Tanaman Ceremai Ekstrak Tinjauan Pustaka

4 2. Apakah tablet hisap ekstrak etanol daun ceremai Phyllanthus acidus dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphyloccocus aureus?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Mengetahui pengaruh konsentrasi gelatin sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik tablet hisap ekstrak etanol daun ceremai Phyllanthus acidus. 2. Mengetahui tablet hisap ekstrak etanol daun ceremai Phyllanthus acidus dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphyloccocus aureus.

D. Tinjauan Pustaka

1. Tanaman Ceremai

a. Klasifikasi Tanaman Ceremai Phyllanthus acidus L. Skeels menurut Hutapea 1991 yaitu : Divisio : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Euphorbiales Suku : Euphorbiaceae Marga : Phyllanthus Jenis : Phyllanthus acidus L. Skeels 5 b. Kandungan Kimia Daun ceremai mengandung flavonoid Kusmayani, 1998, saponin, dan tanin Purwarini, 2001, polifenol, disamping itu kayunya juga mengandung alkaloid Hutapea, 1991. Berdasarkan hasil uji bioautografi kandungan daun ceremai yang mempunyai aktivitas antibakteri adalah polifenol Budiyanti, 2009. c. Khasiat Daun ceremai berkhasiat untuk urus-urus dan obat mual, akarnya untuk obat asma, daun muda untuk sariawan Hutapea, 1991. Ekstrak etanol daun ceremai sebagai antibakteri Budiyanti, 2009 dan antijamur Jagessar dkk., 2008. Daun ceremai berbau khas aromatik dan tidak berasa Anonim, 1989.

2. Ekstrak

a. Pengertian Ekstrak Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan Anonim, 1995. Penyarian merupakan peristiwa perpindahan massa zat aktif yang semula berada di dalam sel ditarik oleh cairan penyari sehingga zat aktif larut dalam cairan penyari. Pada umumnya penyarian akan bertambah baik bila serbuk simplisia yang bersentuhan dengan penyari semakin banyak Anonim, 1986. Berdasarkan sifatnya ekstrak dapat dibagi menjadi empat yaitu ekstrak encer, ekstrak kental, ekstrak kering, dan ekstrak cair. Ada beberapa metode pembuatan ekstrak yang umum digunakan antara lain : maserasi, perkolasi, dan soxhletasi Ansel, 1995. Pemilihan terhadap metode 6 tersebut disesuaikan dengan kepentingan dalam memperoleh sari yang baik Anonim, 1986. Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan kamar. Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan yang kontinyu terus-menerus. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya Anonim, 2000. b. Cairan Penyari Kriteria cairan penyari yang baik antara lain murah dan mudah didapat, stabil secara kimia dan fisika, bereaksi netral, tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar, selektif yaitu hanya menarik zat berkhasiat yang dikehendaki dan tidak mempengaruhi zat berkhasiat Anonim, 1986. Cairan penyari yang dapat digunakan adalah air, etanol, etanol–air atau eter Anonim, 1979. Ekstrak daun ceremai adalah ekstrak yang diperoleh dari penyarian dengan metode maserasi dengan cairan penyari etanol. Menurut Anonim 1986 etanol dipilih karena lebih efektif, tidak beracun, netral, absorbsinya baik dan etanol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan.

3. Tablet Hisap

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ceremai (Phyllanthus Acidus (L.) Skeels)

11 168 80

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Ceremai (Phyllanthus acidus (L) Skeels) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 2 17

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT DAN EKSTRAK ETANOL DAUN CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) SKEELS) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

1 3 10

PENGARUH BAHAN PENGIKAT NATTRIUM KARBOKSIMETILS SELLULLOSA TERHADAP FORMULA TABLET HISAP KSTRAK ETANOl DAUN CEREMAI (Phyllanthus acidus) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus.

1 4 17

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN CEREMAI (Phyllanthus acidus) DENGAN AMILUM MANIHOT SEBAGAI BAHAN PENGIKAT SERTA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococus aureus.

4 9 22

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

2 5 17

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli DAN BIOAUTOGRAFINYA.

0 1 21

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli DAN BIOAUTOGRAFINYA.

0 1 22

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli DAN BIOAUTOGRAFINYA.

0 3 23

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Pseudomonas aeruginosa DAN Klebsiella pneumoniae SERTA BIOAUTO

0 0 17