Hasil Belajar IPS Ekonomi

141 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu. TPS ini memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Anita Lie, 2008: 58 mengungkapkan ada 4 langkah dalam Think Pair Share TPS yaitu : 1 Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua kelompok. 2 Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri 3 Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok danberdiskusi dengan pasangannya. 4 Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Siswa mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada kelompok berempat Sama halnya seperti diungkapkan Trianto, 2009: 81-82, fase TPS terdiri dari 3 antara lain : berpikir, berpasangan dan berbagi. Dalam fase berpikir thinking guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri mengenai jawaban masalah. Fase yang kedua yaitu berpasangan pairing guru meminta kepada siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah mereka peroleh. Pada fase terakhir yaitu fase berbagi sharing guru meminta pasangan-pasangan tersebut berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan. Pada langkah ini akan menjadi efektif jika guru berkeliling kelas dari pasangan yang satu ke pasangan yang lain, sehingga seperempat atau separuh dari pasangan-pasangan tersebut memperoleh kesempatan untuk melapor.

2.4. Hasil Belajar IPS Ekonomi

2.4.1. Hakikat Hasil Belajar Belajar merupakan proses untuk memperoleh prestasi hasil belajar. Hasil belajar merupakan tujuan yang akan dicapai seseorang ketika ia melakukan kegiatan pembelajaran. Nana Syaodih Sumadinata, 2009: 122- 123 menyatakan bahwa, “Hasil belajar yang merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan potensi atau kapasitas yang dimiliki seseorang yang dapat dilihat dari perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, kemampuan berpikir, maupun keterampilan motorik”. Sama halnya dengan Nana Sudjana, 2009: 22 berpendapat bahwa, “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Hasil belajar dapat dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian, kecakapan, atau kemampuan seseorang, dimana proses kepandaian itu terjadi secara bertahap. Seperti diungkapkan Nana Sudjana, 2009: 22-23 klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni 1 pengetahuan atau ingatan, 142 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 2 pemahaman, 3 aplikasi, 4 analisis dan sintesis, dan 5 to create. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan ketiga aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni 1 penerimaan,2 jawaban atau reaksi, 3 penilaian, 4 organisasi dan 5 internalisasi. Ranah psikomotoris dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek psikomotoris, yakni 1 gerakan refleks, 2 keterampilan gerakan dasar, 3 kemampuan perseptual, 4 keharmonisan atau ketepatan, 5 gerakan keterampilan kompleks, dan 6 gerakan ekspresif Mudjiyono dan Mochamad Paryani dalam Gino, dkk 1996: 19-20 menjelaskan aspek- aspek di atas sebagai berikut : 1 Ranah kognitif a Pengetahuan merupakan tingkat terendah dari ranah kognitif berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip-prinsip dalam bentuk yang dipelajari. b Pemahaman merupakan tingkat berikutnya dari tujuan belajar ranah kognitif berupa kemampuan mengerti isi pelajaran yang dipelajari tanpa menghubungkan dengan isi pelajaran lainnya. c Aplikasi merupakan kemampuan menggunakan generasisasi atau abstraksi lainnya sesuai dengan situasi yang kongkret. d Analisis dan sintesis merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran kebagian-bagian yang menjadi unsur pokok dan menggabungkan unsur-unsur pokok menjadi stuktur baru. e To create merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatumaksud atau tujuan tertentu. 2 Ranah afektif a Peneriman merupakan tingkat terendah tujuan ranah afektif berupa perhatian terhadap stimulus secara pasif yang meningkat secara lebih aktif. b Jawaban atau reaksi merupakan kesengajaan untuk menanggapi stimulus dan merasa terikat serta secara aktif memperhatikan. c Penilaian merupakan kemampuan menilai gejala atau kegiatan sehingga dengan sengaja merespon lebih lanjut untuk mencari jalan bagaimana dapat mengambil bagian atas apa yang terjadi. d Organisasi merupakan kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang diresponnya. e Internalisasi merupakan kemampuan untuk mengonseptualisasi masing-masing nilai waktu merespon jalan dengan mengidentifikasikan karakteristik nilai atau membuat pertimbangan- pertimbangan 3 Ranah psikomotoris a Gerakan refleks merupakan keterampilan pada gerakan dasar yang tidak sadar. 143 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 b Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar c Kemampuan perseptual, termasuk didalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris dan lain-lain d Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan. e Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks. f Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif. Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya baik dalam bentuk kognitif, afektif, dan psikomotoris. 2.4.2. Hasil Belajar IPS Ekonomi Secara khusus yang akan dibahas adalah hasil belajar Ekonomi. Ekonomi merupakan proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan dilakukannya penilaian serta pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi tersebut Yoga Firdaus, 2003: 3. Berdasarkan pengertian hasil belajar dan pengertian Ekonomi yang telah diuraikan dapat dibuat kesimpulan bahwa hasil belajar akuntansi adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran ekonomi baik dalam bentuk kognitif, afektif, maupun psikomotoris. Dalam hal ini peneliti membatasi hasil belajar dalam bentuk kognitif yang dilihat dari ketuntasan belajar siswa nilai. Penelitian ini mengambil Standar Kompetensi untuk memahami penyusunan siklus ekonomi perusahaan jasa dengan Kompetensi Dasar KD II yaitu Bentuk-bentuk interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi. Berikut adalah indikator yang akan digunakan sebagai dasar dalam penelitian. Tabel 1. Indikator Ketercapaian Hasil belajar Siswa Aspek yang diukur Persentase target capaian Cara mengukur Keaktifan siswa selama apresepsi 70 Diamati saat guru memberikan apersepsi pada awal pembelajaran Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran 70 Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang menunjukkan perhatian dan kesungguhan dalam KBM Peran siswa dalam mengerjakan tugas kelompok berpasangan diskusi 70 Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi oleh peneliti dan dihitung dari jumlah siswa yang ikut aktif dalam 144 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 mengerjakan tugas kelompok berpasangan Ketuntasan hasil belajar dengan KKM kriteria ketuntasan minimum sebesar 65 75 Dihitung dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai 65 keatas, untuk siswa yang mendapat nilai 65 dianggap telah mencapai ketuntasan Sumber data : Tahun 2015 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian 1.1.1. Perencanaan Tindakan Pada tahap awal ini yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah dan penerapan alternatif pemecahan masalah. Secara lebih spesifik adalah merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam KBM, menentukan pokok bahasan, mengembangkan skenario, menyiapkan sumber belajar, mengembang format evaluasi, mengembangkan format observasi lapangan. 1.1.2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti akan menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario rencana di atas. 1.1.3. Pengamatan Peneliti akan melakukan observasi dengan memakai format observasi dan menilai hasil tindakan dengan menggunakan format penilaian. 1.1.4. Refleksi Pada tahap akhir ini peneliti akan melakukan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan. Setting Lokasi Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 1 Jabiren Raya yang beralamat di Jalan Lintas Kalimantan Km. 56 Jabiren Raya khususnya di kelas IX.A. Adapun alasan yang mendasari pelaksanaan penelitian di lokasi ini adalah: a. Adanya permasalahan dalam Kegiatan Belajar Mengajar KBM di kelas IX.A khususnya pada mata pelajaran IPSEkonomi yang perlu diatasi. Permasalahan tersebut antara lain kegiatan KBM kurang menarik dan kurang kondusif sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. b. Pada kelas IX.A belum pernah diadakan penelitian sehingga diharapkan penelitian yang akan dilakukan dapat membantu guru dan siswa dalam mengatasi permasalahan yang ada. Subjek Penelitian Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 1 Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau, khususnya siswa di Kelas IX.A yang berjumlah 31 orang. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, pengumpulan data yang digunakan antara lain: 145 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 1. Observasi Peneliti melakukan pengamatan langsung pada KBM di kelas. Peneliti melakukan pencatatan data berkaitan dengan fokus masalah yang diteliti yaitu keaktifan siswa dan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan. Instrumen yang digunakan adalah lembar pengamatan observasi yang akan digunakan untuk melaksanakan pengamatan dalam pelaksanaan dan perkembangan pembelajaran IPSEkonomi yang dilakukan oleh guru dan siswa. 2. Teknik Evaluasi Tes Teknik ini digunakan untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan pelaksanaan tindakan. Adapun tes yang diberikan berupa tes tertulis dalam bentuk latihan-latihan soal dan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa. 3. Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk mengdokumentasikan pelaksanaan penelitian berupa gambar-gambar untuk mendukung terpenuhinya sumber data yang meliputi aktivitas guru saat mengajar dan aktivitas siswa saat pembelajaran dan diskusi. 4. Wawancara Peneliti melakukan tanya jawab dengan nara sumber dalam hal ini guru dan siswa untuk mengetahui kondisi pembelajaran di dalam kelas sebagai data observasi awal. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini setelah didapat jawaban dari siswa, maka penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut : yaitu melakukan teknik pengumpulan data melalui observasi terhadap guru dan siswa. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian Sekolah Menengah Pertama Negeri – 1 Jabiren Raya SMPN-1 terletak di Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau. Dan merupakan sekolah negeri yang ada di kecamatan Jabiren Raya. 4.2. Identifikasi Masalah Pembelajaran IPSEkonomi pada Kelas IX.A SMP Negeri 1 Jabiren Raya Kegiatan awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam pembelajaran IPSEkonomi. Proses mengidentifikasi masalah dilakukan dengan observasi awal pada kelas IX.A SMP Negeri 1 Jabiren Raya. Observasi awal diperlukan untuk mengetahui kondisi sesungguhnya dilapangan yang dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 22 Desember ketika peneliti melakukan Program Pengalaman Lapangan PPL dan pada hari Selasa tanggal 20 Januari 2015. Adapun hasil identifikasi masalah pada proses pembelajaran antara lain sebagai berikut: 1. Ditinjau dari segi siswa 146 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 a. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran ekonomi. Hal ini dapat dilihat ketika siswa mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar KBM IPSEkonomi. Ada beberapa siswa yang sering membuat suasana kelas menjadi gaduh dengan lelucon yang mereka buat akibatnya siswa yang lain menjadi ikut tertawa. Di samping itu, ada juga siswa yang tidak memperhatikan dan mengacuhkan penjelasan dari guru yang sedang memberikan penjelasan bahkan siswa cenderung lebih menikmati obrolan dengan teman-teman mereka dibandingkan memperhatikan penjelasan dari guru. Ketika mereka disuruh bertanya tentang materi pelajaran yang belum dimengerti mereka cenderung diam saja dan menundukan kepala. Hal yang serupa juga dilakukan siswa ketika guru memberikan kesempatan kepada mereka untuk maju mengerjakan soal atau pun menjawab pertanyaan hanya beberapa siswa saja yang terbiasa untuk merespon guru. Menurut Tonny Priyangga, Erina Noermalitasari, Dyah Lestari Sri Rejeki, dan Kartika Sari Dian P. kondisi pembelajaran seperti diungkapkan di atas memang sudah biasa dilakukan siswa hampir pada semua mata pelajaran. Siswa cenderung tidak merespon pembelajaran dengan baik dan terkesan pasif. Khusus untuk materi IPSEkonomi mereka berpendapat bahwa untuk memahami IPSEkonomi dibutuhkan perhatian yang penuh saat guru mengajar sehingga dapat benar-benar mengerti materi tersebut dan untuk mengerjakan soal-soal dibutuhkan ketelitian dari awal pengerjaan sampai akhir. Hal ini membuat siswa terkadang berpikir IPSEkonomi itu sulit dan akibatnya mereka takut kalau salah dalam mengerjakan soal-soal IPSEkonomi. Mata pelajaran Ekonomi di SMP Negeri 1 Jabiren Raya berlangsung pada siang hari yaitu jam ke 7 sampai 8 untuk hari selasa dan jam ke 5 untuk hari sabtu. Dimana jam ke 5 adalah jam 10.00 dan jam ke 7 adalah jam 11.30 sementara jam ke 8 adalah jam 12.30 karena ada sela waktu untuk jam istirahat selama 15 menit. Terkadang hal tersebut menjadi kendala karena siswa sudah merasa tidak bisa berkonsentrasi secara maksimal. b. Hasil belajar kognitif ekonomi siswa rendah. Hasil belajar tersebut dilihat dari segi kognitif dimana berdasarkan nilai tes akhir semester pertama dengan KKM Kriteria Ketuntasan Maksimum sebesar 65 terdapat 58 siswa telah lulus KKM dan 42 atau 15 siswa tidak lulus. Beberapa siswa mengungkapkan nilai KD mereka rendah karena belum memahami materi dengan baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran IPSEkonomi yang selama ini dilakukan belum menunjukkan hasil yang maksimal. 2. Ditinjau dari segi guru a. Guru masih menggunakan metode ceramah bervariasi dalam mengajar. Metode ceramah bervariasi yang selama ini diterapkan dalam pembelajaran IPSEkonomi di kelas membuat siswa kurang dapat memahami materi pelajaran dengan baik dan terkadang siswa merasa jenuh bosan. Guru mata pelajaran mengungkapkan bahwa beliau tau 147 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 tentang metode pembelajaran inovatif dan berbagai macam metode yang lainnya salah satunya pembelajaran kooperatif tetapi belum pernah dan belum tahu bagaimana cara menerapkannya. b. Guru merasa kesulitan untuk mengelola kelas karena siswa yang cenderung hiperaktif. Selama ini guru mata pelajaran ekonomi telah menerapkan berbagai cara untuk membuat siswa terfokus pada pelajaran dan tidak ramai sendiri mulai dari menegur dan memberi peringatan kepada siswa tetapi masih saja banyak siswa yang ramai. Terkadang guru merasakualahan dengan sikap anak-anak tersebut. Memang banyak guru yang mengatakan siswa kelas IX.A suka ramai sendiri dan tidak memperhatikan pelajaran. Guru memperkirakan siswa yang aktif dalam pembelajaran hanya 40 atau sekitar 15 siswa dan guru ingin menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan dan kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan maksimal dan prestasi mereka pun akan mengalami peningkatan. 4.3. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada pertengahan semester dua dengan materi pembelajaran Bentuk-bentuk interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi. Proses penelitian dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: 1 perencanaan tindakan, 2 pelaksanaan tindakan, 3 observasi tindakan, dan 4 analisis dan refleksi tindakan. 1. Siklus Pertama Siklus ini dapat diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama Perencanaan tindakan adalah proses awal yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian. Perencanaan tindakan dilakukan pada hari Senin, 5 Januari 2015 di SMP Negeri 1 Jabiren Raya. Peneliti bersama guru mata pelajaran mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini. Penelitian mulai dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Januari 2015. Tahap perencanaan ini meliputi kegiatan antara lain: 1 Penyusunan skenario pembelajaran Penyusunan skenario pembelajaran dilakukan berdasarkan pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan materi pembelajaran masalah Uang. a Pertemuan ke-1 1 Kegiatan awal Kegiatan awal dimulai dengan salam pembuka, mengabsen siswa, dan dilanjutkan dengan menginformasikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari pokok bahasan yang akan disampaikan. Setelah itu guru menjelaskan tentang pembelajaran kooperatif tipe TPS yang akan digunakan selama pembelajaran IPSEkonomi. 2 Kegiatan inti 148 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 Kegiatan inti dilakukan dengan penyampaian materi Bentuk- bentuk interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi yang meliputi lingkungan ekonomi, pelaku ekonomi dalam lingkungan ekonomi dan permintaan dan penawaran dalam interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi Setelah itu dilanjutkan dengan pembagian kelompok di mana masing- masing kelompok terdiri dari empat siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda. Masing-masing kelompok terdiri dari dua pasang siswa. Kemudian diberikan soal diskusi lalu siswa diminta untuk berdiskusi dengan pasangan dalam kelompok yang telah ditentukan. Guru mengamati aktivitas belajar siswa dan membantu apabila terdapat pasangan yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal. 3 Kegiatan akhir Kegiatan akhir dilakukan dengan memberikan penjelasan bahwa pada pertemuan berikutnya diskusi akan dilanjutkan dalam Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama. b. Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama Dilaksanakan satu kali pertemuan, yaitu hari Selasa 6 Januari 2015 pada jam ke-7 dan 8 pukul 11.30 sd 13.15 di ruang perpustakaan SMP Negeri 1 Jabiren Raya. Pertemuan dilaksanakan selama 1 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut: 1 Pertemuan ke-1 Selasa, 6 Desember 2015 Pembelajaran dimulai dengan salam pembuka dilanjutkan dengan mengabsen siswa. Pada pertemuan ini semua siswa kelas IX.A nihil atau semua siswa hadir. Selanjutnya guru menginformasikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari pokok bahasan yang akan disampaikan dan mulai menjelaskan tentang pembelajaran kooperatif tipe TPS yang akan digunakan selama pembelajaran IPSEkonomi. Pada saat guru menjelaskan bagaimana pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TPS siswa hanya mendengarkan dan tidak ada yang bertanya. Dalam kegiatan inti guru menyampaikan materi pengertian lingkungan ekonomi, pelaku ekonomi dalam lingkungan ekonomi dan permintaan dan penawaran dalam interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi. Pada saat guru memberikan materi masih ada siswa yang mengobrol beberapa diantaranya Muhammad Nadlir, Varian Alfida A. S., Dyah Lestari, Mega Asri. Guru pun segera memperingatkan supaya mereka tidak ramai. Setelah selesai penyampaian materi guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok untuk melakukan pembelajaran kooperatif tipe TPS berdasarkan nilai KD II. Anggota tiap kelompok bersifat heterogen. Guru membacakan masing- masing kelompok berpasangan kemudian meminta siswa bergabung dalam kelompoknya masing-masing. Selanjutnya guru membagikan soal diskusi yang harus diselesaikan oleh masing-masing kelompok dan meminta semua siswa membaca soal sejenak. Ada tiga tipesoal yang disediakan guru, kelompok 1 sampai 3 mengerjakan soal tipe A, kelompok 4 sampai 6 149 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 mengerjakan soal tipe B dan kelompok 7 sampai 9 mengerjakan soal tipe C. Kemudian siswa bergabung dengan pasangan dalam kelompoknya untuk mengerjakan soal diskusi. Pada saat mengerjakan ada beberapa siswa yang belum paham cara mengerjakannya diantaranya Erian Noermalitasari, Adi Putra, Riza Perdana dan Meiliana Wanda Agesa. Dengan tanggap guru membantu mereka. Ketika siswa melakukan diskusi berpasangan guru membimbing, mengamati aktivitas siswa, dan membantu apabila terdapat siswa yang mengalami kesulitan. Setelah waktu diskusi selesai guru mengakhiri pembelajaran dengan memberitahukan diskusi akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya dan memberi salam penutup. c. Observasi Tindakan Siklus Pertama Observasi tindakan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Peneliti bertindak sebagai pengamat dan guru mata pelajaran IPSEkonomi sebagai pengajar. Peneliti dalam melakukan pengamatan berada dibangku paling belakang untuk melengkapi lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pertemuan ke-1 yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 6 Januari 2015 diisi dengan pengenalan pembelajaran kooperatif tipe TPS dan memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran yaitu bentuk-bentuk interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi pembagian kelompok berpasanganberdasarkan nilai KD II yaitu lingkungan ekonomi. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar IPSEkonomi, diperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung, yaitu sebagai berikut: 1 Siswa yang aktif selama guru memberikan apersepsi sebesar 58 sementara 42 tidak. Hal ini dikarenakan masih ada siswa yangberbicara sendiri bahkan ada juga siswa yang terlambat masuk ke ruang kelas dengan alasan ijin kebelakang. Selain itu, siswa juga belum terbiasa aktif selama pembelajaran berlangsung. 2 Siswa yang aktif selama pembelajaran berlangsung sebesar 61 dan 39 tidak. Hal ini dikarenakan tidak semua siswa terbiasa aktif untuk bertanya dan merespon penjelasan materi dari guru. 3 Siswa yang aktif selama diskusi berpasangankelompok adalah sebesar 61 dan 39 tidak aktif. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa bekerja sama dengan anggota kelompoknya sehingga ada beberapa kelompok yang hanya saling menunggu jawaban. 4 Hasil pekerjaan siswa yang diambil dari tes menunjukkan bahwa belum ada siswa yang berhasil mengerjakan soal dengan sempurna. Nilai tertinggi siswa adalah 84 dan nilai terendah siswa adalah 43. Sebesar 68 tuntas dalam mengerjakan soal dengan materi pembelajaran uang sedangkan 32 yang tidak tuntas dikarenakan belum selesai mengerjakan soal masalah lingkungan ekonomi dalam menentukan perbedaan pendapatan dan beban di luar usaha sehingga dalam penjumlahan juga mengalami kesalahan. d. Refleksi Tindakan Siklus Pertama 150 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 Berdasarkan hasil observasi tindakan pada siklus pertama ini, peneliti melakukan analisis sebagai berikut. Jika ditinjau dari segi guru yang mengajar terlihat persiapan materi pembelajaran dilakukan dengan baik,cara penyampaian materi jelas dan mudah dimengerti siswa, variasi soal diskusi dibuat berbeda ke dalam tiga tipe soal diskusi bagi sembilan kelompok sehingga siswa lebih terlatih, selain itu respon guru dalam menanggapi pertanyaan dan kesulitan siswa cukup baik dan tanggap. Sedangkan kekurangan yang nampak diantaranya guru kurang memperhatikan alokasi waktu dalam diskusi berpasangan maupun kelompok sehingga tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan dan terlihat guru belum memahami pembelajaran kooperatif tipe TPS secara maksimal sehingga terkadang masih bertanya pada peneliti. Jika ditinjau dari segi siswa sudah terlihat keaktifan siswa selama pembelajaran dimana siswa sudah merespon soal diskusi dengan baik dan Jumlah Siswa ada usaha untuk menyelesaikannya selain itu beberapa siswa juga mulai berani bertanya ketika menemui kesulitan dalam mengerjakan soal diskusi. Sedangkan kekurangannya, siswa yang merasa kurang cocok dengan teman satu kelompok tidak mau bekerja sama dan memilih mengerjakan soal secara individu dan siswa belum berani menyampaikan pendapat saat kelompok lain mempresentasikan hasil diskusinya sehingga partisipasi siswa dalam diskusi masih kurang.Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di atas, maka tindakan refleksi yang dapat dilakukan adalah guru hendaknya memahami langkah- langkah pembelajaran kooperatif tipe TPS, guru harus lebih dapat mengalokasikan kegiatan diskusi siswa agar pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan kekompakan siswa akan muncul dan diharapkan guru terus memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan berani berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas. 2. Siklus Kedua Siklus ini dapat diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua Perencanaan tindakan siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin, 19 Januari 2015 di SMP Negeri 1 Jabiren Raya. Peneliti bersama dengan guru sebagai kolaborator merencanakan waktu pelaksanaan penelitian. Pembelajaran koooperatif tipe TPS siklus kedua akan dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan, yaitu pada hari Senin, 19 Januari 2015 dengan kegiatan sebagai berikut: 1 Penyusunan skenario pembelajaran Penyusunan skenario pembelajaran dilakukan dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TPS dan materi bentuk-bentuk interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi. a Pertemuan ke-1 Pertemuan ini terdiri dari tiga kegiatan yaitu: 1 Kegiatan awal Kegiatan awal dimulai dengan salam pembuka, mengabsen siswa,dan dilanjutkan apersepsi singkat berupa review materi pembelajaran sebelumnya dan menginformasikan kompetensi, kompetensi dasar, 151 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 indikator dari pokok bahasan yang akan disampaikan serta mengingatkan siswa agar bekerja sama dengan anggota kelompoknya saling membantu antar teman sehingga semua anggota dapat memahami materi pelajaran dengan maksimal. 2 Kegiatan inti Guru menjelaskan pengertian uang secara singkat dilanjutkan dengan pembagian soal diskusi. Siswa memahami soal secara individual kemudian meminta siswa untuk berdiskusi dengan pasangan yang telah ditentukan untuk mengerjakan soal diskusi. Guru mengamati aktivitas belajar siswa, membantu apabila ada kelompok yang mengalami kesulitan dan mengelilingi kelas untuk memastikan semua pasangan kelompok dapat bekerjasama secara aktif. 3 Kegiatan akhir Kegiatan akhir dilakukan dengan memberikan penjelasan bahwa pada pertemuan berikutnya siswa mempersiapkan untuk melanjutkan diskusi kelompok dan memberikan salam penutup. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua Pelaksanaan tindakan pada siklus kedua dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan, yaitu hari hari Senin, 19 Januari 2015 pada jam ke-7 dan 8 pukul 11.30 sd 13.15 di ruang kelas IX.A SMP Negeri 1 Jabiren Raya. Pertemuan dilaksanakan selama 1 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP yang telah direncanakan. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut: 1 Pertemuan ke-1 Senin, 19 Januari 2015 Pembelajaran dimulai dengan salam pembuka dilanjutkan dengan mengabsen siswa. Pada pertemuan ini ada 5 siswa kelas IX.A yang tidak hadir yaitu Anggar Dwi Cahyo, Ravi Suryawan, Andi Saputra, doddy Rizqi Anggriawan, Bagas Gumilang. Kemudian guru mengulang materi lingkungan ekonomi, pelaku ekonomi dalam lingkungan ekonomi dan permintaan dan penawaran dalam interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi secara singkat lalu menanyakan apakah siswa sudah benar-benar paham dan siswa pun menyatakan kalau mereka sudah paham. Selanjutnya guru menginformasikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari pokok bahasan yang akan disampaikan dan memotivasi siswa agar bekerja sama dengan anggota kelompoknya, saling membantu antar teman sehingga semua anggota dapat memahami materi pelajaran dengan maksimal. Guru mulai menyampaikan materi bentuk-bentuk interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi dengan melakukan interaksi dengan siswa dalam bentuk memberi pertanyaan supaya siswa berkonsentrasi dan merespon pelajaran dengan baik. Beberapa siswa yang semula terlihat bermalas-malasan menjadi bersemangat untuk mengikuti pelajaran hal itu dibuktikan ketika guru bertanya mereka merespon dengan menjawab serempak meskipun terkadang harus melihat jawabannya dari buku. Setelah itu guru membagikan soal diskusi yang harus diselesaikan oleh kelompok dan meminta semua siswa membaca soal sejenak kemudian bergabung dengan pasangan dalam kelompoknya untuk mengerjakan soal diskusi. 152 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 Seperti biasa bagi siswa yang pasangannya tidak masuk mengerjakan sendiri dulu.Pada saat siswa mengerjakan soal diskusi guru membimbing jalannya diskusi, mengamati aktivitas siswa, membantu apabila terdapat siswa yang mengalami kesulitan dan berkelilingi untuk memastikan semua pasangan dapat bekerja sama. Menurut beberapa siswa materi bentuk-bentuk interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi lebih sulit dibandingkan sebelumnya untuk itu mereka harus bekerja sama. Pasangan yang terlihat kompak dan dapat bekerjasama beberapa diantaranya Nanette Indira Wibowo dan Denny Prihantanto, Fajar Siti Solikha dan Muhammad Yulidar Ardi, KartikaSari Dian P. dan Bintang Kusuma Perwira. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberitahukan kalau diskusi akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya dan memberikan salam penutup. c. Observasi Tindakan Siklus Kedua Pertemuan ke-1 yang dilaksanakan pada hari Senin 19 Februari 2015 diisi dengan mengulang kembali materi sebelumnya secara singkat danmelanjutkan materi baru yaitu penjelasan fungsi uang, serta meminta siswa untuk berdiskusi berpasangan menyelesaikan soal diskusi. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar IPSEkonomi, diperoleh gambaran tentang keaktifan dan hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung, yaitu sebagai berikut: 1 Siswa yang aktif selama guru memberikan apersepsi sebesar 72 sementara 28 tidak . Hal ini dikarenakan siswa belum secara optimal mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. 2 Siswa yang aktif selama pembelajaran berlangsung sebesar 77 dan 23 tidak. Hal ini dikarenakan siswa kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. 3 Siswa yang aktif selama diskusi berpasangankelompok adalah sebesar 81 dan 19 tidak aktif. Hal ini disebabkan karena masih ada anggota kelompok yang belum bisa bekerja sama. 4 Hasil pekerjaan siswa yang diambil dari tes menunjukkan bahwa belum ada siswa yang berhasil mengerjakan soal dengan sempurna. Nilai tertinggi siswa adalah 98 dan nilai terendah siswa adalah 43. Sebesar 83 tuntas dalam mengerjakan soal dengan materi pembelajaran uang sedangkan 17 yang tidak tuntas dikarenakan belum memahami materi dengan baik. d. Refleksi Tindakan Siklus Kedua Berdasarkan hasil observasi tindakan pada siklus kedua ini, peneliti melakukan analisis sebagai berikut. Jika dilihat dari cara guru mengajar terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain ketika penyampaian materi guru melakukan interaksi aktif kepada siswa sehingga siswa memperhatikan pelajaran selain itu guru mulai mencoba melakukan pendekatan pada beberapa siswa yang dirasa acuh dan terus memberikan motivasi pada siswa sedangkan kekurangan yang perlu diperbaiki yaitu guru masih bersikap kurang tegas untuk menegur siswa 153 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 yang kurang perhatian terhadap pembelajaran. Jika dilihat dari cara siswa mengikuti pembelajaran terlihat peningkatan dalam hal keaktifan selama pembelajaran. Siswa sudah mulai bisa bekerja sama dengan kelompok, siswa yang aktif bertanya dan berdiskusi karena mereka menyadari materi pembelajaran lebih sulit dibanding sebelumnya selain itu respon siswa selama pembelajaran lebih baik. Disamping kebaikan diatas masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki yaitu masih ada siswa yang belum dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok dan berdasarkan hasil tes ada lima siswa yang tidak lulus KKM yang dikarenakan siswa belum memahami materi IPSEkonomi. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di atas, maka tindakan refleksi yang dapat dilakukan refleksi yang dapat dilakukan adalah guru perlu melakukan pendekatan yang lebih kepada siswa yang acuh dan siswa mempunyai keinginan untuk berubah tetapi sulit melakukannya selain ituguru perlu memberikan motivasi yang lebih terhadap siswa agar siswa berani mengungkapkan pendapat dengan kesadaran dari dalam diri sendiri.

4.4. Pembahasan