5
menjadi perkotaan. b. Menurut JH, De GOEDE.
JH. De GOEDE, ahli sosiologi Belanda, menyatakan bahwa pengertian urbanisasi dibagi menjadi empat yakni :
a. Arus perpindahan penduduk dari desa ke kota
Pindahnya penduduk desa dari desa ke kota dengan berbagai macam masalah yang dihadapi
b. Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja di sektor pertanian
Semakin banyaknya jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian
c. Tumbuhnya pemukiman-pemukiman menjadi kota.
Pemukiman-pemukiman yang dibuat oleh masyarakat, semakin bertumbuh juga bisa disebut urbanisasi.
d. Pengaruh kota dipedesaan sangat besar pada bidang sosial, politik, dan budaya.
Pengaruh pada bidang politik, sosial, dan budaya yang sangat besar di pedesaan bisa kita sebut juga sebagai urbanisasi.
B. Faktor-faktor Urbanisasi.
Pengaruh-pengaruh terjadinya urbanisasi bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong atau memaksa, biasa disebut faktor pendorong seseorang untuk
melakukan perpindahan. Jika pengaruh dalam bentuk menarik perhatian seseorang agar melakukan urbanisasi biasa disebut faktor penarik. Jadi urbanisasi dibagi
dalam beberapa faktor, yakni faktor penarik dan faktor pendorong.
1. Faktor Penarik.
Faktor yang menarik perhatian masyarakat yang akan maupun yang sudah melakukan dibagi dalam beberapa faktor :
a. Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah
6
Masyarakat desa yang akan melakukan urbanisasi akan berfikir kalau kehidupan dikota itu indah karena mereka akan merasa bahwa
mereka itu modern dan hidup dalam kemewahan b. Sarana dan prasarana yang lebih lengkap
Faktor inilah yang membuat masyarakat semakin tertarik untuk melakukan urbanisasi, karena di kota lengkapnya sarana dan prasarana
dapat menunjang kehidupan mereka c. Banyak lapangan kerja dikota
Berbagai banyak macam pekerjaan di kota juga dapat menarik perhatian masyarakat desa untuk melakukan urbanisasi agar dapat
memenuhi kebutuhan hidup mereka d. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih baik dan berkualitas
Para urban tidak hanya mencari pekerjaan di kota-kota besar akan tetapi ada juga yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih
tinggi, karena lebih baik akan kualitasnya
2. Faktor Pendorong.
Pengaruh untuk melakukan urbanisasi tidak hanya dengan adanya faktor penarik saja, tetapi faktor pendorong pun juga berpengaruh terhadap masyarakat
yang melakukan urbanisasi. Faktor pendorong diantaranya : a. Lahan Pertanian yang Semakin Sempit
Lahan pertanian di desa yang semakin sempit, yang pada umumnya pekerjaan masyarakat desa bertani membuat masyarakat bingung untuk
mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya.Karena lahan di desa semkin sempit maka warga desa pun mengambil inisiatif untuk
mencari pekerjaan di kota, agar dapat memenuhi kehidupan b. Terbatasnya Sarana dan Prasarana di desa
7
Kurangnya sarana dan prasarana di desa adalah salah satu faktor warga desa melakukan perpindahan ke tempat yang memiliki sarana dan
prasarana yang memadai c. Memiliki Impian Kuat Menjadi Orang Kaya
Adanya suatu keinginan yang kuat untuk menjadi orang kaya dapat membuat masyarakat desa terdorong untuk melakukan urbanisasi
C. Keuntungan Urbanisasi.
Segala sesuatu, memiliki keuntungan yang banyak maupun kekurangan yang banyak pula, akan tetapi keuntungan dapat menutupi kekurangan. Begitu
juga urbanisasi, urbanisasi memiliki keuntungan yang dapat dirasakan oleh masyarakat desa maupun masyarakat kota. Keuntungannya sebagai berikut :
a. Memodernisasikan Warga Desa Keidentikan warga desa sebagai masyarakat tradisional yang gagap
akan teknologi dapat di hilangkan dengan melakukan urbanisasi, modern dalam ilmu pengetahuan, dan kebiasaan masyarakat dikota. Urbanisasi
dikatakan dapat memodernkan warga desa, karena masyarakat desa tidak ingin ketinggalan zaman di kota besar.
Pengertian modernisasi warga pedesaan tidak semata-mata dalam arti fisik, seperti misalnya membangun fasilitas perkotaan, namun membangun
penduduk pedesaan sehingga memiliki ciri-ciri modern penduduk perkotaan. Dalam hubungan inilah lahir konsep urbanisasi pedesaan Konsep urbanisasi
pedesaan mengacu pada kondisi di mana suatu daerah secara fisik masih memiliki ciri-ciri pedesaan yang kental, namun karena ciri pendudukā yang
hidup didalamnya sudah menampakkan sikap maju dan mandiri, seperti antara lain mata pencaharian lebih besar di nonpertanian, sudah mengenal dan
memanfaatkan lembaga keuangan, memiliki aspirasi yang tinggi terhadap
8
dunia pendidikan, dan sebagainya, sehingga daerah tersebut dapat dikategorikan sebagai daerah perkotaan.
b. Menambah Pengetahuan Warga Kota Menambah pengetahuan akan sesuatu yang belum pernah diketahui,
seperti cara mengobati tradisional, misalnya warga kota yang tidak punya uang untuk berobat, dapat meminta tolong kepada warga desa untuk membuatkan
obat-obat tradisional, yang dapat menyembuhkan penyakitnya tanpa biaya yang lebih.
D. Dampak-dampak Urbanisasi.
Urbanisasi memiliki dampak-dampak yang akan berpengaruh terhadap penduduk desa atau penduduk kota sekalipun. Dampak urbanisasi dibagi menjadi
dua, 1 Dampak positif. 2 Dampak negatif. Semua dampak sangat berkesinambungan terhadap keadaan masyarakat dikota maupun didesa.
1. Dampak Positif.