5 Pemerintah Aceh wajib menyebarluaskan qanun dan Peraturan Gubernur yang telah
diundangkan dalam Lembaran Daerah Aceh dan Berita Daerah Aceh. 6
Pemerintah kabupatenkota wajib menyebarluaskan qanun dan peraturan bupatiwalikota yang telah diundangkan dalam Lembaran Daerah kabupatenkota dan
Berita Daerah kabupatenkota.
Pasal 244
1 Gubernur, bupatiwalikota dalam menegakkan qanun dalam penyelenggaraan
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dapat membentuk Satuan Polisi Pamong Praja.
2 Gubernur, bupatiwalikota dalam menegakkan qanun Syar’iyah dalam pelaksanaan
syari’at Islam dapat membentuk unit Polisi Wilayatul Hisbah sebagai bagian dari Satuan Polisi Pamong Praja.
3 Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan dan penyusunan organisasi Satuan
Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dalam qanun yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
Pasal 245
1 Anggota Satuan Polisi Pamong Praja dapat diangkat sebagai Penyidik Pegawai
Negeri Sipil. 2
Penyidikan dan penuntutan terhadap pelanggaran atas qanun dilakukan oleh pejabat penyidik dan penuntut umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB XXXVI BENDERA, LAMBANG, DAN HIMNE
Pasal 246
1 Bendera Merah Putih adalah bendera nasional dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2
Selain Bendera Merah Putih sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pemerintah Aceh dapat menentukan dan menetapkan bendera daerah Aceh sebagai lambang yang
mencerminkan keistimewaan dan kekhususan. 3
Bendera daerah Aceh sebagai lambang sebagaimana dimaksud pada ayat 2 bukan merupakan simbol kedaulatan dan tidak diberlakukan sebagai bendera kedaulatan di
Aceh. 4
Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk bendera sebagai lambang sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diatur dalam Qanun Aceh yang berpedoman pada peraturan
perundang-undangan.
Pasal 247
1 Pemerintah Aceh dapat menetapkan lambang sebagai simbol keistimewaan
dan kekhususan. 2
Ketentuan lebih lanjut mengenai lambang sebagai simbol sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dalam Qanun Aceh.
Pasal 248
1 Lagu Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan yang bersifat nasional dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. 2
Pemerintah Aceh dapat menetapkan himne Aceh sebagai pencerminan keistimewaan dan kekhususan.
3 Ketentuan lebih lanjut mengenai himne Aceh sebagaimana dimaksud pada ayat 2
diatur dalam Qanun Aceh.
BAB XXXVII PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PENYELESAIAN
PERSELISIHAN Pasal 249
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Aceh dan pemerintah kabupatenkota dilaksanakan oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 250
1 Gubernur menyelesaikan perselisihan jika terjadi perselisihan
dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan antarkabupatenkota dalam Provinsi Aceh. 2
Menteri Dalam Negeri menyelesaikan perselisihan jika terjadi perselisihan antarprovinsi, antara provinsi dan kabupatenkota di wilayahnya, serta
antara provinsi dan kabupatenkota di luar wilayahnya. 3
Keputusan penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 bersifat final dan mengikat.
BAB XXXVIII KETENTUAN LAIN-LAIN