4 Dalam rangka pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1,
Pemerintah berkewajiban menyediakan anggaran, sarana, dan prasarana.
BAB XXI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Pasal 151
1 Dalam rangka melaksanakan kewenangan pemerintahan di bidang
komunikasi dan informatika, pemerintah kabupatenkota berwenang melaksanakan urusan bidang pos yang meliputi:
a. pemberian izin pembentukan usaha jasa titipan; b. pemberian izin usaha jasa titipan untuk kantor cabang; dan
c. penertiban usaha jasa titipan untuk kantor cabang.
2 Pemerintah Aceh berwenang melaksanakan urusan bidang telekomunikasi
yang meliputi: a. pemberian bimbingan teknis di bidang sarana telekomunikasi, pelayanan
telekomunikasi, kinerja operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus, dan kewajiban pelayanan universal skala wilayah;
b. pemberian izin untuk penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan Pemerintah dan badan hukum di wilayah Aceh sepanjang tidak menggunakan
spektrum frekuensi radio; c. pengawasan terhadap layanan jasa telekomunikasi;
d. pemberian rekomendasi terhadap permohonan izin penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis kabel cakupan provinsi;
e. koordinasi dalam rangka pembangunan kewajiban pelayanan universal di bidang telekomunikasi;
f. pengawasanpengendalian terhadap penyelenggaraan telekomunikasi di wilayah Aceh; dan
g. pemberian izin kantor cabang dan loket pelayanan operator. 3
Pemerintah Aceh berwenang menetapkan pedoman pembuatan menara dan pemberian izin galian untuk keperluan penarikan kabel telekomunikasi lintas
kabupatenjalan provinsi. 4
Kewenangan lain di bidang pos, telekomunikasi, dan informatika bagi Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupatenkota selain sebagaimana dimaksud pada
ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
Pasal 152
1 Pemerintah mempunyai kewajiban untuk memprioritaskan pembangunan
infrastruktur telekomunikasi perdesaan di Aceh. 2
Pendanaan pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 antara lain bersumber dari pendapatan negara bukan pajak sektor telekomunikasi.
Pasal 153
1 Pemerintah Aceh mempunyai kewenangan menetapkan ketentuan di bidang pers
dan penyiaran berdasarkan nilai Islam.
2 Dalam rangka melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1,
Pemerintah Aceh berkoordinasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Aceh menetapkan pedoman etika penyiaran dan standar program siaran.
3 Ketentuan lebih lanjut mengenai hal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur
dengan Qanun Aceh. 4
Kewenangan lain di bidang pers dan penyiaran bagi Pemerintah Aceh, selain yang diatur dalam ayat 1 dan ayat 2, dilakukan dengan berpedoman pada peraturan
perundang-undangan.
BAB XXII PEREKONOMIAN