56 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK
2. Pengertian Teater
Kata “teater” berasal dari kata Yunani kuno, theatron, yang dalam bahasa Inggris seeing place, dan dalam bahasa Indonesia “tempat untuk menonton”. Tapi pada perkembangan selanjutnya
kata teater dipakai untuk menyebut nama aliran dalam teater teater Klasik, teater Romantik, teater Ekspresionis, teater Realis, teater Absurd, dst. Kata teater juga dipakai untuk nama
kelompok Bengkel Teater, teater Mandiri, teater Koma, teater Tanah Air, dst. Dan pada akhirnya berbagai bentuk pertunjukan drama, tari, musical disebut sebagai teater. Richard
schechner, sutradara dan professor di Universitas New York NYU memperluas batasan teater sedemikian rupa, sehingga segala macam upacara, termasuk upacara penaikan bendera, bisa
dimasukkan sebagai peristiwa teater. Bahkan Peter Brook melalui bukunya “Empty Spece” berpendapat lebih ekstrem tentang teater, bahwa; “sebuah panggung kosong, lalu ada orang
lewat”, itu adalah teater. Berbagai pendapat di atas melukiskan betapa luasnya pengertian teater. Parts of a Greek heater
Sumber: Dok. Pusat Kebudayaan Yunani
Gambar 7.3 heatron, dalam bahasa Inggris Seeing Place, artinya tempat untuk melihat;
- di mana penonton duduk, melingkari sebagian besar orchestra.
3. Pengertian Drama
Kata “drama”, juga berasal dari kata Yunani draomai yang artinya berbuat, berlaku atau beraksi. Kata drama dalam bahasa Belanda disebut toneel, yang kemudian diterjemahkan sebagai
sandiwara. Sandiwara dibentuk dari kata Jawa, sandi rahasia dan warawarah pengajaran. menurut Ki Hadjar Dewantara, sandiwara adalah pengajaran yang dilakukan dengan rahasia
perlambang.
Menurut moulton, drama adalah “hidup yang dilukiskan dengan gerak” life presented in action. Menurut Ferdinand Verhagen: drama haruslah merupakan kehendak manusia dengan
action. Dan menurut Baltazar Verhagen: drama adalah kesenian yang melukiskan sikap manusia dengan gerak.
Seni Budaya 57
Berdasarkan pendapat di atas, bisa disimpulkan, bahwa pengertian drama lebih mengacu pada naskah lakon, yang melukiskan konlik manusia dalam bentuk dialog, yang dipresentasikan
melalui tontonan dengan menggunakan percakapan dan action di hadapan penonton.
Sumber: Dok. Massimiliano
Gambar 7.4 Medea, karya Euripides. Dimainkan oleh teater Syracusa, Italia,
pada festival teater klasik di Yunani, 2009.
4. Sejarah Dan Perkembangan Teater Dunia