Ketua Umum Kadin Indonesia menjadi Menteri Perindustrian Kabinet Indonesia Bersatu II National Summit

10. Ketua Umum Kadin Indonesia menjadi Menteri Perindustrian Kabinet Indonesia Bersatu II

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia MS Hidayat telah diangkat menjadi Menteri Perindustrian Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi izin kepada MS Hidayat untuk merangkap jabatan maksimal 100 hari masa kerja. 22

11. National Summit

PEMERINTAH DAN KADIN INDONESIA MENYELENGGARAKAN NATIONAL SUMMIT 2009 Setelah Presiden mengumumkan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dan melantiknya pada tanggal 22 Oktober 2009, maka bagian dari tugas utama yang harus segera diselesaikan adalah menyiapkan program kerja ke depan. Program kerja tersebut sebagaimana biasa akan dicanangkan dan diumumkan oleh pemerintah sebagai prioritas kerja Kabinet yanag akan dilaksanakan dalam 5 tahun ke depan, termasuk program kerja 100 hari. Namun, sebelum menetapkan program yang akan disampaikan kepada publik, Presiden menghendaki agar dilakukan dialog dan pembahasan dengan seluruh para pihak pemangku kepentingan stakeholders bangsa ini. Melalui pembahasan ini, diharapkan pemerintah dapat memperoleh saran dan masukan yang lebih konkrit untuk memantapkan program kerja yang akan ditempuh pemerintah. Untuk itu, Presiden telah meminta Kadin Indonesia untuk menyelenggarakan National Summit yang akan dimanfaatkan sebagai sarana untuk membahas dan memantapkan program kerja yang akan dicanangkan, tidak saja mencakup bidang Ekonomi, tetapi juga Kesra dan Polhukam, yang kesemuanya terkait dengan dunia usaha nasional. National Summit 2009 ini mengambil tema: “Mewujudkan Indonesia Sejahtera, Adil dan Demokratis”, yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 – 31 Oktober 2009. Pagelaran kegiatan ini akan dihadiri oleh sekitar 1.200 orang peserta, terdiri dari Pejabat pemerintah pusat terkait, diantaranya: Para Menteri Kabinet yang baru dilantik, Para Eselon I dari seluruh Departemen terkait; Pejabat pemerintah daerah Gubernur dan Bupati seluruh Indonesia; Kadin Indonesia dan Kadin Provinsi; Foreign Chambers; Pimpinan DPR dan DPRD; AsosiasiGabunganHimpunan; Pengusaha; Lembaga Sosial Masyarakat LSM; Lembaga keuangan bank dan non ban; Pengamatpakar, Perguruan Tinggi, Media, dan lain-lain. Acara pembukaan National Summit akan dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2009 di Hotel Bidakara, Jakarta, yang akan diliput oleh media masa cetak dan elektronik. Selanjutnya untuk acara sidang-sidang Komisi akan dilaksanakan di Hotel Ritz Carlton – Pacific Place, Jakarta, yang akan dimulai setelah acara pembukaan sampai hari Jum’at tanggal 30 Oktober 2009. Untuk tanggal 31 Oktober 2009, acara hanya berisi laporan dari penanggungjawab kegiatan yakni Wakil Presiden mengenai hasil National Summit kepada Presiden, yang akan dilakukan di Istana Negara. Sidang Komisi-komisi yang akan dilakukan selama 2 hari 29 – 30 Oktober 2009 akan dibagi dalam 3 kelompok besar, sesuai dengan pembidangan kerja para Menteri Koordinator Menko, yakni Bidang Ekonomi, Bidang Kesejahteraan Rakyat Kesra dan Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Polhukam. Untuk Bidang Ekonomi, sidang Komisi akan terdiri dari 6 Komisi: Pembangunan Infrastruktur, Ketahanan 23 Pangan, Energi, Pengembangan UKM, Revitalisasi Industri Jasa, Transportasi. Bidang Kesra akan terdiri dari 5 Komisi: Kemiskinan, Penciptaan Lapangan Kerja, Kesehatan, pendidikan, Perubahan Iklim. Sedangkan Bidang Polhukam akan terdiri dari 5 Komisi: Pemantapan Otonomi Daerah, Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi, GCG dan Pemberantasan Korupsi, Reformasi Hukum HAM, Pemberantasan Terorisme. Untuk pelaksanaan Sidang Komisi-komisi akan tertutup bagi pers tidak diperkenankan untuk diliput. Hal ini dikarenakan sidang-sidang ini akan membahas hal-hal yang sifatnya substansial dan belum saatnya untuk dapat dipublikasikan. Tetapi, pada setiap sesi setelah dilakukan penutupan Sidang Komisi untuk bidang masing-masing, akan dilakukan konperensi pers oleh masing-masing Menko yang bersangkutan. Hasil dari Sidang Komisi-komisi inilah yang akan dibawa dan dilaporkan kepada Presiden oleh Wakil Presiden pada tanggal 31 Oktober 2009 di Istana Negara. Setelah melalui pembahasan internal yang dilakukan Presiden, maka direncanakan pada awal bulan November 2009 pemerintah akan mengumumkan kepada publik program kerja yang akan ditempuh untuk 5 tahun ke depan, termasuk program kerja 100 hari. sutrisno-KSDM Pemerintah Tampung Rekomendasi untuk Pembangunan dari National Summit KADIN dan Pemerintah telah berhasil menggelar Indonesia National Summit yang berlangsung pada 29-30 Oktober 2009 di Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta. Dalam Indonesia National Summit 2009, ada beberapa agenda yang dibahas. Pertama, bidang ekonomi. Pembahasan difokuskan pada enam sektor, yaitu persoalan pembangunan infrastruktur, energi, transportasi, pangan, industri, dan jasa lainnya. Bidang kedua adalah kesejahteraan masyarakat. Agenda yang dibicarakan adalah permasalahan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perubahan iklim, dan keagamaan. Ketiga, di bidang politik, hukum dan keamanan memfokuskan diri pada pemantapan otonomi daerah, pemilihan kepala daerah, pencegahan dan pemberantasan korupsi, terorisme; serta reformasi hukum. Semua agenda tersebut telah dibawa oleh pemerintah pusat untuk dibahas bersama pemerintah daerah, LSM, serikat pekerja, media, dan dunia usaha. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah telah menampung rekomendasi dari pelaksanaan acara National Summit untuk dijadikan rumusan dalam menyusun program 100 hari dan lima tahun ke depan. National Summit telah menghasilkan banyak rekomendasi, dan pemerintah akan menampungnya untuk dijadikan rumusan dalam menyusun program pemerintah 100 hari dan lima tahun ke depan, kata Hatta sebelum memimpin rakor perekonomian di kantor Menko Perekonomian Jakarta, Sabtu 3110. 24 Dalam forum Indonesia National Summit 2009 terungkap berbagai kendala yang selama ini menghambat laju perekonomian Indonesia yang pada akhirnya juga menghambat kesejahteraan rakyat. Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, untuk terpenuhi target pertumbuhan ekonomi sebsar tujuh persen pada tahun mendatang, maka dibutuhkan investasi sekitar Rp10 ribu triliun rupiah, serta pemerintahakan meniadakan segala bentuk peraturan yang menghambat kemajuan ekonomi. Berikut adalah daftar rekomendasi secara garis besar hasil dari National Summit: 1. Rekomendasi bidang perekonomian: Sektor infrastruktur: Perlunya Perppu pengadaan tanah, pengelolaan dana BLU, perbaikan skema kerjasama pendanaan pemerintah dan swasta dan pengadaan Lembaga Pembiayaan Infrastruktur. Sektor Revitalisasi Industri dan Jasa: Perbaikan kinerja PLN untuk meminimalkan pemadaman, perbaikan kinerja Perusahaan Gas Negara sehingga suplai gas kepada industri stabil. Sektor Ketenagakerjaan: Perbaikan infrastruktur transportasi khususnya di pelabuhan besar dan peningkatan kapasitas. Sektor Pariwisata: Pengurusan visa di bandara Sektor Energi: Jaminan pasokan energi dari pemerintah, merevisi Perpres No.71 tahun 2005 tentang penyediaan dan pendistribusian jenis BBM tertentu, menerbitkan Perpres tentang proyek percepatan pembangunan proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt tahap II. Sektor Energi Terbarukan: Keringanan pajak untuk energi terbarukan Sektor Pemberdayaan UMKM: Pembentukan Lembaga Keuangan Mikro LKM melalui UU, perbaikan prosedur pemberian Kredit Usaha Rakyat KUR Sektor Transportasi: Penyelesaian kerangka regulasi logistik di antaranya menyusun jaringan transportasi laut yang terintegrasi untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan meningkatkan pelayanan angkutan umum massal di kota-kota besar. Sektor Pangan: Penelaahan kembali peraturan terkait tata ruang dan ketersediaan lahan termasuk hutan. 2. Rekomendasi bidang kesra: Perundingan antara buruh dengan pengusaha: harus diselesaikan jika terjadi perselisihan hubungan industrial, penguatan kelembangaan antara BNP2TKI antara Depnakertrans dan lain-lain. Bidang kesehatan: upaya peningkatan pelayanan kesehatan, peningkatan kesejahteran masyarakat, pengendalian penyakit yang disebabkan oleh bencana dan lain-lain. Untu k bidang pendidikan yaitu peningkatan kualitas lulusan terbaik, peningkatan pendidikan dasar 9 tahun, penyediaan Bantuan Operasional Sekolah BOS yang efektif dan akuntable. Peningkatan kesempatan lulusan SDMI keluarga miskin untuk melanjutkan ke SMP, peningkatan mutu proses pembelajaran, peningkatan kualitas dan distribusi guru, peningkatan kompetensi guru dan lain-lain. 25 3. Rekomendasi bidang polkam: Pemantapan otonomi daerah dan pembangunan daerah: Evaluasi terhadap keinginan pemekaran daerah, pilkada diselenggarakan daerah lebih efisien, efektif dan tidak berdampak pada kenyaman masyarakat, perimbangan dana alokasi umum ke daerah, pelayanan publik, aparatur perlu memenuhi pelayanan yang lebih cepat Pelayanan publik dan reformasi birokrasi, penguatan pengaduan lembaga masyarakat terkait pemerantasan korupsi. masalah perizinan yang lebih cepat Pencegahan dan pemberantasan korupsi: Bagaimana interaksi pemantapan hubungan antar lembaga hukum KPK, kepolisian, kejaksaan dan pengadilan, lembaga perlindungan saksi perlu diberdayakan Reformasi bidang hukum dan perlindungan HAM: Koordinasi antara produk hukum di pusat dan daerah atau sektoral yang tumpang tindih, rekrutmen aparat bidang hukum dengan calon harus bagus, kepastian hukum bagi pengusaha, birokrat yang melaksanakan program pemerintah. Pemberantasan dan pencegahan terorisme dan pertahanan: Rumusan UU 15 anti teror untuk dipertajam, untuk memperkuat undang-undang, hasil penyelidikan intelejen bisa dipakai penegak hukum terkait teroris, teroris tidak hanya ditangani oleh aparat yaitu polisi, harus tanggung jawab semua komponen bangsa, sebagai bagian pencegahan. Bidang pertahanan: Tambahan anggaran Rp5 trilun di 2010 tidak bisa mengejar ketinggalan selama 15 tahun, sehingga perlu terobosan, yaitu memberdayakan industri dalam negeri dan pembiayaan dalam negeri. Presiden SBY: Pemerintah Tetapkan 15 Program Pilihan untuk 100 Hari Jakarta: Dalam seratus hari pemerintahan pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode kedua ini ada 45 program penting yang akan dijalankan pemerintah di seluruh tanah air, yang berkaitan dengan pembangunan sektoral dan regional. Demikian dikatakan Presiden SBY dalam konferesi pers hari Kamis 511 sore, setelah memimpin sidang paripurna Kabinet Indonesia Bersatu II, di kantor kepresidenan. Program-program aksi tersebut, merupakan Program 100 Hari Kabinet Indonesia Bersatu II dan program yang akan dijalankan selama lima tahun. Dari 45 program aksi itu, Presiden menetapkan 15 diantaranya disebut dengan Program Pilihan yang wajib diimplementasikan dalam jangka waktu 100 hari pertama. Saat memberi keterangan pers, Presiden SBY didampingi Wapres Boediono. Dari tahun pertama ini, satu penggal waktu yang sangat penting adalah program 100 hari. Oleh karena itu, kalau kami merancang, menyusun, mendengarkan rekomendasi, menyempurnakan dan saya tetapkan hari ini program itu, agar 100 hari pertama kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang penting agar 1 tahun pertama pemerintah ini juga mencapai banyak hal, dan insya Allah lima tahun mendatang kita bisa mencapai hasil yang lebih tinggi lagi dibandingkan lima tahun yang lalu, lanjutnya. Program Pilihan Kabinet Indonesia Bersatu II antara lain : 26 Pertama adalah pemberantasan mafia hukum. Yang saya sebut dengan mafia berkaitan dengan hukum dalam arti yang luas adalah, mereka-mereka yang melakukan berbagai kegiatan yang merugikan pihak lain. Misalnya makelar kasus, suap menyuap, pemerasan, jual beli perkara, mengancam saksi, mengancam pihak-pihak lain, pungutan-pungutan yang tidak semestinya dan sebagainya, yang disamping merusak rasa keadilan dan kepastian hukum, juga menimbulkan kerugian material bagi mereka yang menjadi korban dan mendatangkan keuntungan yang tidak halal, yang tidak legal bagi mereka yang menjalankan kegiatan mafia itu, jelasnya. Presiden SBY juga menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia yang merasa menjadi korban mafia hukum, diharapkan dapat melaporkannya melalui PO BOX 9949, Jakarta 10000. Presiden SBY minta dukungan rakyat Indonesia untuk memberantas mafia hukum. Mari kita bikin sistem kita makin bersih ke depan ini. Mari kita bongkar, bersihkan dan berantas mafia-mafia ini. Dengan demikian hukum akan tegak dan pasti dan tidak perlu ada yang menjadi korban,” seru Presiden. Kedua, adalah melakukan revitalisasi industri pertahanan. Dalam 100 hari ini harus dibikin masterplan, roadmap untuk merevitalisasi industri-industri pertahanan ini. Termasuk di dalamnya apa yang akan diproduksi, terutama untuk memenuhi keperluan dalam negeri, bisa juga untuk memenuhi keperluan dari luar negeri utamanya kontrak- kontrak yang sedang berjalan. Kita akan pastikan pula bagaimana segi-segi pembiayaan. Kalau menggunakan sumber pendanaan dalam negeri seperti apa? Kalau harus digunakan fasilitas perbankan dalam negeri seperti apa? Yang jelas kita tidak ingin industri pertahanan yang bisa didayagunakan dengan baik, tapi tidak segera direvitalisasi akan merugi,” jelas SBY. Ketiga, Presiden SBY juga menetapkan penanggulangan terorisme. Penanggulangan terorisme jangan hanya mengedepankan segi-segi penindakan atau operasi mliter, operasi intelijen dan operasi - operasi sejenis. Kita juga harus memasuki wilayah yang sangat penting, yaitu pencegahan dan penangkalan tindak pidana terorisme itu. Kita akan mengajak banyak tokoh atau pemuka masyarkat dan pihak-pihak terkait untuk menjadi bagian dari upaya besar pencegahan dan penangkalan terorisme ini melalui jalur pendidikan, kegiatan di masyarakat dan lain-lainnya. Akan kita tingkatkan kapasitasnya dan kemampuannya, dengan demikian kita bisa menanggulangi dan menangkal terorisme dengan lebih baik untuk melindungi keamanan dan keselamatan seluruh rakyat Indonesia,” ujar SBY. Keempat adalah mengatasi permasalahan listrik. Dalam 100 hari ini akan kita pastikan bahwa lima tahun mendatang kita meningkatkan kapasitas listrik agar bisa mengimbangi keperluan riil industri komersil, rumah tangga, transport dan lain - lainnya. Dalam 100 hari ini pula kita akan melakukan pemetaan provinsi demi provinsi berapa kekurangan yang ada,” jelasnya. Kelima adalah meningkatkan produksi dan ketahanan pangan. Dalam 100 hari ini akan dirumuskan kembali rencana induk, termasuk tahapan sampai dengan tahun 2014 untuk meningkatkan ketahanan pangan terutama untuk mencapai komoditas-komoditas yang 27 belum dicapai 5 tahun pertama. Misalnya daging sapi, kedelai, gula secara keseluruhan. Tentu disini, berkaitan dengna faktor pendukung, irigasi, pupuk, subsidi khusus bunga bagi petani, hasil research dan sebagainya. Kita akan membuat satu rencana induk yang implementatif dan akan kita jalankan lima tahun mendatang agar produksi dan produktvitas pangan kita meningkat, papar Presiden, didampingi Wakil Presiden Boediono. Keenam adalah Revitalisasi pabrik pupuk dan gula. Dikaitkan dengan pertumbuhan pertanian, maka kapasitas pabrik pupuk harus meningkat, produksinya harus meningkat. Dalam 100 hari ini harus sudah jadi cetak biru dan program termasuk peningkatan kapasitas pabrik gula, jelas SBY. Ketujuh, Presiden SBY juga menetapkan bahwa pemerintah akan terus melakukan langkah yang lebih konklusif untuk membenahi kompleksitas penggunaan tanah dan tata ruang. Banyak keluhan di daerah-daerah di Indonesia, dimana usaha perekonomian daerah tidak mulus karena tumpang tindih, karena tabrakan penggunaan lahan berikut tata ruangnya. Bukan rahasia lagi, kadang-kadang UU tidak sinkron antara UU Kehutanan, UU Pertambangan, UU Lingkungan Hidup. Demikian juga tata perijinan dan penggunaan di lapangan. Oleh karena itu, aspek agraria, pertanahan, dan tata ruang sangat penting dan akan menjadi prioritas utama. Pemerintah pusat, departemen lembaga terkait, pemerintah daerah dalam hal ini gubernur, duduk bersama untuk memastikan bahwa ada solusi atas semuanya. Sehingga100 hari ini kita rumuskan mekanisme. Kalau ada konflik UU bagaimana revisinya, maka harapan kita lima tahun mendatang lebih banyak lahan-lahan yang bisa digunakan untuk kepentingan perekonomian yang produktif dan membawa manfaat bagi rakyat kita, ujar SBY. Kedelapan, Peningkatan infrastruktur merupakan Program Pilihan yang ditetapkan oleh Presiden SBY. Dalam 100 hari pertama ini akan ada cetak biru sekaligus kita pikirkan pendanaannya, sehingga semua bisa dijalankan. Dalam merumuskan ini, pemerintah pusat akan bekerja sama seerat-eratnya dengan pemerintah daerah dan dunia usaha. Karena banyak sekali infrastruktur yang mesti dijalankan dengna scheme public private partnership,” tutur Presiden. Kesembilan adalah meningkatkan pinjaman Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah yang dikaitkan dengan Kredit Usaha Rakyat. Ini penting karena berkaitan dengna upaya lima tahun mendatang untuk meningkatkan kewirausahaan dengan balai- balai latihan kerja di berbagai daerah. Kalau mereka bisa mencetak tenaga-tenaga trampil di tingkat kabupaten dan kota dan kita aliri dengan KUR ini maka harapan kita, UKM itu terus bangkit. Dengan demikian penghasilan rumah tangga akan makin baik dan kemiskinan dan pengangguran berkurang, ujarnya. Kesepuluh adalah mengenai pendanaan. Sudah kita hitung APBN - APBD kita. Proyeksi tiap tahunnya sampai 2014. Jumlahnya tetap belum memadai, masih harus memobiliasi sumber pembiayaan di luar APBN-APBD. Itu yang akan kita lakukan, 28 baik itu yang akan menanamkan modal dari dalam dan luar negeri. Dengan demikian rencana dan program yang baik bisa dibiayai,” jelasnya. Kesebelas adalah usaha untuk menanggulangi perubahan iklim dan lingkungan. Harus ada rencana aksi lima tahun mendatang yang 100 hari ini kita pastikan kita miliki adalah kontribusi Indonesia dalam mengelola perubahan iklim dam pemanasan global. Utamanya adalah ktia pastikan dalam memelihara hutan di seluruh Indonesia, terlaksana dengan baik. Terus melanjutkan bahkan intensifkan upaya pemberantasan pembalakan liar, upaya cegah kebakaran dan pembakaran hutan, memelihara hutan- hutan lindung. Dengan demikian dari aspek hutan, Indonesia betul-betul bisa mencegah terjadinya pemanasan global yang tidak perlu,” ujarnya. Keduabelas adalah melakukan reformasi kesehatan dengan mengubah paradigma masyarakat. Paradigma meningkatkan kesehatan masyarakat atau sehat itu indah, sehat itu gratis, dalam arti bagi yang tidak mampu, saudara kita yang miskin, sangat miskin, kita dorong untuk sehat dan kemudian tidak harus berobat. Itu adalah reformasi kesehatan yang rencana pastinya harus jadi pada 100 hari pertama ini, jelasnya. Ketigabelas adalah Presiden SBY juga menetapkan reformasi di bidang pendidikan sebagai salah satu Program Pilihannya. Pada 100 hari ini adalah menyambungkan atau mencegah mismatch antara yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan dengan keperluan pasar tenaga kerja. Banyakyang dihasilkan oleh perguruan tinggi oleh sekolah-sekolah kejuruan, oleh balai-balai latihan kerja, tidak selalu klop dengan yang diminta pasar tenaga kerja, ujar SBY. Keempatbelas adalah Kesiap-siagaan dalam penanggulangan bencana alam. Upaya untuk meningkatkan kesiagaan kita menghadapi bencana adalah dengan telah dibentuknya Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Melanjutkan usaha itu, maka akan kita bentuk Standby Force. Setiap saat siap dikerahkan kemanapun di Indonesia ini,” ujar SBY. Kelimabelas, Program Pilihan yang terakhir adalah melakukan koordinasi yang erat antara pemerintah pusat dan daerah dalam pembangunan di segala bidang. Semua yang kita lakukan lima tahun mendatang apakah itu pembangunan ekonomi, kesejahetraaan rakyat, hukum dan keamanan, butuh sinergi. Perlu koordinasi yang erat. Oleh karena itu, nanti awal bulan Desember akan ada pertemuan para gubernur seluruh Indonesia untuk mensinkronisasikan upaya pembangunan, jelasnya. Program 100 Hari ini, menurut SBY harus dicapai karena ini tahap pertama untuk mensukseskan tahun pertama. Tahun pertama tidak ringan, critical, agar lima tahun ke depan lebih baik lagi pembangunan kita. Setelah ini akan lebih banyak bekerja karena sudah kita siapkan semua, rencana dan persiapan yang baik ini. Kalau kita tidak punya rencana dan arah, apa yang akan kita laksanakan akan gagal, tegas SBY. Sumber : www.presidensby.info 29

12. Rapimnas Kadin 2009