Laporan Praktek Kerja Lapangan Divisi Penyiaran di PT. Radio Candrika Widya Swara Graha Kompas Gramedia

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DIVISI PENYIARAN DI PT RADIO CANDRIKA WIDYA SWARA

GRAHA KOMPAS GRAMEDIA

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja lapangan (PKL)

Oleh :

AL MUSHOWWIR 41809202

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Al Mushowwir

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Cilegon, 27 November 1990

Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Sadang Serang Jl. Sadang Sari

Telepon / HP : 0877 2278 5569

E-mail : al.ncek@yahoo.com

Riwayat Pendidikan

No Tahun Uraian Keterangan

1.

2009-Sekarang

Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Komputer Indonesia

Bandung.

2. 2007 - 2009 SMA Negeri 1 Serang


(3)

3. 2003-2006 SMP Negeri 1 Kramat Watu Berijazah

4. 1997-2003 SD Negeri 1 Kramat Watu Berijazah

5. 1996-1997 TK Alkhariyah Cilegon - Banten Berijazah

Pengalaman Organisasi

Pengalaman Pelatihan dan Seminar

No Tahun Uraian Keterangan

1. 2010 Peserta Table Manner Course Banana

– Inn Hotel & Spa Bandung

Bersertifikat

2. 2010 Peserta Mentoring Agama Islam Prodi

Ilmu Komunikasi & Public Relations UNIKOM kerjasama dengan LDK UMMI UNIKOM

Bersertifikat

No Tahun Uraian Keterangan

1. 2007 Anggota event organizer ekstra

joss seksi humas

-

2. 2008 Ketua panitia pentas seni smansa

fair SMA Negeri 1 serang


(4)

3. 2010 Peserta Pelatihan Public Speaking Prodi Ilmu Komunikasi & Public Relations UNIKOM

Bersertifikat

4. 2011 Peserta Study Tour Media Massa 2011

oleh Prodi Ilmu Komunikasi & Public Relations UNIKOM


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...

KATA PENGANTAR ...

DAFTAR ISI ...

DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GAMBAR ...

DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Sejarah Perusahaan ... 1

1.1.1 Visi dan Misi Perusahaan ... 2

1.1.2 Logo ... 3

1.2 Sejarah Divisi ... 6

1.3 Strukur Perusahaan ... 7

1.4 Job Deskription ... 7

1.5 Sarana dan Prasarana ...14

1.6 Lokasi dan Waktu ...16

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ...17

2.1 Aktivitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ...17

2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ...21

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin ...22


(6)

2.3 Deskripsi Tentang Jurnalistik...47

2.3.1 jurnalistik Radio...49

2.3.2 Fungsi Jurnalistik...52

2.3.3 Karakterisitik Jurnalistik Radio...54

2.3.4 Bahasa Jurnalisitk Radio...57

2.3.5 Teknik Reportase...61

2.4 Analisis Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) ...64

2.5 Analisis Layanan Radio Raka Fm Kepada Mahasiswa PKL ...67

BAB III KESIMPULAN...73

3.1 Kesimpulan ...73

3.2 Saran ...74

3.2.1 Saran Bagi Perusahaan ...75

3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa ...75

DAFTAR PUSTAKA ...77


(7)

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro, Komala Lukiati. Karlinah Siti. 2007. Komuniksi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi, Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Dokumentasi masterkit RAKA FM

Proposal Pengajuan Perpanjangan Ijin Penyelengaraan Penyiaran PT. Radio Candrika Widya Swara Graha Kompas Gramedia

Ramadan, Purnama, Laporan Prakerin Multimedia 1, SMK Negeri 2 Garut Internet Searching :

baticnews.wordpress.com/2008/07/26/jurnalistik-radio/

www.anneahira.com/jurnalistik-radio.htm

romeltea.com/jurnalistik-radio/

www.rakafm.co.id/


(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan Laporan Kerja Praktek (PKL) ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek serta syarat untuk mengikuti sidang Program Strata 1 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Komputer Indonesia. Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis menyadari bahwa penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan keterbatasan dan pengalaman yang penulis miliki. Namun, penulis telah berusaha semaksimal mungkin dengan segala upaya dan kemampuan untuk menyusun suatu laporan yang baik dan bermanfaat sehingga melalui penulisan laporan kerja praktek ini penulis juga berharap mampu memberikan informasi kepada rekan-rekan yang membutuhkan pengetahuan dalam melakukan penulisan laporan kerja praktek selanjutnya.

Selama pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktek ini penulis banyak menemui hambatan dan kesulitan. Akan tetapi berkat dorongan, bantuan dan bimbingan baik secara moral maupun material dari berbagai pihak penulis mampu mengatasinya. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya


(9)

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini serta kedua orang tua yang telah memotivasi dengan saran , doa dan perhatian. Selain itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs. M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung

2. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Sanggra Juliano, S.IKom selaku wali dosen yang memberikan

motivasi dan semangat untuk tetap berkarya.

4. Bapak Arie Prasetio, M.Si, selaku dosen pembimbing kerja praktek di Universitas Komputer Indonesia yang membantu penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

5. Ibu Viliny Lesmana selaku Station Manager yang telah menerima penulis

untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan di bagian yang dipimpin. 6. Anna Deliana selaku pembimbing pada saat melakukan kerja praktek di

Radio RAKA FM.

7. Kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terlibat dalam untuk membantu

dalam penyusunan laporan kerja praktek ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Selaku manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan, penulis mengharapkan adanya koreksi, saran serta tanggapan sari semua pihak yang sifatnya membangun demi ilmu di masa yang akan mendatang.


(10)

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini akan mendapatkan balasan rahmat dan hidayah dari ALLAH SWT, dan semoga laporan kerja praktek ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.

Bandung, 27 Desember 2012 Penulis


(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Sejarah Perusahaan

Radio Raka merupakan singkatan dari Radio Candrika Widya Swara, yang didirikan pada tahun 1969, dengan nama Columbia Station. Pada tahun 1983 menjadi PT Radio Candika Widya Swara dan pada tahun 1990 disingkat menjadi radio RAKA hingga saat ini. Sebelumnya Radio Raka merupakan radio komunitas keagamaan yang di kenal dengan Radio Khatolik. Dengan perjalanan yang cukup panjang radio RAKA mengalami beberapa perubahan baik dari bidang management perusahan ataupun secara teknis perusahaan dengan tujuan peningkatan kualitas siaran yang di suguhkan oleh Raka sebelumnya. Setelah mengudara selama 26 tahun, tepatnya pada tahun 1995 Radio Raka merubah jalur frekwensinya dari 882 AM menjadi 98.8 FM dengan mengikuti perkembangan radio yang ada di Bandung. Pada tahun yang sama radio Raka FM dikelola oleh keuskupan Bandung hingga tahun 2008.

Pada tahun 2008 radio Raka 98.8 FM di kelolah oleh group radio Sonora

yang tergabung dalam kelompok Kompas Gramedia, yang beralamat di gedung Graha Kompas Gramedia Lt.4 Jln. R.E Martadinata no. 46 Bandung.

Dengan mengusung segmen keluarga muda yang dinamis, dengan target usia berkisar 20 hingga 29 tahun. Hingga saat ini radio Raka FM menempati peringkat pertama di kelasnya, hal tersebut di buktikan berdasarkan survei Nielsen Media Research Wave ketiga pada tahun 2010.


(12)

1.1.1 Visi Dan Misi Perusahaan

Sebagai perusahaan dan media yang tergolong sukses di bidangnya. Tentunya RAKA FM mempunyai visi dan misi sebagai arah dan tujuan untuk melangkah kedepanya. Adapun visi dan misi RAKA FM sebagai berikut:

A. Visi

Menjadikan Radio Swasta Nomor 1 di Kota Bandung di segmen Keluarga Muda dalam artian :

- Agar warga kota Bandung memiliki radio yang bisa

menjadi acuan dan referensi dalam berbagai aspek kehidupan

- Memberikan program yang beredukasi dan berkualitas yang

diudarakan

- Memberikan hiburan dengan lagu – lagu yang berkualitas baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

B. Misi

Mencerdaskan dan mencerahkan bangsa lewat musik dan informasinya. Dengan cara sebagai berikut:

- Menjadi wadah bagi warga Kota Bandung untuk saling

bertukar informasi dan silatuhrahmi.

- Memberikan edukasi kepada warga Kota Bandung seputar


(13)

bermasyarakat melalui program talkshow dan informasi/ tips singkat

1.1.2 Logo RAKA FM

Setiap perusahaan memiliki logo sebagai simbol dari identitas diri perusahaan agar dapat di kenal oleh masyarakat. Demikian pula dengan radio RAKA FM memiliki logo dengan ciri khas tertentu. Seperti yang tampak pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.1 Logo Radio Raka FM

Sumber: HRD RAKA FM, 1969

Dalam setiap Logo pasti memiliki makna atau filosofis tersendiri, yang di harapan menjadi tujuan yang dapat tercapai di kemudian hari. Begitupun logo yang di miliki oleh salah satu perusahaan Radio swasta di kota bandung ini memiliki logo yang memiliki makna dan filosofis sebagai berikut.


(14)

Lingkaran

Sebuah lingkaran hitam besar bermakna bumi yang bulat yang di dalamnya di penuhi oleh penduduk atau manusia, warna hitam di pilih memiliki filosofis jika warna hitam merupakan warna netral, yang dapat di padu padankan dengan warna lain, sehingga dengan warna hitam Raka FM berharap dapat menjadi sebuah media massa yang dapat dengan indah, bagus, serta baik jia di sesuaikan dengan kebutuhan pendengarnya, serta dapat memenuhi semua kalangan pendengarnya.

Lingkaran kecil

Lingkaran kecil berwarna merah memiliki arti sebuah satelit yang akan memancarkan berbagai informasi dari Raka Fm kepada pendengarnya, warna merah di pilih di karenakan warna Merah adalah warna yang kuat. Meskipun tidak secara teknis yang paling terlihat, ia memiliki properti untuk tampil agar lebih dekat daripada warna yang lain, yang di harapkan akan lebih dekat dengan pendengar atau masyarakat, warna merah memiliki filosofi positip diantaranya keberanian fisik, kekuatan, kehangatan, energi, kelangsungan hidup dasar, ‘fight or flight’, stimulasi, kegembiraan, yang di harapkan akan membawa dampak positip pula bagi perusahaan.


(15)

Gelombang

Tiga buah gambar Setengah Lingkaran Hitam yang bermuara atau berpusat pada lingkaran merah merupakan gembongan bunyi yang di hasilkan dari station radio Raka, semakin luar gambar semakin besar setengah lingkaran pada gambar tersebut, itu berarti semakin maju dan semakin luas jangkauan gelombang radio yang dapat menjangkau khalayak.

Raka FM

Raka Fm merupakan nama dari station radio tersebut yang di ambil dari nama perusahaan yaitu PT. Radio Candrika Widya Swara yang di singkat menjadi Raka FM.

Popular Radio Station

Tulisan yang terdapat dalam logo “Popular Radio Station” yang berarti station Radio populer merupakan harapan dari Radio Raka FM agae dapat terus populer di kalangan masyarakat kota Bandung dan sekitarnya.

Warna Kuning

Dasar logo yang berwarna kuning memiliki makna Optimis, kepercayaan diri, harga diri, extraversion, kekuatan emosional, keramahan,


(16)

kreativitas, dengan demikian dengan warna dasar tersebut Raka FM berharap dapat menjadi Perusahaan selalu Optimis, memiliki hubungan emosional yang baik dengan para pendengarnya, dengan keramahan yang dijunjung oleh karyawannya dan juga memiliki kreativitas yang baik.

1.1.3 Sejarah Divisi Program Acara PT. Radio Candrika Widya Swara (Raka FM) Bandung.

Program acara dalam sebuah media massa begitu sangat penting, sebagai salah satu kunci untuk menarik minat dan perhatian khalayaknya, dengan demikian pembentukan divisi program acara sebagai salah satu divisi yang merancang sebuah program acara penting untuk di bentuk, begitu pun dengan Radio Raka 98.8 FM divisi tersebut menjadi salah satu divisi yang wajib ada dalam pengelolaan media massanya.

Divisi Program Acara yang ada di radio Raka FM Bandung sudah terbentuk bersamaan dengan didirikannya station radio tersebut, semenjak pada tahun 1969 hingga saat ini Divisi tersebut tetap menjadi divisi yang di butuhkan kontribusinya di station raka FM, tentunya dengan beberpa perubahan dan perbaikan atau pergantian managemen perusahan dan pembaruan mengikuti perkembangan jaman.


(17)

1.2Struktur Perusahaan

Struktur PerusahaanPT.Candrika Widya Swara (Raka FM) Bandung Sebagai Berikut:

Gambar 1.2

PT. Candrika Swara Utama (Raka FM) Bandung

Sumber : Arsip HRD Radio Raka FM, 2011

1.3Job Deskription

Job description merupakan suatu pernyataan yang teratur dari suatu jabatan yang meliputi tentang penjelasan berbagai tugas dan fungsi suatu jabatan. Penyusunan pernyataan ini hendaknya mudah dipahami guna menghindari timbulnya kesalahpahaman dan perbedaan pengertian dari masing-masing bagian dan jabatan di dalam organisasi. Berdasarkan struktur organisasi yang ada, berikut penulis akan menguraikan secara sederhana apa saja yang menjadi tugas dan fungsi dari masing-masing bagian:

KOMISARIS - Stanislaus Sularto -Antonius Sulastijana

PENJAB. PEMBERITAAN -Enjung Gunawan

REPORTER/PENYIAR

PENJAB. BIDANG SIARAN - Anna Deliana

PENYIAR

PENJAB. TEKNIK - Yogi Widianto

PENJAB. KEUANGAN - Suroso

PENJAB. BIDANG USAHA - Marlina Agustian

Marketing/Sales DIREKTUR

- Viliny Lesmana - Sutrisna Widjaja DIREKTUR UTAMA


(18)

A. Station Manager

Fungsi : Membantu General Manager dalam menciptakan dan memelihara hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat (pendengar).

Tugas :

- Merencanakan kegiatan bagian siaran.

- Mengorganisir kegiatan bagian siaran.

- Mengarahkan, mengkoordinir, dan mengawasi kegiatan

bagian siaran.

- Menyiapkan log book siaran dan log book teknik untuk arsip.

- Menjamin suasana kerja yang baik.

- Mengambil alih tugas bawahan yang berhalangan untuk

melaksanakannya.

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang dibebankan oleh

atasan.

- Mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh

bawahan.

- Menyusun bahan-bahan atau materi kebutuhan bagian

siaran dan studio.

- Menyiapkan rencana biaya operasional.


(19)

- Memberi info mengenai acara-acara khusus baik yang telah mengudara maupun yang belum.

B. Program Director

- Bertanggung jawab dalam pencapaian seluruh target bagian

program sesuai dengan strategi kebijakan Radio Raka.

- Mengembangkan dan mengimplementasikan proyek dan

program di bagian siaran untuk mendukung tercapainya sasaran yang sudah diterapkan.

- Menentukan pengaturan program dan jadwal siaran

- Menganalisis dan mengevaluasi program – program siaran yang sedang berjalan.

- Memantau program – program radio lain.

- Memantau pengelolaan dan persedian lagu dan musik.

C. New Director ( Penanggung Jawab Bidang Pemberitaan )

- Bertanggung jawab pada pecapaian target pada bagian

redaksi.

- Memantau berita – berita melalui internet, kantor berita, televisi dan lainnya untuk mendapatkan informasi dan perkembangan berita.

- Mengembangkan jaringan relasi dan narasumber.


(20)

- Mengatur dan mengkoordinasikan reporter untuk peliputan harian

D. Marketing Director ( Penanggung Jawab Bidang Usaha)

- Bertanggung jawab atas pencapaian seluruh target bagian sales.

E. Technic Director ( Penanggung Jawab Bidang Teknis)

Fungsi dari Technic Director adalah membantu melaksanakan

tugas yang berhubungan dengan siaran dengan menjalankan peralatan studio.

Tugas Technic Director :

- Melaksanakan pekerjaan siaran seperti yang telah

ditentukan dan disusun oleh atasan.

- Mengurus lagu-lagu dan bahan-bahan yang dipakai sewaktu

siaran.

- Melaporkan kegiatan / situasi jalannya peralatan studio.

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang dibebankan oleh

atasan.

- Membantu penyiar mengoperasikan peralatan studio siaran dan rekaman.


(21)

F. Finance Director ( Penanggung Jawab Bidang Keuangan )

- Memastikan pencapaian seluruh target bagian keuangan.

- Membuat surat saldo piutang.

- Membuat transaksi internal dengan radio daerah

- Menyusun anggaran.

- Membuat analisa realisasi anggaran.

- Menyusun laporan RUPS.

G. Penyiar

- Menyiapkan dan melakukan siaran secara live (termasuk

talkshow dan wawancara) sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

- Bertangggung jawab atas materi siaran live (spot iklan dan adlibs)

- Membuat naskah dan pengisi suara paket rekaman (musik,

iklan, ilustrasi, RE)

- Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengembangan

program acara diasuh.


(22)

H. Reporter

- Melakukan peliputan berita (hard news) mengumpulkan

data / fakta dan mengolahnya menjadi laporan layak siar. - Mencari berita – berita pendukung (soft news) melalui

internet , majalah , kantor berita dan televisi.

- Menyusun dan melaporkan berita yang diperoleh dengan

berkoordinasi dengan penyiar yang bertugas.

- Membina hubungan baik dengan narasumber.

- Membuat program- program khusus redaksi (features atau pendukung siaran lainnya)

- Menyampaikan gagasan peliputan atau pengembangan

program. I. Teknisi dan IT

- Melakukan intalasi seluruh peralatan siaran (peralatan

utama dan penunjang) dan IT.

- Melakukan perawatan dan perbaikan seluruh peralatan IT

- Memastikan seluruh peralatan siaran produksi dan non

produksi berfungsi dengan baik.

- Melakukan R & D untuk teknologi dan peralatan stasiun radio.


(23)

J. Account Executive

- Mencapai target penjualan iklan

- Membina hubungan baik dengan pihak klien.

- Menyusun data base klien.

- Menyusun proposal penawaran.

- Menguasai product knowledge dengan baik.

- Bekerjasama dengan bagian lain dalam hal pengajuan

proposal program dan penyiapan serta pengudaraan materi iklan.

K. Finance staff

- Mengelola administrasi pengeluaran uang untuk keperluan operasional.

- Mengelola admnistrasi penerimaan uang.

- Mengelola administrasi umum.


(24)

1.4Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang diberikan pada saat Pelatihan Kerja Lapangan di RAKA FM sebagai berikut:

Table 1.1

Tabel Sarana dan Prasarana Radio Raka FM

NO

SARANA DAN PRASARANA

JUMLAH KETERANGAN

1 Gedung Kantor 3

Terdiri dari gedung utama,

gedung siaran, gedung

operasional karyawan.

2 Musholla 1 Tempat beribadah karyawan.

3 Jaringan internet

Tersedia jaring WIFI di

RAKA FM untuk

memudahkan mencari

referensi bagi karyawan.

4 Ruang siaran 1

Di peruntukan bagi penyiar untuk mengudara menyiarkan informasi dengan disedikan alat – alat siaran lengkap dan


(25)

dalamnya.

5 Ruang produksi 1

Digunakan untuk proses

produksi dengan alat – alat yang menunjang di dalamnya

berupa mixer, komputer,

microphone, dan lain-lain.

6 Ruang tamu 1

Di peruntukkan bagi tamu yang datang berkunjung ke radio Raka FM

7 Dapur 1

Di peruntukan bagi seluruh

karyawan yang ingin

membuat teh, kopi dan

sebagainya.

8 Meja kerja

Disediakan meja kerja untuk mengerjakan tugas-tugas dari RAKA FM


(26)

1.5Lokasi dan Waktu 1.6.1 Lokasi

Praktek kerja lapangan tersebut di lakukan di PT. Radio Candrika Widya Swara yang lebih di kenal dengan Raka 98.8 FM Bandung. Yang beralamat di gedung Graha Kompas Gramedia Lt.4 Jln. R.E Martadinata No. 46 Bandung.

1.6.2 Waktu

Praktek kerja lapangan dimulai pada tanggal 09 juli 2012 sampai dengan tanggal 31 juli 2012. Waktu masuk kerja pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 17.00 WIB. Dan pada hari sabtu pukul 09.00 – 15.00 WIB.


(27)

1 BAB II

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2.1 Aktivitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Radio RAKA FM, penulis ditempatkan sebagai penyiar dan team survey, secara terjadwal dan

terstruktur seperti survey pendengar RAKA FM dan menganalisa pendengar serta

mempresentasikan hasil survey. Adapun kegiatan selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan baik itu sebagai penyiar pada program acara Sahur Oy Di Bulan Ramadhan maupun team survey lapangan terbagi menjadi dua jenis kegiatan, yakni kegiatan rutin serta kegiatan insidental.

Kegiatan rutin yakni kegiatan yang secara kontinyu atau berulang yang dilakukan penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. Sedangkan kegiatan insidental adalah kegiatan yang sifatnya sementara dan dilakukan sewaktu – waktu pada waktu tertentu yang dilakukan oleh penulis.

Aktivitas praktek kerja lapangan yang dilakukan penulis terhitung sejak tanggal 9 Juli 2012 hingga 31 Juli 2012 dengan hari kerja senin hingga sabtu dan dengan jam kerja mulai dari jam 09.00 WIB – 17.00 WIB.

Untuk mengetahui lebih rinci tentang kegiatan penulis selama Praktek Kerja Lapangan di RAKA FM, bisa dilihat pada table 2.1


(28)

2 Tabel 2.1

Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

No Hari / Tanggal Kegiatan Keterangan

Rutin Insidental

1. Senin, 9 Juli 2012 Pengarahan Kerja

Pengenalan Karyawan dan

Penyiar RAKA FM

Penyusunan Jadwal Kerja dan Pembimbing

Pengenalan Ruang Kerja

2. Selasa, 10 Juli

2012

Pengarahan Dari Station Manager RAKA FM

Mempelajari Kelebihan Dari Radio Dibandingkan Dengan Media Lain

Belajar Membuat Script Radio Untuk Iklan

3. Rabu, 11 Juli

2012

Mengumpulkan Tugas Script

Radio

Belajar Teori Tentang Menjadi


(29)

3

Penyiar Radio Yang baik Memperaktekkan Cara Menjadi Penyiar Radio Yang Baik

4. Kamis, 12 Juli

2012

Belajar Teori Tentang Cara-Cara Melaporkan Berita Langsung dari Lapangan

Belajar Menjadi Penyiar Untuk Melaporkan Berita Langsung Dari Lapangan

5. Jumat, 13 Juli

2012

Mengerjakan Laporan Iklan Radio

Membuat Naskah Iklan dan Quiz

Selama Bulan Ramadhan

6. Sabtu, 14 Juli

2012

Mengerjakan Laporan Iklan Radio

Membuat Naskah Iklan dan Quiz

Selama Bulan Ramadhan

7. Senin, 16 Juli

2012

Mengerjakan Laporan Iklan Radio

Membuat Naskah Iklan dan Quiz

Selama Bulan Ramadhan


(30)

4

2012 Selama Bulan Ramadhan

Menjadi Pengisi Suara Buat Quiz dan Iklan Selama Bulan Ramadhan

9. Rabu, 18 Juli

2012

Latihan Menjadi Penyiar Untuk Acara Bulan Ramadhan

Menghadiri Acara Makan Siang Bersama Sebelum Bulan

Ramadhan

✓ ✓

10. Kamis, 19 Juli

2012

Menjadi Penyiar Membuat Naskah Iklan Menjadi Pengisi Suara Buat Quiz dan Iklan Selama Bulan Ramadhan

✓ ✓

11. Jumat, 20 Juli

2012

Menjadi Penyiar Membuat Naskah Iklan Menjadi Pengisi Suara Buat Quiz dan Iklan Selama Bulan Ramadhan

✓ ✓

12. Sabtu, 21 Juli

2012

Menjadi Penyiar

Menjadi Pengisi Suara Buat Quiz dan Iklan Selama Bulan


(31)

5 Ramadhan

13. Senin, 23 Juli

2012

Menjadi Penyiar

Melakukan Survey

14. Selasa, 24 Juli

2012

Menjadi Penyiar

Melakukan Survey

15. Rabu, 25 Juli

2012

Menjadi Penyiar

Melakukan Survey

16. Kamis, 26 Juli

2012

Menjadi Penyiar

Melakukan Survey

17. Jumat, 27 Juli

2012

Menjadi Penyiar

Melakukan Survey

18. Sabtu, 28 Juli

2012

Menjadi Penyiar

Menyusun Laporan Hasil Survey

19. Senin, 29 Juli

2012

Menjadi Penyiar

Menyusun Laporan Hasil Survey

20 Selasa, 30 Juli

2012

Mempersentasikan Laporan Hasil Survey

2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan sebagai penyiar maupun tim survey pendengar radio RAKA FM terhitung sejak 10 Juli 2012 hingga 31 Juli


(32)

6

2012, aktivitas yang dijalankan penulis terbagi menjadi dua yakni kegiatan rutin dan kegiatan insidental.

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin

Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara kontinyu dan terus – menerus dilakukan oleh penulis selama praktek kerja lapangan berlangsung. Adapun kegiatan rutin yang dilaksanakan penulis terbagi menjadi dua yakni sebagai penyiar pada program acara Sahur Oy Dibulan Ramadhan dan sebagai team survey pendengar RAKA FM. Adapun rincian deskripsi kegiatan rutin penulis selama pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut :

A. Penyiar Radio

Posisi sebagai penyiar radio dilakukan penulis selama 2 minggu terhitung dari tanggal 19 Juli 2012 hingga 29 Juli 2012. Pada dasarnya, deskripsi kerja seorang penyiar radio tidak bisa jauh-jauh dari sang script writer. Penyiar menyiarkan materi siaran, yang naskahnya telah dipersiapkan lebih dahulu oleh script writer. Selain membawakan materi siaran dengan baik, penyiar radio juga wajib meluangkan waktu untuk membahas dan menggarap konsep acara dalam meeting acara diadakan secara reguler.

Proses Penyiaran Radio

Yang menjadi “bahan baku” dalam proses penyiaran radio adalah program acara siaran. Ide sebuah program acara bisa berasal dari station manager, program director, music director, announcer, ataupun pesanan


(33)

7

dari pihak sponsor. Selanjutnya, ide tersebut dibahas dalam rapat terbatas, yang di dalamnya juga dibahas tentang format, tema, durasi, waktu penyiaran, penyiar yang membawakan acara, dan produser acara (ditunjuk dari salah seorang penyiar) yang bertanggung jawab atas program acara tersebut. Penyiar sendiri dipilih oleh program director berdasarkan

kemampuan mereka. Kemudian, penyiar wajib RAKA FM menulis script,

yaitu bahan siaran, yang pada stasiun radio lain, dapat pula ditulis oleh script writer. Script ini sebelum siaran dimulai diperiksa terlebih dahulu oleh program director dan produser acara. Script bersama dengan daftar lagu yang akan diputar (dibuat oleh music director) dan daftar iklan (dibuat oleh program director) menjadi “panduan” bagi penyiar dalam membawakan acara siaran. Selama membawakan acara siaran, penyiar juga bertindak sebagai operator, yang menjalankan peralatan penyiaran berupa mixer, komputer, dan mikrofon. Di stasiun radio lain, tugas ini dijalankan oleh operator khusus. Penyiar juga mengisi log book siaran, yang berisi hal-hal apa saja yang terjadi selama siaran, dan log book iklan, yang berisi iklan apa saja yang diputar. Program acara dipancarkan melalui antena, dan ditangkap oleh pesawat radio, sehingga dapat didengar oleh pendengar radio. Dari sudut pandang pendengar, yang menjadi bahan jadi dari perusahaan radio adalah program acara siarannya. Namun, dari sudut pandang radio, yang menjadi bahan jadi dari perusahaan radio adalah pendengar, karena itu yang mereka “jual” ke pengiklan. Melalui bantuan lembaga survey independen atau survey internal radio, jumlah pendengar


(34)

8

di sebuah program acara diberitahukan secara tertulis sebagai bukti kepada pengiklan. Selanjutnya, pengiklan yang tertarik akan memasang iklannya di program acara tersebut.

Peralatan Penyiaran Radio

Proses penyiaran berlangsung dari sebuah studio yang berisi:

Komputer: berfungsi sebagai alat pemutar lagu-lagu, iklan, maupun program acara yang sudah direkam. Pemutaran lagu menggunakan

bermacam-macam aplikasi software, salah satunya adalah MPEG DJ.

Mikrofon: berfungsi untuk menangkap suara penyiar.

Telepon: berfungsi sebagai penerima pesan dari pendengar di rumah ataupun live report dari penyiar yang melaporkan kejadian/peristiwa secara langsung di luar studio. Live report dapat juga ditangkap oleh pemancar jika dipancarkan dengan gelombang frekuensi.

Mixer: berfungsi untuk menyatukan berbagai macam unsur dan komponen suara menjadi satu di telinga pendengar, yaitu:

• suara penyiar dari mikrofon - lagu dan iklan dari komputer . • suara pendengar atau live report dari telepon

Dari mixer, gelombang suara dialirkan melalui kabel ke luar studio menuju ke peralatan pemancar yang terdiri dari:


(35)

9

Processor dan Equalizer: berfungsi memproses suara dari mixer menjadi lebih jernih dan jelas (misalnya dengan menambah efek bass), dan menyalurkannya ke pemancar.

Pemancar: Mengubah gelombang suara dari processor menjadi gelombang radio dan memancarkannya ke antena.

Antena: Menyebarluaskan gelombang radio di udara agar dapat ditangkap oleh pesawat radio.

Program Acara Siaran Radio Sahur Oy Dibulan Ramadhan

Program acara ini merupakan program unggulan di bulan ramadhan yang berlangsung setiap hari mulai dari jam 02.00 dini hari sampai 05.00 pagi dengan tujuan acara menemani sahur Sahabat RAKA FM (sebutan

bagi pendengar RAKA FM) dengan topik – topik seputar sahur serta tips

singkat menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan dan quiz interaktif tentang 25 Nabi dengan hadiah yang disediakan oleh Miyako dan Daktarin. Pendengar bisa berpartisipasi atau request lagu melalui line SMS, Facebook dan Twitter RAKA FM. Adapun target pendengar acara Sahur Oy Di Bulan Ramadhan mayoritas umur: 20- 29 tahun, male / female, Segmentasi dewasa muda dan ibu rumah tangga. Adapun Bulan program acara Sahur Oy di Bulan Ramadhan ini dapat berjalan lancar karena hasil kerja sama baik tim dengan proses sebagai berikut:


(36)

10 Rapat program

Rapat yang diadakan secara rutin ini dihadiri oleh produser, pengarah acara, penulis lay out serta penulis sebagai penyiar. Tugasnya menyampaikan ide atau gagasan sebagai bahan masukan untuk acara Sahur Oy Di Bulan Ramadhan. Ide-ide tersebut biasanya mengenai usulan tentang topik apa yang akan diangkat yang tentunya topik yang menarik dan cerita seru pada saat sahur. Kemudian ide-ide yang masuk dipertimbangkan dan dinilai topik mana saja yang relevan untuk disajikan dalam acara Sahur Oy Di Bulan Ramadhan. Setelah topik ditentukan dan disetujui oleh

produser, pengarah acara dan penulis lay out menentukan

narasumber yang dapat dijadikan lawan bicara . Kemudian bahan-bahan yang berhubungan dengan topik yang diangkat dikumpulkan dan diberikan kepada penyiar untuk menentukan arah pembicaraan pada saat siaran nanti yang setengah jam sebelum acara dimulai, pada saat eksekusi ada teman operator studio yang sudah siap mengawal acara agar berlangsung dengan baik. Setelah semua siap maka eksekusi acara pun bisa dapat dimulai untuk disajikan kepada para pendengar secara menarik agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan memperoleh informasi bagi para pendengar. Hal ini merupakan tugas seorang penyiar untuk membuat jalannya acara menjadi menarik sehingga tidak membosankan.


(37)

11

Persiapan pertama yang dilakukan oleh penyiar ketika topik yang akan diangkat telah terpilih maka minimal penyiar harus tahu mengenai materi tersebut dan pada saat berlangsungnya acara operator pun turut membantu penyiar di acara ini, selain bertugas memutar lagu untuk memberikan hiburan, operator juga membantu penyiar menerima telepon dari pendengar yang ingin bertanya serta sms yang akan dibacakan oleh penyiar. Operator juga menyeleksi pendengar mana yang layak atau tidak untuk di- on air-kan. Opini-opini dan cerita menarik dan berkaitan dengan topik acara dari para pendengar baik melalui telepon atau sms akan mendapatkan atensi dari penyiar sehingga penyiar dapat menanggapi dan menampung setiap cerita yang sesuai dengan topik.

Menentukan Format dan Pembawa Acara

Format acara yang diadopsi ke dalam program Sahur Oy Di Bulan Ramadhan adalah dialog interaktif dimana pembawa acara menceritakan hal yang menarik dan unik mulai dari hidangan sahur, kejadian unik pada sahur dan sebagainya. Dengan melibatkan partisipasi pendengar melalui telepon atau SMS.

Dalam pelaksanaan eksekusi siarannya dibawakan dengan santai dan disertai dengan humor agar menarik pendengar untuk berinteraktif langsung serta diisi dengan perbincangan hangat tentang tips – tips puasa di bulan ramadhan yang bisa menjadi


(38)

12

acuan dan panduan bagi pendengar, dimana tiap minggunya

membahas tema- tema yang berbeda, di selingi pula dengan lagu –

lagu Hits pop Indonesia dan Pop Barat.

Memilih Topik

Pemilihan topik untuk disajikan dalam acara Sahur Oy Di Bulan Ramadhan merupakan hak prerogative produser yang tentu juga diminta pendapat dari tim kerja lainnya sehingga terjadi kesepakatan.

Darmanto (1999:34) menjelaskan bahwa tema atau topik memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai bingkai atau pengikat dan sekaligus sebagai sumber permasalahan yang akan dibahas. Dengan adanya tema atau topik maka masalahnya dapapt dirumuskan dengan jelas dan tujuan program bisa ditentukan.

Topik-topik yang dimunculkan dalam program acara Sahur Oy Di Bulan Ramadhan merupakan masalah-masalah yang umumnya terjadi saat Bulan Ramadhan. Selain menemani sahur para Sahabat Raka, acara ini juga memberikan tips-tips seputar ramadhan misalnya; tips mencegah bau mulut saat berpuasa, tips sajian sehat saat sahur, dan lain-lain.

Penentuan topik yang disajikan kepada pendengar dalam acara Sahur Oy Di Bulan Ramadhan dimaksudkan oleh pihak redaksi agar acara Sahur Oy Di Bulan Ramadhan menarik untuk didengar oleh segmentasi yang diinginkan.


(39)

13 Melakukan Riset

Menurut Brandt (2002:143), riset dapat dilakukan dengan cara melihat kembali sejumlah bahan rujukan seperti koran, kliping, buku, rekaman, wawancara dan sebagainya.

Dalam hal ini produser dan penyiar bertugas untuk melakukan riset sebagai bahan acuan untuk menyampaikan materi dari topik yang akan dibahas.

Persiapan Peralatan Teknis

Persiapan untuk acara Sahur Oy Di Bulan Ramadhan yang berkaitan dengan hal teknis dilakukan oleh operator siaran untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya siaran. Karena peralatan teknis sudah tersedia di studio seperti headphone, microphone, komputer, sever penerima telepon dan SMS dan sebagainya.

B. Survey

Selain diberikan tugas sebagai penyiar radio di program acara Sahur

Oy Dibulan Ramadhan, penulis juga diberikan tugas untuk melakukan survey

ke lapangan. Tugas ini diberikan oleh Ibu Viliny Lesmana selaku Station Manager dengan tujuan ingin mengetahui gaya hidup pendengar radio


(40)

14

selama kurang lebih satu minggu terhitung sejak tanggal 23 Juli 2012 hingga 27 Juli 2012.

Survey adalah suatu kegiatan pengumpulan informasi dari sejumlah responden dengan menggunakan berbagai teknik/metoda/cara, misal

menggunakan kuesioner. Umumnya, pengertian survey dibatasi pada

penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Hal ini berbeda dengan sensus yang informasinya dikumpulkan dari seluruh populasi.

Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam pelaksanaan penelitian survei adalah individu. Untuk penelitian tertentu misalkan program acara siaran di radio, sebagai unit analisa bisa saja pasangan suami istri, pasangan yang mendengarkan program siaran radio atau rumah tangga sebagai keseluruhan tetapi satu wawancara untuk kuesioner tetap ditujukan kepada satu orang.

Arti penting Survey bagi stasiun radio komunitas. Beberapa kelompok penelitian media biasanya melakukan survey komersial untuk menentukan potensi periklanan radio siaran. Kebanyakan survey ini dilakukan secara kuantitatif yang dilakukan berdasarkan wilayah (regional atau nasional) dan lebih diarahkan pada pemograman di kota.


(41)

15

Bagi radio komunitas, hasil survei dapat digunakan untuk beberapa hal antara lain adalah :

Sebagai bahan untuk perencaaan program acara siaran radio. Sebagai bahan untuk evaluasi program radio.

Sebagai bahan analisis terhadap suatu hal/isu.

Sebagai bahan masukan untuk investigasi (penelitian) selanjutnya. Sebagai bahan untuk berita.

Banyak cara dapat dilakukan oleh para pengelola radio komunitas guna mendapatkan masukan dari pendengarnya. Metode yang dapat digunakan adalah survey atau jejak pendapat, misalnya dengan menyebarkan serangkaian pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk angket atau kuesioner kepada sejumlah warga yang dipilih secara acak ataupun tertentu.

Berdasarkan contoh pemanfaatan hasil survey, dapat dilihat bahwa ada hasil survey yang dapat digunakan langsung dan ada hasil survey yang diolah terlebih dahulu (baru kemudian dapat dimanfaatkan). Sesungguhnya hal ini terkait dengan siklus program acara radio dan prinsip jurnalisme. Yaitu penggalian, pengolahan, penyebaran dan pemanfaatan informasi.

Berikut adalah lembar pertanyaan yang diajukan pada para pendengar radio yang dipilih secara acak :


(42)

16

SURVEY PENDENGAR RADIO RAKA 98.8 FM BANDUNG

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER I. Identitas Responden

1. Nama : ………... 2. Alamat : ………... 3. Jenis Kelamin : …....………... 4. Umur : ………....…... 5. Pekerjaan : ………... 6. Pendidikan : ………...

II. Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Saudara Anggap Benar dan Berikan Tanda (X).

1. Radio apa yang paling sering anda dengarkan?

__________________ Alasan : _______________________________ __________________ Alasan : _______________________________ __________________ Alasan : _______________________________ __________________ Alasan : _______________________________

2. Jam berapa anda paling sering mendengarkan radio?

Pagi, jam ________ Siang, jam _______


(43)

17 Sore, jam ________

Malam, jam ______

3. Dimana biasanya anda mendengarkan radio

Di rumah Di kantor Di mobil

Internet (Live Streaming) Di tempat – tempat umum

Lain-lain : ...

4. Apakah anda termasuk pendengar yang aktif berpartisipasi dalam acara radio,

misalkan mengirimkan SMS, Telfon atau mengirimkan komentar di Website dan situs jejaring social Radio tersebut

Ya Tidak

5. Program radio yang disukai

Musik / lagu

Berita dan infrormasi Kuis

Talkshow


(44)

18

6. Apakah dengan adanya IKLAN dan PROMO Radio di dalam playlist cukup

mengganggu anda Ya

Tidak

Alasan : ………...

7. Apakah anda mempunyai Radio Favorit, Penyiar Favorit atau Program Radio

Favorit ? Sebutkan.

Radio Favorit : ………... Penyiar Favorit : ………... Program Favorit : ………...

8. Tempat belanja bulanan yang anda kunjungi :

Carrefour Borma Alfamart Yogya Griya Indomart


(45)

19

9. Genre music yang mana yang paling anda sukai? Pop

Balada dan Akustik Rock, Hardcore

Jazz, Soul atau Reggae Dangdut atau Keroncong

Lain-lain : …...………...

10.Informasi seperti apa yang anda butuhkan dari radio? Informasi lalu lintas dan cuaca

Berita politik / ekonomi / hukum Infotainment

Informasi event

Lain-lain : ...

11.Mall yang paling sering anda kunjungi Bandung Trade Centre

Trans Studio Mall (TSM) Istana Plaza (IP)

Bandung Indah Plaza Paris Van Java (PVJ)


(46)

20

Lain-lain : ...

Adapun tempat dilaksanakannya survey adalah sebagai berikut :

- Bandung Indah Plaza (BIP)

- Gazibu

- Bandung Elektronik Center

(BEC)

- Pusat Dakwah Islam

(PUSDA’I)

- Dago

- Sadang Serang

- Sari Jadi

- Pemukiman warga setempat

- Antapani

- Gagak

Hasil dari survey yang dilakukan adalah sebagai berikut :

- Radio Raka adalah radio yang paling banyak didengarkan kedua setelah radio Ardan.

- Responden paling banyak mendengarkan radio pada pagi dan malah hari.

- Responden banyak mendengarkan radio dirumah dengan persentasi yang

paling tinggi.

- Program acara yang banyak disukai responden adalah acara musik dengan

genre musik pop memiliki persentase paling tinggi atau paling banyak di minati oleh responden.

- Alfamart dan borma merupakan pusat perbelanjaan yang banyak


(47)

21

- Bandung Indah Plaza (BIP) merupakan mall yang banyak dipilih

responden sebagai mall yang banyak diminati.

- Responden banyak menggunakan handphone sebagai alat untuk

mendengarkan radio.

Tempat tersebut di pilih secara acak menurut kesepakan antara peneliti dengan pihak perusahaan dalam hal ini adalah Radio Raka FM Bandung yang langsung di tangani oleh Ibu Viliny Lesmana sebaga Station Manager dari Radio RAKA FM Bandung, dengan alasan tempat tersebut banyak di kunjungi oleh masyarakat kota bandung karena merupakan lokasi yang berada di tengah kota dan pusat perbelanjaan yang di anggap cukup mewakili respondent secara keseluruhan.

a. Respondent Penelitian (Survei)

Responden adalah sample yang di ambil dari keseluruhan populasi yang akan di teliti dengan meminta keterangan atau informasi yang di butuhkan untuk kegiatan penelitian yang di laksanakan.

Respondent penelitian dalam kegiatan survei ini, ditentukan melalui umur respondet yang telah di tetapkan oleh perusahaan (Raka FM Bandung) sebagai pendengar Radio Raka FM Bandung yang memiliki segmentasi Keluarga Muda, yang berkisar antara Remaja Hingga Deawasa Tua. Dengan ketentuan sebagai berikut :


(48)

22

Tabel 2.2

Respondent Penelitian (Survei)

NO RESPONDENT USIA KETERANGAN

1 REMAJA 17 – 19

TAHUN

PELAJAR

2 DEWASA MUDA 20 – 23 TAHUN

MAHASISWA

3 DEWASA MUDA 24 – 27 TAHUN

EKSEKUTIF MUDA

4 DEWASA TUA 28 – 30

TAHUN

PENGUSAHA

5 DEWASA TUA 30 – 35 TAHUN

PENGUSAHA


(49)

(50)

24 2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidental

Kegiatan insidental merupakan kegiatan yang sifatnya sementara dan dilakukan

sewaktu – waktu pada waktu tertentu yang dilakukan oleh penulis. Selama melaksanakan

praktek kerja lapangan terhitung sejak tanggal 9 Juli 2012 hingga 31 Juli 2012, penulis melaksanakan kegiatan insidental beberapa kali. Adapun deskripsi kegiatan insidental yang dilakukan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan yakni sebagai berikut :

A. Pengarahan Kerja

Pengarahan kerja merupakan salah satu kegiatan yang sifatnya insidentil. Ini dikarenakan pengarahan kerja dilakukan pada saat sebelum dilaksanakannya praktek kerja lapangan dengan maksud mengarahkan penulis terkait kerja apa saja yang akan dilakukan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan. Pengarahan kerja sendiri dipimpin oleh Bapak Yoga selaku HRD radio Raka FM pada saat hari pertama pelaksanaan praktek kerja lapangan.

B. Pengenalan Karyawan dan Penyiar Raka FM

Pengenalan karyawan dan penyiar dimaksudkan agar penulis mengenal siapa saja yang menjadi bagian dari pegawai serta penyiar yang nantinya akan membimbing penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan. Sama halnya dengan pengarahan kerja, pengenalan reporter dan redaksi juga dilakukan pada hari pertama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.


(51)

25

Penyusunan jadwal kerja dan pembimbing masih sama dilaksanakan pada hari pertama pelaksanaan praktek kerja lapangan. Penyusunan jadwal kerja dan pembimbing ini dimaksudkan agar nantinya penulis dapat terarah dan melaksanakan kerja sesuai job desk dan jadwal yang disusun serta diarahkan oleh pembimbing yang ditetapkan.

D. Pengenalan Ruang Kerja

Pengenalan ruang kerja yang dilakukan redaksi masih sama pada hari pertama pelaksanaan praktek kerja lapangan. Kegiatan insidentil ini dimaksudkan agar penulis lebih mengenal ruang kerja penulis melaksanakan praktek kerja lapangan.

E. Mempelajari Tentang Kelebihan Radio Dibandingkan Media Lain

Pada awal melakukan Praktek Kerja Lapangan, penulis terlebih dahulu diberikan materi oleh beberapa karyawan disana tentang kelebihan radio dibandingkan media lain. Tujuannya adalah agar para peserta PKL mengerti tentang kelebihan media radio dibandingkan media lain walaupun teknelogi sudah semakin maju. Adapun kelebihan radio adalah sebagai berikut :

• Segera dan cepat

• Aktual dan faktual

• Berdampak luas dan relevan bagi masyarakat

News that you can see

• Personal

• Selintas

• Antidental dan fokus


(52)

26

F. Belajar Membuat Script Iklan dan Quiz Radio

Karena hari PKL hampir bersamaan dengan bulan suci ramadhan, radio RAKA

FM mempunyai banyak sekali program atau quiz untuk menyambut bulan ramadhan.

Oleh sebab itu penulis mendapat tugas untuk membuat naskah radio untuk iklan maupun quiz. Sebelum mambuat quiz, penulis terlebih dahulu diajarkan tentang cara membuat naskah iklan yang baik. Adapun ilmu yang didapat penulis adalah sebagai berikut :

KARAKTERISASI IKLAN RADIO

Radio merupakan media audituf dan atraktif, artinya mengandalkan pendengaran untuk menyapa pendengar. Bagi si pendengar, radio seperti berbicara dengannya. Karena itulah, maka iklan di radio memiliki karakteristik sebagai berikut.

- Theater of the mind, artinya iklan yang didengar harus mampu menghasilkan pesan yang "bermain-main” di benak pendengar. Dengan kata lain, iklan itu harus mampu menyebabkan pendengar berimajinasi mengenai pesan iklan yang disampaikan.

- Pribadi, artinya media yang paling intim dengan khalayak sasaran.

Iklan di radio seperti tidak berjarak. Pesannya seperti orang yang berbicara langsung dengan kita.

- Radio kurang menjadi perhatian penuh pendengarnya. Dengan

demikian, iklan di radio didengarkan sambil melakukan pekerjaan lain.


(53)

27

Dengan memperhatikan karakteristik tersebut, seorang copywriter

harus memperhatikan lima prinsip dalam menulis iklan radio. Berikut ini adalah prinsip-prinsip tersebut.

- Menulis untuk berbicara, bukan untuk dibaca atau ditatap. Elemen

radio adalah suara bukan teks. Dengan demikian, estetika yang dibuat adalah untuk indra pendengaran bukan indra penglihatan. "Sampo cocok untuk seluruh keluarga" bukan "Shampo X adalah sampo yang cocok digunakan oleh seluruh keluarga". Diksi yang digunakan adalah kata dan kalimat yang mudah dimengerti, yaitu akrab dalam percakapan sehari-hari. "Saya Titik Puspa", bukan "Saya adalah Titik Puspa". Kata "adalah" merupakan konsumsi media cetak sehingga harus dihilangkan. bahasa lebih dipentingkan dari pada tata bahasa.

- Menulis sebagai bentuk komunikasi langsung. Copywriting yang dihasilkan juga bersifat langsung kepada target audience, yaitu pendengar radio. Tidak ada istilah pihak ketiga atau pihak keempat yang harus dituju.

- Menulis dalam kerangka kreatif dari individu ke individu.

Komunikasi siaran radio adalah hubungan antarpribadi. Citra yang dihidupkan adalah medium komunikasi personal. Sehingga copywriting yang diciptakan harus mencapai keakraban komunikasi personal, dengan jalan:

a. menghindari menulis dengan berpidato, kecuali jika

memang konsep kreatifnya demikian.


(54)

28

c. copywriting harus menciptakan suasana akrab dan bersahabat

d. copywriting harus komunikatif, to the point. Satu ide, satu kalimat, serta ringkas dan padat.

 Menulis dengan prinsip sekali ucap, langsung dimengerti. Karena syarat mutlak naskah radio adalah Clarity has Top Priority (kejelasan adalah prioritas utama). Kalimat yang panjang harus dibuat menjadi pendek dan sederhana.

 Menulis dengan kesadaran bahwa hasil karyanya akan diwujudkan

dalam bentuk suara. Kata dan gayanya berperan sebagai jembatan komunikasi sehingga peran penjualan dapat tersalurkan dengan baik, dengan demikian, maka:

a. kata-kata yang digunakan harus bermakna kongkrit,

b. jangan menggunakan kata-kata abstrak yang hanya berkitat

di alam pikiran kreatif si copywriter sendiri

c. jagan menggunakan kata yang bunyinya mirip. Misalnya Dewi -- Deni, kentang--ketan, kepala--kelapa.

FORMAT IKLAN RADIO

Script iklan radio bentuknya seperti menulis naskah sandiwara atau screenplay. Script ditulis dengan bahasa lisan atau percakapan. Jadi tidak terlalu gramatikal, kecuali untuk lucu-lucuan. Dalam hal ini, bahasa lebih penting dari pada tata bahasa. Tentu saja dengan siapa kita berbicara atau siapa target audience kita, jangan pernah dilupakan.

Berbeda dengan iklan media cetak, iklan di radio mempunyai


(55)

29

menggunakan kode tertentu yg diketahui secara umum oleh kalangan periklanan. Waktu untuk iklan radio dibatasi oleh durasi, dan dihitung berdasarkan detik. Biasanya ketententuan pengaturan waktu dalam iklan radio sebagai berikut:

- umumnya 60 detik (ada yang 30 atau 45 detik)

- 5-10 detik pertama sebagai building situation (pendengar sudah tahu setting dan tokoh)

- detik ke-11 sampai ddengan 45 berisi konflik

- detik ke-45 hingga 60 berisi solusi

Oleh karena itu, selalu sediakan stopwatch pada saat menulis script iklan radio. Untuk keamanan dalam penyiaran (agar tidak terpotong oleh acara lain di radio), sebaiknya durasi dibuat dua atau tiga detik lebih pendek. Misalnya durasi 60 detik, buatlah 58 detik.Walaupun terkadang ada juga media radion yang mau memberi toleransi beberapa detik. Mintalah bagian Media untuk bertanya kepada pengelola stasiun radio tentang ada tidaknya toleransi itu.

Untuk membuat iklan radio lebih menarik, tidak datar, dan tidak membosankan, buatlah semacam ucapan atau kata-kata pemancing perhatian di akhir dialog. Dalam bahasa Inggris biasanya disebut dengan book.

G. Belajar Teori Tentang Menjadi Penyiar Yang Baik

Sebelum diberi kepercayaan untuk melakukan siaran, penulis terlebih dahulu diajarkan secara teori tentang menjadi penyiar yang baik oleh program director,


(56)

30

announcer dan music direcror RAKA FM yaitu Mbak Anna Delianna. Didalam kesempatan ini, Mbak Anna menjelaskan tentang menjadi menyiar yang handal.

Penyiar adalah ujung tombak dari sebuah radio. Baik buruk nya penyiar sangat dipengaruhi oleh baik dan buruknya kapasitas seorang penyiar yang dapat menyajikan

informasi sesuai dengan kapasitas radionya (segmentation) ditambah dengan

kelihaiannya dalam mengolah kata-kata, lagu, dan tentunya iklan.

Penyiar yang baik adalah penyiar yang tahu akan segmen radionya dengan baik, yang tentunya juga mengetahui segmen dari acara yang dibawakan. Air personality, ini adalah sifat yang wajib dimiliki oleh seorang penyiar. Kepribadian seorang penyiar ketika diudara bukanlah kepribadian dirinya sendiri ketika tidak mengudara (off air), artinya seorang penyiar harus mampu menghadirkan sisi yang berbeda dari dirinya sendiri ketika berada dalam box siaran (mengudara-on air). Theatre of Mind, menciptakan gambar dalam imajinasi atau khayalan pendengar. Jadi penyiar harus mampu memaparkan sesuatu yang ingin disampaikan kepada pendengar. Misalnya penyiar menyampaikan siaran langsung sepak bola maka apa yang diucapkan penyiar harus mampu mengambarkan betapa pertandingan sangat seru, apakah dengan menggunakan intonasi yang tinggi dan tempo yang cepat. Dan tentu berbeda saat menyiarkan talkshow dengan musik.

Penyiar yang baik adalah penyiar yang dapat mengolah sendiri ragam informasi yang ada. Baik dari koran, internet maupun citizen journalism (informasi dari masyarakat). Pengolahan informasi yang baik inipun tidak terlepas dari wacana 5W1H yang tentunya disesuaikan pula dengan kondisi segment radionya. Pengolahan berita atau informasi yang baik oleh penyiar juga dipengaruhi dari seberapa sering atau seberapa banyak penyiar itu mendapatkan informasi dari luar (bukan ketika berada di radio), misalnya ketika dirumah atau ditempat-tempat umum, atau seberapa


(57)

31

sering penyiar membaca buku, majalah, koran, atau internet. Hal ini sangat penting karena sangat mempengaruhi kondisi verbal dari sang penyiar dalam menyajikan informasi.

Keterbukaan informasi sekarang seharusnya menjadikan penyiar menjadi lebih profesional dalam mengemas sebuah acara beserta kontennya. Bukan zamannya lagi penyiar selalu disediakan segala materinya, tetapi penyiar harus bisa mencari dan mengolah materi sendiri yang disesuaikan dengan segment radionya.

Ada 5 teknik yang harus dikuasai penyiar, yaitu :

 Pengolahan nafas

 Pengolahan power

 Arikulasi yang jelas

 Intonasi

Speed (cepat aua lambatnya nada suara) H. Mengikuti Kegiatan Reportase Dilapangan

Penulis sangat beruntung karena telah diberikan pengalaman berharga untuk ikut terjun langsung kelapangan dalam mengabarkan langsung kondisi lalu lintas. Penulis mengabarkan kemacetan yang terjadi dijalan RE. Martadinata dikarenakan bertepatan dengan pulangnya anak sekolah dan hasilnya langsung di on-airkan secara langsung diradio dalam program acara berita lalu lintas.

I. Laporan Iklan Radio (Bukti Siar)

Kegiatan insidentil terakhir yang dilakukan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan di radio RAKA FM yakni membuat bukti siar dengan microsoft exel. Setelah melakukan kesepakatan dengan perjanjian yang dibuat, pihak radio kemudian membuat iklan sesuai dengan keinginan klien. Dan saat iklan siap disiarkan RAKA FM akan menghubungi klien untuk pemberitahuan jika iklannya siap


(58)

32

mengudara. Selanjutnya bagian marketing memberikan laporan kepada klien berupa bukti iklan siar yaitu bukti rekaman atau dokumen yang diberikan kepada klien sebagai bukti bahwa iklan telah disiarkan.

Bukti iklan yang dalam bentuk dokumen dibuat dengan microsoft exel, dengan

cara memasukkan waktu tayang iklan tersebut sesuai yang ada di master. Secara otomatis iklan yang sduah diputar akan otomatis masuk kedalam master lengkap dengan waktunya.

2.3Deskripsi Tentang Jurnalistik 2.3.1 Jurnalistik Radio

Sebelum penulis menjelaskan mengenai jurnalistik radio, penulis terlebih dahulu akan menguraikan mengenai apa yang di maksud dengan jurnalistik radio, dan untuk memahami jurnalistik radio penulis mengawali dengan pengertian jurnalistik terlebih dahulu.

Jurnalistik memiliki pengertian sebagai proses dan teknik mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi berupa news (berita) dan opini (views)

kepada publik melalui media massa, (Romli, 2008:64). Kustadi Suhandang dalam

buku “Pengantar Jurnalistik” menyimpulkan:

“Jurnalistik adalah seni dan atau keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, rangka memenuhi segala kebutuhan dalam hati nurani khalayaknya.” (Suhandang, 2010:23)

Sementara itu menurut adinegoro dalam Baksin (2009:47) mengemukakan bahwa jurnalistik adalah kepandaian mengarang untuk memberi pekabaran pada


(59)

33

masyarakat dengan selekas – lekasnya agar tersiar seluas – luasnya. Dari asal usul kata atau arti etimologis tersebut kita mendapati beberapa hal yang membangun konsep jurnalistik, antara lain : catatan, kejadian, kewartawanan dan surat kabar. Dari sinilah kita dapat menyusun sebuah definisi jurnalistik sebagai berikut :

“Jurnalistik adalah proses penulisan dan penyebarluasan informasi berupa berita, feature, dan opini melalui media massa.” (Baksin, 2009:50)

Sedangkan Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal

dengan cara modulasi dan Radiasi Elektromagnetik (gelombang

elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Radio sebagai salah satu media ter tua dalam sejarah perkembangan media Informasi di Dunia, Radio mempunyai karakter yang cukup kuat dan sangat-sangat personal dengan pendengarnya.

Radio merupakan salah satu media komunikasi sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media massa, radio mempunyai sifat yg khas yang dapat menjadi kelebihan dan keunggulan dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Radio bersifat auditif terbatas pada suara atau bunyi yang menerpa pada indra. Karnanya tidak menuntut khalayak memiliki kemampuan membaca, tidak menuntut kemampuan melihat, melainkan hanya kemampuan untuk mendengarkan. Begitu sederhananya untuk menikmati sajian radio.

“Radio adalah alat untuk melayani tiga tujuan; memelihara, memperluas, dan melancarkan kebudayaan. Ini perlu diperhatikan dengan munculnya nilai, walaupun nilai penyiarannya pada masyarakat tidak dapat mencapai


(60)

34

keseimbangan dan kestabilan”. Selain berfungsi sebagai media informasi, hiburan, dan pendidikan radio berfungsi sebagai alat yang memancarkan kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Media radio berfungsi sebagai media penyampaian informasi yang mencakup ideology, norma, seni, ilmu pengetahuan dan agama (suemarjan 1990 : 189).

Jurnalistik Radio (radio journalism, broadcast journalism) adalah proses produksi berita dan penyebarluasannya melalui media radio siaran.

Jurnalistik radio adalah “bercerita” (storytelling), yakni menceritakan atau menuturkan sebuah peristiwa atau masalah, dengan gaya percakapan (conversational).

Dengan demikian dapat disimpulkan jurnalistik radio adalah penyebarluasan berita atau informasi yang merupakan fakta atau kebenaran, secara aktual yang dan cepat kepada khalayak ramai secara serentak dengan menggunakan media elektronik audio.

Ciri dari jurnalistik radio dari berita yang disiarkan adalah berita yang benar, obyektif & bersusila yang disusun dengan bahasa sederhana sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti oleh khalayak dalam sekilas dengar.

2.3.2 Fungsi jurnalistik

Menurut Onong Uchjana Effendy fungsi - fungsi Media Massa terdiri dari :

1. Fungsi menyiarkan informasi

Fungsi yang pertama dan utama surat kabar yaitu menyiarkan informasi. Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar dikarenakan membutuhkan informasi mengenai berbagai hal di bumi ini, mengenai peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain,


(61)

35

apa yang dilakukan orang lain, apa yang dikatakan orang lain, dan lain sebagainya.

2. Fungsi mendidik

Sebagai sarana pendidikan massa (mass education). Surat kabar memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan, sehingga khalayak pembaca menjadi bertambah pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bisa secara implisit dalam bentuk berita, dapat juga secara eksplisit dalam bentuk artikel atau tajuk rencana. Kadang-kadang cerita bersambung atau bergambar juga dapat mengandung unsur pendidikan.

3. Fungsi menghibur

Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat surat kabar untuk mengimbangi berita-berita lempang (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot. Isi surat kabar yang berisi hiburan bisa berbentuk cerita pendek, cerita bergambar, pojok, teka-teki silang, karikatur, dan kadang-kadang tajuk rencana. Tujuan pemuatan isi yang mengandung hiburan itu, semata-mata untuk melemaskan ketegangan pikiran setelah pembaca disuguhi berita dan artikel yang berat-berat.

4. Fungsi mempengaruhi

Adalah fungsi yang keempat ini, yakni fungsi mempengaruhi, yang menyebabkan surat kabar memegang perana penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari surat kabar secara implisit terdapat pada berita, sedangkan secara eksplisit terdapat pada tajuk rencana dan artikel (Effendy, 1993:122-123).


(62)

36 2.3.3 Karakteristik Jurnalistik Radio.

Radio siaran mempunyai gaya tersendiri ( radiostyle ), timbul karena 2 hal: sifat radio siaran & sifat pendengar radio.Jurnalistik radio siaran lebih banyak dipengaruhi dimensi verbal, teknogikal & fisikal.

a. Verbal : berhubungan dengan kemampuan menyusun kata & kalimat yang

komunikatif.

b. Teknogikal : terkait teknologi yang memungkinkan daya pancar radio dapat

ditangkap dengan jelas & jernih oleh pesawat radio penerima.

c. Fisikal : berkaitan dengan tingkat kesehatan fisik & kemampuan pendengaran khalayak dalam menyerap & mencerna setiap pesan kata / efek suara yang ditampilkan.Sifat radio :

Auditif. untuk didengarkan, untuk telinga, untuk dibacakan atau disuarakan.

Spoken Language. Menggunakan bahasa tutur atau kata-kata yang biasa

diucapkan dalam obrolan sehari-hari (spoken words). Kata-kata yang dipilih mesti sama dengan kosakata pendengar biar langsung dimengerti.

Sekilas. Tidak bisa diulang. Karenanya harus jelas, sederhana, dan sekali ucap langsung dimengerti.


(63)

37

Global. Tidak detail, tidak rumit. Angka-angka dibulatkan, fakta-fakta diringkaskan.

Menurut beberapa pakar mengenai Jurnalistik Radio banyak yang menjelaskan mengenai karakteristik radio tersebut di atas yang didukung dengan berbagai unsur – unsur penting dalam penyampaian berita atau informasi dalam media massa radio. Diantaranya :

1. Announcer/ Penyiar Radio

Penyiar atau dalam bahasa inggris di sebut dengan announcer adalah orang yang dapat menyampaikan ide, gagasan, berita atau informasi pada khalayk atau pendengar.

Kedudukan seorang Announcer (penyiar radio) mempengaruhi persepsi dan

penerimaan pendengar. Announceryang tampak memiliki integritas dan smart (cerdas) mampu menghipnotis pendengar untuk mendengarkan program acara yang sedang dibicarakan.

Penyiar adalah ujung tombak radio. Mewakili radio, ia berinteraksi

langsung dengan pendengar. Baik-buruk siarannya –bahkan perilakunya—

berpengaruh terhadap baik-buruk atau integritas radionya. Sukses tidaknya sebuah acara ditentukan oleh penyiarnya.


(64)

38

Pengertian bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh para anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.

Ferdinand de Saussure, seorang tokoh linguistik struktural menyimpulkan bahwa kelanggengan sebuah sistem bahasa justru terjadi karena setiap orang bebas di hadapan bahasa. Sebagai sebuah sistem, bahasa memang cenderung langgeng karena kebebasan masyarakat di hadapan bahasa (Sarwono, 2001:42). (Baksin, 2009:67)

Antara bahasa sebagai sarana komunikasi verbal dan budaya memang tidak bisa dilepaskan. Keduanya saling terkait dan memengaruhi. Bahasa merupakan cerminan dari budaya yang berlaku, sementara budaya menyebarluaskan nilai – nilai melalui bahasa.

Seperti yang disebutkan Wandhangh, bahasa merupakan institusi sosial. Bahasa ada karena manusia berinteraksi dalam kelompok – kelompok sosial. Sebagai suatu institusi sosial, bahasa mencerminkan dan memengaruhi masyarakat di mana bahasa menjadi salah satu bagiannya (Devito, 1997:157). (Baksin, 2009:68).

2.3.4 Bahasa Jurnalistik Radio

Bahasa jurnalistik elektronik (radio & televisi) tetap menggunakan standar EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Karena jurnalistik radio maupun televisi

mempunyai sifat intimacy (kedekatan/intim), maka ada perbedaan yang menyolok

antara bahasa jurnalistik televisi dengan bahasa jurnalistik cetak. Jika media cetak menekankan pada aspek bahasa formal, maka media radio maupun televisi


(65)

39

Keformalan diukur berdasarkan kategori bahasa lisan (tutur). Bahasa formal artinya bahasa tulis yang kaku dan tidak menimbulkan intimacy, kecuali dalam penuliasan khas seperti feature, sementara bahasa informal merupakan bahasa tutur yang memungkinkan terjadinya kontak antara komunikator dalam hal ini Announcer dengan komunikan (audience).

Prinsip Penulisan dalam Berita radio.

Dalam bahasa formal dan informal yang di sajikan dalam sebuah radio memiliki beberapa prinsip penulisan yaitu :

1. ELF –Easy Listening Formula. Susunan kalimat yang jika diucapkan enak didengar dan mudah dimengerti pada pendengaran pertama.

2. KISS –Keep It Simple and Short. Hemat kata, tidak mengumbar kata. Menggunakan kalimat-kalimat pendek dan tidak rumit. Gunakan sesedikit mungkin kata sifat dan anak kalimat (adjectives).

3. WTYT –Write The Way You Talk. Tuliskan sebagaimana diucapkan.

Menulis untuk “disuarakan”, bukan untuk dibaca.

4. Satu Kalimat Satu Nafas. Upayakan tidak ada anak kalimat. Sedapat mungkin tiap kalimat bisa disampaikan dalam satu nafas.

Elemen Pemberitaan

Selain dari pada prinsip penulisan dalam penyusunan sebuah berita atau informasi dalam radio juga harus memperhatikan elemen pemberitaan yaitu :

1. News Gathering – pengumpulan bahan berita atau peliputan. Teknik reportase: wawancara, studi literatur, pengamatan langsung.

2. News Production – penyusunan naskah, penentuan “kutipan wawancara”

(sound bite), backsound, efek suara, dll. 3. News Presentation – penyajian berita.


(66)

40 4. News Order – urutan berita.

Ragam Bahasa Penyiaran

Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan jika menyusun naskah jurnalistik penyiaran :

1. Pilih kata yang tepat dan pendek. Misalnya kata meninggal seketika dan tewas. Pilih kata tewas.

2. Hilangkan kata yang mubazir. Misalnya dalam kalimat “Kesebelasan A

dan B akan bertanding pukul 19.00 WIB nanti.” Hapuskan kata “akan” dan “nanti”. Kata yang mubazir adalah kata di dalam susunan kalimat yang jika kita hapus tidak akan mengubah pengertian kalimat.

3. Gunakan kalimat aktif.

4. Hindari penggunaan kata – kata asing. Jika istilah asing bersifat teknis dan terpaksa digunakan, istilah ini harus dijelaskan maskudnya.

Contoh :

Akibat cuaca buruk, penerbangan pesawat DC-9 Tekukur

menerbangkan pesawat dengan instrument flight, yaitu teknik

menerbangkan pesawat dengan hanya berdasarkan petunjuk yang peralatan yang ada.

5. Jangan menggunakan kalimat klise pada awal naskah. Kalimat klise adalah kalimat yang maknanya sudah bersifat umum. Contohnya :

a. Indonesia terletak di antara dua benua dan samudera.

b. Pembangunan dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan


(67)

41

6. Hindari penggunaan kalimat majemuk.

Dalam dunia penyiaran, ragam bahasa yang digunakan selain bahasa formal, juga bahasa tutur. Ragam bahasa penyiaran lebih banyak bertutur pada khalayak. Bahasa tutur harus baik, tetapi tidak perlu benar. Mengenai bahasa tutur ini, Julian Harris, Kelly Leiter, dan Stanley Johson (1985:211) menulis sebagai berikut : (Baksin, 2009:72)

Dua teknik yang penting menandai perbedaan antara berita untuk radio dan televisi serta berita yang ditulis untuk surat kabar. Pertama adalah konstruksi dan kedua adalah bahasa formal yang digunakan. Reporter radio dan televisi dalam menulis cenderung menggunakan ragam bahasa informal, dengan pemilihan kata sederhana. Kalimat pendek, sederhana, dan langsung pada permasalahan dengan tekanan pada akhir. Penggunaan kata – kata dan ungkapan yang sulit dihindari, karena kemungkinan dapat disalahpahami ketika didengar daripada ketika dibaca. Tetapi penulisan seharusnya tidak informal sehingga sulit menarik perhatian pendengar. Bahasa tutur lebih bersifat informal, dalam arti struktur kalimatnya berbeda dengan struktur bahasa formal. Biasanya, struktur bahasa yang dipergunakan oleh penyiar berita bersifat formal, sedangkan struktur bahasa yang dipergunakan oleh reporter penyaji berita bersifat informal. (Baksin, 2009:73)

2.3.5 Teknik Reportase

Dalam upaya mendapatkan bahan berita, penulis menempuh dua cara, yakni teknik observasi dan wawancara. Hal itu dilakukan untuk mempermudah penulis dalam mendapatkan bahan berita.


(68)

42

Dalam teknik observasi, dalam mendapatkan berita, penulis terjun langsung ke lapangan. Penulis langsung bersentuhan dengan objek berita. Hal itu akan membuat berita yang ditulis akan lebih hidup, karena penulis merasakan langsung bagaimana situasi dan kondisi saat peristiwa itu terjadi.

Selain melakukan observasi, teknik lain dalam mencari bahan berita adalah melalui wawancara. Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang bisa dilakukan secara tatap muka langsung, atau melalui media telefon. Bahan wawancara hanya digunakan sebagai pelengkapnya saja. Karena yang menjadi pegangan utamanya adalah observasi langsung.

Definisi wawancara adalah : “suatu proses komunikasi diadik relasional dengan tujuan yang serius dan ditetapkan terlebih dulu yang dirancang untuk mempertukarkan perilaku dan melibatkan tanya jawab” atau singkatkatnya “ suatu percakapan berdasarkan suatu maksud”.

Namun definisi tersebut agak terbatas, karena wawancara membatasi wawancara dengan tujuan yang serius. Wawancara juga telah menjadi bentuk hiburan yang populer seperti disiarkan televisi dan radio. [Stewart L. Tubss – Sylvia Moss, 2000, hal. 40].

Berdasarkan konteksnya, wawancara dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya :

1) Wawancara berita

Wawancara berita (news peg interview) adalah wawancara yang

dilakukan untuk memperoleh keterangan, konfirmasi atau pandangan narasumber mengenai suatu masalah.


(69)

43

Wawancara pribadi (personal interview) merupakan wawancara

untuk memperoleh data tentang diri pribadi dan pemikiran narasumber berkaitan suatu masalah yang berkaitan dengan profesinya.

3) Wawancara ekslusif

Wawancara ekslusif (exclusive interview), yaitu wawancara yang dilakukan secara khusus dalam membahas suatu masalah. Bentuk wawancara ini, biasanya hanya dilakukan oleh satu media saja.

4) Wawancara sambil lalu

Wawancara sambil lalu (casual interview) adalah wawancara yang dilakukan tanpa perencanaan atau perjanjian terlebih dahulu.

5) Wawancara keliling

Wawancara keliling (man in the street interview) adalah wawancara yang dilakukan dengan mendatangi beberapa narasumber yang satu sama lainnya saling berkaitan.

Untuk menghasilkan sebuah berita yang baik sangat tergantung dari hasil wawancara di lapangan. Sedikitnya data yang diperoleh di lapangan, akan menyulitkan wartawan dalam menulis berita. Untuk itu, dalam melakukan wawancara, upayakan mendapatkan data yang selengkap-lengkapnya di lapangan, khususnya melalui proses wawancara.

Teknik wawancara, yang penulis gunakan dalam melengkapi bahan berita yang di dapatkan penulis dilapangan. Mekanismenya dengan mendatangi langsung narasumber.


(70)

44

Selama penulis melaksanakan PKL, jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara sambil lalu. Hal itu dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki penulis dan sifatnya hanya pelengkap saja.

2.4Analisis Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Kesempatan yang penulis dapatkan selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di RAKA FM merupakan pengalaman yang sangat berharga. Kesempatan itu telah memberikan banyak pengalaman bagi penulis. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan yang diharapkan mampu meningkatkan keterampilan (Skill), pengetahuan (Knowledge), serta pembentukan tingkah laku (Attitude) Mahasiswa PKL, maka diharapkan hal tersebut akan memberikan peranan terhadap peningkatan kinerja Untuk mahasiswa yang melakukan PKL sehingga dapat bekerja dengan baik dan profesional. Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan penulis mendapatkan ilmu yang berharga seperti bagaimana untuk menyampaikan pesan dengan baik terhadap para pendengar karena komunikasi yang baik adalah hal terpenting bagi seorang penyiar untuk dapat berinteraksi dengan para pendengar. Menurut Everett M Rogers dalam buku Deddy Mulyana definisi komunikasi adalah :


(71)

45

“Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka” (Mulyana 2007:69)

Proses pengalihan ide ini bisa kita lihat seperti penyampaian topik atau pembahasan yang penyiar lakukan terhadap para pendengar sehingga penyiar

mendapatkan feedback berupa opini-opini atau gagasan yang menanggapi tentang

topik dan pembahasan tersebut.

Sedangkan menurut Bernard Beleson dan Gary A. Steiner dalam buku Deddy Mulyana komunikasi adalah :

“Komunikasi merupakan transmisi informasi, gagsan, emosi keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan symbol-simbol, kata-kata, gambar, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang disebut komunikasi” (Mulyana 2007:68)

Pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Radio RAKA FM lebih mengutamakan bagaimana seorang penyiar atau komunikator mampu menyampaikan pesan dengan baik kepada komunikan atau para pendengarnya. Dalam hal ini, penggunaan bahasa yang tepat, penyampaian kata-kata secara jelas dan benar, pembacaan situasi, pembawaan, serta intonasi nada dalam melakukan siaran harus ditampilkan sebaik mungkin agar pesan yang disampaikan penyiar menarik dan tidak membosankan bagi pendengar.

Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan jika ditinjau dari ilmu komunikasi ada beberapa teori yang dapat menjelaskan kegiatan program acara siaran Sahur Oy Di Bulan Ramadhan

Teori yang disampaikan oleh Harold D Lasswell mengenai komunikasi media massa, yaitu :


(72)

46

Teori yang di kemukakan oleh Lasswell atau biasa disebut dengan formula Lasswell ini disajikan dalam bentuk pertanyaan yang sederhana. Meskipun begitu teori ini mampu menggambarkan komponen-komponen dalam proses komunikasi massa.

Pertama, komunikator atau sumber bisa digambarkan oleh Who Says (siapa) yaitu seorang penyiar atau narasumber yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dalam proses komunikasi massa.

Kedua, pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima

yang diwakili oleh kata What (apa). Pesan merupakan seperangkat symbol verbal

dan non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud dari komunikator. Dalam kegiatan PKL pesan yang disampaikan adalah berupa topik yang telah dipilih serta tanggapa-tanggapan dan kesimpulan yang diberikan komunikator ke komunikan

Ketiga, saluran atau media, yakni alat atau wahan ayang digunakan komunikator untuk menyampaikan pesannya kepada komunikan yang diwakili oleh kata In Which Channel (dengan saluran apa). Dalam kegiatan PKL sudah jelas saluran yang digunakan adalah Radio.

Keempat, penerima, sering juga disebut komunikan yakni orang yang menerima pesan dari komunikator yang diwakili dgn To Whom (kepada siapa), dalam aplikasinya para pendengar dapat dijadikan sebagai komunikan.

Kelima, efek, yaitu apa yang terjadi pada komunikasn setelah menerima pesan dari komunikator yang diwakili dengan kata With What Effect (apa efeknya). Dalam proses kegiatan siaran efek yang didapatkan adalah berupa tanggapan dan opini dari para pendengar melalu telepon interaktif dan SMS.


(1)

51

beruntung dapat menjadi bagian dari Crew Raka FM yang memberikan ilmu serta pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis serta relasi – relasi baru yang membuat penulis kian mendapatkan pengetahuan dan juga pengalaman baru.


(2)

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarakan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan penulis selama 3 minggu maka dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Radio Candrika Widya swara telah resmi di kelola oleh group radio Sonora yang tergabung oleh kelompok Kompas Gramedia, yang beralamat di gedung Graha Kompas Gramedia Lt.4 Jln. R.E Martadinata no. 46 Bandung. Yang sebelumnya merupakan radio komunitas keagamaan yang di kenal dengan nama Radio Khatolik Dengan menngusung segmen keluarga muda yang dinamis, dengan target usia berkisar 20 hingga 29 tahun. Hingga saat ini radio Raka FM menempati peringkat pertama di kelasnya, hal tersebut di buktikan berdasarkan survei Nielsen Media Research Wave ketiga pada tahun 2010. 2. Radio RAKA FM mempunyai program unggulan di Bulan Ramadhan yaitu

Sahur Oy Di Bulan Ramadhan. Dengan tujuan menemani sahur Sahabat RAKA (panggilan pendengar RAKA FM) dengan program acara seputar sahur dan tips – tips puasa di bulan ramadhan dengan dibawakan secara santai dan interaktif serta di desaign sedemikian rupa akan menarik pendengar untuk ikut berpartisipasi dalam quiz ramadhanya yang di sponsori oleh miyako dan daktarin yang menjadikan program acara tersebut di minati oleh pendengar. Tentu dalam keberhasilan penyiar dan program ini pun tidak terlepas dari tim yang berada di belakanganya antara lain: station manager, produser, pengarah


(3)

acara dan lain sebagainnya yang menjadikan kualitas penyiar dan program acara menjadi baik.

3. Tugas dari seorang penyiar yang baik adalah penyiar yang tahu akan segmen radionya dengan baik, yang tentunya juga mengetahui segmen dari acara yang di bawakan. Air personality, ini adalah sifat yang wajib dimiliki oleh seorang penyiar . Kepribadian seorang penyiar ketika di udara bukanlah kepribadian diri sendiri ketika tidak mengudara (off air) artinya seorang penyiar harus mampu menghadirkan sisi yang berbeda dari diri sendiri ketika berada dalam box siaran (mengudara on air). Serta mempunyai Theater of Mind, menciptakan gambar dan imajinasi atau khayalan pendengar.

3.2Saran

Pada bagian ini penulis akan memberikan saran bagi perusahaan sebagai masukan untuk membangun serta melengkapi kekurangan yang masih dirasakan kurang oleh penulis serta saran para mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan sebagai motivasi untuk melaksanakan tugas dengan baik.

3.2.1 Saran Bagi Perusahaan

1) Peningkatan dalam hal brand awareness yang masih minim di tengah warga Kota Bandung akibat kegiatan promosi yang kurang. 2) Membuat suatu inovasi baru dalam hal menarik pendengar bukan

hanya dengan musik- musik easy listening saja tetapi program-program yang banyak menceritakan tentang kehidupan shingga dapat bersaing dengan radio – radio lain yang memiliki pasar anak muda.


(4)

3) Memperluas jaringan dengan nara sumber berita sehingga menarik untuk sponsor atau pun pendengar setia RAKA FM.

3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa

1) Mahasiswa harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan. Karena saat melaksanakan praktek kerja lapangan, mahasiswa akan langsung dihadapkan dengan pengaplikasian ilmu sesuai dengan konsentrasi keilmuannya yakni jurnalistik.

2) Mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan tidak malu untuk bertanya ataupun mencari tahu tentang apa yang harus dikerjakan maupun jika nantinya menemukan kesulitan saat mengerjakan tugas selama melaksanakan praktek kerja lapangan.

3) Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan diharapkan mau untuk mengembangkan kemampuan sebagai public speaker seperti berlatih mengucapkan kata-kata formal, intonasi yang jelas,bisa mengatur nafas dan berani berbicara untuk didengar oleh banyak orang.

4) Sebagai mahasiswa kita harus peka terhadap permasalahan yang ada dengan cara banyak menonton berita, membaca Koran dan literatur-literatur yang ada sehingga kita mendapatkan banyak informasi dan bisa menjadi bahan siaran kita.


(5)

(6)