Identifikasi Masalah Penelitian Rumusan Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Muhamad Pantoni, 2014 Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari penjelasan di atas, penelitian ini sangat penting karena akan menghasilkan hasil penelitian yang berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian tindak tutur mengeluh sendiri pernah dilakukan peneliti-peneliti lain. Dalam konteks tindak tutur mengeluh lisan, Nuraeni 2008 melakukan penelitian tentang tindak tutur mengeluh di film Bad Boys II. Dalam penelitiannya, ia membandingkan bagaimana tindak tutur mengeluh pada subtitle film Bad Boys II di Trans Tv dan VCD yang dijual di masyarakat. Dalam konteks tindak tutur mengeluh tulisan, Pujirahayu 2006 melakukan penelitian tindak tutur mengeluh di kolom “Piye Ya?” di koran Suara Merdeka. Dari hasil penelitiannya, disimpulkan bahwa para penutur dalam kolom tersebut lebih banyak mengeluh dengan mengungkapkan ketidakpuasan dan ketidaksetujuan mereka akan tindakan mitra tutur. Selanjutnya, Adila 2012 melakukan penelitian di kolom rubrik “Aspirasi”, “Kriiing Solopos”, dan “Rakyat Bicara” di koran Radar Solo, Solopos dan Joglosemar . Dari hasil penelitiannya, ditemukan bahwa penutur di kolom-kolom tersebut menggunakan delapan strategi tindak tutur mengeluh ketika mengungkapkan keluhannya. Sementara itu, dalam konteks surat pembaca sendiri, Muniroh 2011 melakukan penelitian di surat pembaca Kompas.com. Ia menganalisis surat-surat pembaca tersebut dengan teori genre dan tindak tutur. Dari hasil analisisnya, sekuen yang wajib muncul dalam tuturan mengeluh adalah tahap pembuka dan isi keluhan. Sementara itu, dilihat dari strateginya, strategi tindak tutur mengeluh direalisasikan dalam lima tahap. Dari beberapa penelitian tersebut, penelitian pada surat pembaca di media jejaring sosial belum ada. Dengan demikian, penelitian tindak tutur mengeluh pada surat pembaca di kaskus ini sangat perlu dilakukan untuk mengungkap berbagai aspek tindak tutur mengeluh dalam tipe surat pembaca yang berbeda.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Identifikasi masalah dalam penelitian ini dipaparkan sebagai berikut. Muhamad Pantoni, 2014 Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Dalam surat pembaca, tidak ada unsur suprasegmental dan paralinguistik sehingga kemungkinan tindak tutur mengeluh menyerang wajah lawan tutur sangat besar. 2 Surat pembaca di kaskus bersifat semiformal sehingga penulis surat pembaca bisa lebih bebas dan apa adanya dalam menulis surat pembaca. 3 Dalam surat pembaca di kakus, terdapat penggunaan strategi-strategi grafis tertentu yang berdampak pada pemahaman akan wacana.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini dipaparkan sebagai berikut. 1 Bagaimana sekuen tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus? 2 Apa ciri linguistik tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus? 3 Strategi tindak tutur mengeluh apa yang digunakan dalam surat pembaca di kaskus? 4 Faktor apa saja yang memengaruhi tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan: 1 sekuen tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus; 2 ciri linguistik tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus; 3 strategi tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus; 4 faktor yang memengaruhi tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, akan ada beberapa manfaat yang dihasilkan, baik secara teoretis maupun praktis. 1 Secara teoretis, hasil penelitian ini menambah pustaka tentang kajian pragmatik, khususnya tindak tutur mengeluh yang berdata bahasa tulis. Telaah pragmatik atau tindak tutur mengeluh yang berbahasa tulis jarang dikaji. Hal Muhamad Pantoni, 2014 Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu itu disebabkan para peneliti pragmatik lebih sering menggunakan data lisan sebagai data penelitian. 2 Secara praktis, hasil penelitian ini membuat kita lebih cermat dalam mengungkapkan keluhan dalam bahasa tulis. Hal itu terjadi karena bahasa tulis tidak mempunyai unsur suprasegmental dan paralinguistik sehingga kemungkinan keluhan kita menyerang wajah lawan tutur dan terjadinya komunikasi yang tidak berjalan lancar semakin besar.

F. Sistematika Skripsi