Een Yayah Haenilah, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Praktik Mengajar Reflektif Untuk Meningkatkan Kompetensi
Pedagogik Mahasiswa S1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.
Simpulan
Berdasarkan temuan dan bahasan hasil penelitian yang disajikan pada bab sebelumnya dapat ditarik simpulan sebagai berikut;
1. Model pembelajaran praktik mengajar yang selama ini digunakan di
lapangan
a. Desain Perencanaan
Model pembelajaran praktik mengajar yang selama ini digunakan di lapangan hanya berbentuk panduan teknis dan tidak menjadi operasionalisasi dari
kurikulum LPTK. Oleh karena itu panduan ini tidak dapat memberikan arah pembelajaran dan evaluasi praktik mengajar secara jelas.
b. Desain Implementasi
Pembelajaran praktik mengajar yang digunakan di lapangan selama ini tidak dilandasi Satuan Acara Perkuliahan SAP sebagai opersionalisasi dari Visi,
misi, dan tujuan program pendidikan guru, maka secara substantif pelaksanaan pembelajaran pun tidak memiliki arah yang terprogram secara jelas. Pelaksanaan
pembelajaran praktik mengajar memiliki ruang lingkup tentang sejumlah dan jenis tugas yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa mulai tahap orientasi untuk
mengenal lingkungan sekolah sampai menyusun RPP dan melaksanakan pembelajaran pada tahap terbimbing, mandiri dan evaluasi. Selama proses praktik
mengajar tugas Dosen Pembimbing Lapangan dan Guru Pamong hanya sebagai pemberi saran advicer manakala mahasiswa menghadapi masalah.
Een Yayah Haenilah, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Praktik Mengajar Reflektif Untuk Meningkatkan Kompetensi
Pedagogik Mahasiswa S1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
c. Desain Evaluasi
Desain evaluasi yang digunakan selama praktik mengajar tidak menggambarkan haasil penguasaan kompetensi pedagogik secara jelas. Bahkan
target praktik mengajar yang difahami oleh mahasiswa adalah ketercapaian jumlah praktik. Mahasiswa mengakhiri praktik mengajar bukan didasarkan pada
tingkat penguasaan pedagogik secara penuh tetapi sangat tergantung pada jadwal yang tertera di panduan secara bersama-sama. Berdasarkan evaluasi seperti ini
maka tingginya frekwensi praktik mengajar tidak memiliki hubungan yang berarti dengan kuantifikasi skor hasil belajar yang diperoleh mahasiswa.
2. Model pembelajaran praktik mengajar hasil pengembangan