18
selanjutnya dapat membentuk kedewasaan sikap masyarakat Ambar, 2004: 84.
d. Upaya Memberdayakan Rakyat
Dalam upaya memberdayakan rakyat menurut Kartasasmita 1995 dalam Onny,Pranaka 1996: 105-106 mengemukakan bahwa
upaya memberdayakan rakyat harus dilakukan melalui tiga cara yaitu : a
Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat untuk berkembang. Kondisi ini berdasarkan asumsi bahwa
setiap individu dan masyarakat memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Hakikat dari kemandirian dan keberdayaan rakyat
adalah keyakinan
bahwa rakyat
memiliki potensi
untuk mengorganisasi dirinya sendiri dan potensi kemandirian tiap individu
perlu diberdayakan. Proses pemberdayaan rakyat berakar kuat pada proses kemandirian tiap individu yang kemudian meluas ke keluarga,
serta kelompok masyarakat baik tingkat lokal maupun nasional. b
Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh rakyat dengan menerapkan langkah-langkah nyata, menampung berbagai masukan,
menyediakan prasarana dan sarana baik fisik irigasi, jalan, dan listrik maupun sosial sekolah dan fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat
diakses oleh masyarakat lapisan paling bawah. c
Memberdayakan rakyat dalam arti melindungi dan membela masyarakat lemah. Dalam proses pemberdayaan harus dicegah jangan
sampai yang lemah bertambah lemah atau makin terpinggirkan dalam
19
menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep
pemberdayaan rakyat. Melindungi dan membela harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang dan
eksploitasi yang lemah.
e. Sasaran Pemberdayaan
Schumacher memiliki pandangan pemberdayaan sebagai suatu bagian dari masyarakat miskin dengan tidak harus menghilangkan
ketimpangan struktural lebih dahulu. Masyarakat miskin sesungguhnya juga memiliki daya untuk membangun, dengan demikian memberikan
“kail jauh lebih tepat daripada memberikan ikan”. Di samping itu NGO merupakan agen yang merupakan agen yang mendapat posisi penting
karena di pandang lebih bersifat enterpreneur, berpengalaman dan inovatif dibanding pemerintah. Pemaknaan pemberdayaan selanjutnya
seiring dengan konsep good govermance. Konsep ini mengetengahkan ada tiga pilar-pilar tersebut adalah pemerintah, swasta, dan masyarakat
yang hendaknya menjalin hubungan kemitraan yang selaras. Ambar, 2004: 90.
f. Pendekatan Pemberdayaan