Een Yayah Haenilah, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Praktik Mengajar Reflektif Untuk Meningkatkan Kompetensi
Pedagogik Mahasiswa S1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
c. Desain Evaluasi
Desain evaluasi yang digunakan selama praktik mengajar tidak menggambarkan haasil penguasaan kompetensi pedagogik secara jelas. Bahkan
target praktik mengajar yang difahami oleh mahasiswa adalah ketercapaian jumlah praktik. Mahasiswa mengakhiri praktik mengajar bukan didasarkan pada
tingkat penguasaan pedagogik secara penuh tetapi sangat tergantung pada jadwal yang tertera di panduan secara bersama-sama. Berdasarkan evaluasi seperti ini
maka tingginya frekwensi praktik mengajar tidak memiliki hubungan yang berarti dengan kuantifikasi skor hasil belajar yang diperoleh mahasiswa.
2. Model pembelajaran praktik mengajar hasil pengembangan
a. Desain perencanaan MP2MR
Desain perencanaan MP2MR memiliki sejumlah komponen, Pertama;
komponen tujuan yang meliputi standar kompetensi dan indikator. Standar kompetensi ini lahir dari tujuan LPTK sebagai tujuan akhir yang secara penuh
harus dicapai oleh semua mahasiswa dan tujuan sementara menggambarkan indikasi keberhasilan sebagai perantara untuk mencapai tujuan akhir
tersebut.Tujuan sementara ini didasarkan pada pengalaman experiental learning setiap mahasiswa secara individual. Kedua tujuan ini berperan sebagai kendali
dalam memilih pengalaman belajar, mengorganisir pengalaman belajar dan mengevaluasi keberhasilan tujuan yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan
kompetensi pedagogik.
Een Yayah Haenilah, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Praktik Mengajar Reflektif Untuk Meningkatkan Kompetensi
Pedagogik Mahasiswa S1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Kedua; Komponen pengalaman belajar, MP2MR memandang bahwa
praktik mengajar merupakan mata kuliah yang bersifat implementatif, dan bertumpu pada pembentukan performa sebagai wujud peningkatan kompetensi
secara praktis. Oleh karena itu dalam menentukan pengalaman belajar mahasiswa, MP2MR menyiapkan suatu aktivitas yang dapat berperan sebagai alat untuk
meningkatkan kompetensi pedagogik yaitu dengan mengidentifikasi kelemahan kompetensi pedagogik yang masih terdapat pada mahasiswa.
Ketiga; Komponen organisasi pengalaman belajar; Pengalaman belajar
tersebut tidak terjadi hanya begitu saja tetapi harus diorganisir sehingga menghasilkan perubahan secara praktis dan konstruktif. Karena bagaimanapun
kondisinya, peningkatan profesionalisme merupakan kebutuhan yang harus dipelajari dan dikembangkan secara terus menerus. Organisasi pengalaman belajar
ini meliputi langkah-langkah; orientasi - menemukan masalah - merumuskan masalah - menentukan alternatif solusi - mengembangkan ide untuk memecahkan
masalah - mendesain solusi pemecahan masalah.
Keempat; Komponen evaluasi; MP2MR memfungsikan evaluasi proses
dan evaluasi produk secara seimbang. Evaluasi produk dijadikan sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran sedangkan evaluasi proses digunakan untuk
melihat konsistensi antara rencana perbaikan dan dampaknya pada hasil belajar. Evaluasi proses difokuskan pada dua aktivitas, pertama; ketika mahasiswa
melaksanakan tahap-tahap pembelajaran berpikir reflektif mulai dari cara mahasiswa menemukan masalah sampai mengkonstruk solusi untuk mengatasi
masalah tersebut. Kedua; ketika mahasiswa melaksanakan praktik mengajar
Een Yayah Haenilah, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Praktik Mengajar Reflektif Untuk Meningkatkan Kompetensi
Pedagogik Mahasiswa S1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
sebagai tindak lanjut dari aktivitas pertama. Sedangkan Evaluasi produk ditekankan pada kinerja tentang desain perbaikan RPP dan pembelajaran, bukti
perbaikan RPP, dan bukti peningkatan kompetensi yang dijaring melalui IPKG. b.
Desain Implementasi Implementasi MP2MR menjadikan praktik mengajar sebagai salah sub
komponen dari komponen yang lebih luas. Sub komponen lain yang sama pentingnya adalah aktivitas berpikir reflektif, monitoring, dan analisis hasil
monitoring, serta evaluasi hasil reflektif. Pada MP2MR, mahasiswa melaksanakan pembelajaran mulai dari mempersiapkan RPP, melaksanakan pembelajaran di
kelas atau di luar kelas, serta melaksanakan evaluasi bukan hanya merujuk kepada kurikulum SD, tetapi juga merupakan tindak lanjut dari upaya refleksi yang
dilaksanakan bersama dosen dan guru pamong. Langkah-langkah refleksi ini meliputi;
1 Orientasi 2
Menemukan masalah 3
Merumuskan masalah 4
Menentukan alternatif solusi masalah. 5
Mengembangkan ide untuk memecahkan masalah. 6
Mendesain solusi pemecahan masalah.
c. Desain Evaluasi
Model Pembelajaran Praktik Mengajar Reflektif, menggunakan desain evaluasi yang lebih mengutaman proses, hal itu diperoleh ketika mahasiswa
Een Yayah Haenilah, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Praktik Mengajar Reflektif Untuk Meningkatkan Kompetensi
Pedagogik Mahasiswa S1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
berupaya melaksanakan setiap langkah berpikir reflektif mulai dari menemukan masalah, merumuskan masalah, menentukan alternatif solusi, mengembangkan
ide untuk memecahkan masalah sampai akhirnya mendesain solusi yang berdampak pada perbaikan RPP dan tindakan pembelajaran pada tugas praktik
mengajar selanjutnya. Model ini memiliki orientasi yang bertumpu pada terjadinya peningkatan
kompetensi pedagogik mahasiswa dalam bentuk performa melalui pembelajaran reflektif yang dibimbing oleh langkah-langkah berpikir ilmiah. Oleh karena itu
penilaian dilakukan pada setiap tahapan tindakan refleksi dan tindakan praktik mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa dengan menggunakan pedoman
observasi.
3. Efektivitas Model Pembelajaran Praktik Mengajar Hasil Pengembangan