Peningkatan hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe card sort di kelas III MI Al – Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE CARD SORT DI KELAS III
MI AL – FURQON KECAMATAN CIOMAS KABUPATEN BOGOR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh :
Asep Saepulloh
NIM :1811018300070

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU MI(PGMI )
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015

ABSTRAK
Asep Saepulloh : “Peningkatan Hasil Belajar PKn Siswa melalui
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Card Sort di Kelas III MI AlFurqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor”. Skripsi Program Studi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah, Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kata Kunci : Peningkatan Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Card Sort
Berdasarkan hasil observasi siswa Kelas III MI Al-Furqon Kecamatan
Ciomas Kabupaten Bogor, ditemukan beberapa permasalahan pada pembelajaran
PKn , yaitu(1) Pembelajaran PKn masih menggunakan metode ceramah, tanya
jawab, dan penugasan; (2) Nilai yang diperoleh siswa masih rendah. Untuk itu
perlu diadakan pembahasan dalam hal model pembelajaran. Salah satu model
pembelajaran yang sesuai adalah Kooperatif tipe Card Sort yaitu model
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama
dengan siswa lain dalam menemukan kartu jawaban maupun soal yang dipegang
pasangannya dengan batas waktu tertentu secara cepat dan tepat.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa Kelas
III MI Al-Furqon Kecamatan Ciomas Kabupate Bogor. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas atau
dikenal dengan istilah Classroom Action Research (CAR) yang terdiri atas empat
tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini
adalah siswa kelas III MI Al-Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor
dengan jumlah siswa 19 anak.Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah

tes objektif berupa tes tulis, lembar observasi rangkaian pembelajaran yang
dilakukan oleh guru, lembar observasi aktivitas siswaterhadap pelajaran. Dari
hasil penelitian yang dilakukan terdapat rata-rata tes hasil belajar siswa pada
siklus I sebesar 68,95 sedangkan pada siklus II sebesar 82,11.
Dengan demikian ada peningkatan yang signifikan mengenai penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Card Sort terhadap hasil belajar PKn siswa di
kelas III MI Al-Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor.

i

ABSTRACT
Asep Saepulloh : “Increasing quality of student’s behavior trough Study
Models is Cooperative Tipe Card Sort application in the three grade MI AlFurqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor”. Skripsi education of teacher and
learning program.Faculty of Tarbiyah and Teacher Science.State of Islamic
University, Syarif Hidayatullah Jakarta.
Key word : Increasing quality or learn, model is cooperative type card sort
Based on result of beginning observation in grade three student MI AlFurqon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, there founded some problems in
studying PKn, whit is :
1. Studying PKn still use speech method, asking, answering, and tasking
2. Value that student obtain is still a how. That’s why necessary to accomplish

discussion in case study model. three of suitable study model is cooperative
type crd sort , that is study model wich is give opportunity for student to
cooperate with student else to found answer or question card wich is hold by a
couple with a border time asquite and correct.
This research have purpose to increase study result PKn of student in
grade three, MI Al-Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor.
This research using method action class or recognize term as Classroom
Action (CAR), it consist of four steps which is : Planning, Action, Observation,
and Reflektion. The subject of this research is student grade three in MI AlFurqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor with total student is nineteen (19)
students. The technique of collecting the data is objective test in the form of write
test, study network observation sheet do by teacher, observation sheet to study by
students and students questionnaire wich applying study model is cooperative type
crd sort to study of PKn. From the result of this research there are mean test result
of learning student at first cycle is 68,95 while at the second cycle is 82,11. So,
there are the significant influence which applying study model is cooperative type
card sort in quality of lear PKn in the three grade of MI Al-Furqon Kecamatan
Ciomas Kabupaten Bogor.

ii


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT serta taufik
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan salah satu
peryaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pendidikan ( S.Pd ) di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan baik. Mudahmudahan ilmu yang penulis peroleh menjadi ilmu yuntafa bihi baik untuk diri
sendiri maupun orang lain serta mendapatkan keberkahan dan dapat
mengamalkannya. Amin
Shalawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada ahlul’ilmi yaitu
Nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua mendapat syafa’at di hari
kemudian nanti.
Penulis sadar betul bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini, tetapi
penulis telah berusaha maksimal untuk mencapai segala kesempurnaan itu.
Akhirnya dengan segala keterbatasan yang ada penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Card sort Di Kelas III MI Al-Furqon
Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor“.Walaupun banyak sekali hambatanhambatan dalam menyelesaikan skripsi ini, tetapi dengan do’a dan semangat yang
ada, Alhamdulillah Wasyukrulillah skripsi ini dapat terselesaikan.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari
dukungan moril dan materil dari berbagai pihak, baik lingkungan keluarga, teman

seperjuangan, MI Al-Furqon, universitas, fakultas dan program studi. Oleh karena
itu paling pertama penulis sampaikan dengan sepenuh hati mengucapkan ribuan
terima kasih kepada ayahanda dan ibunda tercinta yang tiada kata lebih selalu
memberikan motivasi baik moril maupun materil dalam mendidik demi kemajuan
dan keberhasilan anak-anaknya, penulis tidak dapat membalas kebaikannya dan
hanya bisa berdoa.

iii

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, ucapan terima
kasih penulis sampaikan kepada :
1. Dra. Nurlena Rifa’I,Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Fauzan, MA., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah(PGMI), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Asep Ediana Lati, M.Pd, Sekretaris Jurusan Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah(PGMI), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Didin Syafruddin, MA, Ph.D,


Pembimbing Skripsi yang disela-sela

kesibukannya masih bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah(PGMI),
Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Abdurohman, S.Pd,M,Si., Kepala Madrasah Ibtidaiyah Al-Furqon Ciomas
Bogor.
7. Dewan Guru Madrasah Ibtidaiyah Al-Furqon Ciomas Bogor yang telah
membantu dan memotivasi dalam penulisan skripsi ini.
8. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa Dual Mode System Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Jurusan Kependidikan Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
9. Keluarga yang mendukung hingga selesainya penulisan skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang turut
membantu demi selesainya penulisan skripsi ini.
Penulis sadar bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan.Oleh sebab itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dan
bermanfaat sangat penulis harapkan.

iv

Akhirnya penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat menjadi
masukan bagi pengelola MI Al-Furqon selain bermanfaat bagi pembaca umumnya
dan menjadi tambahan ilmu pengetahuan bagi penulis.

Jakarta, Mei 2014

Penulis

ASEP SAEPULLOH

v

DAFTAR ISI
Halaman


SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

ABSTRAK .........................................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................x

BAB I

PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah ..................................................................1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................6
C. Pembatasan Masalah ......................................................................7
D. Perumusan Masalah .......................................................................7
E. Tujuan Penelitian ...........................................................................8
F. Kegunaan Penelitian ......................................................................8

BAB II


KAJIAN TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti .............................................10
1

Pengertian Belajar dan Hasil Belajar ..................................10
a . Pengertian Belajar ........................................................10
b . Prinsip-prinsip Belajar .................................................12
c . Pengertian Hasil Belajar Siswa ....................................13
d. Cara-cara Meningkatkan Hasil Belajar .........................14

2

.PKn(Pendidikan Kewarganegaraan ...................................15
a . Pendidikan Kewarganegaraan ........................................15
b . Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKn SD/MI .................17

vi

3


Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) ....18
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ...............18
b . Langkah-langkah PembelajaraKooperatif ..................19
c . Keunggulan dan Kelemahan Model
PembelajaranKooperatif ............................................18

4

Card Sort ...........................................................................21
a . Pengertian Card Sort .................................................21
b . Tujuan Metode Card sort ............................................22
c . Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran
Kooperatiftipe card sort ............................................23
d . Kelebihan dan Kekurangan dari Model card sort .....23

B . Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................25
C . Kerangka . Berpikir ....................................................................26
D . Hipotesis Tindakan.....................................................................26


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A . Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................27
B . Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ..................27
1 . Perencanaan ............................................................................28
2 . Tindakan .................................................................................29
3 . Pengamatan.............................................................................29
4 . Refleksi ...................................................................................29
C . Subjek Penelitian ..........................................................................32
D . Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ...................................32
E . Tahapan Intervensi Tindakan ........................................................32
F . Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .................................34
G . Data dan Sumber Data ..................................................................34
H . Instrumen Pengumpulan Data ......................................................35
I . Teknik Pengumpulan Data .............................................................35
J . Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi ...................................36

vii

1. ValiditasInstrumen ....................................................................36
A. Analisis Data dan Interpretasi Data ......................................37
1. Lembar Observasi ............................................................37
2. Uji Prasyarat ....................................................................38
a) Uji Normalitas .............................................................38
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan/TindakLanjut .................39
1. Perencanaan Tindakan .............................................................39
2. Pelaksanaan Tindakan .............................................................39
3. Observasi Tindakan .................................................................39
4. RefleksiTindakan .....................................................................39
BAB IV DESKRIPSI,ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi .....................................................................................40
1.

Letak Geografis MI Al-Furqon Ciomas .................................40

2.

Penyelenggaraan Pendidikan .................................................40

3.

Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa .....................................41

4.

Sarana dan Prasarana ..............................................................42

B. AnalisisData ...................................................................................43
1. Deskripsi Pra Siklus ..................................................................43
2. Deskripsi Hasil Siklus I ............................................................45
a. Perencanaan Perbaikan .........................................................46
b. Pelaksanaan Perbaikan .........................................................47
c. Pengumpulan Data/Pengamatan ...........................................50
d. Refleksi .................................................................................55
3. Deskripsi Hasil Siklus II ...........................................................55
a. Perencanaan Perbaikan .........................................................56
b. Pelaksanaan Perbaikan .........................................................56
c. Pengumpulan Data/Pengamatan ...........................................59
d. Refleksi .................................................................................63
C. Pembahasan ...................................................................................63

viii

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................70
B. Implikasi ........................................................................................70
C. Saran-saran.....................................................................................71
1. Untuk Guru ...............................................................................71
2. Untuk Siswa ..............................................................................71
3. Untuk Orang Tua.......................................................................71

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel3.1TahapIntervensiTindakan......................................................................32
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................................35
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ................................................37
Tabel 3.4 Interpretasi Observasi Siswa ...............................................................38
Tabel 3.6 Kriteria Konsep Siswa Berdasarkan Kriteria Ngain ...........................39
Tabel 4.1 Keadaan Guru dan Personalia MI Al-Furqon .....................................41
Tabel 4.2 Keadaan Siswa MI Al-Furqon ............................................................42
Tabel 4.3 Ruang Madrasah Ibtidaiyah Al-Furqon ..............................................42
Tabel 4.4 Fasilitas Madrasah Ibtidaiyah Al-Furqon ...........................................43
Tabel 4.5 Daftar Nilai Hasil Pra Siklus...............................................................44
Tabel 4.6 Kriteria Hasil Tes PKn Pra Siklus ......................................................45
Tabel 4.7 Hasil Tes Perbaikan dan Ketuntasan Siklus I .....................................51
Tabel 4.8 Kriteria Hasil Tes PKn Siswa Siklus I ................................................52
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus I .......................................53
Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus I ..........................................54
Tabel 4.11 Nilai Hasil Perbaikan Pembelajaran PKn Siklus II...........................59
Tabel 4.12 Kriteria Hasil Tes Siswa Siklus II .....................................................60
Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus II....................................60
Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus II .........................................61
Tabel 4.15 Peningkatan Rata-rata Nilai Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II ..........63
Tabel 4.16 Peningkatan Persentase Ketuntasan Belajar,Pra Siklus,Siklus I
Siklus II ............................................................................................64
Tabel 4.17 Peningkatan Persentase Keaktifan Siswa Pra Siklus,Siklus I,
Siklus II..............................................................................................65

x

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan inventasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan
dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua kalangan masyarakat atau suatu
bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan bangsa
Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidikan dalam perkembangan masa
depan bangsa ini, karena dengan pendidikanlah tunas muda harapan bangsa
sebagai penerus dibentuk.
Pendidikan diperoleh seseorang melalui lingkungan keluarga, masyarakat
dan sekolah. Dalam lingkungan keluarga pendidikan terjadi antara orng tua
sebagai pendidik dan anak sebagai peserta didik. Proses pendidikan dalam
keluarga terjadi secara spontan artinya bahwa pendidikan terlaksana tanpa adanya
satu rencana terlebih dahulu. Pendidikan terjadi secara alamiah dan tanpa disadari
oleh kedua belah pihak yaitu orang tua dan anak, bahwa sesungguhnya semua
interaksi yang terjadi antara mereka merupakan satu proses pendidikan bagi anakanaknya. Dalam lingkungan masyarakat pendidikan terjadi antar masyarakat.
Semua aspek yang terjadi seperti etika bergaul, kepemimpinan, dan lain
sebagainya merupakan suatu proses pendidikan bagi anggota masyarakat lainnya.
Dalam lingkungan sekolah pendidikan terjadi antara guru dan siswa yang
berlangsung di kelas dengan perencanaan yang jelas dan terarah.
“Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan
yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua
potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam
rangka mewujudkan potensi diri menjadi multiple kompetensi harus melewati
proses pendidikan yang implementasikan dalam proses pembelajaran”.1

1

Masitoh dan Laksmi Dewi,.Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam
Depag RI, 2009), h.270

1

2

“Pendidikan kewarganegaraan (Citizenship Education) merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami
dan mampu

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga

negara yang baik, cerdas, terampil, dan berkarakter yang di amanatkan oleh
pancasila dan UUD 1945”.2
Pendidikan kewarganegaraan juga memfokuskan pada pembentukan diri
yang beragam dari segi agama, bahasa, usia dan suku bangsa. Pembelajaran PKn
ini di harapkan akan mampu membentuk siswa yang ideal dan memiliki mental
yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang akan dihadapi.
“Tujuan mata pelajaran PKn di SD/MI bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam
menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif dan bertanggung
jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa
danbernegara, serta anti korupsi, berkembang secara positif dan demokratis untuk
membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia”.3
Tujuan tersebut dapat tercapai melalui proses interaksi didalam kelas
melalui proses pembelajaran yang bertumpuk kepada pendidik (guru). Pendidik
harus memahami karakteristik peserta didik usia sekolah dasar yang berkaitan
dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar
belakang sosial budaya. Pendidik juga harus menguasai materi keilmuan yang
meliputi dimensi pengetahuan, sikap, nilai dan prilaku yang mendukung kegiatan
pembelajaran PKn.
Disisi lain, kemajuan ilmu pengetahuan dan tenologi yang sangat pesat
mengakibatkan perubahan disegala bidang kehidupan. Kemajuan ini salah satunya
tentu memberi dampak pada lembaga pendidikan, yang di tuntut untuk dapat
menyelenggarakan proses pendidikan secara optimal dan aktif sebagai upaya
untuk meningkatkan kualitas dan mutu/hasil pendidikan itu sendiri. Peningkatan
kualitas dan hasil pendidikan yang baik diharapkan mampu melahirkan lulusanlulusan yang mempunyai daya saing tinggi untuk menghadapi ketatnya tantangan
2

Dasim Budimansyah dan Karim Suriadi, PKn dan Masyarakat Multikultural, (Bandung:
program Studi Kewarganegaraan UPI, 2008), h.14
3
Ibid, hal.15

3

dan persaingan di dunia kerja.Oleh sebab itu, perbaikan-perbaikan yang
membangun di bidang pendidikan harus terus dilaksanakan guna mencapai
kualitas dan hasil pendidikan yang sesuai dengan harapan.
Pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu bagian dari materi
pendidikan mempunyai tanggung jawab untuk dapat merealisasikan tujuan
pendidikan di negeri ini.Sebagai bagian dari mata pelajaran di sekolah,
Pendidikan Kewarganegaraan seringkali mengalami kendala, minat siswa
terhadap terhadap mata pelajaran ini diakui sangat minim.Mereka lebih suka
dengan mata pelajaran berbasis teknologi dan informasi. Hal ini terjadi karena
salah satu kelemahan pendidikan kewarganegaraan dalam menerapkan metode
atau strategi dalam proses pembelajarannya.
Pembelajaran di sekolah dirancang secara sistematis dan rinci yang
memerlukan beberapa unsur diantaranya, pendidik ( guru ), peserta didik ( siswa ),
bahab ajar, metode, media dan strategi, dan lain sebagainya. Dalam
menyampaikan materi pelajaran seorang guru dituntut untuk dapat menggunakan
model pembelajaran yang baik, agar materi pelajaran yang disampaikan dapat
dipahami dengan baik oleh siswa. Model pambelajaran yang nantinya akan
digunakan guru untuk merancang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang
akan dicapai.
Berdasarkan survei dan pengalaman , hampir sebagian besar guru di
sekolah yang menjadi tempat penelitian ini mengajar bukan berasal dari latar
pendidikan yang sesuai dengan bidangnya. Hal ini akan mempengaruhi bagi
proses kegiatan belajar mengajar tentunya. Salah satu pengaruhnya dalam
penggunaan model pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang tidak
tepat dalam menyampaikan materi pelajaran tentunya akan sangat membosankan
bagi peserta dan akan berpengaruh kepada hasil belajar siswa.
Upaya melakukan perbaikan di bidang pendidikan ini menjadi tanggung
jawab semua pihak, salah satunya yaitu guru.Dalam sebuah buku yang berjudul
Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing disebutkan bahwa, “umumnya guru
mengajar apa adanya tanpa memperhatikan tingkat kemampuan, kecepatan

4

belajar, dan gaya belajar peserta didik, bahkan cenderung memaksa hak peserta
didik”.4
Tentunya

faktor

ini

juga

dapat

menyebabkan

gagalnya

pembelajaran.Inovasi-inovasi yang dilakukan guru dalam tugasnya sebagai
pendidik diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.Mengingat bahwa
guru juga memberi pengaruh terhadap hasil belajar siswa maka perubahanperubahan yang berkaitan dengan tugas mengajar guru harus selalu ditingkatkan.
Salah satu cara yang dapat ditempuh berkaitan dengan inovasi tugas
mengajar guru adalah guru hendaklah mempunyai kemampuan dalam
mengembangkan metode mengajarnya.Menurut Sanjaya,” Metode adalah upaya
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang disusun tercapai secara optimal dan digunakan untuk merealisakan
strategi yang telah ditetapkan”.5 Metode mengajar diartikan sebagai cara atau
teknik yang dipakai oleh guru dalam menyajikan bahan ajar kepada siswa untuk
mencapai tujuan pengajaran. Khususnya dalam hal ini metode untuk menunjang
proses belajar mengajar Pendidikan Kewarganegaraan(PKn). Pemilihan metode
mengajar ini perlu di perhatikan karena tidak semua materi dapat di ajarkan
dengan hanya satu metode mengajar. Guru hendaknya dapat memilih metode
mengajar yang dianggap sesuai dengan materi yang hendak diajarkan. Hal ini di
maksudkan

agar

pengajaran

khususnya

mata

pelajaran

Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) dapat berlangsung secara efektif, efisien dan tidak
membosankan.
Selama ini proses pembelajaran PKn di dalam kelas masih menggunakan
paradigma yang lama, guru mengajar dengan menggunakan metode konvensional
yaitu metode ceramah, sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Metode
konvensional yaitu guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan
langkah-langkah dalam menyampaikan materi kepada siswa. Sehingga keaktifan

4

Dedy mulyasana, pendidikan bermutu dan berdaya saing, (Bandung : Rosda Karya,
2011) cet. Ke I h. 22.
5
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2006), h.125

5

siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dan mengajar berkurang dan hanya
bergantung pada guru. Metoda ini berkisar pada pemberian ceramah,tanya jawab,
diskusi dan penugasan. Akibatnya siswa malas belajar, kurang semangat, kurang
aktif dalam mempelajari materi PKn.
Hal tersebut terjadi pula di Madrasah Ibtidaiyah Al-Furqon Kecamatan
Ciomas Kabupaten Bogor yang terdiri dari enam kelas. Dalam hal ini peneliti
memfokuskan perhatian pada kelas III. Permasalahan yang peneliti temukan di
kelas III tersebut yaitu mengenai hasil belajar pada mata pelajaran PKn siswa
yang rendah dan belum mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah.
Dengan bukti masih rendahnya nilai mata pelajaran PKn sehingga tidak
tercapainya nilai KKM dari data nilai hasil belajar PKn nilai tertingginya adalah
80 dan nilai terendah 30, dengan rata-rata nilai 57,37. Ketuntasan belajar
mencapai 31,58% dari KKM 63.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya semangat siswa dalam belajar PKn
tidak semua siswa mempunyai buku pegangan atau buku paket PKn, Latar
belakang pendidikan guru juga tidak sesuai dengan bidangnya dan metode
mengajar guru yang masih berkisar pada ceramah, tanya jawab serta penugasan.
Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru berkaitan dengan
pengembangan metode mengajar agar tidak terpaku pada metode mengajar
konvensional yaitu dengan mengubah dari sekedar metode ceramah dengan
berbagai variasi metode yang lebih relevan. Oleh karena itu metode konvensional
dalam pengajaran PKn harus diubah. Hal ini dilakukan supaya siswa tidak lagi
merasa bosan dalam mengikuti pelajaran PKn. Sebaliknya dengan metode baru
siswa diharapkan lebih aktif dan tidak lagi hanya sekedar menerima informasi
atau diceramahi guru, tetapi bisa memberikan informasi kepada teman-temannya.
Salah satu metode mengajar yang dapat diterapkan oleh guru untuk
mengatasi permasalahan diatas dan mampu menciptakan suasana belajar yang
aktif dan tidak membosankan adalah dengan menerapkan model pembelajaran
Kooperatif tipe Card Sort.
“Pembelajaraan kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan /tim kecil, yaitu antara empat sampai enam

6

orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis jelamin, ras,
atau suku berbeda, sistem penilaiannya dilakukan terhadap kelompok”.6
Metode ini diterapkan agar dapat membantu guru khususnya dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu agar penyajian bahan ajar PKn tidak
lagi terbatas hanya ceramah dan membaca isi buku, Sehingga diharapkan siswa
aktif, kreatif, inovtif, tidak lagi merasa bosan, dan

jenuh dalam mengikuti

pembelajaran PKn. Pada metode pembelajaran kooperatif guru bukan lagi
berperan sebagai satu-satunya narasumber dalam kegiatan belajar megajar, tetapi
berperan sebagai mediator dan manajer pembelajaran. Suasana belajar yang
berlangsung dalam suasana keterbukaan akan memberikan kesempatan yang
optimal bagi siswa untuk memperoleh informasi yang lebih banyak mengenai
materi yang dibelajarkan dan sekaligus melatih sikap dan keterampilan sosialnya
sehingga perolehan dan hasil belajar siswa akan semakin meningkat.
Berdasarkan uraian diatas peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian
dengan judul ” Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Card Sort

di Kelas III MI AL-Furqon

Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor ”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka pokok permasalahan dapat
diidentifikasi sebagai berikut:.
1. Guru masih memakai metode konvensional dalam melaksanakan
pembelajaran.
2. Terdapat guru yang mengajar bukan berasal dari latar belakang pendidikan
yang sesuai dengan bidangnya
3. Minimnya pengetahuan guru mengenai metode dan strategi pemelajaran
4. Proses pembelajaran yang monoton, kurang menarik sehingga membuat
siswa jenuh dan malas dalam kegiatan belajar mengajar

6

Ibid. h.242

7

5. Siswa kurang aktif mengikuti proses belajar mengajar PKn.
6. Hasil belajar siswa MI Al-Furqon Ciomas Bogor belum mencapai KKM.
7. Rendahnya hasil belajar PKn siswa kelas III MI Al-Furqon Kecamatan
Ciomas Kabupaten Bogor.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang penulis kemukakan dalam identifikasi
masalah, maka penulis membatasi pada masalah sebagai berikut:
1. Kurang tepatnya penggunaan metode pembelajaran dalam rangka
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PKn.
Lebih spesifiknya penulis mengajukan judul penelitian sebagai
berikut yaitu:
“ Peningkatan hasil belajar PKn melalui Model pembelajaran
Kooperatif Tipe Card Sort di kelas III MIS. Al – Furqon Kecamatan
Ciomas Kabupaten Bogor “ .

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dikemukakan perumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Card Sort
dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa di kelas III MI AlFurqon Ciomas Bogor ?

8

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 . Untuk mengetahui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Card
Sort dalam peningkatan hasil belajar PKn di kelas III MI Al-Furqon
Ciomas Bogor

F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka diharapkan penelitian ini
mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan
wawasan

keilmuan,

pembelajaran

keterampilan

kooperatif

sehingga

dan
dapat

pemahaman

metodologis

meningkatkan

kualitas

kompetensi guru professional dan juga dapat meningkatkan teori tentang
cara meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Card Sort.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
1) Siswa memperoleh kemudahan dalam mempelajari materi PKn
yang sifatnya teoritis.
2) Melalui metode ini

siswa tidak lagi merasa bosan dan jenuh

dengan pelajaran PKn.
3) Siswa diharapkan mempunyai semangat yang tinggi dalam
mempelajari PKn sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan
hasil belajar siswa yang bersangkutan.

9

b. Bagi guru
1) Sebagai masukan bagi guru di bidang studi PKn dalam
menentukan metode mengajar yang tepat

dalam rangka

peningkatan hasil belajar siswanya.
2) Sebagai sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran dan
peningkatan hasil pembelajaran, khususnya mata pelajaran PKn.
c. Bagi peneliti
1) Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama belajar di
bangku perkuliahan.
2) Sebagai bekal bagi peneliti ketika mengajar supaya memperhatikan
metode mengajar yang tepat khususnya mengenai penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Card Sort.

10

BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Acuan teori dan fokus yang di teliti
1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidakpernah dapat
terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksakan aktivitas sendiri,
maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami atau tidak, sesungguhnya
sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan
belajar. Dengan demikian dapat kita katakan, tidak ada ruang dan waktu di mana
manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar, dan itu berarati pula
bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun waktu, karena perubahan
yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti.
“Menurut Hilgarrd (1962), belajar adalah suatu proses dimana suatu
prilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap suatu situasi”.7
Witherington (1952) seperti yang dikutip oleh Sukmadinata (2004:155)
menyatakan bahwa” belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang
dimanifestasikan sebagi pola- pola respon yang baru yang berbentuk
keterampilan, sikap. Kebiasaan, pengetahuan dan keterampilan”.8
Dengan demikian dapat disimpulkan dari beberapa pengertian diatas
bahwa belajar adalah perubahan perilaku individu berdasarkan dari pengetahuan
melalui interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan kemampuan baru atau
kemampuan yang lebih mendalam dari individu tersebut.
Dalam buku Educational Psychology, H.C.Withering mengemukakan
bahwa, ”belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan

7

Suyono dan Harianto, Pegembangan Belajar Dan Pembelajaran,( Bandung: PT.Remaja
Rosda Karya 2010), h. 12
8
Ibid. h. 13

10

11

diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,
kepribadian

atau

suatu

pengertian”.9

Sedangkan

James

O

Whittaker

mengemukakan, ”belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau
diubah melalui latihan atau pengalaman”.10 Morgan dan kawan-kawan
menyatakan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi
dari hasil latihan atau pengalaman.11
Jadi dalam pengertian yang umum dan sederhana belajar itu dapat diartikan
sebagai aktivitas untuk memperoleh pengetahuan dan juga merupakan proses
seseorang untuk memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan dan sikap,
sehingga belajar itu menjadikan ciri penting yang membedakan jenisnya dari
jenis-jenis makhluk yang lain meliputi keseluruhan tingkah laku ataupun hanya
terjadi beberapa aspek dari kepribadian orang yang belajar. Perubahan ini terjadi
dalam diri tiap-tiap manusia dalam hidupnya sejak ia dilahirkan. Proses
pembelajaran mengarah pada peningkatan kualitas manusia secara utuh, meliputi
dimensi kognitif-intelektual, keterampilan dan nilai-nilai lainnya. Belajar
berlangsung terus menerus dan tidak boleh dipaksakan tetapi dibiarkan belajar
bebas dalam mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas keputusan yang
diambilnya. Belajar merupakan perubahan tingkah laku untuk mencapai tujuan
Uraian ciri-ciri perubahan tingkah laku tersebut adalah:
1. Perubahan yang terjadi secara sadar
Ini berarti bahwa individu yang belajar menyadari terjadinya perubahan
yang ada pada dirinya sendiri.
2. Perubahan dalam belajar yang bersifat positif dan aktif
Perubahan belajar anak senantiasa bertambah dan bertujuan untuk
memperoleh sesuatu yang lebih baik sebelumnya. Dengan demikian makin
banyak usaha belajar dilakukan, akan makin banyak dan makin baik
perubahan yang diperoleh. Perubahan bersifat efektif artinya bahwa

9

Aunurrohman, Belajar Dan Pembelajaran, ( Bandung ; ALFABETA, 2009) Cet ke. 2,

h.35
10

Ibid.
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran (Jogjakarta: Arruzz, 2008), Cet. Ke-III h. 14
11

12

perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha
individu itu sendiri.
3. Perubahan dalam belajar bertujuan sebagai hasil belajar,perubahan yang
terjadi pada individu berlangsung terus-menerus,tidak statis dan berguna
bagi hidupnya. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan
pada proses belajar selanjutnya.
4. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional. Perubahan yang
bersifat sementara atau kontemporer terjadi hanya beberapa saat saja,
sedangkan perubahan yang terjadi setelah belajar bersifat menetap.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan.
Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
Dengan adanya tujuan berarti siswa mengetahui arah mana yang harus
ditempuh agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.pada dasarnya
perubahan terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar
disadari.
6. Perubahan mencakup seluruh tingkah laku.
Seseorang yang belajar akan mengalami perubahan tingkah laku secara
keseluruhan dalam sikap, keterampilan pengetahuan dan sebagainya.
b. Prinsip- prinsip belajar
Belajar dapat terjadi secara efektif apabila memperhatikan
beberapa prinsip belajar sebagai berikut:
1. Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar,baik
motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik.
2. Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat
kaitannya dengan motivasi.
3. Aktivitas belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila fikiran dan perasaan
siswa tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakekatnya
siswa tersebut tidak belajar. penggunaan motode dan media yang
bervariasi dapat merangsang siswa untuk lebih aktif belajar.
4. Umpan balik di dalam belajar sangat penting, supaya siswa
mengetahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan.

13

5. Perbedaan individual adalah individu tersendiri yang memiliki
perbedaan dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan
melayani siswa sesuai dengan hakikat mereka masing-masing.12
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran itu dapat berjalan
dengan

baik

apabila

seorang

guru

menerapkan

prinsip-prinsip

pembelajaran yang disebutkan diatas. dari tidak tahu menjadi tahu atau
dapat dikatakan sebagai proses yang menyebabkan terjadinya perubahan
tingkah laku dan kecakapan seseorang.
c. Pengertian Hasil Belajar Siswa
“Hasil belajar sering disebut juga prestasi belajar. Kata prestasi berasal
dari bahasa belanda Prestatie, kemudian di dalam bahasa indonesia disebut
prestasi, diartikan sebagai hasil usaha”.13 Hasil Belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.14
Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan
menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar
sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam
rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh
kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri.
Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap
peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil
belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil
belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses
belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik
Menurut Hamalik (2001:159) bahwa “hasil belajar menunjukkan
kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya
derajat perubahan tingkah laku siswa”. Menurut Nasution (2006:36) “hasil belajar
adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan
12

Op.cit., h. 7
Zainal arifin, evaluasi pembelajaran, (Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Depag RI,2009) h.11
14
Agus Suprijono, Teori dan Aplikasi Paikem, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), Cet.
Ke-VII, h. 5
13

14

dengan nilai tes yang diberikan guru.” Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono
(2002:36) “hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak
belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru”15. Menurut
Tyler, “pengalaman belajar bukanlah isi atau materi pelajaran dan bukan pula
aktivitas guru memberikan pembelajaran”16
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia
menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan
pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Prestasi/hasil belajar siswa bukan semata-mata karena factor kecerdasan
siswa saja, tetapi ada faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
tersebut. Faktor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Faktor internal siswa (faktor dari dalam siswa)
1) Kondisi fisiologis
2) Kondisi psikologis: kecerdasan, bakat, minat, motivasi,
kemampuan kognitif
b. Faktor eksternal siswa(factor dari luar siswa)
1) Faktor lingkungan:lingkungan alam,lingkungan social
2) Faktor instrument:kurikulum,program,sarana dan fasilitas,guru dan
tenaga pengajar.17
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan factor-faktor
itulah (internal dan eksternal) seorang siswa dapat terlihat baik dan buruknya
hasil belajar. Karena faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh bagi siswa
dalam proses belajar.
d. Cara-cara meningkatkan hasil belajar
Guru memiliki peranan yang sangat besar untuk menciptakan proses
pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. hal-hal

15

16

http://www.hasiltesguru.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html

Asep Henry Hermawan, dkk, Pegembangan Kurikulum Dan Pembelajaran,( Jakarta :
Universitas Terbuka, 2010) Cek ke 14, h, 2, 28.
17
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru, (Bandung: PT.Remaja
Rosda Karya,2009) h.129

15

yang perlu dilakukan guru didalam kelas pada saat kegiatan pembelajaran
adalah :
1)
2)
3)
4)

Merancang atau menyiapkan bahan ajar yang menarik.
Mengkondisikan proses belajar aktif.
Menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang menyenangkan.
Mengupayakan pemenuhan kebutuhan siswa di dalam belajar
(misalnya kebutuhan untuk dihargai,tidak merasa tertekan dsb).
5) Meyakinkan siswa bahwa mereka mampu mencapai suatu prestasi.
6) Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan siswa dan sesegera mungkin
pula memberitahukan hasilnya kepada siswa.
7) Memberitahukan nilai dari pelajaran yang sedang di pelajari siswa dan
menghubungkannya dengan kehidupan nyata sehari-hari.18
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa untuk dapat
meningkatkan hasil belajar yang baik itu seorang guru harus mempersiapkan
bahan ajar yang akan diberikan kepada siswa dengan semenarik mungkin dan
dengan metode yang bervariasi jangan Cuma menggunakan metode
ceramah,dan seorang guru itu harus sesegera mungkin memberitahukan
hasil/nilai yang didapat oleh siswa.

2 . PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)
a. Pendidikan kewarganegaraan
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
dinyatakan bahwa di setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat
terdiri dari Pendidikan Bahasa, Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama, dan
Pendidikan Kewarganegaraan. Kep.Mendikbud No. 056/U/1994 tentang Pedoman
penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
menetapkan bahwa Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan termasuk dalam Mata Kuliah Umum (MKU) dan wajib
diberikan dalam kurikulum setiap program studi.
Menurut

Azyumardi

Azra

Pendidikan

Kewarganegaraan

(Civics

Education) adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas dari pendidkan
demokrasi dan HAM sedangkan menurut Zamroni Pendidikan kewarganegaraan
18

Op.Cit.h.118

16

adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat
yang berpikir kritis dan bertindak demokratis19
Pendidikan kewarganegaraan dirumuskan secara luas untuk mencakup
proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya
sebagai warga Negara, dan

secara khusus, peran pendidikan termasuk

didalamnya persekolahan,pengajaran,dan belajar, dalam proses penyiapan warga
Negara tersebut. Cogan mengartikan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai suatu
mata pelajaran dasar di sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga
Negara muda, agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam
masyarakatnya.
Menurut Zamroni mengemukakan bahwa pengertian Pendidikan
Kewarganegaraan adalah: Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk
mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis,
melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru, bahwa
demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hakhak warga masyarakat.20
Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah mewujudkan warga Negara
sadar bela Negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan
mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam peri kehidupan bangsa.Selain
itu tujuan PKn adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga Negara
yang baik. Sedangkan tujuan pembelajaran mata pelajaran PKn adalah untuk
menjadikan siswa :
1. Mampu berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi
persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.
2. Mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan secara aktif dan
bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua
kegiatan.
3 . Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup
bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta

19

Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan, Pancasila, Demokrasi,
HAM, dan Masyarakat Madani, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2012), Cet. Ke- VIII, h. 15
20
Lok. cit

17

mampu memanfaatkan tekhnologi informasi dan komunikasi dengan
baik.21
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran PKn MI adalah untuk
menjadikan warga Negara yang baik, yaitu warga Negara yang tahu, mau dan
sadar akan hak dan kewajibannya, dengan demikian diharapkan kelak dapat
menjadi bangsa yang terampil dan cerdas, dan bersikap baik sehingga mampu
mengikuti kemajuan teknologi modern.
b. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKn SD/MI
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek-aspek sebagai berikut:
1). Persatuan dan Kesatuan Bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan,Cinta

lingkungan,

Kebanggaan

sebagai

bangsa

Indonesia,Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia,Partisipasi dalam pembelaan Negara, Sikap Positif
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,Keterbukaan dan
jaminan keadilan.
2) Norma hukum dan peraturan,meliputi: Tertib dalam kehidupan
keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,
Peraturan-peraturan

daerah,

Norma-norma

dalam

kehidupan

berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional,
Hukum dan peradilan Internasional.
3) Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional
HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
4) Kebutuhan warga Negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri
sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi
diri, Persamaan kedudukan warga Negara.

21

Moh. Murtadho Amin,dkk, Pembelajaran PKN MI ( Jakarta: Learning Assistance
Program For Islamic Schools PGMI, 2009) Cek ke I. h. 1-8

18

5) Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, Hubungan dasar Negara dengan konstitusi.
6) Kekuasaan dan politik,meliputi: Pemerintahan Desa dan Kecamatan,
Pemerintahan dan otonomi, Pemerintahan Pusat, Demokrasi dan
system politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat Madani,
Sistem pemerintahan,Pers dalam masyarakat demokrasi.
7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara dan
ideology Negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar Negara,
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
Pancasila sebagai ideology terbuka.
8) Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan
intenasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi
globalisasi.

3. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning)
a. Pengertian Model pembelajaran kooperatif (Cooferatif Learning)
Model adalah pola (contoh, acuan, ragam dsb) dari sesuatu yang akan dibuat
atau dihasilkan (KBBI Offline versi 1.1), sedangkan pembelajaran dapat
diartikan proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional di jelaskan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
“Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang
mengutamakan adanya kelompok-kelompok.Setiap siswa yang ada dalam
kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang
dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras,
budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender”22.
Sedangkan Joyce & Weil berpendapat bahwa “model pembelajaran adalah
22

, op cit., h. 244

19

suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum
(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran,
dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain23
Model

pembelajaran

kooper

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA TEGALDLIMO BANYUWANGI

2 11 26

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma'arif Jakarta Selatan

1 13 168

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

Peningkatan hasil belajar IPS dengan model pembelajaran Jigsaw (model tim ahli) di kelas IV MI Tarbiyatul Athfal Ciomas Bogor

0 4 156

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS III SD NEGERI DAWUNG TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG.

0 1 185

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

0 0 8

Peningkatan Hasil Belajar PKn melalui Model Kooperatif tipe Two Stay Two Stray

0 0 5