Peralatan Penelitian Penelitian Laboratorium

commit to user 61

3.4.2. Peralatan Penelitian

Sesuai dengan bagan alir proses uji laboratorium pada gambar 3.2, maka terdapat beberapa pengujian dalam penelitian ini. Untuk material asli, sampel diambil dari bangunan yang diteliti yang selanjutnya dilakukan uji ekstraksi. Tujuannya adalah mendapatkan komponen dan komposisi bahan asli.Peralatan yang digunakan adalah saringan dengan berbagai tingkat gradasi agregat dan material pengikatnya Gambar 3.10. Pada pengujian bahan digunakan alat yang berupa saringan, oven dan timbangan. Sementara pada uji tekan beton digunakan peralatan seperti cetakan silinder, alat pencampur betonmixer dan alat uji tekan Gambar 3.11. Saringan Oven Timbangan Mixer dan cetakan Gambar 3.11. Peralatan penelitian pra pengujian 3.4.2.1. Alat Uji Tekan Karena sebagian pengujian dalam penelitian ini adalah uji kuat tekan, maka alat yang digunakan adalah alat uji tekan. Ada dua jenis alat uji kuat tekan yang commit to user 62 digunakan yaitu alat uji tekan biasa gambar 3.12 dan universal testing machine UTM. Penggunaan kedua alat ini disesuaikan dengan ukuran benda uji. Gambar 3.12. Alat uji tekan Alat uji tekan biasa hanya mampu untuk menguji sampel dengan ukuran tidak lebih tinggi dari 40 cm. Pembacaan hasilnya dalam satuan kilonewton kN. Sedangkan UTM gambar 3.13 bisa untuk sampel yang lebih tinggi. Satuan hasil ujinya dalam kilogram force kgf. Gambar 3.13. Universal Testing Machine UTM 3.4.2.2. Corrosion Rate Meter Untuk mengukur daya tahan beton dalam melindungi tulangan terhadap korosi digunakan alat pengukur tingkat korosi corrosion rate meter merek Gecor 6™ pada laboratorium bahan Fakultas Teknik Sipil UNS. Gecor 6™ Gambar 3.14. commit to user 63 Gambar 3.14. Alat uji tingkat korosi Corrosion rate meter Pada penelitian ini, sensor yang digunakan adalah Sensor B. Salah satu kemampuan sensor ini adalah mengukur resistivitas beton. Hubungan nilai resistivitas beton dengan tingkat korosi tulangan berdasarkan manual Gecor 6™ seperti pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Tingkat korosi tulangan berdasarkan besar resistivitas beton Resistivitas K Ω.cm Tingkat Korosi 100-200 Sangat rendah 50-100 Rendah 10-50 Sedang - tinggi 0-10 Tidak terukur Pengukuran resistivitas beton dilakukan secara periodik pada beberapa umur perendaman. Pengukuran dilakukan setelah sampel direndam selama satu, dua, tiga, empat, tujuh dan 14 hari.

3.4.3. Benda Uji dan Jenis Pengujian