Sumber Data METODE PENELITIAN

23

BAB IV NILAI BUDAYA PUISI

“DAS SCHENKENBUCH” KARYA JOHANN WOLFGANG VON GOETHE Pada bagian pembahasan ini, penulis akan mendeskripsikan nilai budaya yang terkandung dalam puisi “Das Schenkenbuch” . Proses pertama dalam menganalisis adalah dengan melakukan pembacaan secara heuristik. Pembacaan secara heuristik adalah pembacaan secara struktur kebahasaannya. Yang dilakukan dalam pembacaan heuristik antara lain menerjemahkan atau memperjelas arti kata-kata atau sinonim. Dalam hal ini, bagian- bagian puisi akan diterangkan secara berurutan hingga membentuk satu kesatuan cerita atau sebuah peristiwa. Langkah kedua yaitu penulis akan membedah apa saja nilai budaya yang terdapat dalam puisi “Das Schenkenbuch” karya Goethe. Pada bagian ini, peneliti akan melihat puisi ini dari sudut pandang budaya. Teori kebudayaan yang digunakan untuk membedah puisi ini, yaitu yang dikemukakan oleh Koenjaraningrat. Dalam hal ini, Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan memiliki 7 unsur, yang disebut sebagai 7 unsur universal. Artinya 7 unsur ini menghimpun seluruh unsur yang ada Koentjaraningrat, 2003: 80. Melalui unsur-unsur ini pula akandigali isi pokok dari sebuah kebudayaan.

A. Deskripsi Puisi “Das Schenkenbuch” Karya Johann Wolfgang von Goethe

Puisi “Das Schenkenbuch” ini adalah sebuah puisi yang ditulis Goethe sejak tahun 1814, namun diterbitkan pada tahun 1819. Puisi ini adalah gambaran kekaguman Goethe yang dalam terhadap pesona ketimuran yang ia temukan dalam puisi-puisi karya sastrawan Islam Hafiz. Hafiz adalah sastrawan Arab yang kental dengan nilai spiritualitas. Beliau lahir dan besar di Iran. Namun karya-karya beliau mendunia hingga ke negeri Barat. Melalui puisi ini Goethe menunjukkan budaya Timur dan Barat dalam sebuah harmonisasi. Puisi ini adalah hasil komposisi penulis yang dirangkai dengan komponen antara religiusitas dunia Timur dan keduniawian dunia Barat. Untuk mempermudah proses pemahaman puisi ini, maka puisi “Das Schenkenbuch ” karya Goethe akan terlebih dahulu ditulis secara utuh beserta maknanya dalam bahasa Indonesia. “Das Schenkenbuch” Ja, in der Schenke hab ich auch gesessen, Mir ward wie andern zugemessen, Sie schwatzten, schrieen, händelten von heut, So froh und traurig, wies der Tag gebeut; Ich aber saß, im Innersten erfreut, An meine Liebste dacht ich - wie sie liebt? Das weiß ich nicht; was aber mich bedrängt Ich liebe sie, wie es ein Busen gibt, Der treu sich einer gab und knechtisch hängt. Wo war das Pergament, der Griffel wo, Die alles faßten? - Doch so wars ja, so