TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM SURAT PEMBACA DI KASKUS.CO.ID.

(1)

TINDAK TUTUR MENGELUH

DALAM SURAT PEMBACA DI KASKUS.CO.ID

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra

oleh Muhamad Patoni

NIM 1005743

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

TINDAK TUTUR MENGELUH

DALAM SURAT PEMBACA

DI

KASKUS.CO.ID

oleh Muhamad Patoni

sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Muhamad Patoni 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

MUHAMAD PATONI

TINDAK TUTUR MENGELUH DALAM SURAT PEMBACA DI KASKUS.CO.ID

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. NIP 19620109 198703 2 002

Pembimbing II,

Sri Wiyanti, S.S., M.Hum. NIP 19780328 200604 2 001

diketahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 19720403 199903 1 002


(4)

ix

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

LEMBAR PERSEMBAHAN... ii

LEMBAR PERNYATAAN... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

ABSTRAK... vi

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR DIAGRAM... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 4

F. Sistematika Skripsi... 5

BAB II TINDAK TUTUR MENGELUH, ANALISIS GENRE, KOMUNIKASI LINTAS MODE, HUBUNGAN BAHASA & KONTEKS,DAN PENELITIAN YANG RELEVAN... 7

A. Tindak Tutur Mengeluh... 7

B. Analisis Genre... 14

C. Komunikasi Lintas Mode... 18

D. Hubungan Bahasa & Konteks... 20

E. Penelitian yang Relevan... 22

BAB III METODE PENELITIAN... 25

A. Metode dan Desain Penelitian... 25

B. Sumber dan Korpus Penelitian... 26

C. Definisi Operasional... 26

D. Teknik Pengumpulan Data... 27

E. Instrumen Penelitian... 27

F. Teknik Pengolahan Data... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 31

A. Sekuen Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca... 31

B. Ciri Linguistik Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca... 62

C. Strategi Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca... 74

D. Faktor yang Memengaruhi Tuturan Mengeluh... 88

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 96

A. Simpulan... 96

B. Saran... 97

DAFTAR PUSTAKA... 99


(5)

x

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(6)

xi

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Tuturan Mengeluh Berdasarkan Tiap Strategi... 13

Tabel 2.2 Model Langkah dan Tahap Swales... 17

Tabel 4.1 Intensitas Kemunculan Tahap dalam Surat Pembaca... 54

Tabel 4.2 Sekuen Tuturan Mengeluh dalam Tiap Surat Pembaca... 57

Tabel 4.3 Urutan Langkah Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca... 59

Tabel 4.4 Intensitas Kemunculan Langkah dalam Surat Pembaca... 60

Tabel 4.5 Intensitas Kemunculan Strategi Mengeluh dalam Surat Pembaca... 75

Tabel 4.6 Rangkaian Kemunculan Tuturan Mengeluh Berdasarkan Strategi dalam Surat Pembaca... 86

Tabel 4.7 Hubungan Strategi yang Digunakan dengan Kejadian yang Melatarbelakangi Keluhan... 94


(7)

xii

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Distribusi Tahap terhadap Langkah dalam Surat Pembaca... 32 Diagram 4.2 Pola Sekuen Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca... 58


(8)

xiii

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1Bukti Pemicu pada Surat Pembaca 3... 48 Gambar 4.2 Bukti Pemicu Foto pada Surat Pembaca 6... 49


(9)

xiv

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

SK Keputusan Dekan FPBS Mengenai Pembimbing Skripsi... 102

Kartu Data Analisis Tahap dan Langkah... 104

Kartu Data Analisis Strategi Tuturan Mengeluh... 123

Kartu Data Analisis Ciri Linguistik... 142


(10)

vi

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembaca di Kaskus.co.id

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus. Keunikan tersebut mencakup media surat pembaca yang bersifat informal dan pola komunikasi yang multimodality. Penelitian ini bermetode kualitatif dengan pendekatan fungsional.Data penelitian ini berupa dua belas surat pembaca yang muncul di rubrik surat pembaca di kaskus. Data penelitian tersebut diperoleh dengan menyimpan laman surat pembaca yang daring menjadi luring. Sesudah itu, datadianalisis berdasarkan teori tindak tutur, analisis genre, dan kesantunan. Dari penelitian ini, terungkap bahwa sekuen tuturan mengeluh terdiri atas empat tahap, yaitu tahap pembuka, isi keluhan, permintaan, dan penutup. Tahap isi keluhan dan pembuka menjadi tahap yang kerap muncul dalam surat pembaca. Sementara itu, dilihat dari langkah, sekuen tuturan mengeluh terdiri atas tujuh langkah, yaitu langkah pernyataan, orientasi, valuasi, bukti pemicu, bukti pemicu foto, perbaikan, dan akhir. Langkah valuasi, bukti pemicu, dan orientasi menjadi langkah yang kerap muncul dalam surat pembaca. Sesudah itu, dilihat dari ciri linguistik yang muncul, terdapat delapan ciri linguistik, yaitu partisipan spesifik, transitivitas, referensi tempat, referensi waktu, konjungsi kontras, konjungsi kronologis, konjungsi penguat, dan pemarkah intensitas. Dilihat dari strategi tuturan mengeluh, terdapat lima strategi yang digunakan, yaitu annoyance, ill consequences, indirect accusation, direct accusation, dan explicit blame (behavior). Strategi yang paling sering digunakan adalah strategi annoyance. Kemudian, dilihat dari kesantunan, kerap munculnya tahap pembuka dan langkah orientasi menandakan kesadaran kontributor akan kesantunan. Kontributor berupaya membangun dahulu kesepahaman dengan mitra tutur sehingga nantinya tahap isi keluhan atau langkah valuasi tidak terlalu tidak santun. Sesudah itu, kedominan penggunaan strategi annoyance menandakan juga bahwa kontributor sadar akan kesantunan. Hal tersebut disebabkan strategi annoyanceadalah strategi yang tingkat ketidaksantunannya rendah.Tuturan-tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor kekuasaan, faktor tempat mengeluh, dan faktor kejadian yang melatarbelakangi keluhan.

Kata Kunci: surat pembaca, tuturan mengeluh, strategi mengeluh, analisis genre, kesantunan.


(11)

vii

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Speech Act of Complaint in Kaskus.co.id Letter to the Editor

This research is triggered by the uniqueness found in speech act of complaint in kaskus letter to the editor. The uniqueness covers letter to the editor informal media and multimodality communication patterns. This research employs qualitative research methodology with functional approach. The research data are twelve letters to the editor which are published in kaskus letter to the editor section. They are collected by saving letter to the editor online web pages into offline web documents. After that, the data are analyzed with the use of the theory of speech act, genre analysis, and politeness. By conducting this research, it is revealed that speech act of complaint sequences consist of four moves, i. e. opening move, the complaint, request, and closing. The complaint and closing move are the moves that often show up in letter to the editor. While, viewed from the perspective on steps, speech act of complaint sequences found consist of seven steps, i. e. declaration, orientation, valuation, triggering evidence, photo triggering evidence, improvement, and closing. Those are steps that often show up in letters to the editor. Next, viewed from linguistics features that show up, there are eight linguistics features, i. e. specific participant, transitivity, place reference, temporal, comparative, consequential, additive, and intensifier conjuctions. Viewed from speech act strategy of complaint, there are five strategies used i. e. annoyance, ill consequences, indirect accusation, direct accusation, and explicit blame (behavior). The most used strategy is annoyance. Then, viewed from politeness perspective, the frequent appearance of opening move and orientation step show contributors’ awareness of politeness. Firstly, letter to the editor contributors build a mutual understanding with the interlocutor so that later the complaint or valuation do not appear as too impolite. The domination of annoyance used shows that contibutors are aware of politeness. It is because annoyance is the politest strategy. Speech act of complaint in those kaskus letter to the editor are determined by three aspects, i. e. power relation, the media in which the complaints uttered, and events which trigger the complaints. Key words: letter to the editor, speech act of complaint, complaining strategy, genre analysis, politeness.


(12)

1

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kehidupan manusia begitu kompleks. Kompleksitas tersebut membuat berbagai ekspresi yang manusia munculkan beragam. Manusia bisa berekspresi puas, kagum, keluh, atau yang lainnya. Dalam pragmatik, berbagai ekspresi manusia yang sifatnya evaluasi itu disebut dengan tindak tutur ekspresif (Gunarwan, 2007).

Salah satu tindak tutur ekspresif adalah mengeluh (Gunarwan, 2007). Tindak tutur mengeluh adalah tindak tutur ekspresif yang mengungkapkan ketidakpuasan terhadap apa yang didapat atau dialami. Tindak tutur ini tidak hanya bisa diekspresikan melalui lisan, tetapi bisa juga melalui tulisan. Salah satu media yang kerap digunakan sebagai media keluhan tulisan adalah surat pembaca. Umumnya, surat pembaca ini adalah kolom di media-media masa, baik cetak (luring) maupun daring.

Surat-surat pembaca di media massa ini pun berhasil menjadi sarana yang maksimal dalam mengungkapkan keluhan. Hal itu bisa dilihat dari beberapa kasus surat pembaca yang pada akhirnya menjadi perhatian publik. Misalnya, Khoe Seng Seng yang dalam surat pembacanya mengungkapkan keluhan kepada PT Duta Pertiwi di Kompas dan Suara Pembaruan. Selanjutnya, Prita Mulya Sari yang dalam surat pembacanya mengungkapkan ketidakpuasan terhadap pelayanan rumah sakit Omni Internasional di Detik.com.

Pada perkembangannya, ternyata tidak hanya media-media massa saja yang mempunyai kolom surat pembaca. Salah satu media jejaring sosial yang terkemuka di Indonesia, yaitu kaskus, mempunyai juga kolom surat pembaca. Dalam surat pembaca kaskus ini, para pengguna kaskus dapat mengungkapkan berbagai keluhan atau ketidakpuasan terhadap keadaan atau layanan yang mereka terima dari produk atau lembaga tertentu. Teknis pembuatan surat pembaca di kaskus pada dasarnya sama dengan kolom-kolom surat pembaca di media massa.


(13)

2

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam kaskus, calon pembuat surat pembaca harus terdaftar dahulu sebagai pengguna kaskus. Setelah itu, calon pembuat surat baru bisa menulis surat pembaca.

Yang menarik dari kolom pembaca kaskus ini adalah medianya. Media surat pembaca kaskus ini bersifat semiformal. Meskipun bernama surat pembaca, sifat surat pembaca di kaskus tidak seformal surat pembaca di media massa. Para kontributor surat pembaca di kaskus lebih bebas dan apa adanya dalam menulis

surat pembaca karena tidak terikat “keformalan” seperti di media massa. Hal

tersebut bisa terlihat dari adanya penggunaan berbagai teknik grafis tersentu seperti penggunaan huruf besar, tanda baca yang berlebihan, dan warna huruf. Sebagai contoh, di bawah ini adalah salah satu strategi grafis yang digunakan kontributor dalam mengeluh.

sekeda info, kode buking ku yg hangus itu M7CDYC, dan kode paymentnya 6216777538353....

bERHARAp org2 merpati tdk membuat bingung pelanggannya hingga akhirnya kami mengalami kerugian krn ketidakjelasan solusi dari merpati. (Surat Pembaca 9)

Contoh di atas memperlihatkan bahwa kontributor melakukan strategi grafis pada harapan yang ia munculkan dalam surat pembaca. Ia melakukan variasi

huruf besar dan kecil pada kata “berharap”. Bila ditelusuri dari keseluruhan isi

surat, kontributor hanya melakukan teknik tersebut pada kata “berharap”. Tentu saja kekhususan yang diberikan kontributor pada kata berharap dilakukan dalam upaya memberikan efek wacana tertentu.

Berbagai permainan grafis tersebut bisa terjadi karena dalam surat pembaca kaskus tidak ada editor bahasa. Ketiadaan editor bahasa tersebut membuat kontributor surat pembaca di kaskus bisa lebih ekspresif dalam mengungkapkan keluhan. Hal tersebut berbeda dengan media massa yang mempunyai editor bahasa sehingga berbagai ekspresi mengeluh tidak terlalu ekspresif, tidak leluasa, dan kurang apa adanya karena akan melewati dulu corong editor bahasa sebelum dimuat.


(14)

3

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari penjelasan di atas, penelitian ini sangat penting karena akan menghasilkan hasil penelitian yang berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian tindak tutur mengeluh sendiri pernah dilakukan peneliti-peneliti lain. Dalam konteks tindak tutur mengeluh lisan, Nuraeni (2008) melakukan penelitian tentang tindak tutur mengeluh di film Bad Boys II. Dalam penelitiannya, ia membandingkan bagaimana tindak tutur mengeluh pada subtitle film Bad Boys II di Trans Tv dan VCD yang dijual di masyarakat. Dalam konteks tindak tutur mengeluh tulisan, Pujirahayu (2006) melakukan penelitian tindak tutur mengeluh

di kolom “Piye Ya?!” di koran Suara Merdeka. Dari hasil penelitiannya, disimpulkan bahwa para penutur dalam kolom tersebut lebih banyak mengeluh dengan mengungkapkan ketidakpuasan dan ketidaksetujuan mereka akan tindakan mitra tutur.

Selanjutnya, Adila (2012) melakukan penelitian di kolom rubrik “Aspirasi”,

“Kriiing Solopos”, dan “Rakyat Bicara” di koran Radar Solo, Solopos dan Joglosemar. Dari hasil penelitiannya, ditemukan bahwa penutur di kolom-kolom tersebut menggunakan delapan strategi tindak tutur mengeluh ketika mengungkapkan keluhannya. Sementara itu, dalam konteks surat pembaca sendiri, Muniroh (2011) melakukan penelitian di surat pembaca Kompas.com. Ia menganalisis surat-surat pembaca tersebut dengan teori genre dan tindak tutur. Dari hasil analisisnya, sekuen yang wajib muncul dalam tuturan mengeluh adalah tahap pembuka dan isi keluhan. Sementara itu, dilihat dari strateginya, strategi tindak tutur mengeluh direalisasikan dalam lima tahap.

Dari beberapa penelitian tersebut, penelitian pada surat pembaca di media jejaring sosial belum ada. Dengan demikian, penelitian tindak tutur mengeluh pada surat pembaca di kaskus ini sangat perlu dilakukan untuk mengungkap berbagai aspek tindak tutur mengeluh dalam tipe surat pembaca yang berbeda.

B. Identifikasi Masalah Penelitian


(15)

4

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Dalam surat pembaca, tidak ada unsur suprasegmental dan paralinguistik sehingga kemungkinan tindak tutur mengeluh menyerang wajah lawan tutur sangat besar.

2) Surat pembaca di kaskus bersifat semiformal sehingga penulis surat pembaca bisa lebih bebas dan apa adanya dalam menulis surat pembaca.

3) Dalam surat pembaca di kakus, terdapat penggunaan strategi-strategi grafis tertentu yang berdampak pada pemahaman akan wacana.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini dipaparkan sebagai berikut. 1) Bagaimana sekuen tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus? 2) Apa ciri linguistik tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus? 3) Strategi tindak tutur mengeluh apa yang digunakan dalam surat pembaca di

kaskus?

4) Faktor apa saja yang memengaruhi tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan: 1) sekuen tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus; 2) ciri linguistik tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus; 3) strategi tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus;

4) faktor yang memengaruhi tindak tutur mengeluh dalam surat pembaca di kaskus.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, akan ada beberapa manfaat yang dihasilkan, baik secara teoretis maupun praktis.

1) Secara teoretis, hasil penelitian ini menambah pustaka tentang kajian pragmatik, khususnya tindak tutur mengeluh yang berdata bahasa tulis. Telaah pragmatik atau tindak tutur mengeluh yang berbahasa tulis jarang dikaji. Hal


(16)

5

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

itu disebabkan para peneliti pragmatik lebih sering menggunakan data lisan sebagai data penelitian.

2) Secara praktis, hasil penelitian ini membuat kita lebih cermat dalam mengungkapkan keluhan dalam bahasa tulis. Hal itu terjadi karena bahasa tulis tidak mempunyai unsur suprasegmental dan paralinguistik sehingga kemungkinan keluhan kita menyerang wajah lawan tutur dan terjadinya komunikasi yang tidak berjalan lancar semakin besar.

F. Sistematika Skripsi

Skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: 1) Kover Skripsi

2) Lembar Pengesahan 3) Lembar Persembahan 4) Lembar Pernyataan 5) Ucapan Terima Kasih 6) Abstrak

7) Kata Pengantar 8) Daftar Isi 9) Daftar Tabel 10)Daftar Diagram 11)Daftar Gambar 12)Daftar Lampiran 13)Bab I Pendahuluan

a) Latar Belakang Penelitian b) Identifikasi Masalah Penelitian c) Rumusan Masalah Penelitian d) Tujuan Penelitian

e) Manfaat Penelitian f) Sistematika Skripsi

9) Bab II Tindak Tutur Mengeluh, Analisis Genre, Komunikasi Lintas Mode, Hubungan Bahasa & Konteks, dan Penelitian yang Relevan


(17)

6

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Tindak Tutur Mengeluh b) Analisis Genre

c) Komunikasi Lintas Mode d) Hubungan Bahasa & Konteks e) Penelitian yang Relevan 10)Bab III Metode Penelitian

a) Metode dan Desain Penelitian b) Sumber dan Korpus Penelitian c) Definisi Operasional

d) Teknik Pengumpulan Data e) Instrumen Penelitian f) Teknik Pengolahan Data

11)Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

a) Sekuen Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca

b) Ciri Linguistik Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca c) Strategi Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca

d) Faktor yang Memengaruhi Tuturan Mengeluh dalam Surat Pembaca 12)Bab V Simpulan dan Saran

a) Simpulan b) Saran 13)Daftar Pustaka 14)Lampiran


(18)

25

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini, dipaparkan metode penelitian yang menjadi landasan penelitian ini. Metode penelitian tersebut meliputi (1) metode dan desain penelitian, (2) sumber dan korpus penelitian, (3) definisi operasional, (4) instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, dan (6) teknik pengolahan data. Semua metode penelitian tersebut dibahas secara berurutan sebagai berikut.

A. Metode dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang sifatnya fungsional. Artinya, tuturan bahasa yang dianalisis tidak dipandang

sebagai sebuah tuturan bahasa yang “hampa”. Akan tetapi, dipandang sebagai

sebuah cerminan dari manusia sebagai penghasil tuturan bahasa tersebut. Oleh karena itu, setiap tuturan bahasa yang muncul akan dikaitan dengan atribut sosial-budaya penghasil tuturan tersebut.

Sesudah itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dasar pemilihan metode ini adalah maksud penelitian ini yang tidak hanya mendeskripsikan, tetapi juga melakukan interpretasi mengapa data tersebut bisa seperti itu. Oleh karena itu, metode kualitatiflah yang bisa menjawabnya. Seperti yang disampaikan Raco (2010: 1-2) berikut,

tujuan penggunaan metode penelitian kualitataif adalah mencari pengertian yang mendalam tentang suatu gejala, fakta, atau realita. Fakta, realita, masalah, gejala serta peristiwa hanya dapat dipahami bila peneliti menelusurinya secara mendalam dan tidak hanya terbatas pada pandangan di permukaan saja.

Dari pemaparan tersebut, tampak jelas bahwa metode penelitian kualitatif yang paling sesuai untuk penelitian ini.

Terakhir, penelitian ini menggunakan pemaparan yang deskriptif. Artinya, bentuk-bentuk tuturan mengeluh nantinya tidak akan dikelompokkan pada yang benar atau salah. Semua tuturan diperlakukan sama sebagai sebuah ekspresi


(19)

26

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manusia yang merasa tidak puas. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sudaryanto (1986: 62) yang menyebut bahwa perian yang deskriptif itu tidak mempertimbangkan benar salahnya penggunaan bahasa oleh penutur-penuturnya.

B. Sumber dan Korpus Penelitian

Sumber penelitian ini adalah jejaring sosial kaskus. Jejaring sosial kaskus dapat diakses di kaskus.co.id. Kaskus sendiri adalah laman jejaring sosial yang terkemuka di Indonesia. Laman ini awalnya hanya tempat diskusi dan berbagai saja, sampai akhirnya memuat banyak informasi dan menjadi ruang diskusi. Salah satu fitur yang terdapat di kaskus adalah surat pembaca.

Surat-surat pembaca di kaskus tersebutlah yang menjadi korpus penelitian. Surat-surat pembaca yang diambil sebagai korpus sebanyak dua belas surat. Dua belas surat tersebut adalah surat yang ditampil pada laman pertama forum surat pembaca kaskus pada tanggal 29 September 2013. Surat pembaca sendiri kerap memuat tindak tutur lain selain tindak tutur mengeluh seperti saran dan pujian. Dalam penelitian ini, tindak tutur mengeluh menjadi fokus penelitian.

C. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, digunakan beberapa istilah yang akan sering digunakan dalam penelitian. Istilah-istilah tersebut akan didefinisikan terlebih dahulu sebagai berikut.

1) Tindak tutur mengeluh adalah tindak tutur mengeluh dalam bentuk tulisan yang dihasilkan oleh kontributor surat pembaca di kaskus yang muncul pada tanggal 29 September 2013.

2) Surat pembaca di kaskus.co.id adalah surat pembaca yang dihasilkan para pengguna situs jejaring sosial di Indonesia yang beralamat di kaskus.co.id. 3) Mitra tutur adalah produk, lembaga, atau perusahaan yang mendapatkan

keluhan dari kontributor surat pembaca di kaskus yang muncul pada tanggal 29 September 2013.

4) Pembaca adalah orang yang membaca surat pembaca di kaskus yang muncul pada tanggal 29 September 2013.


(20)

27

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Sekeun adalah bagian-bagian dalam surat pembaca yang didapat setelah dilakukan analisis genre berdasarkan teori genre Swales.

6) Ciri linguistik tindak tutur mengeluh adalah ciri linguistik tindak tutur mengeluh berdasarkan pemaparan Gerot dan Wignell

7) Strategi tindak tutur mengeluh adalah strategi tindak tutur mengeluh yang diuraikan oleh Trosborg.

8) Grafis adalah strategi penekanan atau penonjolan suatu hal lewat berbagai teknik penulisan dan pemunculan berbagai elemen di luar bahasa seperti gambar dan grafik. Analisis Grafis dilakukan berdasarkan pemaparan van Dijk

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyimpan laman-laman surat pembaca yang daring ke bentuk luring. Artinya, peneliti mengakses laman kaskus dan memilih rubrik surat pembaca, selanjutnya laman surat pembaca tersebut disimpan dalam bentuk laman luring. Pada akhirnya, laman-laman yang tersimpan tersebut menjadi korpus penelitian.

Selanjutnya, laman-laman yang luring tersebut dibuka kembali, lalu dipindahkan ke tabel isian surat yang berformat microsoft word dengan teknik pasang-tempel. Setelah itu, tabel isian surat tersebut diberi nomor urut surat untuk mempermudah penganalisisan nantinya. Surat-surat yang sudah berada pada tabel isian surat inilah yang nantinya dianalisis.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini adalah kartu data yang berupa tabel isian surat pembaca. Tabel isian surat pembaca ini utamanya berguna ketika menganalisis langkah dan tahap pada analisis sekuen, ciri linguistik tindak tutur mengeluh, strategi tindak tutur mengeluh, dan strategi grafis. Di bawah ini disajikan bentuk tabel isian surat pembaca.


(21)

28

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) kartu data analisis sekuen

Tahap Langkah Isi Surat

2) kartu data ciri linguistik tuturan mengeluh

Ciri linguistik Isi Surat

3) kartu data analisis strategi tuturan mengeluh

Kategori Strategi Isi Surat

Pengisian kolom isi surat dilakukan dengan teknik “tempel-pasang” dari laman surat pembaca kaskus yang sudah luring. Hal itu dilakukan agar keaslian dan keapaadaan data dapat terjaga. Selanjutnya, isi surat dianalisis berdasarkan judul kolom yang berada di sebelah kiri kolom isi surat.

F. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik kualitatif digunakan ketika mendeskripsikan berbagai fenomena tindak tutur mengeluh dari mulai pola urutan sekuen, ciri tindak tutur


(22)

29

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengeluh, strategi tindak tutur mengeluh, strategi grafis, dan faktor-faktor yang memengaruhi tindak tutur mengeluh. Sementara itu, teknik kuantitatif digunakan untuk membuat persentase kedominanan dalam pola urutan sekuen, ciri linguistik tindak tutur mengeluh, strategi tindak tutur mengeluh, dan teknis grafis. Di bawah ini, dipaparkan urutan teknik pengolahan data secara lengkap.

1) Data yang sudah ada di tabel isian surat pembaca dianalisis dari sudut genrenya. Analisis genre ini yang digunakan adalah analisis sekuen dari Swales. Sekuen dianalisis dengan melihat tahap dan langkah dari setiap surat pembaca. Tahap dan langkah tersebut ditandai di tabel isi surat. Tahap dan langkah tersebut dapat diketahui dari analisis maksud retoris, ciri linguistik, dan kata kunci.

2) Selanjutnya, data hasil analisis sekuen tersebut dijumlahkan dan dipersentasekan tahap atau langkah mana yang paling dominan dan tidak dominan.

3) Setelah itu, data dianalisis berdasarkan ciri linguistik tindak tutur mengeluh berdasarkan pemaparan Gerot dan Wignell.

4) Dari data analisis ciri linguistik tindak tutur mengeluh tersebut, data analisis ciri linguistik dijumlahkan dan dipersentasekan ciri linguistik mana yang paling dominan dan tidak dominan.

5) Kemudian, data dianalisis dengan strategi tindak tutur mengeluh. Strategi tindak tutur yang digunakan sebagai pijakan adalah strategi yang diungkap oleh Trosborg. Penganalisisian strategi ini lebih spesifik berdasarkan pada strategi yang digunakan, bukan pada kategori. Parameter analisis strataegi ini dilakukan dengan mengidentifikasikan setiap tuturan berdasarkan tingkat keterancamannya terhadap mitra tutur. Hal-hal tersebut dapat diamati dari keimplisitan maksud penutur dalam mengeluh.

6) Setelah semua data dianalisis dengan strategi tindak tutur mengeluh, hasil analisis tersebut dijumlahkan dan dipersentasekan strategi mana yang paling dominan dan tidak dominan.

7) Terakhir, data dianalisis dari faktor yang memengaruhi realisasi tindak tutur mengeluh. Analisis ini dilakukan berdasarkan pemikiran linguistik fungsional.


(23)

30

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena itu, analisis ini dilakukan dengan mempertimbangkan konteks tuturan dan hal-hal di luar bahasa lain yang mengiringi tuturan.


(24)

96

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, dipaparkan simpulan penelitian dan saran penelitian. Simpulan penelitian diutarakan sejalan dengan rumusan masalah yang dirumuskan diawal. Sementara itu, saran penelitian disampaikan kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang serupa dan kepada kelompok masyarakat yang berkaitan dengan hasil penelitian ini.

A. Simpulan

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal.

1. Sekuen tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus terdiri atas empat tahap, yaitu tahap pembuka, isi keluhan, permintaan, dan penutup. Sesudah itu, tahap-tahap tersebut direalisasikan dengan langkah-langkah tertentu. Tahap pembuka bisa direalisasikan dengan dua langkah, yaitu langkah pernyataan dan orientasi. Tahap isi keluhan bisa direalisasikan dengan tiga langkah, yaitu langkah valuasi, bukti pemicu, dan bukti pemicu foto. Tahap permintaan direalisasikan dengan langkah perbaikan. Tahap penutup direalisasikan dengan langkah akhir. Dari kemunculan sekuen tuturan mengeluh tersebut, tidak ditemukan pola sekuen yang ajeg, baik dilihat dari segi tahap atau langkah. Akan tetapi, dilihat dari dua tahap awal yang kerap muncul, tahap pembuka dan isi keluhan kerap mengawali tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus. Dilihat dari intensitas kemuculan tahap, tahap isi keluhan dan pembuka menjadi tahap yang paling sering muncul.Sementara itu, dilihat dari intensitas kemunculan langkah, langkah valuasi dan bukti pemicu adalah langkah yang paling sering muncul. Sesudah itu, dilihat dari kesantunan, kerap munculnya tahap pembuka dan langkah orientasi menandakan kesadaran kontributor akan kesantunan. Kontributor berupaya membangun dahulu kesepahaman dengan mitra tutur sehingga nantinya tahap isi keluhan atau langkah valuasi tidak terlalu tidak santun.


(25)

97

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus direalisasikan dengan lima strategi, yaitu annoyance, ill consequences, indirect accusation, direct accusation, dan explicit blame (behavior). Strategi yang paling sering digunakan adalah strategi annoyance.Kedominan penggunaan strategi annoyance menandakan bahwa kontributor sadar akan kesantunan. Hal tersebut disebabkan strategi annoyance adalah strategi yang tingkat ketidaksantunannya rendah.

3. Ciri linguistik tuturan mengeluh surat pembaca di kaskus terdiri atas delapan ciri linguistik. Kedelapan ciri linguistik tersebut adalah partisipan spesifik, transitivitas, referensi tempat, referensi waktu, konjungsi kontras, konjungsi kronologis, konjungsi penguat, dan pemarkah intensitas. Kedelapan ciri linguistik tersebut menjadi ciri khas bentuk-bentuk linguistik yang terdapat dalam surat pembaca di kaskus.

4. Tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor kekuasaan, faktor tempat mengeluh, dan faktor kejadian yang melatarbelakangi keluhan.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, dapat disampaikan saran sebagai berikut.

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang serupa, diharapkan bisa mengaitkan hasil penelitian ini dengan atribut sosial yang dimiliki oleh masing-masingkontributor surat pembaca. Dengan pelibatan atribut sosial yang dimiliki oleh kontributor tersebut, faktor-faktor yang memengaruhi tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus dapat terungkap lebih spesifik dan lebih mendalam lagi. Selain itu, karena data penelitian ini menggunakan beberapa mode komunikasi, analisis multimodality bisa digunakan juga dalam upaya mengungkapkan lebih dalam keluhan dalam surat pembaca di kaskus.

2. Bagi penyedia produk atau jasa yang menerima keluhan, dari penelitian ini, terungkap bagaimana kontributor dalam mengungkapkan keluhanmembangun sebuah wacana tertentu. Hal tersebut terlihat dari terdapatnya sekuen tuturan


(26)

98

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengeluh. Didasari hal tersebut, hendaknya penyedia produk atau jasa dalam memahami sebuah keluhan yang berwacana seperti surat pembaca di kaskus,menelaah secara keseluruhan isi wacana tersebut dari awal sampai akhir, dari yang berupa tanda bahasa sampai nonbahasa.Hal tersebut disebabkan segala bentuk yang dimunculkan dalam wacana disengaja dan dimaksudkan. Oleh karena itu, bila penyedia produk atau jasa ingin memahami setepat-tepatnya keluhan penutur, hendaknya kontributor memahami keselurahan wacana mengeluh, tidak langsung ke tuturan mengeluhnya.


(27)

99

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adila, I. (2012). Tindak Tutur Mengeluh dalam Rubrik Aspirasi, Kriiing Solopos, dan Rakyat Bicara. Skripsi pada Universitas Sebelas Maret Surakarta: Tidak Diterbitkan.

Austin, J. L. (1962). How to Do Things with Words. New York: Oxford University Press.

Aziz, E. A. (2008). Horison Baru Teori Kesantunan Berbahasa: Membingkai yang Terserak, Menggugat yang Semu, Menuju Universalisme yang Hakiki. Pidato Pengukuhan E. Aminudin Aziz sebagai Guru Besar dalam Bidang Linguistik pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Brown, P. & Levinson, S. C. (1987). Politeness: Some Universal in Language Usage. New York: Cambridge University Press.

Dudley-Evans, T. & John, M. J. S. (2007). Developments in English for Spesific Purpose: A Multi-disciplinary Approach. Cambrige: Cambrige University Press.

Eriyanto. (2008). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS.

Gerot, L. & Wignell, P. (1994). Making Sense of Functional Grammar. Australia: Antipodean Educational Enterprise.

Grice, H. P. (1975). “Logic and Conversation”, dalam Peter C. dan J. L. Morgan.

(Editor). Syntax and Semantics Vol 3: Speech Acts. New York: Academic Press.

Gunarwan, A. (2007). Pragmatik: Teori dan Kajian Nusantara. Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya.

Halliday, M. A. K. (1994). An Introduction to Functional Grammar. Second Edition. London: Edward Arnold.

Halliday, M. A. K.danHasan, R. (1989). Language, Context, andText:AspectofLanguageinSocial Semiotic Perspective. Oxford:Oxford UniversityPress.

Hermawan, B. (2013). Multimodality: Menafsir Verbal, Membaca Gambar, dan Memahami Teks. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 13 (1), hlm. 22—31.


(28)

100

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kridalaksana, H. (2009). Kamus Linguistik. Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lecch, G. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Diterjemahkan oleh M.D.D. Oka. Jakarta: Universitas Indonesia.

Maharani, D. (2013). Dipidana karena Surat Pembaca, Khoe Seng Seng Buka Suara. [Daring]. Tersedia:http://megapolitan. kompas.com/read/2013/06/02/22072613/Dipidana.karena.Surat.Pembaca..K hoe.Seng.Seng.Buka.Suara [Diakses 18 September 2013].

Mulyasari, P. (2008). RS Omni Dapatkan Pasien dari Hasil Lab Fiktif. [Daring]. Tersedia: http://suarapembaca.detik.com/read/2008/08/30/111736/997265/ 283/rs-omni-dapatkan-pasien-dari-hasil-lab-fiktif [Diakses 16 September 2013].

Muniroh, R. D. D. (2011). Realisasi Tindak Tutur Mengeluh Pihak Ketiga dalam Wacana Tulis: Studi Kasus pada Rubrik Surat Pembaca di laman www. .kompas.com. Tesis pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: Tidak Diterbitkan.

Nuraeni, A. (2008). Perbandingan Terjemahan Tindak Tutur Mengeluh dalam Film Bad Boys II yang Ditayangkan di Stasiun Televisi dan di VCD (Kajian Strategi Penerjemahan, Kesepadanan Makna, dan Keberterimaan). Tesis pada Universitas Sebelas Maret Surakarta: Tidak Diterbitkan.

Pujirahayu, A. N. (2006). Complaint Strategies Used at The Column “Piye Ya?!” in The Suara Merdeka Daily Newspaper Edited on Monday March 6, 2006 until Saturday, March 18, 2006. Tesis pada Universitas Diponogoro Semarang: Tidak Diterbitkan.

Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta: Grasindo.

Rahardi, K. (2006). Dimensi-dimensi Kebahasaan: Aneka Masalah Bahasa Indonesia Terkini. Jakarta: Erlangga.

Rohmadi, M. (2004). Pragmatik: Teori dan Analisis. Yogyakarta: Lingkar Media. Santoso, A. (2008). Jejak Halliday dalam Linguistik Kritis dan Analisis Wacana

Kritis. Bahasa dan Seni, 36 (1), 1-5.

Street, B. & Leung, C. (2010). Sociolinguistics, Language Teaching, and New Literacy Studies. Dalam Hornberger, Nancy H. dan Mckay, Sandra L. (penyunting). Sociolinguistics and Language Education: New Perspectives on Language & Education. Bristol: Multilingual Matters, hlm. 290-316. Sudaryanto. (1986). Metode Linguistik: ke Arah Memahami Metode Linguistik.


(29)

101

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Swales, Jhon. (1990). Genre Analysis:English in Academic and Research Settings Cambridge: Cambridge University Press.

Trosborg, A. (1995). Interlanguage Pragmatics: Request, Complaints, and Apologies. Berlin: Walter de Gruyter & Co.


(1)

96

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, dipaparkan simpulan penelitian dan saran penelitian. Simpulan penelitian diutarakan sejalan dengan rumusan masalah yang dirumuskan diawal. Sementara itu, saran penelitian disampaikan kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang serupa dan kepada kelompok masyarakat yang berkaitan dengan hasil penelitian ini.

A. Simpulan

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal.

1. Sekuen tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus terdiri atas empat tahap, yaitu tahap pembuka, isi keluhan, permintaan, dan penutup. Sesudah itu, tahap-tahap tersebut direalisasikan dengan langkah-langkah tertentu. Tahap pembuka bisa direalisasikan dengan dua langkah, yaitu langkah pernyataan dan orientasi. Tahap isi keluhan bisa direalisasikan dengan tiga langkah, yaitu langkah valuasi, bukti pemicu, dan bukti pemicu foto. Tahap permintaan direalisasikan dengan langkah perbaikan. Tahap penutup direalisasikan dengan langkah akhir. Dari kemunculan sekuen tuturan mengeluh tersebut, tidak ditemukan pola sekuen yang ajeg, baik dilihat dari segi tahap atau langkah. Akan tetapi, dilihat dari dua tahap awal yang kerap muncul, tahap pembuka dan isi keluhan kerap mengawali tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus. Dilihat dari intensitas kemuculan tahap, tahap isi keluhan dan pembuka menjadi tahap yang paling sering muncul.Sementara itu, dilihat dari intensitas kemunculan langkah, langkah valuasi dan bukti pemicu adalah langkah yang paling sering muncul. Sesudah itu, dilihat dari kesantunan, kerap munculnya tahap pembuka dan langkah orientasi menandakan kesadaran kontributor akan kesantunan. Kontributor berupaya membangun dahulu kesepahaman dengan mitra tutur sehingga nantinya tahap isi keluhan atau langkah valuasi tidak terlalu tidak santun.


(2)

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus direalisasikan dengan lima strategi, yaitu annoyance, ill consequences, indirect accusation, direct accusation, dan explicit blame (behavior). Strategi yang paling sering digunakan adalah strategi annoyance.Kedominan penggunaan strategi

annoyance menandakan bahwa kontributor sadar akan kesantunan. Hal tersebut disebabkan strategi annoyance adalah strategi yang tingkat ketidaksantunannya rendah.

3. Ciri linguistik tuturan mengeluh surat pembaca di kaskus terdiri atas delapan ciri linguistik. Kedelapan ciri linguistik tersebut adalah partisipan spesifik, transitivitas, referensi tempat, referensi waktu, konjungsi kontras, konjungsi kronologis, konjungsi penguat, dan pemarkah intensitas. Kedelapan ciri linguistik tersebut menjadi ciri khas bentuk-bentuk linguistik yang terdapat dalam surat pembaca di kaskus.

4. Tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor kekuasaan, faktor tempat mengeluh, dan faktor kejadian yang melatarbelakangi keluhan.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, dapat disampaikan saran sebagai berikut.

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang serupa, diharapkan bisa mengaitkan hasil penelitian ini dengan atribut sosial yang dimiliki oleh masing-masingkontributor surat pembaca. Dengan pelibatan atribut sosial yang dimiliki oleh kontributor tersebut, faktor-faktor yang memengaruhi tuturan mengeluh dalam surat pembaca di kaskus dapat terungkap lebih spesifik dan lebih mendalam lagi. Selain itu, karena data penelitian ini menggunakan beberapa mode komunikasi, analisis

multimodality bisa digunakan juga dalam upaya mengungkapkan lebih dalam keluhan dalam surat pembaca di kaskus.

2. Bagi penyedia produk atau jasa yang menerima keluhan, dari penelitian ini, terungkap bagaimana kontributor dalam mengungkapkan keluhanmembangun sebuah wacana tertentu. Hal tersebut terlihat dari terdapatnya sekuen tuturan


(3)

98

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengeluh. Didasari hal tersebut, hendaknya penyedia produk atau jasa dalam memahami sebuah keluhan yang berwacana seperti surat pembaca di kaskus,menelaah secara keseluruhan isi wacana tersebut dari awal sampai akhir, dari yang berupa tanda bahasa sampai nonbahasa.Hal tersebut disebabkan segala bentuk yang dimunculkan dalam wacana disengaja dan dimaksudkan. Oleh karena itu, bila penyedia produk atau jasa ingin memahami setepat-tepatnya keluhan penutur, hendaknya kontributor memahami keselurahan wacana mengeluh, tidak langsung ke tuturan mengeluhnya.


(4)

99

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adila, I. (2012). Tindak Tutur Mengeluh dalam Rubrik Aspirasi, Kriiing Solopos, dan Rakyat Bicara. Skripsi pada Universitas Sebelas Maret Surakarta: Tidak Diterbitkan.

Austin, J. L. (1962). How to Do Things with Words. New York: Oxford University Press.

Aziz, E. A. (2008). Horison Baru Teori Kesantunan Berbahasa: Membingkai yang Terserak, Menggugat yang Semu, Menuju Universalisme yang Hakiki. Pidato Pengukuhan E. Aminudin Aziz sebagai Guru Besar dalam Bidang Linguistik pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Brown, P. & Levinson, S. C. (1987). Politeness: Some Universal in Language Usage. New York: Cambridge University Press.

Dudley-Evans, T. & John, M. J. S. (2007). Developments in English for Spesific Purpose: A Multi-disciplinary Approach. Cambrige: Cambrige University Press.

Eriyanto. (2008). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS.

Gerot, L. & Wignell, P. (1994). Making Sense of Functional Grammar. Australia: Antipodean Educational Enterprise.

Grice, H. P. (1975). “Logic and Conversation”, dalam Peter C. dan J. L. Morgan. (Editor). Syntax and Semantics Vol 3: Speech Acts. New York: Academic Press.

Gunarwan, A. (2007). Pragmatik: Teori dan Kajian Nusantara. Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya.

Halliday, M. A. K. (1994). An Introduction to Functional Grammar. Second Edition. London: Edward Arnold.

Halliday, M. A. K.danHasan, R. (1989). Language, Context,

andText:AspectofLanguageinSocial Semiotic Perspective. Oxford:Oxford UniversityPress.

Hermawan, B. (2013). Multimodality: Menafsir Verbal, Membaca Gambar, dan Memahami Teks. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 13 (1), hlm. 22—31.


(5)

100

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kridalaksana, H. (2009). Kamus Linguistik. Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lecch, G. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Diterjemahkan oleh M.D.D. Oka. Jakarta: Universitas Indonesia.

Maharani, D. (2013). Dipidana karena Surat Pembaca, Khoe Seng Seng Buka

Suara. [Daring]. Tersedia:http://megapolitan.

kompas.com/read/2013/06/02/22072613/Dipidana.karena.Surat.Pembaca..K hoe.Seng.Seng.Buka.Suara [Diakses 18 September 2013].

Mulyasari, P. (2008). RS Omni Dapatkan Pasien dari Hasil Lab Fiktif. [Daring]. Tersedia: http://suarapembaca.detik.com/read/2008/08/30/111736/997265/ 283/rs-omni-dapatkan-pasien-dari-hasil-lab-fiktif [Diakses 16 September 2013].

Muniroh, R. D. D. (2011). Realisasi Tindak Tutur Mengeluh Pihak Ketiga dalam Wacana Tulis: Studi Kasus pada Rubrik Surat Pembaca di laman www. .kompas.com. Tesis pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: Tidak Diterbitkan.

Nuraeni, A. (2008). Perbandingan Terjemahan Tindak Tutur Mengeluh dalam Film Bad Boys II yang Ditayangkan di Stasiun Televisi dan di VCD (Kajian Strategi Penerjemahan, Kesepadanan Makna, dan Keberterimaan). Tesis pada Universitas Sebelas Maret Surakarta: Tidak Diterbitkan.

Pujirahayu, A. N. (2006). Complaint Strategies Used at The Column “Piye Ya?!” in The Suara Merdeka Daily Newspaper Edited on Monday March 6, 2006 until Saturday, March 18, 2006. Tesis pada Universitas Diponogoro Semarang: Tidak Diterbitkan.

Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta: Grasindo.

Rahardi, K. (2006). Dimensi-dimensi Kebahasaan: Aneka Masalah Bahasa Indonesia Terkini. Jakarta: Erlangga.

Rohmadi, M. (2004). Pragmatik: Teori dan Analisis. Yogyakarta: Lingkar Media. Santoso, A. (2008). Jejak Halliday dalam Linguistik Kritis dan Analisis Wacana

Kritis. Bahasa dan Seni, 36 (1), 1-5.

Street, B. & Leung, C. (2010). Sociolinguistics, Language Teaching, and New Literacy Studies. Dalam Hornberger, Nancy H. dan Mckay, Sandra L. (penyunting). Sociolinguistics and Language Education: New Perspectives on Language & Education. Bristol: Multilingual Matters, hlm. 290-316.

Sudaryanto. (1986). Metode Linguistik: ke Arah Memahami Metode Linguistik.


(6)

Muhamad Pantoni, 2014

Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Swales, Jhon. (1990). Genre Analysis:English in Academic and Research Settings

Cambridge: Cambridge University Press.

Trosborg, A. (1995). Interlanguage Pragmatics: Request, Complaints, and Apologies. Berlin: Walter de Gruyter & Co.