Analisis Regresi Linier Berganda Uji Asumsi Klasik

Sri Mulyani, 2013 Pengaruh Likuiditas Dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dilakukan pengujian sesuai dengan metode penelitian yang dibutuhkan yaitu uji analisis regresi berganda. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Likuiditas dan Leverage terhadap Kebijakan Dividen dengan menggunakan analisis statistik yaitu analisis regresi linier berganda.

3.6.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Alat analisis statistik yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar perubahan nilai variabel terikat atau dependen Y bila nilai variabel bebas atau independen X berubah adalah analisis regresi. Karena pada penelitian ini melibatkan dua variabel bebas atau independen X dan satu variabel terikat atau dependen Y, maka yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Berikut merupakan persamaan regresi linier berganda: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Sugiyono, 2007:211 Keterangan : Y = Dividend Payout Ratio a = Konstanta X 1 = Current Ratio X 2 = Debt to Ratio b 1 = Koefisien persamaan regresi variabel bebas b 2 = Koefisien persamaan regresi variabel bebas Untuk mempermudah penulis dalam menganalisis dan mengolah data maka digunakan program SPSS 17.0 for windows Sri Mulyani, 2013 Pengaruh Likuiditas Dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.3.2 Uji Asumsi Klasik

Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi klasik statistik yang terdiri dari asumsi normalitas, autokorelasi, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas data penelitian adalah untuk menguji apakah dalam model statistik variabel-variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak normal atau tidak normal. Cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak adalah dengan menggunakan grafik normal probability plot. Apabila variabel berdistribusi normal maka penyebaran plot akan berada disekitar dan disepanjang garis 45. Berdasarkan grafik normal probability plot, maka variabel berdistribusi normal. 2. Uji Multikoleniaritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regeresi yang baik seharusnya bebas multikolonieritas atau tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolinieritas dapat dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya, 2 Varian inflation factor VIF. “Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas pada data y ang akan diolah” Ghozali 2001:57 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskidastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam modal regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan Sri Mulyani, 2013 Pengaruh Likuiditas Dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokidastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat atau dependen ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidka terjadi heteroskedastisitas Ghozali 2001:69 4. Uji Autokolerasi Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah suatu model regresi linear ada kolerasi antara kesalah pengganggu periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi digunakan untuk uji Durbin Waston dimana hipotesis yang akan diuji adalah: H : Tidak ada autokorelasi r = 0 H i : A da autokorelasi r ≠ 0 Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4-du, maka koefisien atau korelasi sama dengan nol, berarti tidak ada korelasi Ghozali 2001:61. 3.6.3.3 Analisis Koefisien Korelasi Parsial Uji ini menggunakan rumus koefisien product moment yaitu untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan positif dan hubungan negatif. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara variabel Sri Mulyani, 2013 Pengaruh Likuiditas Dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu independen dan variabel dependen disebut koefisien korelasi r . Rumus koefisien korelasi tersebut adalah sebagai berikut: r xy = n∑XY – ∑X ∑Y √ Sugiyono 2007:213 Keterangan: r xy = Derajat hubungan X = Variabel bebas Y = Variabel terikat n = Lamanya periode Adapun klasifikasi koefesien korelasinya adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Sugiyono, 2007:216

3.6.3.4 Koefisien Determinasi