Kusumah Dwi Prasetya, 2014 TARI TOPENG GEGOT KARYA MAK KINANG DAN KONG JIUN DI KELURAHAN CIBUBUR KECAMATAN
CIRACAS JAKARTA TIMUR PADA TAHUN 2000-SEKARANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
serta hasil rekaman yang berupa audio, visual dan audio visual. Alat yang digunakan peneliti saat pendokumentasian penelitian yaitu: handphone alat untuk
merekam pada saat wawancara bersama narasumber Tari Topeng Gegot, adapun kamera digital, dan handycam untuk mengambil gambar penting pada saat
penelitian berlangsung.
G. Teknik Analisis Data
Dari data-data yang telah terkumpul, peneliti kaji dan analisis kembali untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang termasuk dalam permasalahan yang sedang
diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian kualitatif, analisis data yang telah terkumpul dari hasil
penelitian, atau dokumentasi yang lain ini merupakan kegiatan yang sangat penting sejak penelitian itu dimulai hingga penelitian ini selesai. Menurut
Sugiyono 2007, hlm.89 bahwa ‘analisis telah mulai sejak merumuskan dan
menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian
’. Setelah beberapa data terkumpul dari hasil observasi dan wawancara penulis
mengkaji beberapa sumber lain dari buku serta artikel yang digunakan oleh penulis sebagai landasan untuk memperkuat beberapa pernyataan yang penulis
dapatkan dan kemudian penulis kembangkan sebagai pembahas dalam penulisan.
Kusumah Dwi Prasetya, 2014 TARI TOPENG GEGOT KARYA MAK KINANG DAN KONG JIUN DI KELURAHAN CIBUBUR KECAMATAN
CIRACAS JAKARTA TIMUR PADA TAHUN 2000-SEKARANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahsaan mengenai tari Topeng Gegot karya Mak Kinang dan Kong Jiun ini, ada beberepa poin yang peneliti ambil dan dirasa
sangat penting untuk menujang dari permasalahan yang peneliti rumuskan. Tari yang bersumber dari rumpun tari Topeng Betawi karya Mak Kinang dan Kong
Jiun ini merupakan tarian yang sangat unik, karena tari Topeng Gegot ini memeng benar-benar dalam penyajian tarinya menggunakan topeng yang dimana dalam
bahasa Betawi kata topeng itu sendiri adalah sebuah pertunjukan. Kata topeng itu banyak dipakai dalam tarian yang termasuk rumpun tari Topeng khas Betawi, tapi
dalam penyajiannya tidak menggunakan topeng, hanya ada tiga saja yang benar- benar menggunakan topeng atau kedok dalam bahasa Betawi, yaitu tari Topeng
Tunggal, tari Topeng Gegot dan tari Topeng Jantuk yang sekarang sudah mulai dibentuk kedalam tari.
Tari Topeng Gegot merupakan tari yang mulanya termasuk kedalam satu runtuian pertunjukan Topeng Betawi, yang berjudul Jantuk. Topeng Betawi
merupakan pertunjukan teater total dengan menceritakan sebuah keluarga Jantuk. Tari Topeng Gegot tersebut berfungsi hanya untuk menarik perhatian warga,
bahwa ditempat tersebut ada sebuah pertunjukan Topeng Betawi yang berjudul Jantuk. Tari Topeng Gegot bersifat anonim, seperti tari topeng pendahulunya
yaitu tari Topeng Tunggal. Anonim yang dimaksudkan dalam tari Topeng Gegot ini adalah tidak adanya sebuah kepastian dalam gerak dan durasi, karena sifat
tarian tersebut yang hanya mengandalkan improfisasi penarinya dan mengikuti sajak yang telah dibacakan. Sajak tersebut selalu berubah dalam penampilannya,
sehingga mempengaruhi penampilan tari Topeng Gegot yang mengakibatkan tidak adanya kepastian gerak dan durasi dalam tari Topeng Gegot tersebut.
Perkembangan dalam tari Topeng Gegot ini sangatlah pesat dan beragam, seiring dengan perkembangan zaman dan pemikiran yang semakin terbuka dalam
pelestarian sebuah budaya yang menjadi identitas diri, mulailah tari Topeng Gegot