Pembahasan HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN RESILIENSI TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA PASCA ERUPSI MERAPI Hubungan Dukungan Sosial Dan Resiliensi Terhadap Motivasi Berprestasi Pasca Erupsi Merapi.

18 Kriteria yang digunakan dengan rumus tersebut didasarkan pada asumsi bahwa skor populasi subjek memiliki distribusi normal dan kriteria tersebut adalah acuan untuk mengelompokkan keadaan subjek penelitian setelah diperoleh data empirik di lapangan Azwar, 1999.Deskripsi data yang telah diperoleh tersebut kemudian dibuat suatu kriteria kategorisasi sehingga dapat diketahui bagaimana tingkat dukungan sosial subjek penelitian.Kategori dukungan sosial dapat dilihat pada Tabel 14 sebagai berikut. Tabel.14 Hasil Kategorisasi Skor Skala Dukungan Sosial No Kategorisasi Skor Frekuensi Persentase 1 Tinggi X  130 99 55 2 Sedang 121X130 58 32,2 3 Rendah X 121 23 12,8

D. Pembahasan

Hasil yang telah dikemukakan di atas, perlu dibahas lebih lanjut.Pembahasan ini lebih menitikberatkan pada hasil pengujian hipotesis yang merupakan laporan secara empiris di lapangan dan keterkaitannya dengan teori yang ada.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dukundan sosial dengan motivasi berprestasi. Secara empiris berdasarkan analisis statistik terbukti bahwa ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan motivasi berprestasi yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi r = 0,250 dan p = 0,000. Hal ini berarti semakin tinggidukungan sosial maka semakin tinggi motivasi berprestasi mereka. Sebaliknya semakin rendah dukungan sosial maka akansemakin rendah pula motivasi berprestasinya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapatNarulita 2005 dan Burger 1997yang menyatakan bahwa Dukungan sosial baik dari masyarakat maupun segala 19 bentuk perhatian yang diberikan oleh orangtua, merupakan salah satu faktor pendukung kesuksesan prestasi dan mampu meningkatkan motivasi berprestasi siswa dalam proses belajar. Dukungan yang diperoleh individu dari seseorang yang mempunyai kelekatan emosional dan hubungan yang lebih dekat, maka dukungan tersebut sangat berarti. Johnson dan Johnson 1991 menyatakan bahwa dukungan sosial bersumber dari orang-orang dekat dengan kehidupannya sehari-hari akan lebih mudah diterima oleh individu sebagai bentuk bantuan yang efektif. dukungan sosial yang diberikan oleh orang-orang yang berarti significant others akan lebih berarti dibandingkan dengan dukungan yang diberikan oleh orang yang tidak berarti bagi individu tersebut. Significant others menurut Cohen dan Syme 1985 bisa diberikan oleh pasangan, kerabat, teman dekat, guru, atasan, ataupun tetangga. Berdasarkan data yang terkumpul juga dapat diketahui mean empiris yang menunjukkan rata-rata skor yang berhasil dicapai subjek. Melalui mean empiris ini dapat diketahui rata-rata tingkat motivasi berprestasi dan dukungan social siswa survivor erupsi. Berdasarkan hasil kategorisasi skor skala dukungan sosial dapat diketahui bahwa dari 180 siswa survivor erupsi merapi yang di ambil sampel dalam penelitian ini terdapat 99 siswa atau 55 memiliki dukungan sosial dalam kategori tinggi dan hanya 23 orang siswa yang termasuk dalam kategori rendah. Demikianpula halnya dengan hasil kategorisasi skor skala motivasi berprestasi terdapat 38 siswa atau 21,1 memiliki motivasi berprestasi tinggi dan hanya 17 orang siswa yang termasuk dalah ketegori rendah. Ini berarti walaupun mereka adalah siswa survivor erupsi merapi yang berada di daerah yang rawan bencana tetapi mereka tetap memiliki motivasi berprestasi dalam belajar.Hal ini tentu saja di dukung oleh dukungan social yang 20 mereka dapatkan.Para siswa survivor erupsi merapi mendapatkan dukungan social yang positif dari lingkungan sekitar, yang tentu saja sangat mendukung dalam keberhasilan belajar siswa. Sehingga dimungkinkan siswa akan sukses dalam melaksanakan proses pembelajarannya dan mampu meningkatkan prestasi dan motivasi berprestasinya.

E. KESIMPULAN