Teori Transformasi Kelembagaan Simpulan dan Saran

19 produktif, yaitu pertanian, industri pengolahan, pertambangan dan galian, listrik, air dan gas, bangunan, pengangkutan dan komunikasi, perdagangan, bank dan lembaga keuangan, sewa rumah, pertahanan, dan jasa-jasa lainnya selama satu tahun fiskal.

2.1.4 Teori Transformasi Kelembagaan

Menurut Dyah Mutiari 2010 organisasi birokrasi merupakan sebuah institusi publik yang sarat akan tuntutan kinerja dari para pemangku kepentingan. Untuk merespon tuntutan kinerja serta tantangan global, organisasi birokrasi seringkali merumuskan transformasi birokrasi sebagai jawaban terhadap tuntutan perbaikan kinerja tersebut. Transformasi birokrasi selama ini lebih banyak dimaknai sebagai upaya menunjukkan sebuah transisi perilaku birokrasi dari pola manajemen yang tradisional menuju pola manajemen baru yang lebih modern, namun yang sering kurang diperhitungkan adalah persoalan bagaimana kesiapan organisasi secara menyeluruh dari berbagai level yang ada untuk menjalani transformasi birokrasi tersebut. Transformasi kelembagaan merupakan upaya sebuah organisasi untuk meningkatkan kapasitas dan institusi, sistem maupun individual dalam memperbaiki kinerja organisasi secara keseluruhan. Muyungi 2008 menyatakan bahwa peningkatan kapasitas secara luas didefinisikan sebagai proses menciptakan atau meningkatkan kapasitas dalam suatu institusi atau negara untuk melakukan tugas-tugas tertentu secara terus-menerus untuk mencapai tujuan pembangunan yang diberikan. 20 Menurut Muyungi 2008 bahwa ada tiga aspek terkait transformasi kelembagaan yaitu: 1 Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. 2 Penguatan Institusi melalui penyempurnaan prosedur dan metode dalam organisasi. 3 Dan penumbuhan kapasitas sistem seperti penumbuhan sistem kesadaran, peraturan yang kondusif, dan pengelolaan sistem lingkungan. Sehingga dengan demikian, manusia, sistem dan prosedur menjadi tumpuan perkuatan kelembagaan yang ada. Upaya pembangunan kapasitas institusi yang memiliki arah pegembangan untuk memperkuat kapasitas internal organisasi dalam menjalankan tupoksi mencapai visi misi dan merupakan serangkaian strategi yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan responsivitas dari kinerja pemerintahan.

2.1.5 Teori Penerimaan Pajak