Seni Budaya 31
Kriteria penilaian uji kompetensi sikap dan uji konsepskor nilai
No. Aspek yang dinilai
Skor
• Total keseluruhan nilai yaitu 100 dari jumlah 2 butir soal uraian. • Setiap soal uraian yang berhasil dijawab peserta didik memiliki skor maksimal 50
dan nilai terendah 10 dengan deskripsi sebagai berikut. 1.
Jawaban tepat, jelas dan sesuai dengan pertanyaan 50
2. Jawaban tepat namun kurang sesuai dengan pertanyaan
40 3.
Jawaban tidak tepat namun masih agak terkait dengan pertanyaan 30
4. Jawaban tidak benar dan tidak sesuai dengan pertanyaan
20 5.
Tidak ada jawaban sama sekali 10
Selanjutnya guru melakukan kegiatan releksi menekankan pada tiga aspek, yaitu pengetahuan yang telah diperoleh, menghubungkan sikap dengan materi pembelajaran,
dan kemampuan psikomotorik atau keahlian dalam praktik menari. Pada kegiatan releksi peserta didik sudah bisa menyimpulkan, menemukan kesulitan dan mengatasinya, serta
memupuk sikap menghargai, menghayati dan memiliki rasa tanggungjawab terhadap kelestarian ragam tari budaya Indonesia.
C. Materi Pembelajaran
1. Konsep Ragam Gerak Dasar Tari Tradisional
Peserta didik telah mengamati tari dari berbagai sumber belajar. Peserta didik juga telah mendiskusikan hasil pengamatan tersebut. Tentu di antara peserta didik memiliki
persepsi berbeda karena mungkin tari yang diamati juga berbeda. Setiap tari memiliki ragam gerak berbeda tetapi memiliki kesamaan yaitu memiliki tenaga, ruang dan waktu.
Mungkin saja ada gerak yang sama seperti ukel yang terdapat pada tari: Jawa, Sunda, Bali, Melayu, Sulawesi, dll, tetapi tekniknya agak berbeda. Akan tetapi ada juga yang tekniknya
sama tetapi memiliki nama yang berbeda. Dalam hal ini kesempatan bagi Guru untuk menekankan bahwa setiap etnis memiliki karakteristik yang berbeda dan seyogyanya manusia
Indonesia menerima dan menghargai setiap kekhasan untuk menciptakan pergaulan antar etnis yang cinta damai.
Sumber: Dok. Pribadi
Gambar 5.1 Gerak dengan membentuk tenaga
32 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK
Indonesia memiliki keragaman gerak tari yang berbeda antar etnis. Gerak tari pada gambar 5.1 menunjukkan gerak tari memiliki unsur tenaga yang kuat, gerak dilakukan
secara rampak oleh para penari, seorang penari yang diangkat oleh penari lainnya seperti mengangkat sebuah benda dengan tenaga yang kuat. Tenaga yang digunakan oleh penari
untuk menyangga temannya tentu lebih besar dibandingkan dengan tenaga penari yang berada di atas. Kekuatan tenaga menahan temannya tertumpu pada kedua tangan. Setiap
melakukan gerak, tentu saja diperlukan sebuah tenaga. Penggunaan dalam tenaga memiliki intensitas kuat, sedang dan lemah tergantung cara penggunaan atau penyaluran tenaga.
Sumber: Dok. Pribadi
Gambar 5.2 Pose gerak tangan membuka lebar
Gerak tari yang ditunjukkan pada gambar 5.2 menunjukkan pose gerak dengan ruang gerak luas yang terlihat antara badan dan lengan yang dilakukan penari secara berkelompok.
Masing-masing penari melakukan ruang gerak yang sama. Gerak di dalam ruang dapat dilakukan sendiri, berpasangan atau kelompok.
Selain gerak memerlukan tenaga dan ruang, dalam gerak juga memerlukan waktu. Setiap gerakan yang dilakukan membutuhkan waktu. Perbedaan cepat, lambat gerak berhubungan
dengan tempo. Jadi tempo merupakan cepat atau lambat gerak yang dilakukan. Fungsi tempo pada gerak tari untuk memberikan kesan dinamis sehingga tarian enak untuk dinikmati.
Lihat pada gambar 5.3 pose gerak hormat diantara penari yang satu dengan penari yang lainnya berbeda. Penari yang satu dilakukan dengan tempo yang cepat sementara penari
berikutnya dilakukan dengan tempo yang lambat, sehingga menghasilkan tempo yang berbeda dengan melakukan gerakan yang sama.
Sumber: Dok. Pribadi
Gambar 5.3 Gerak hormat yang ditampilkan dengan tempo dan level yang berbeda
Seni Budaya 33
2. Teknik Ragam Gerak Dasar Tari Tradisional