Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2016
| 34
4.759 orang. Kunjungan rawat inap seluruhnya sebanyak 30.468 orang. Kunjungan tertinggi berasal dari RSUD Wates sebanyak 19.331 orang,
sedangkan yang paling rendah dari RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan sebanyak 595. Lihat lampiran Tabel 54
2. BOR Beds Occupancy Rate = angka penggunaan tempat tidur
Beds Occupancy Rate BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu merupakan salah satu indikator
rawat inap rumah sakit yang menunjukan seberapa banyak tempat tidur yang digunakan. Jumlah pemanfaatan tempat tidur pada tahun 2015 di
RSUD Wates merupakan yang tertinggi di Kabupaten Kulon Progo sebesar 78,53 dari 232 tempat tidur yang ada, dan terendah di RSU St Yusup
Boro sebesar 10,2 dari 50 tempat tidur yang ada. Lihat lampiran Tabel 56.
C. Pemberantasan Penyakit Menular
Kegiatan yang dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo berupa kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Melalui
Binatang, output kegiatan meliputi terlaksananya penanggulangan dan pencegahan penyakit DBD fogging focus, terlaksananya sosialisasi tata
laksana penanganan penderita DBD di fasilitas pelayanan kesehatan. Terlaksananya pemetaan pemberantasan sarang nyamuk dan
PSN
12 kecamatan. Kegiatan Survailans Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
output kegiatan terlaksananya pemeriksaan dan pemantauan kes haji, sosialisasi kepada populasi berisiko terpapar infeksi HIV AIDS, survey HIV
AIDS sesuai
pedoman nasional
sero survey
dan pencatatan
pelaporan 21 puskesmas.
Keberhasilan Program Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan ditentukan melalui kegiatan penanganan penyakit menular,
kemampuan puskesmas dalam memberikan pelayanan penyakit tidak menular, dan penanganan KLB sesuai pedoman yang berlaku. Meskipun jumlah
penyakit menular tidak sebesar estimasi yang ditetapkan namun semua penyakit menular dapat ditangani dengan baik. Seratus persen puskesmas di
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2016
| 35
Kabupaten Kulon Progo mampu memberikan pelayanan penyakit tidak
menular dan melakukan penanganan KLB 24 jam.
Dari 20 KLB yang terjadi pada tahun 2015 keseluruhannya 100
dapat ditangani dalam waktu kurang dari 24 jam.
Penemuan kasus Acute Flacid Paralysis lumpuh layuh mendadak dilakukan sebagai bagian dari upaya mendapatkan sertifikat bebas polio. Pada
Tahun 2015 capaian penemuan sudah sesuai target 2 kasus per 100.000 anak usia 15 tahun ke bawah. Upaya yang telah dilakukan adalah update knowledge
bagi dokter puskesmas dan rumah sakit baik pemerintah maupun swasta.
D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga dilakukan bagi industri makanan melalui kegiatan sertifikasi produk pangan industri rumah
tangga dan sertifikasi laik hygiene sanitasi TPM. Pada tahun 2015 sertifikasi produk pangan industri rumah tangga mencakup 2 sub kegiatan yaitu
sosialisasi kemanan pangan dengan total peserta 186 orang dan tingkat kelulusan 92,47 serta sub kegiatan sertifikasi industri dengan pengajuan
permohonan PIRT sebanyak 93 lokasi dan tingkat kelulusan 83,87. Sertifikasi laik hygiene sanitasi TPM juga mencakup 2 sub kegiatan yaitu
sosialisasi hygiene sanitasi makanan bagi pemilikpengolah makanan dengan peserta 41 orang dan tingkat kelulusan 95,12 serta sub kegiatan sertifikasi
laik hygiene sanitasi jasa boga dengan pengajuan permohonan 19 lokasi dan tingkat kelulusan 100.
Dalam kegiatan penyehatan sanitasi lingkungan pada tahun 2015 dengan capaian Terdeklarasinya desa STBM 5 lokasi,
Desa yang melaksanakan STBM 20 desa, Sosialisasi untuk STOP BAB sembarangan 30 desa, dan pemeriksaan
sampel air sebanyak 252 sampel
Cakupan air bersih memenuhi syarat bakteriologis Tahun 2015 sebesar 24 dari 252 sampel air yang diperiksa, sedangkan yang memenuhi
syarat kimia sebesar 90,48 dari 63 sampel air yang diperiksa. Dalam rangka pencegahan KLB dilakukan kaporisasi pada sarana air minum yang tidak
memenuhi syarat atau dengan risiko pencemaran tinggi serta pada daerah rawan banjir.
Dalam kegiatan Pengembangan Kawasan Sehat meliputi Sosialisasi penyusunan UKL-UPL bagi pengelola institusi kesehatan sebanyak 30 orang,
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2016
| 36
Institusi kesehatan
yang melakukan
pengelolaan limbah
secara aman 21 puskesmas dan 8 rumah sakit.
E. Perbaikan Gizi Masyarakat