Teori Pertumbuhan Ekonomi Simpulan dan Saran

17 atas Keterlambatan Penyampaian Surat Pemberitahuan tanggal 4 Mei 2015. Menurut Jacques Malhere 2011 pengampunan pajak yang pada umumnya diberikan berupa; 1 pengampunan seluruh atau sebagian dari jumlah pajak yang terutang, 2 seluruh atau sebagian dari jumlah sanksi administrasi, 3 pembebasan dari sanksi pidana, 4 pemberian fasilitas angsuran. Erwin Silitonga 2006 berpendapat paling tidak terdapat empat jenis pengampunan pajak, yaitu: 1 Pengampunan yang mewajibkan pembayaran pokok pajak termasuk bunga dan denda tetapi mengampuni sanksi pidananya. 2 Pengampunan yang mewajibkan pembayaran pokok pajak termasuk bunga tetapi mengampuni sanksi denda dan sanksi pidananya. 3 Pengampunan yang tetap mewajibkan pembayaran pokok tetapi mengampuni sanksi bunga dan dendanya. 4 Pengampunan atas pokok pajak di masa lalu termasuk sanksi bunga dan denda. Penghapusan sanksi administrasi sebagaimana diatur dalam PMK No.91PMK.032015 termasuk dalam bagian dari tax amnesty yang dilakukan oleh pemerintah.

2.1.3 Teori Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi menurut Sumitro Djojohadikusumo 1991 adalah suatu proses yang berpokok pada proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat Pirade,2006:9. 18 Menurut Boediono 1985 pertumbuhan ekonomi adalah adalah suatu proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang Kuncoro,2004:129; Tarigan,2007:46. Jadi persentase pertambahan output itu harusnya lebih tinggi dari persentase pertambahan jumlah penduduk dan ada kecenderungan dalam jangka panjang bahwa pertumbuhan akan berlanjut. Menurut Boediono beberapa ahli ekonomi membuat definisi yang lebih ketat, yaitu pertumbuhan ekonomi haruslah bersumber dari proses intern perekonomian tersebut Tarigan,2007:46. Todaro 1994:282 berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai proses yang mantap dimana kapasitas produktif dari suatu perekonomian meningkat sepanjang waktu untuk menghasilkan tingkat pendapatan nasionallokal yang semakin besar. Sedangkan Kuznet 2004 mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kemampuan jangka panjang untuk menyediakan berbagai barang ekonomi yang terus meningkat pada masyarakat. Kemampuan ini tumbuh atas dasar kemajuan teknologi, institusional, dan ideologis yang diperlukan Suryana,2000:64. Menurut pengertian pertumbuhan ekonomi diatas, indikator pengukuran pertumbuhan ekonomi yang memenuhi kriteria tersebut adalah gross domestic bruto GDP atau diartikan sebagai produk domestik bruto PDB, yang didefinisikan total nilai atau harga pasar dari seluruh barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu biasanya satu tahun Nanga,2005:13. Menurut Arsyad 2004:14, PDBGDP diartikan sebagai jumlah nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa akhir yang dihasilkan oleh sektor-sektor 19 produktif, yaitu pertanian, industri pengolahan, pertambangan dan galian, listrik, air dan gas, bangunan, pengangkutan dan komunikasi, perdagangan, bank dan lembaga keuangan, sewa rumah, pertahanan, dan jasa-jasa lainnya selama satu tahun fiskal.

2.1.4 Teori Transformasi Kelembagaan