerintahan kota Cimahi dikenal dengan nama kantor data, informasi dan komunikasi (Dainkom) yang merupakan salah satu lembaga Teknis Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor. 2 Tahun 2003 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja kota Cimahi selama kurun waktu 24 Jam.


(21)

Dan program yang dilakukan humasini pemerintahan kota Cimahi yang berjalan kurang lebih 2 tahun , program Cyber City yang dilakukan oleh humas Pemerintahan kota Cimahi itu berupa Pesduk dengan arti pesan singkat penduduk yang bertujuan untuk:

1. Membantu masyarakat terhubung dan berbagi informasi melalui pesan singkat sms kepada pemerintah kota cimahi.

2. Meningkatkan pelayanan publik

3. Meningkatkan koordinasi antar skpd di lingkungan pemerintah kota cimahi

4. Memangkas birokrasi

5. Mendukung uu no. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik 6. Meningkatkan mutu pelayanan aparatur kepada masyarakat

7. Sebagai alat ukur untuk melihat kecendrungan keluhan masyarakat 8. Partisipasi pengawasan kinerja aparatur untuk terwujudnya good

governance

Dan berikut Salah satu gambar Format pesduk atau pesan singkat penduduk , dibawah ini adalah gambar sebuah pesan singkat berupa pengaduan masyarakat . Pengaduan agar Pemerintah kota Cimahi memperbaiki PJU yang padam di sekitar kota Cimahi yang mengalami kerusakan. Setelah itu ada konfirmasi dari pihak Pemerintahan kota Cimahi dan segera ditindaklanjuti permasalahan kerusakan PJU tersebut.


(22)

6

Gambar 1.1

Contoh format pesan singkat penduduk

:: SMS PENGADUAN

FORMAT DUMASCMHI PESAN

CONTOH DUMASCMHI MOHON DIPERBAIKI PJU

DI JL. CIHANJUANG PADAM. TRIMS

KONFIRMASI TERIMAKASIH TELAH MENGGUNAKAN

LAYANAN INI, INFORMASI SAUDARA AKAN KAMI PROSES.

KETERANGAN MASYARAKAT MENGIRIMKAN SEBUAH

INFORMASI TENTANG PJU YANG YANG PADAM

Gambar 1.2


(23)

Sumber : Arsip Humas Pemerintahan Kota Cimahi

Program ini dilakukan, kerana pemerintahan kota Cimahi menyadari pentingnya meningkatkan kualitas perusahaan untuk masyarakatnya ,khususnya masyarakat wilayah Cimahi agar masyarakat Cimahi mendapatkan kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup, melalui media yang digunakan untuk mencapai tujuan dan rencana yang harus direalisasikan serta pembuatan kebijaksanaan yang harus disosialisasikan kepada publik yang semua itu membutuhkan kerja sama yang baik dari semua pihak. Untuk itu, kerja Humas dalam organisasi atau perusahaan harus efektif.

Efektif merupakan kata dasar dari kata sifat efektivitas yang mengandung arti berhasil atau tepat guna. Definisi efektif atau efektivitas menurut Onong Uchjana Effendy:

NO KATEGORISASI JUMLAH

1 SARAN 69

2 PERTANYAAN 131

3 LAPORAN 183

4 KELUHAN 133

5 DUKUNGAN/APRESIASI 41


(24)

8

“Efektif atau efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, dan waktu yang ditetapkan, serta jumlah personil yang ditentukan.”(Effendy, 1999: 14).

Selain itu pengertian efektivitas menurut Andre Hadjana dalam bukunya “Audit Komunikasi teori dan Praktek” adalah sebagai berikut:

1. Mengerjakan hal-hal yang benar 2. Mencapai tingkat di atas pesaing. 3. Membawa hasil

4. Menangani tantangan masa depan. 5. Meningkatkan laba kepentingan.

6. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya

Kota Cimahi tidak terlalu besar dalam sumber daya alamnya maka humas Pemerintahan Cimahi lebih mengembangkan pada sumber daya manusianya,pemerintahan kota Cimahi ingin melihat sejauh mana

sikapmasyarakat pada program yang telah mereka buat itu,

Menurut Jallaludin Rakhmat dalam bukunya “Psikologi Komunikasi” sikap dapat disimpulkan menjadi 5 yaitu :

1. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai.

2. Sikap mempunyai daya pendorong (motivasi) 3. Sikap relatif lebih menetap

4. Sikap mengandung sikap evaluatif, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan.


(25)

5. Sikap timbul dari pengalaman, tidak di bawa sejak lahir, tetapi hasil belajar.

Sedangkan menurut Alexis Tan perubahan sikap (attitude change) melipiti 1 komponen atau lebih komponen berikut:

1. Komponen kognitif

Komponen ini berhubungan dengan asalnya tidak tahu menjadi tahu dan bingung menjadi jelas.

2. Komponen afektif

Komponen ini berkaitan dengan perasaan seseorang.

3. Komponen konatif

Komponen ini bersangkutan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan. (effendy, 1986:66-67)

Sikap masyarakat sangat berpengaruh pada jalannya program ini.

Berdasarkan pada uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan menarik rumusan masalah “Sejauhmana Efektivitas Kerja

Humas Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program ”Pesduk” Terhadap Sikap Masyarakatnya.


(26)

10

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, peneliti mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Sejauhmana Tujuan Humas Pemerintahan kota Cimahi Melaluiprogram ”Pesduk”TerhadapSikap Masyarakatnya? 2. Sejauhmana RencanaHumas Pemerintahan kota Cimahi

Melaluiprogram ”Pesduk”SikapTerhadap Sikap Masyarakatnya? 3. Sejauhmana Waktu yang ditetapkanHumas Pemerintahan kota

Cimahi Melalui program “Pesduk” Terhadap Sikap Masyarakatnya?

4. Sejauhmana efektivitasHumas Pemerintahan kota Cimahi Melalui program “Pesduk” Terhadap aspek kognitifMasyarakatnya? 5. Sejauhmana EfektivitasHumas Pemerintahan kota Cimahi Melalui

program “Pesduk” Terhadap aspek afektifMasyarakatnya? 6. Sejauhmana efektivitasHumas Pemerintahan kota Cimahi Melalui

program “Pesduk” Terhadapaspek konatif Masyarakatnya? 7. Sejauhmana efektivitasHumas Pemerintahan kota Cimahi Melalui

program “Pesduk” Terhadap Sikap Masyarakatnya?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk menjawab dan menjelaskan mengenai Efektivitas kerjaHumas Pemerintahan kota


(27)

Cimahidan bagaimana pemerintahan kota Cimahi melaluiprogram “Pesduk” terhadap sikap masyarakatnya.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Sedangkan tujuan diadakannya penelitian ini adalah:

1. Untuk Mengetahui TujuanHumasPemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” terhadap sikap masyarakatnya.

2. Untuk Mengetahui RencanaHumasPemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” terhadap sikap masyarakatnya...

3. Untuk Mengetahui waktu yang di tetapkan Humas Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” terhadap sikap masyarakatnya.

4. Untuk Mengetahui Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk”Terhadap aspek kognitif masyarakatnya. 5. Untuk Mengetahui Efektivitas Kerja Humas

Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” Terhadap aspek afektif masyarakatnya.

6. Untuk Mengetahui Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” Terhadap aspek konatif masyarakatnya.


(28)

12

7. Untuk Mengetahui Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” Terhadap sikap masyarakatnya.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pengembangan Ilmu Komunikasi terutama dalam bidang Humas serta memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masalah efektifitas Humas dalam mengadakan program di perusahaan untuk meningkatkan citra perusahaan dan mendapatkan sikap dari pihak eksternalnya yaitu masyarakat..

1.4.2. Kegunaan Praktis

Secara praktis, penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat berguna, yaitu untuk:

1. Peneliti

Penelitian ini merupakan aplikasi ilmu dan menambah wawasan serta pengetahuan dalam bidang Ilmu Komunikasi pada umumnya dan tentang Humas khususnya, yaitu mengenai program kerja Humas dalam suatu Perusahaan melalui kegiatan internal ataupun eksternal.


(29)

2. Program Studi dan Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan literatur dan acuan secara umum bagi mahasiswa UNIKOM dan khususnya mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi mengenai langkah Humas tidak hanya di lingkungan perusahaan atau internal tapi juga eksternal ataupun masyarakatnya.

3. Instansi

Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan evaluasi sebagai bahan masukan untuk pemerintahan kota Cimahi dalam melaksanakan program kerja di Kantor berupa kegiatan-kegiatan internal ataupun eksternal yang bisa mendapatkan timbal balik dari pihak-pihak eksternal maupun internal yaitu masyarakatnya.


(30)

14 BAB II

Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran, Hipotesis 2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1. Tinjauan Tentang Public Relations 1. Pengertian Public Relations

Definisi Public Relations menurut Frank Jeffkins adalah:

“Segala bentuk komunikasi berencana ke luar dan ke dalam antara sebuah organisasi dengan masyarakat dengan tujuan memperoleh sasaran tertentu yang berhubungan dengan saling pengertian (mutual understanding)”. (Jeffkins, 1992: 2).

Menurut W. Emerson Reck, Public Relations Director, Colgate University yang dikutip oleh Abdurrachman adalah:

“Public Relations is the continued process keying policies, services

and actions to the best interest of those individual and groups whose confidence and goodwill an individual or institutions covets, and secondly, it is the interpretation of these policies, services and

actions to assure complete understanding and appreciation”. (Public Relations adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Kedua, pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan dan sikap adalah untuk


(31)

(Abdurrachman, 2001: 25).

Menurut J. C. Seidel, Public Relations Director Division of Housing, State of New York yang dikutip oleh Abdurrachman adalah:

“Public Relations is the continuing process by which management endeavors to obtain goodwill and understanding of its customer, its employees and the public at large, inwardly through self analysis and

correction, outwardly through all means of expression”. (Public Relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen ke dalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, ke luar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan). (Abdurrachman, 2000: 24-25).

Walaupun Public Relations memiliki berbagai definisi, namun esensinya sama. Menurut Edward L. Bernays yang dikutip oleh Rachmadi, mengatakan bahwa Public Relations mempunyai tiga arti diantaranya:

1. Penerangan masyarakat,

2. Persuasi untuk merubah sikap dan tingkah laku masyarakat,

3. Usaha untuk mengintegrasikan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya. (Rachmadi, 1992: 19).

Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli, dapat dilihat adanya kesamaan pokok pikiran mengenai Public Relations yaitu:


(32)

16

Public Relations merupakan kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari publik atau masyarakat.

Sasaran Public Relations merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau perusahaan.

Public Relations adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu badan atau organisasi dengan masyarakat melalui suatu komunikasi timbal balik antara dua arah. Hubungan harmonis ini timbul dari adanya mutual understanding, mutual confidence, dan image yang baik, serta opini publik yang positif.

Public Relations adalah suatu proses yang kontinu ke luar dan ke dalam organisasi atau perusahaan dari usaha-usaha manajemen dan proses penetapan serta pelaksanaan kebijaksanaan demi kepentingan langganannya, pegawainya, dan publik umumnya.

Kesemua hal di atas dapat dilaksanakan oleh Public Relations dengan menunjukan hal-hal yang positif tentang apa yang telah dilaksanakan dan direncanakan. Memberikan keterangan-keterangan kepada publik dengan jujur dan diikutsertakan dalam usaha-usaha badan itu. Selain itu juga sikap yang simpatik, yang ramah dan kata-kata yang sopan yang menunjukkan perhatian terhadap Public Welfare (kesejahteraan masyarakat).


(33)

Menurut Oemi Abdurachman, dalam bukunya Dasar Dasar Public Relations, adalah “Mengembangkan goodwill dan memperoleh opini publik yang favourable image atau menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan yang baik dengan berbagai publik.” (Abdurachman, 2001: 34).

Menurut Oemi Abdurachman, tujuan Public Relations terbagi dua, yaitu: 1. Tujuan Internal, membina hubungan baik antara manajemen dengan

pegawai sehingga tercipta komuniaksi timbal balik.

2. Tujuan Eksternal, mengeratkan hubungan dengan orang-orang di luar badan instansi, hingga terbentuk opini publik. (Abdurachman, 2001: 34). Dapat disimpulkan bahwa tujuan Public Relations adalah untuk membentuk, menciptakan, dan mempertahankan citra positif (+) dari suatu perusahaan atau organisasi.

3. Ciri Ciri Public Relations

Menurut Onong U. Effendy, dalam buku Human Relations dan Public Relations, ciri dari Public Relations adalah sebagai berikut:

1. Public Relations adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik.

2. Public Relations merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi dan publik yang menjadi sasarannya. Baik itu publik internal maupun publik eksternal.


(34)

18

3. Operasionalisasi Public Relations adalah membina hubungan yang baik dan harmonis dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan psikologi, baik yang timbul dari organisasi maupun pihak luar. (Effendy, 1999: 31).

4. Fungsi Public Relations

Menurut Bertrand, dalam bukunya Public Relations: Principle problem, yang dikutip Onong U. Effendy, fungsi Public Relations adalah sebagai berikut:

1. It should serve the publics interest (Mengabdi pada kepentingan umum). 2. Maintain Good Communications (Memelihara komunikasi yang baik). 3. Stress Good Moral and manners (Menitik beratkan kepada moral dan

perilaku yang baik). (Effendy, 1999: 31).

2.1.2 Tinjauan Tentang Efektivitas

Efektivitas merupakan kata sifat yang berasal dari kata dasar efektif, yang mengandung arti berhasil atau tepat guna. Definisi efektif atau efektifitas menurut

Onong U. Effendy:

“Efektif atau efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan” (Effendy, 1999: 14).

Dalam komunikasi efektif, terdapat peran komunikator yang sangat berpengaruh. Pesan yang datang dari pihak yang kredibel lebih mudah mempengaruhi penerima pesan.


(35)

dua komponen, yaitu: expertise (keahlian) dan trustworthtiness (kepercayaan). berarti, komunikator harus menyampaikan pesan kepada komunikan dengan memanfaatkan keahlian yang dimiliki untuk memperoleh kepercayaan komunikan.

Komunikasi yang efektif juga dipengaruhi oleh daya pesan atau tingkat kemampuan pesan untuk mempengaruhi komunikan tergantung pada penyampaian isi pesan secara tepat dan jelas.

Menurut Wilbur Schramm dalam Effendy menyatakan faktor komunikasi efektif adalah:

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian komunikan.

2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikan dan komunikator sehingga sama-sama mengerti.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

(Effendy, 2004: 32).

Selain itu, intensitas komunikasi, yaitu frekuensi dan durasi komunikasi yang dilakukan juga turut mempengaruhi hasil dari suatu proses komunikasi tersebut.


(36)

20

2.1.3 Tinjauan Tentang Sikap

Menurut Jallaludin Rakhmat dalam bukunya “Psikologi Komunikasi” sikap dapat disimpulkan menjadi 5 yaitu :

1. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai.

2. Sikap mempunyai daya pendorong (motivasi) 3. Sikap relatif lebih menetap

4. Sikap mengandung sikap evaluatif, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan.

5. Sikap timbul dari pengalaman, tidak di bawa sejak lahir, tetapi hasil belajar.

Sedangkan menurut Alexis Tan perubahan sikap (attitude change) meliputi 1 komponen atau lebih komponen berikut:

1. Komponen kognitif

Komponen ini berhubungan dengan asalnya tidak tahu menjadi tahu dan bingung menjadi jelas.

2. Komponen afektif

Komponen ini berkaitan dengan perasaan seseorang.

3. Komponen konatif

Komponen ini bersangkutan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan. (effendy, 1986:66-67)


(37)

program ini.

2.2. Kerangka Pemikiran

2.2.1. Kerangka Teoritis

Dalam kerangka pemikiran, peneliti berusaha membahas masalah pokok skripsi, yaitu Efektivitas Humas Pemerintahan kota Cimahi melalui program “Pesduk” sebagai Variabel X dan sikap masyarakatnya sebagai variabel Y. Kedua variabel penelitian tersebut akan dijelaskan dengan menggunakan konsep-konsep atau teori-teori yang ada hubungannya untuk membantu menjawab pokok masalah.

Keberadaan Humas sangat penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan, sehingga kerja Humas dalam organisasi atau perusahaan harus efektif. Efektif merupakan kata dasar dari kata sifat efektivitas yang mengandung arti berhasil atau tepat guna. Untuk menjelaskan mengenai konsep variabel X, yaitu efektivitas kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi melalu program “Pesduk” digunakan definisi efektif atau efektivitas menurut Onong Uchjana Effendy “Efektif atau efektivitas

adalah komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, dan waktu yang ditetapkan, serta jumlah personil yang ditentukan.” (Effendy, 1999: 14).

Dapat disimpulkan bahwa indikator dari untuk mengukur efektivitas kerja, antara lain: tujuan, rencana, biaya, waktu dan jumlah personil.


(38)

22

Adapun penjelasan dari masing-masing indikator tersebut menurut

Kamus Bahasa Indonesia Online1 adalah sebagai berikut: 1. Tujuan adalah arah, haluan, maksud;

2. Rencana adalah rancangan (rangka sesuatu yang akan dikerjakan), konsep;

3. Biaya adalah uang atau ongkos yang dikeluarkan untuk mengadakan sesuatu;

4. Waktu adalah saat tertentu untuk melakukan sesuatu; dan 5. Jumlah personil adalah pegawai, anak buah, awak.

(www.kamusbahasaindonesia.org, 06 Maret 2012).

Dari keektifitasan humas Pemerintahan Kota Cimahi melalui program “Pesduk” akan adanya timbul sikap dari masyarakatnya terhadap program tersebut.

Menurut Jallaludin Rakhmat dalam bukunya “Psikologi Komunikasi” sikap dapat disimpulkan menjadi 5 yaitu :

1. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai.

2. Sikap mempunyai daya pendorong (motivasi) 3. Sikap relatif lebih menetap

4. Sikap mengandung sikap evaluatif, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan.


(39)

hasil belajar.

Sedangkan menurut Alexis Tan perubahan sikap (attitude change) meliputi 1 komponen atau lebih komponen berikut:

1. Komponen kognitif

Komponen ini berhubungan dengan asalnya tidak tahu menjadi tahu dan bingung menjadi jelas.

2. Komponen afektif

Komponen ini berkaitan dengan perasaan seseorang. 3. Komponen konatif

Komponen ini bersangkutan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan. (effendy, 1986:66-67)

Untuk memperjelas judul penelitian ini maka penulis menampilkan kerangka pemikiran yang berhubungan dengan salah satu teori komunikasi yaitu teori S-O-R

Gambar 2.1 Teori S-O-R

stimulus

Perhatian Pengertian pemahaman


(40)

24

Sumber, (Effendy, 2000:254-255)

Gambar di atas menunjukan bahwa pembentukan sikap tergantung pada proses yang terjadi pada individu. Seperti yang di ungkapkan oleh Onong Uchjana Effendy bahwa :

“Stimulus atau pesan yang di sampaikan kepada komunikan mungkin di terima atau mungkin di tolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan mengubah sikap” (Effendy, 2000:254-255)

Sehingga dampak atau sikap yang terjadi pada pihak penerima. Pada dasarnya merupakan suatu reaksi tertentu dari stimulus tertentu. Terdapat 3 elemen dalam teori di atas yaitu :

1. S = Pesan (sender, communicator)

2. O = Organisme dalam hal ini pihak penerima (receiver) 3. R = Response, akibat atau sikap yang terjadi, diterima oleh penerima.


(41)

di terima. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan, maka proses berikutnya akan mengerti terhadap stimulus yang di berikan dari komunikan akan dapat menerima stimulus sehingga komunikan dapat melanjutkan pada proses berikutnya. Dimana komunikan mengerti terhadap stimulus tersebut, hal itu merupakan respons terhadap rangsangan dari lingkungan melalui kekuatam stimulus. Selanjutnya komunikan akan mengolah dan menerima stimulus yang diberikan oleh komunikator, maka setelah itu akan terjadi respons yang di harapkan yaitu respons yang positif terhadap stimulus (rangsangan). tespons dalam hal ini adalah sikap masyarakat terhadap program “Pesduk”.

Pengertian secara umum sikap adalah predisposisi merupakan tugas yang mudah, oleh karena itu seorang Humas harus mampu menjaga sikap karena sikap tersebut merupakan hal yang penting dalam menciptakan suatu atmosfer yang baik dalam suatu hubungan pekerjaan, hubungan pekerjaan dengan masyarakat pun akan berjalan baik, sehingga masyarakat dapat menetukan sikap juga sebagaimana yang di harapkan.

Untuk mencapai tujuan sebagaimana dijelaskan di atas, maka peneliti harus menjelaskan tentang proses pembentukan sikap.

Mar’at mengungkapkan bahwa:

1. Sikap merupakan suatu conditioning yang di bentuk; 2. Dapat timbul kesediaan bertindak;

3. Memilikki fungsi yang berarti, bahwa sikap merupakan fungsi manusia dalam arah tindakan;


(42)

26

4. Sikap adalah konsisten dengan komponen kognisi (mar’at,

1981:15)

Gambar 2.2

Proses pembentukansikap

Ket :

= Garis arah kecenderungan dari sikap. = Garis tanpa proses, seperti reaksi refleks. Sumber: Mar’at, 1981: 12

Dari bagan proses pembentukan sikap di atas, terlihat bahwa dengan sendirinya tindakan yang diawali proses yang cukup kompleks sebagai titik awal untuk menerima stimulus adalah melalui alat indera seperti penglihatan, pendengaran, dan alat fungsi indera lainnya. Semua proses itu sifatnya tertutup sabagai dasar pembentukan sikap yang akhirnya dapat terjadi tindakan yang

Rangsangan stimulus

Proses rangsangan

Reaksi tingkah laku (terbuka)


(43)

penglihatan, pendengaran, dan fungsi alat indera lainnya dapat menimbulkan suatu attention atau perhatian,pengertian atau pemahamanmasyarakat. Setelah itu komponen sikap akan menentukan masyarakat dalam memberikan respons berupa tingkah laku.

menurut Alexis Tan perubahan sikap (attitude change) melipiti 1 komponen atau lebih komponen berikut:

1. Komponen ini berhubungan dengan asalnya tidak tahu menjadi tahu, dan bingung menjadi jelas.

2. Komponen afektif

Komponen ini berkaitan dengan perasaan seseorang. 3. Komponen konatif

Komponen ini bersangkutan dengan, niat, tekad, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan.(Effendy, 1996:66-67)

Komponen sikap tersebut akan menetukan masyarakat dalam memberikan tingkah laku kepada program “Pesduk” tersebut. Sikap yang di maksud adalah merupakan kesimpulan dari kegiatan berpikir, keyakinan, dan pengetahuan masyarakat.

2.2.2. Kerangka Konseptual

Dari penjelasan yang terdapat pada kerangka teoritis mengenai penelitian yang dilakukan ini, maka pengaplikasiannya pada S-O-R, sebagai berikut:


(44)

28

Gambar 2.3

Sumber : (Effendy, 2000:254-255)

Dimana pengaruh yang terjadi pada pihak penerima yaitu dalam hal ini masyarakat, yang merupakan suatu reaksi dari stimulus yang ada. Stimulus yang merupakan pesan yang ada dalam kegiatan “Pesduk. Sedangkan organisme adalah dalam hal ini bukan hanya kondisi fisik dari masyarakat itu saja melainkan komponen dari sikap masyarakat.

Aplikasi dari proses pembetukan sikap, dapat terlihat pada bagan berikut:

Stimulus (Pesduk)

Organisme (masyarakat)

Respons (perubahan sikap masyarakat)


(45)

Gambar 2.4

Aplikasi proses pembentukan sikap

Ket :

= garis/arah kecenderungan dari sikap. = garis tanpa proses, seperti reaksi refleks Sumber : Mar’at,1981:12

Rangsangan (kegiatan

Pesduk )

Proses rangsangan

Reaksi (tingkah laku yang diperlihatkan oleh masyarakat)

Sikap dari masyarakat sifatnya masih tertutup


(46)

30

Dari bagan pembentukan sikap, terlihat dengan sendirinya rangsangan yaitu kegiatan “Pesduk akan diterima oleh masyarakat. Rangsangan itu sendiri akan melewati proses yang cukup kompleks sebelum rangsangan tersebut diterima oleh masyarakat, yaitu proses penggunaan alat indera masyarakat, seperti masyarakat melihat bagaimana berjalannya program “Pesduk” tersebut. Lalu dalam program tersebut masyarakat mendengarkan isi pesan yang disampaikan. Dari proses penglihatan, pendengaran, dan fungsi alat indera lainnya dapat menimbulkan suatu attention atau perhatian, pengertian, pemahaman dari pemikiran masyarakat. Semua proses ini, sifatnya masih tertutup. Jadi masyarakat belum memperlihatkan sikapnya secara nyata. Proses yang tertutup ini merupakan dasar dari pembentukan sikap yang akhirnya akan diperlihatkan melalui tingkah laku masyarakat.

2.3. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara yang masih perlu dibuktikan kebenarannya melalui data yang terkumpul. Hipotesis kerja (H1) menyatakan hubungan antara variabel X dan Y, sedangkan hipotesis nol (H0) menyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan Y.

Hipotesis induk dalam penelitian ini adalah:

H1= Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program Pesduk Terhadap sikap masyarakatnya.

H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program PesdukTerhadap sikap masyarakatnya.


(47)

menjadi beberapa sub hipotesis, yaitu:

1. H1 = Ada Pengaruh antara Tujuan Humas Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap Di masyarakatnya.

H0 = Tidak Ada Pengaruh Program “Pesduk” antara Tujuan Humas Pemerintahan kota Cimahi Melalui Terhadap Sikap masyarakatnya.

2. H1 = Ada Pengaruh antara Rencana Humas Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap masyarakatnya.

H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Rencana Humas Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap masyarakatnya.

3. H1 = Ada Pengaruh antara Waktu yang ditetapkan Humas Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap masyarakatnya. H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Waktu yang ditetapkan Humas Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap

masyarakatnya.

4. H1 = Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Humas Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Kognisi masyarakatnya. H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Efektivitas Humas Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Kognisi masyarakatnya. 5. H1 = Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota


(48)

32

H0 =Tidak Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Afektif masyarakatnya. 6. H1 = Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota

Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Konatif masyarakatnya. H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Konatif masyarakatnya. 7. H1 = Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota

Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap masyarakatnya. H0 = Tidak Ada Pengaruh antara Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program “Pesduk” Terhadap Sikap masyarakatnya.


(49)

33

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1. Sejarah Singkat Humas pemerintahan Kota Cimahi

Pada Bab 3 ini saya akan menjelaskan tentang sejarah Humas Pemerintahan Kota Cimahi yang berlogo seperti berikut:

Gambar3.1

Sumber : www.cimahi.go.id

Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Cimahi, dibentuk berdasarkan peraturan Daerah Kota Cimahi No. 7 tahun 2008 tentang sekretariat daerah dan sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi. Dalam lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sekretariat Daerah, bagian Humas berada di bawah koordinasi Asisten Pemerintahan.


(50)

34

Bagian Humas dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Humas (Kabag), dengan jabatan golongan eselon 3A.Dalam hal pengelolaan keuangan daerah sesuai Permendagri No. 59 tahun 2007, Kabag Humas bertindak sebagai Kuasa Pengguna Anggaran.

Peranan institusi (bagian) humas dan protocol dalam organisasi merupakan hal penting untuk menjalankan fungsi kehumasan dan komunikasi organisasi, disamping sebagai sarana pengembangan pencapaian profesionalitas aparatur.

Untuk dapat tampil dengan kredibel, tentu bagian Humas dan Protokol memerlukan dukungan SDM yang professional, yang mampu mengelola informasi dengan baik, mampu berinteraksi luwes, dengan dan melakukan berbagai strategi komunikasi yang efektif dan tepat.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan untuk melaksanakan manajemen informasi dan komunikasi, serta keprotokolan adalah tenaga teknis dan tenaga strategis yang memilki kemampuan di bidang tersebut dan memiliki latar belakang pendidikan yang relevan.

Terselenggaranya tata kelola kepemerintahan yang baik dalam mendukung Kota Cimahi yang maju, agamis, nyaman, tertib, aman dan produktif adalah visi dari Humas Pemerintah Kota Cimahi.Divisi Humas Pemerintah Kota Cimahi berusaha untuk menjembatani antar pihak, baik eksternal maupun internal agar visi, misi, dan tujuan yang dimaksud tercapai dan terintegrasi dengan baik.


(51)

3.1.2 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Cimahi

Pemerintah Kota Cimahimemiliki struktur perusahaan yang terdiri dari beberapa bagian. Adapun struktur dari Pemerintah Kota Cimahi dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut ini :

Bagan 3.1

STRUKTUR ORGANISASI

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

Sumber :


(52)

36

Struktur Organisasi Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi

Karena Bagian Humas dan Protokol di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi sudah state of being, maka bagian Humas dan Protokol ini memiliki struktur komando sendiri yakni sebagai berikut :

Bagan 3.2

STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

Ka.Bag. Humas dan

Protokol

Ka.Sub.Bag. Humas Ka. Sub. Bag.Protokol

Fungsional Umum Fungsional Umum


(53)

Berdasarkan bagan 1.2 di atas, dapat diketahui bahwa struktur organasasi Bagian Humas Pemerintah Kota Cimahi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Humas (Ka. Sub. Bag. Humas). Dalam melaksanakan tugasnya, Ka. Sub. Bag. Humas dibantu oleh para fungsional umum disini maksudnya para staf Humas yang sudah dibagi-bagi dan terdapat beberapa golongan .

3.1.3 Sejarah Tentang Pesduk (pesan singkat penduduk)

Pesduk adalah singkatan dari Pesan Singkat Penduduk. Program ini ada di Pemerintahan Kota Cimahi dan dilaksanakan oleh Humas pemerintahan kota Cimahi yang berada dalam bidan pelayanan. Adanya keingian Walikota Cimahi untuk menyediakan sarana komunikasi yang cepat, efektif, efisien antara masyarakat dan pemangku kebijakan untuk memperbaiki kota Cimahi melalui media interaktif. Dan bersambut pada 2008 kementrian dalam negeri bekerja sama dengan local governance support , kemudian menginisiasi sistem pelayanan informasi dan pengaduan masyararakat.

Fungsional Umum Fungsional Umum


(54)

38

Aplikasi ini dapat di akses kapanpun dan dimanapun melalui alamat http://Pesduk.CimahiKota.go.id, sedamgkan sms pengaduan masyarakat melalui 081221700800, Pesduk juga dilengkapi dengan sistem keamanan dengan pengaturan hak akses pada masing-masing user sehingga keamanan data akan terjamin.

Pesduk telah menjadi sarana untuk menumpahkan keluhan terkait dengan pelayanan publik yang ada di kota Cimahi, termasuk pelayanan dari instansi vertikal diluar kewenangan Pemerintah Kota Cimahi. Tidak mudah mengukur :Presentasi Pencapaian Kepuasan” publik melalui pesduk, Masyarakat yang seringkali sangat aktif melayangkan pengaduan terkait pelayanan yang kurang memuaskan, ketika keluhan ditanggapi dan ditindaklanjuti, konfirmasi atau feedback seringkali tidak ada.

Sedangkan Pesduk ini bertujuan sebagai berikut :

1. Membantu masyarakat terhubung dan berbagi informasi melalui pesan singkat sms kepada pemerintah kota cimahi.

2. Meningkatkan pelayanan publik

3. Meningkatkan koordinasi antar skpd di lingkungan pemerintah kota cimahi 4. Memangkas birokrasi

5. Mendukung uu no. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik 6. Meningkatkan mutu pelayanan aparatur kepada masyarakat

7. Sebagai alat ukur untuk melihat kecendrungan keluhan masyarakat

8. Partisipasi pengawasan kinerja aparatur untuk terwujudnya good governance


(55)

3.2 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Tipe penelitian kuantitatif menurut Sugiono :

“digunakan dalam meneliti status kelompok manusia, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau kelas peristiwa pada waktu tertentu. Sehingga melalui metode ini akann diperoleh data dan informasi tentang gambaran suatu fenomena, fakta, sifat serta hubungan fenomena tertentu secara komperehensif dan integral.Dengan demikian pengulangan dalam penelitian kuantitatif dilakukan dalam rangka mendapatkan konsistensi atau reliabilitas data penelitian yang ada. (Sugiono, 2003 : 19)

Sedangkan pengertian metode penelitian kuantitatif menurut Ardianto yaitu :

“Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa angka – angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan.Dalam analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial (yang merupakan rumus – rumus statistik non-parametik). Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan yang bersifat penggambaran atau jalinan variabel” (Ardianto, 2010 : 47)

Dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe penelitian Kuantitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Survei

dengan Teknik Analisis Deskriptif.

Definisi metode penelitian survei menurut Singarimbun dan Effendy”Metode Penelitian Survei adalah penelitian yang mengambil yang

mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.” (Singarimbun dan Effendy, 1983: 3).


(56)

40

Sedangkan Teknik Analisis Deskriptif digunakan untuk menafsirkan dan menuturkan data yang ada kemudian dianalisis sebagai mana dikemukakan oleh Jalaludin Rakhmat dalam buku “Metode Penelitian Komunikasi”, bahwa Metode Deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta dan karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. (Rakhmat, 1991: 22).

3.2.1 Desain Penelitian

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari:

1. Studi Pustaka

Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Dimana Studi pustaka penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku diperpustakaan dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan diteliti oleh Variabel X

Efektivitas Humas

pemerintahan Kota Cimahi melalui program Pesduk Indikator: •Tujuan •Rencana •Waktu Pengaruh Variabel Y Sikap masyarakat Kota Cimahi terhadap program Pesduk yang telah dilakukan oleh Humas pemerintahan Kota Cimahi Indikator:

•Kognisi

•Afektif

•Konatif


(57)

penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. Seperti buku mengenai pengantar ilmu Komunikasi, Psikologi Komunikasi, Psikologi perkembangan anak dan remaja, Sistem Management Komunikasi, Dasar-dasar Statistik, Metodologi Penelitian kuantitatif, dan karya ilmiah yang berkaitan dengan judul penulis.

2.Studi Lapangan

Penelitian ini dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke lapangan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, penelitian ini dilakukan melalui :

a. Observasi (Pengamatan Langsung), yaitu melakukan pengamatan secara langsung dilokasi untuk memperoleh data yang diperlukan yaitu melalui pengumpulan data langsung pada Masyarakat kota Cimahi.Misalnya Langsung Ke lapangan yaitu observasi langsung ke masyarakat Cimahi.

b. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang dimiliki Perusahaan. Adapun dokumen


(58)

42

yang digunakan sebagai alat penelitian dan menumpulkan hasil penelitian seperti foto atau bukti lainnya dilapangan.

c. Angket / kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dengan menggumpulkan data melalui daftar pertanyan dan pernyataan kepada Masyarakat (responden) yang terpilih. Dimana Angket atau kuesioner merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, untuk diisi oleh responden.

Dalam menyusun angket, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

 Angket disertai surat pengantar, yang berisi penjelasan

tujuan dan pentingnya penelitian, serta harapan peneliti terhadap responden dalam menyikapi angket.

 Tata fisik angket dibuat semenarik mungkin, termasuk tata

ketikannya, tulisannya terbaca dengan jelas, tidak kabur.  Petunjuk pengisiannya jelas dan lengkap, istilah – istilah

penting (termasuk istilah teknis kalau ada) hendaknya diberi penjelasan.

 Pertanyaan (atau pertanyaan peneliti) mengikuti alur yang

baik, dari hal – hal yang umum menuju hal – hal yang lebih spesifik.


(59)

tafisirkan. (Ardianto, 2010 : 163)

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian

Dalam penelitian, objek penelitian merupakan satuan unsur-unsur populasi.Jalaludin Rakhmat dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Komunikasi, mengatakan bahwa “bagian yang diamati itu disebut sampel, sedangkan kumpulan objek penelitian disebut populasi.” (Rakhmat, 2002: 78).

Populasi dalam penelitian ini masyarakat pemerintahan kota Cimahi. Jumlah populasi secara keseluruhan adalah 241.614 orang. Untuk gambaran lebih jelas mengenai populasi penelitian, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

N = 241.614

No Masyarakat Terpilih Peserta

1 PNS 24.965

2 Buruh 30.723

3 Lain-lain 4.804

4 Tidak bekerja 40.649


(60)

44

6 Karyawan swasta 102.112

JUMLAH 241.614

Sumber : Arsip pemerintahan Kota Cimahi

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel menurut Suharsimi Arikunto (1998:117) dalam buku “dasar-dasar statistika “ halaman 10 menyatakan bahwa sampeladalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.” Sugiyono (1997:57) memberikan pengertian bahwa : “ sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.”

Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa : “ sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Adapun teknik yang digunakan peneliti dalam

pengambilan data dengan menggunakan teknik penggumpulan data :” Stratified

Random Sampling” . yaitu teknik acak sederhana atau sistematis hanya cocok dipakai pada populasi yang homogen. Namun dalam kenyatannya jarang sekali ada populasi yang homogen. Dalam kondisi demkian , membutuhkan teknik penarikan sampel yang dikenal sebagai acak stratifikasi ( strarified random sampling).

Menurut Rachmat Kriyantono dalam bukunya “Riset Komunikasi” yang dikutip dari pendapatnya Neumann (1999 : 208) mengatakan bahwa : Untuk


(61)

populasi yang bersangkutan harus dibagi-bagi dalam strata yang seragam, dan dari setiap lapisan dapat diambil sampel secara acak. keuntungan teknik ini adalah dapat memperoleh secara jelas mengenai sifat-sifat populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi-bagi dalam strata yang seragam, dan dari setiap lapisan dapat diambil secara acak” (Krisyantoro, 2007 : 152).

Dengan penjabaran diatas, peneliti menentukan jumlah keseluruhan sampel yang akan diambil dengan menggunakan rumus Yamane sebagai berikut :

Keterangan :n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

d = Presisi (10%) (Kriyantono, 2006 :160)

Rumus Yamane : n = N N ( d ) 2 + 1


(62)

46 Perhitungan : =100Orang

Berdasarkan dari perhitungan Yamane diatas maka diperoleh sampel penelitian 71 Orang.

Untuk lebih jelas pembagiannya dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini :

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

n = 100

No Uraian Jumlah

(N) Jumlah (n) 1 2 3 4 5 PNS Buruh Lain-Lain Tidak bekerja Wiraswasta Karyawan 24.965 30.723 4.804 40.649 38.361 102.112 24.965/241.614 x100=13 30.723/241.614 x 100=15 4.804/241.614 x 100=3 38.361/241.614 x 100=26 102.112/241.614 x 100=43


(63)

TOTAL 241.614 100 (sumber : Hasil Olahan Peneliti 2012)

3.4 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel adalah mengukur konsep abstrak menjadi besaran yang dapat diukur, sedangkan variabel adalah konstruk yang sifatnya-sifatnya sudah di beri nilai (Rakhmat, 1998;12)

Peneliti mengoperasionalisasikan variabel penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Alat Ukur Pertanyaan

1. Efektivitas Kerja Humas

a. Tujuan - Maksud program 1 - Arah program 1 - Haluan program 1

b. Rencana - Rancangan program 1 - Konsep program 1


(64)

48

c. Waktu - Pengaruh Waktu 1

2. Sikap masyarakat

a. Aspek kognitif

- Pengetahuan masyarakat 1 - Perhatian masyarakat 1 - Pemahaman masyarakat 1 b. Aspek

afektif

- Rasa senang 1 - Rasa puas

- Rasa bangga

1 1 c. Aspek

konatif

- upaya

- Kesediaan untuk lebih aktif 1 1


(65)

Teknik analisa data adalah proses penyederhanaan data dan penyajian data dengan mengelompokkannya dalam suatu bentuk yang mudah dibaca dan di interpretasi (Silalahi, 2006 : 304).

Setelah memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian, selanjutnya data tersebut akan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Penyeleksian data

Langkah ini dilakukan untuk melakukan pemeriksaan dan kesempurnaan data sertakejelasan data yang sudah terkumpul.

2. Klasifikasi data

Langkah ini dilakukan untuk mengelompokkan data sesuai dengan jenisnya. 3. Pengkodean data

Langkah ini ditempuh untuk menerjemahkan data dengan memberikan kode – kode berupa angka agar lebih mudah, kemudian data dimasukkan ke dalam coding book (buku koding) dan coding sheet (lembar koding).

4. Mentabulasikan data

Langkah ini diambil untuk menyajikan data dalam sebuah tabel (tabel induk, kemudian ke dalam tabel tunggal) sesuai dengan tujuan analisis data.


(66)

50

Dalam pengolahan data, peneliti menggunakan program SPSS 17.0 yang merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan perhitungan statistik dengan menggunakan komputer. Untuk menganalisa hubungan antara variabel X dan variabel Y digunakan teknik analisa Korelasi Rank Spearman :

Rumus :

Keterangan :

rs : korelasi rank spearma di : selisih dua ranking n : jumlah sampel Dimana, ∑di2= ∑[r(xi) –

(yi)]2.(Purwanto, 2010 : 230)

Sedangkan untuk menganalisa adanya pengaruh maka menggunakan Koefisien Determinasi (KD) antara variabel X dan varibel Y, dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

rs2 = Hasil korelasi rank spearman (Modul SPSS, 2010). Sedangkan untuk menguji hipotesis, digunakan rumus uji t, yaitu :

KD = rs2 X 100% 6∑di2 rs = 1 – n(n2– n)


(67)

Keterangan :

r = Besarnya Korelasi n = Besarnya Sampel

Kriteria keputusan sebagai berikut :

Jika thitung> t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika thitung< t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. (Ruslan, 2008 : 268)

3.5.1 Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor jawaban responden dari setiap item pernyataan dengan jumlah total jawaban responden atas seluruh pernyataan. Koefisien korelasi tiap item akan dibandingkan dengan 0,3 (df). Jika nilai korelasi suatu item atau pernyataan lebih kecil atau sama dengan 0.3, maka pernyataan tersebut tidak valid dan harus dikeluarkan dari pengujian yang dilakukan. Hanya item yang memiliki nilai korelasi lebih tinggi dari 0.3 diikutsertakan dalam pengujian (Sugiyono, 2003:124).

r√(n – 2) thitung =


(68)

52

Untuk menguji validitas dan reabilitas peneliti menggunakan program SPSS 17,0.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten atau stabil dari waktu ke waktu apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula, kualitas data yang diperoleh dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi dengan menggunakan uji reliabilitas. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menghitung koefisien Cronbach Alpha dari masing-masing item dalam suatu variabel dengan nilai >0,60 untuk dinyatakan reliabel, seperti yang diungkapkan oleh Imam Ghozali, bahwa “Instrumen yang dipakai dalam variabel tersebut dikatakan handal (reliable) apabila memiliki Cronbach Alpha lebih dari 0,60.” (Gozali, 2001: 42).

Data dinyatakan valid apabila nilai koefisien korelasi >0,60.Hasil analisisreliabilitas dari butir pertanyaan dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 17.0.

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.6.1. Lokasi Penelitian


(69)

berada di Jalan Jalan Raden Demang Harjakusumah, Komp. Perkantoran Pemkot Cimahi Gd. C Lt. 1, Cimahi Tengah 40153 Telp.(022) 6632601

3.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2012.

Tabel 3.4

Jadwal Kegiatan Penelitian 2012

No Tahap

April Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. PERSIAPAN

a. Studi Pendahuluan b. Pengajuan Judul c. Persetujuan Judul d. Persetujuan Pembimbing

2. PELAKSANAAN

a. Bimbingan Bab I b. Bimbingan Bab II c. Bimbingan Bab III d. Bimbingan Angket a. Penyebaran Angket b. Wawancara

3. PENGOLAHAN DATA


(70)

54

( Sumber : Peneliti agustus, 2012) b. Pengujian & Analisis Data

c. Bimbingan Bab IV d. Bimbingan Bab V

e. Bimbingan Keseluruhan Draft 4. SIDANG

a. Penyerahan Draft Skripsi b. Sidang Skripsi


(71)

55

Dalam bab ini Peneliti akan menguraikan dan menganalisa data hasil penelitian yang dilakukan tentang hubungan Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan Kota Cimah melalui Program Pesduk terhadap Sikap Masyarakatnya. Data yang terkumpul diperoleh dari penyebaran angket kepada masyarakat Cimahi,Pada hari Jumat 10 juni 2012 di kota Cimahi.

Seluruh Angket yamg disebarkan diisi oleh responden, sebelumnya telah melalui uji validitas dengan bentuk pre test kuisioner dan seluruh pertanyaan angket dinyatakan sah (valid) dengan Software Statistical Program for Social Science (SPSS Version 17,0). Jumlah angket yang disebarkan adalah sebanyak 100 buah, secara keseluruhan terdiri dari 17 pertanyaan dengan masing-masing 3 buah pertanyaan data responden , dan 14 buah pertanyaan berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer penelitian ini adalah hasil kuisioner yang disebarkan kepada 100 orang sebagai responden. Data tersebut merupakan pokok dimana analisisnya ditunjang oleh data-data sekunder yang analisisnya didapat sari survey lapangan dan beberapa sumber pustaka untuk memperkuat dan memperdalam hasil analisis. Data yang diperoleh dari kuisioner terdiri dari 2 macam, yaitu data responden dan data penelitian.


(72)

56

Hasil penelitian yang akan dijelaskan adalah mengenai bagaimana hubungan efektivitas humas Pemerintahan kota Cimahi melalui program “Pesduk” terhadap sikap masyarakatnya. Agar pembahasan ini lebih sistematis dan terarah, maka peneliti membaginya kedalam 4 sub.bab :

1. Uji validitas dan reabilitas 2. Analisis identitas responden

3. Analisis korelasi hubungan antara indikator dan variabel 4. Pembahasan hasil penelitian

4.1 Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji keabsahan setiap item pernyataan dalam mengukur variabelnya. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing pernyataan item yang ditujukan ke pada responden dengan total skor untuk seluruh item. Teknik korelasi yang digunakan untuk menguji validitas butir pernyataan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson Product Moment. Apabila nilai koefisien korelasi butir item pernyataan yang sedang diuji lebih besar dari r-kritis 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa item pernyataan tersebut merupakan konstruksi (construct) yang valid. Adapun hasil uji validitas kuesioner untuk variabel yang diteliti disajikan pada tabel berikut :


(73)

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Kerja Humas Butir Pernyataan Indeks

Validitas

Nilai

Kritis Keterangan

Item Pernyataan 1 0.866 0.30 Valid

Item Pernyataan 2 0.388 0.30 Valid

Item Pernyataan 3 0.439 0.30 Valid

Item Pernyataan 4 0.752 0.30 Valid

Item Pernyataan 5 0.531 0.30 Valid

Item Pernyataan 6 0.839 0.30 Valid

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Masyarakat Butir Pernyataan Indeks

Validitas

Nilai

Kritis Keterangan

Item Pernyataan 7 0.510 0.30 Valid

Item Pernyataan 8 0.345 0.30 Valid

Item Pernyataan 9 0.551 0.30 Valid

Item Pernyataan 10 0.812 0.30 Valid Item Pernyataan 11 0.669 0.30 Valid Item Pernyataan 12 0.428 0.30 Valid Item Pernyataan 13 0.622 0.30 Valid Item Pernyataan 14 0.712 0.30 Valid

Pada kedua tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan pada masing-masing variabel memiliki koefisien validitas yang lebih besar dari r-kritis 0,3, sehingga item-item tersebut layak digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.


(74)

58

4.1.1 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap butir pernyataan yang termasuk dalam kategori valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara menguji coba instrument sekali saja, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode alpha cronbach. Kuesioner dikatakan andal apabila koefisien reliabilitas bernilai positif dan lebih besar dari pada 0,60. Adapun hasil dari uji reliabilitas adalah sebagai berikut.

Tabel 4.3

Hasil uji reliabilitas kuesioner penelitian

Variabel Indeks

Reliabilitas Nilai Kritis Keterangan

Efektivitas Kerja Humas 0.734 0.70 Reliabel

Sikap Masyarakat 0.710 0.70 Reliabel

Nilai reliabilitas butir pernyataan pada kuesioner masing-masing variabel yang sedang diteliti lebih besar dari 0,70 hasil ini menunjukkan bahwa butir-butir peryataan pada kuesioner andal untuk mengukur variabelnya.


(75)

4.2 Deskriptif Data Responden

Di dalam penelitian ini dikumpulkan data primer untuk mengetahui “Sejauhmana Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan kota Cimahi Melalui Program ”Pesduk” Terhadap Sikap Masyarakatnya” melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden yang menjadi sampel penelitian. Pada analisis deskriptif ini, data responden dijelaskan melalui tabel tunggal. Data responden dalam penelitian ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang responden yang dapat dijadikan masukan untuk menjelaskan hasil yang diperoleh dari penelitian. Analisis deskriptif data responden ini terdiri atas 3 tabel tunggal dengan data sebagai berikut:

Tabel 4.4

Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 Laki-laki 56 56.00%

2 Perempuan 44 44.00%

Total 100 100%

Tabel 4.4 menunjukkan banyaknya responden berdasarkan “Jenis Kelamin”. Mayoritas responden sebanyak 56 orang atau 56,00% adalah responden “Laki-laki” dan sisanya adalah responden “Perempuan” yakni sebanyak 44 orang atau 44,00%.


(76)

60

Tabel 4.5

Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi Persentase

1 19 - 26 Tahun 42 42.00%

2 26 - 30 Tahun 39 39.00%

4 40 Tahun Keatas 19 19.00%

Total 100 100%

Tabel 4.5 menunjukkan banyaknya responden berdasarkan “Usia”. Mayoritas responden sebanyak 42 orang atau 42,00% adalah responden yang berusia “19 - 26 Tahun” dan paling sedikit adalah responden yang berusia “40 Tahun Keatas” yakni sebanyak 19 orang atau 19,00%.

Tabel 4.6

Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

1 SMA Sederajat 19 19.00%

2 Diploma (1,2,3) 32 32.00%

3 Sarjana (S1) 48 48.00%

4 Pascasarjana (S2) 1 1.00%

5 Lainnya 0 0.00%

Total 100 100%

Tabel 4.6 menunjukkan banyaknya responden berdasarkan “Pendidikan Terakhir”. Mayoritas responden sebanyak 48 orang atau 48,00% adalah responden


(77)

yang pendidikan terakhirnya “Sarjana (S1)” dan paling sedikit adalah responden yang pendidikan terakhirnya “Pascasarjana (S2)” yakni sebanyak 1 orang atau 1,00%..

4.3 Analisis korelasi hubungan antara indikator dengan variabel dan hubungan antara variabel dan variabel.

Setelah melihat dan menganalisa data responden, selanjutnya akan dibahas mengenai data penelitian. Data penelitian ini merupakan hasil jawaban responden dalam mengisi angket penelitian yang disebarkan. Pada analisa penelitian, penulis uraikan berdasar kepada operasionalisasi variabel penelitian untuk menjawab identifikasi masalah yang ingin diketahui oleh penulis.

Data yang telah dikumpulkan diklasifikasikan dan dianalisa dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Data dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur angket yang telah dicoba uji reliabilitasnya. Deskripsi dan operasionalisasi konsep-konsep dalam angket ini dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap gejala-gejala di lapangan.

Teknik analisis statistik deskriptif bertujuan untuk menjelaskan mengenai keseluruhan data yang dikumpulkan dengan memaparkan, mengelompokkan dan mengklasifikasikan ke dalam tabel distribusi frekuensi yang kemudian diberikan penjelasan.


(78)

62

4.3.1 Analisis hubungan efektivitas humas pemerintahan kota Cimahi melalui

program “Pesduk” terhadap sikap masyarakatnya.

Dilihat dari data yang diperoleh peneliti melalui angket penelitian yang telah disebarkan, maka pada bagian ini peneliti akan mengemukakan hasil penelitian lapangan sebagai upaya untuk menjawab identifikasi penelitian yaitu mengenai Hubungan Efektivitas Kerja Humas Pemerintahan Kota Cimahi(x) terhadap Sikap masyarakatnya(Y).

Untuk mengetahui bagaimana tanggapan responden tentang “Efektivitas Kerja Humas”, maka dilakukan pengkategorian dengan cara menjumlahkan skor 6 pertanyaan, kemudian dicari panjang interval setiap kelas dengan rumus sebagai berikut (Sudjana : 91) :

1

  Xn X c

k , dimana

c = panjang interval kelas

n

X = Nilai terbesar

1

X = Nilai terkecil

k = banyaknya kelas, dalam hal ini adalah 3 (Baik-Cukup-Kurang) Variabel Efektivitas Kerja Humas terdiri atas 6 pertanyaan. Setiap pernyataan terdiri atas 5 alternatif jawaban yang diberi nilai. Nilai skor terbesar adalah 42, sedangkan skor terendah adalah 25. Untuk menentukan interval setiap kategori (3 kelas), maka dilakukan perhitungan berikut:


(1)

Kesimpulan: Dari hasil penelitian mengenai “ejauh a a Efektivitas kerja humas pemerintahan kota Cimahi ,melalui program pesduk terhadap sikap masyarakatnya keseluruhan terdapat hubungan yang cukup kuat signifikan dan,terarah

Saran: Pemerintahan kota Cimahi mempertahankan konsistensinya,tetap menjaga hubungan baik dengan publik internal ataupun eksternal

Meningkatkan wujud keterlibatan perusahaan dalam usaha pengembangan masyarakat.


(2)

LAMPIRAN


(3)

(4)

Form klasifikasi informasi pesduk


(5)

(6)