Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

2 Pengembangan model-model pembelajaran untuk peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini PAUD penting untuk dilaksanakan karena antara lain bahwa salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manausia adalah melalui pendidikan anak sejak usia dini, yaitu suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak- anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. Melalui pengembangan model-model pembelajaran maka pendidikan anak usia dini akan lebih berhasil. Pembelajaran yang dilaksanakan akan membuat anak-anak lebih menikmati proses pembelajaran karena pembelajaran yang dilakukan akan lebih bermakna dan menyenangkan bagi anak-anak. Dengan demikian, pada akhirnya, pendidikan anak usia dini dapat membantu dan mengembangkan potensi anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperkaya dan mengembangkan berbagai macam model-model pembelajaran yang berfungsi untuk mengembangkan potensi, bakat, dan minat anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal melalui pembelajaran yang menyenangkan sehingga anak mengalami pembelajaran yang bermakna dan mencintai belajar. Selain itu, penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengupayakan pembenahan penyelenggaraan program pendidikan anak usia dini melalui pengembangan model-model pembelajaran yang pada tahap awal dikembangkan model konseptual pembalajaran anak usia dini. Diharapkan melalui penelitian ini dapat dicapai efektivitas penyelenggaraan pendidikan anak usia dini melalui pelaksanaan model-model pembelajaran yang variatif dan kaya dengan berbagai metoda pembelajaran anak usia dini.

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini merupakan penelitian tahun ketiga dengan fokus masalah pada apakah implementasi model-model pembelajaran yang telah dikembangkan pada tahun pertama dan kedua serta dikembangkan secara lebih luas pada tahun ketiga akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini, khususnya di taman kanak-kanak TK dan kelompok bermain KB. Penelitian pada tahun pertama menekankan pada pengembangan konseptual dan ujicoba terbatas. Model pembelajaran konseptual yang dirumuskan meliputi model pembelajaran Ki Hadjar Dewantara, Pestalozzi, Froebel, Montesorri, Highscope, dan model Regio Emilia yang menginspirasi pengembangan model pembelajaran: 1 karakter disiplin, 3 kemitraan orang tua dan pendidik, serta pengasuhan dan perkembangan sosial Ki Hadjar Dewantara, 2 media berbasis alam Regio Emilia, 3 pembelajaran berbasis gender KI Hadjar Dewantara, Pestalozzi, dan Highscope, dan 3 pembelajaran tim Highscope. Penelitian lanjutan pada tahun kedua, selain didasarkan pada hasil penelitian tahun pertama, juga dikembangkan model pembelajaran lain yang mengacu pada berbagai model konseptual tersebut di atas, menjadi model pembelajaran permainan sandiwara AtraktifPestalozzi, bermain peran Froebel, dan pembelajaran berbasis sains AtraktifPestalozzi. Sedangkan pada tahun ketiga dilaksanakan penelitian lanjutan yang berupa percontohan dan pendampingan untuk melaksanakan model pembelajaran lanjutan dari 1 model kemitraan orangtua dan pendidik menjadi model pembelajaran implementasi kelompok pertemuan orangtua berbasis kemitraan untuk meningkatkan partisipasi orangtua Model Ki Hadjar Dewantara, 2 model pengasuhan dan perkembangan sosial dan pembelajaran tim menjadi model pembelajaran tim untuk meningkatkan keterampilan sosial anak melalui eksplorasi lingkungan alam Model Ki Hadjar Dewantara dan Regio Emilia, dan 3 model pembelajaran kemitraan orangtua, permainan sandiwara, dan pembelajaran sains menjadi model permainan sandiwara boneka berbasis saintifik untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Model AtratifPestalozzi.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian tahun ketiga ini berupa diketahuinya keberhasilan model pembelajaran anak usia dini yang mencakup 1 model pembelajaran implementasi kelompok pertemuan orangtua berbasis kemitraan untuk meningkatkan partisipasi orangtua; 2 model pembelajaran tim untuk meningkatkan keterampilan sosial anak melalui eksplorasi lingkungan alam, dan 3 model permainan sandiwara boneka berbasis saintifik untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Terkait dengan hal yang telah dijelaskan, maka penelitian ini dimaksudkan untuk lebih memperkaya dan mengembangkan berbagai macam model-model pembelajaran PAUD yang dapat mengembalikan substansi pembelajaran yaitu untuk mengembangkan potensi, bakat dan minat anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal melalui pembelajaran yang menyenangkan sehingga anak mengalami pembelajaran yang bermakna dan mencintai belajar. Penelitian ini juga dilaksanakan untuk mengupayakan pembenahan penyelenggaraan program PAUD berdasarkan konsep teoretik dari model pembelajaran. Dalam hal ini khususnya terkait dengan efektivitas penyelenggaraan program PAUD ditentukan