BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Provinsi Riau terdiri dari etnik - etnik yang memiliki kesenian yang sangat beragam. Salah satu diantaranya adalah Kabupaten Kuantan
Singingi. Kabupaten ini mempunyai berbagai kesenian, mulai dari kesenian tradisi sampai kesenian modern. Menurut Hamidy 2000,
kesenian tradisional diantaranya adalah: 1. Rarak Godang atau Rarak Jalur, 2. Rarak Gondang – Gondang, 3. Rarak Oguang Kenek atau
Rarak Oguang Kociak kecil, 4. Rarak Celempong Onom enam, 5. Rarak Celempong Tingka.
Rarak Godang atau Rarak Jalur adalah jenis rarak yang paling sering dimainkan dan dipertunjukan di daerah Kabupaten Kuantan
Singingi, sedangkan Rarak Oguang Kenek atau Rarak Oguang Kociak kecil, Rarak Gondang – Gondang, Rarak Calempong Onom enam
yaitu jenis rarak yang sudah hampir punah. Dapat dikatakan jenis rarak tersebut tidak pernah lagi diperdengarkan permainannya, padahal menurut
laporan dari urang tuo – tuo orang tua dahulu yang lazim yang disebut dengan urang yang mamogang adat jo pusako orang yang memegang
adat dan pusaka jenis rarak ini sangat enak didengar bunyinya. Rarak Celempong Tingka hanya memakai lima buah celempong. Rarak ini
dimainkan oleh dua orang dan semua pemainnya adalah perempuan. Sekarang ini untuk mencari pemain Rarak Celempong Tingka sudah mulai
sukar. Rarak ini boleh dikatakan sudah memasuki pada ambang kepunahan. Sungguhpun begitu sebuah lagu Rarak Celempong Tingka
masih sangat terkenal sampai sekarang yaitu lagu tak tontong. Semua jenis rarak ini hanya memberikan musik dalam bunyi musik yang murni saja.
Tidak pernah sekalipun bunyinya digabungkan dengan suara penyanyi – penyanyi untuk mendampingi musik rarak ini.
Rarak Godang mempunyai fungsi dan makna dalam acara Pacu Jalur. Pacu artinya balapan, Jalur artinya sampan. Pacu Jalur adalah
balapan sampan. Namun jika diamati dari aktivitasnya Pacu Jalur adalah olahraga. Pacu Jalur merupakan acara terbesar yang dilakukan setiap
tahunnya dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia HUT RI, Dinas Pariwisata Kuantan Singingi 2010. Pacu
Jalur merupakan objek primadona wisata yang sangat ditunggu – tunggu kehadirannya oleh masyarakat Kuantan Singingi.
Keberadaan musik Rarak Godang adalah untuk mengiringi Pacu Jalur, jika musik Rarak Godang tidak ada, maka acara Pacu Jalur tidak
dapat dilaksanakan. Kehadiran musik Rarak Godang sangat diutamakan dan merupakan pelengkap yang menjadi bagian yang paling penting
dalam acara Pacu Jalur.
Selain fungsinya untuk mengiringi acara Pacu Jalur musik Rarak Godang dapat berfungsi pula untuk :
a. Upacara helat perkawinan Dalam upacara helat perkawinan musik Rarak Godang di mainkan
pada waktu merarak pengaten laki – laki ke tempat penganten wanita yang berjalan kaki menempuh jarak yang cukup jauh, sehingga
penganten laki –laki dan rombongan tidak merasa lelah selama diperjalanan.
b. Upacara Penyambutan Tamu Musik Rarak Godang di pertunjukkan untuk penyambutan tamu –
tamu agung atau pejabat tinggi seperti : Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, Kepala desa, Lurah, RwRT para ninik – ninik mamak, cerdik
cendikiawan dan tamu – tamu agung lainnya yang datang dari dalam daerah maupun dari luar daerah dan juga untuk menghibur masyarakat
yang sedang menghadiri acara pada saat itu. c. Upacara Do’a Padang
Biasanya musik Rarak yang di pertunjukkan di tengah – tengah padang atau lapangan sebagai upacara turun benih untuk memulai
menanam padi, sehingga padi yang di tanam dapat tumbuh subur dengan buah yang baik kalau orang kampung menyebutnya dengan
“padi yang dipojadikan menjadi”.padi yang di tanam akan menjadi.
d. Upacara Turun Mandi. Upacara turun mandi yaitu untuk doa 7 bulanan ibu hamil, supaya
anak yang di lahirkan dan ibunya sehat dan selamat sewaktu melahirkan. Biasanya si ibu hamil di mandikan dengan air kembang 7
rupa dan air kelapa hijau muda serta rujak dengan 7 macam buah – buahan muda dan di tambah dengan nasi kuning tumpeng sebagai
pelengkap. e. Mencari Kayu Jalur dan Menurunkan Jalur
Pada acara mencari kayu jalur, menurunkan jalur musik Rarak Godang berfungsi untuk memberikan kekuatan dan semangat kepada
penduduk kampung dan anak pacu. Gambar 1 Pertunjukan Rarak Godang dalam acara Do’a Padang
foto dokumentasi Henny Hertati 2007
f. Acara Khitanan sunat rasul Apabila anak yang akan di sunat rasul khitanan biasanya si anak di
arak – arakan dulu keliling kampung dengan berjalan kaki yang di iringi dengan musik Rarak Godang.
Penjabaran di atas adalah bukti dari eksistensi musik Rarak Godang yang memiliki salah satu aspek terpenting dari kehidupan sosial
kultural masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi. Musik Rarak Godang yang terdapat di Kabupaten Kuantan
Singingi Provinsi Riau terdiri dari lima buah celempong yang terbuat dari logam, dan dua buah gendang panjang bermuka dua yang memakai kulit
kambing betina dan satu buah gong besar. Pemain musik Rarak Godang berjumlah empat orang yang semuanya adalah laki – laki. Lima
celempong dimainkan oleh satu orang, dua buah gendang dimainkan masing – masing satu orang dan satu orang memainkan gong.
Keunikan yang menarik pada musik Rarak Godang adalah para pemainnya memainkan musik Rarak Godang di atas perahu. Mereka
memainkannya sepanjang hari selama acara Pacu Jalur berlangsung. Hal lain yang menarik ialah seniman – senimannya merupakan seniman –
seniman alam yang tidak pernah mendapatkan pendidikan khusus tentang musik. Mereka memainkannya dengan menggunakan rasainstinknya saja,
tetapi mereka mampu menghasilkan alunan bunyi yang sangat indah dan
baik. Masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi selalu merindukan bunyi dari alunan musik Rarak Godang.
Kendatipun musik Rarak Godang pada acara Pacu Jalur tersebut seolah – olah dianggap sebagai pelengkap yang jadi bagian paling penting
dalam rangkaian acara Pacu Jalur. Hal ini yang menjadi alasan peneliti mengungkap fungsi dan makna musik Rarak Godang pada acara ini.
B. Rumusan Masalah