KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA ProdukHukum DalamNegri UU No.11 Th.2006

4 Dalam rangka pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pemerintah berkewajiban menyediakan anggaran, sarana, dan prasarana.

BAB XXI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Pasal 151 1 Dalam rangka melaksanakan kewenangan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika, pemerintah kabupatenkota berwenang melaksanakan urusan bidang pos yang meliputi: a. pemberian izin pembentukan usaha jasa titipan; b. pemberian izin usaha jasa titipan untuk kantor cabang; dan c. penertiban usaha jasa titipan untuk kantor cabang. 2 Pemerintah Aceh berwenang melaksanakan urusan bidang telekomunikasi yang meliputi: a. pemberian bimbingan teknis di bidang sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, kinerja operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus, dan kewajiban pelayanan universal skala wilayah; b. pemberian izin untuk penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan Pemerintah dan badan hukum di wilayah Aceh sepanjang tidak menggunakan spektrum frekuensi radio; c. pengawasan terhadap layanan jasa telekomunikasi; d. pemberian rekomendasi terhadap permohonan izin penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis kabel cakupan provinsi; e. koordinasi dalam rangka pembangunan kewajiban pelayanan universal di bidang telekomunikasi; f. pengawasanpengendalian terhadap penyelenggaraan telekomunikasi di wilayah Aceh; dan g. pemberian izin kantor cabang dan loket pelayanan operator. 3 Pemerintah Aceh berwenang menetapkan pedoman pembuatan menara dan pemberian izin galian untuk keperluan penarikan kabel telekomunikasi lintas kabupatenjalan provinsi. 4 Kewenangan lain di bidang pos, telekomunikasi, dan informatika bagi Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupatenkota selain sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan. Pasal 152 1 Pemerintah mempunyai kewajiban untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur telekomunikasi perdesaan di Aceh. 2 Pendanaan pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 antara lain bersumber dari pendapatan negara bukan pajak sektor telekomunikasi. Pasal 153 1 Pemerintah Aceh mempunyai kewenangan menetapkan ketentuan di bidang pers dan penyiaran berdasarkan nilai Islam. 2 Dalam rangka melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pemerintah Aceh berkoordinasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Aceh menetapkan pedoman etika penyiaran dan standar program siaran. 3 Ketentuan lebih lanjut mengenai hal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dengan Qanun Aceh. 4 Kewenangan lain di bidang pers dan penyiaran bagi Pemerintah Aceh, selain yang diatur dalam ayat 1 dan ayat 2, dilakukan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

BAB XXII PEREKONOMIAN