BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh tidak melalui survei pendataan langsung. Data diperoleh dari Badan Pusat Statisitk BPS
Kotamadya Medan Dalam Angka.
Tabel 4.1 Banyaknya TFR dan IMR pada periode tahun 1999 – 2008 di Kecamatan Medan Kota
TAHUN TFR
IMR
1999 6,26
53,6 2000
5,88 52,6
2001 5,63
48,5 2002
5,39 48,5
2003 4,72
48,8 2004
4,55 48
2005 4,21
47,8 2006
3,91 47,3
2007 3,72
46,9 2008
3,55 46,6
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara; Medan Dalam Angka
Universitas Sumatera Utara
10 20
30 40
50 60
1998 2000
2002 2004
2006 2008
2010
Tahun T
in g
k a
t T
F R
d a
n I
M R
TFR IMR
Gambar 4.1 Banyaknya TFR dan IMR Periode Tahun 1999 – 2008 di Kecamatan Medan Kota
4.2 Fertilitas
Data yang digunakan untuk analisa fertilitas adalah tingkat Total Fertility Rate TFR yaitu rata-rata bayi yang dilahirkan oleh wanita dalam masa usia subur. Sebelum
memproyeksikan TFR maka harus terlebih dahulu diketahui tingkat pertumbuhan TFR pada setiap tahun disingkat dengan r. Untuk mencari r dapat dilakukan perhitungan
sebagai berikut :
Tingkat pertumbuhan fertilitas r dengan menggunakan rumus proyeksi kependudukan secara eksponensial:
Rumus :
pt = p ο.e
rt
Dengan :
p2008 = 3,55 P1999 = 6,26
Universitas Sumatera Utara
t = 10 tahun
r = …?
Penyelesaian : pt
= p
ο.e
rt
P2008 =
p1999. e
rt
3,55 =
6,26 x 2,718282
10r
2,718282 =
6,26 3,55
2,718282
10r
= 0,567
10r log 2,718282 =
log 0,567 10r x 1, 4343
= -0, 2464
10r =
0,4343 0,2464
-
= -0, 5673
r =
10 0,5673
-
= -0, 0567
= -0,056
r =
-0,056 x 100 =
-5, 6
Dari perhitungan diperoleh bahwa tingkat pertumbuhan TFR di Kecamatan Medan Kota adalah sebesar 3, 55. Hal ini berarti bahwa TFR mengalami penurunan
sebesar 5, 6 setiap tahunnya.
Universitas Sumatera Utara
Upaya untuk menekan laju pertumbuhan erat kaitannya dengan program KB Keluarga Berencana. Salah satu penyebab terjadinya angka penurunan bayi adalah
berhasilnya pelaksanaan gerakan KB yang telah dimulai sejak tahun 70-an. Sasaran program penekanan angka fertilitas adalah PUS Pasangan Usia Subur karena pada
usia subur tersebut 15 - 49 tahun, seorang wanita berada pada kemungkinan terbesar untuk melahirkan.
Adapun faktor lain yang mempengaruhi tingkat fertilitas adalah: 1.
Usia Perkawinan Pertama
Usia perkawinan pertama adalah salah satu faktor yang mempunya pengaruh cukup besar terhadap perkembangan penduduk, kerna berpengaruh langsung terhadap
perkembangan fertilitas. Wanita berumur 10 tahun ke atas yang melangsungkan perkawinan akan melalui suatu proses biologis, yaitu melahirkan berulang kali sampai
dengan masa menopause. Oleh karena itu umur perkawinan pertama dianggap mempengaruhi panjangnya masa reproduksi. Semakin muda seorang wanita menikah,
maka semakin panjang masa reproduksinya dan semakin besar pula kemungkinan untuk melahirkan anak. Rata-rata umur perkawinan pertama pada wanita berusia 10
tahun ke atas yang pernah kawin paling banyak: 17 tahun
: 9, 55
17 – 18 tahun :
36, 81 19 – 24 tahun
: 41, 02
25 – 34 tahun :
10, 28
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Persentase wanita usia 10 tahun ke atas yang pernah kawin menurut
umur perkawinan pertama pada kurun waktu tiga 3 tahun terakhir.
Usia Perkawinan
Persentase
2006 2007
2008 10 – 14 tahun
4,01 5,92
8,74 15 – 19 tahun
4,57 4,71
9,55 20 – 24 tahun
20,11 34,58
36,81 25 – 29 tahun
47,45 44,15
41,02 30 – 34 tahun
17,28 12,99
10,28 35+
10,59 3,57
2,34 Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara; Medan Dalam Angka
Dapat disimpulkan bahwa dalam 3 tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2006, 2007, dan 2008 diketahui persentase wanita menikah pada usia muda semakin
meningkat tiap tahunnya seperti yang terlihat dari data yang diperoleh pada tabel di atas. Sehingga penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa tingkat kematian bayi pun
dapat meningkat diakibatkan usia wanita yang melahirkan cukup rentan yaitu pada usia yang masih muda. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Persentase Wanita Usia 10 Tahun ke atas yang pernah kawin menurut umur perkawinan pertama pada kurun waktu
tiga 3 tahun terakhir
2. Penggunaan AlatCara KB
Penggunaan KB juga sangat berpengaruh terhadap angka pertumbuhan bayi dan pertumbuhan penduduk masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.3
banyaknya persentase pada penggunaan KB.
20 40
60 80
100
Persentase wanita yang kawin
Usia Perkawinan
10 – 14 tahun
20 – 24 tahun
30 – 34 tahun
Usia Perkawinan
2006 2007
2008
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Banyaknya wanita usia 15 – 49 tahun dan berstatus kawin yang menggunakan alat cara KB
Alatcara KB yang digunakan
Penggunaan dalam kurun waktu tiga 3 tahun terakhir
2006 2007
2008
Pil KB 1454
347 363
IUD 916
158 92
Kondom 229
28 36
Suntik 2117
709 2394
Alat modern lainnya 839
155 684
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara; Medan Dalam Angka
Gambar 4.3 Banyaknya wanita usia 15 – 49 tahun dan berstatus kawin yang menggunakan alatcara KB
500 1000
1500 2000
2500 3000
Alatcara KB yang digunakan Pil KB
IUD Kondom
Suntik Alat modern lainnya
AlatCara KB Banyaknya wanita yang menggunakan alatcara KB
2006 2007
2008
Universitas Sumatera Utara
Ternyata dari tabel dan grafik di atas diketahui bahwa wanita yang berstatus kawin di Kecamatan Medan Kota lebih banyak menggunakan suntik untuk alatcara
ber-KB daripada alatcara yang lain. Terbukti bahwa pada tahun 2006 penggunaan mencapai 2117 dan pada tahun 2008 mengalami peningkatan hingga mencapai 2394
pengguna.
4.2.1 Proyeksi Angka Kelahiran TFR Pada Tahun 2013 dengan Rumus Eksponensial
Rumus : pt = p
ο.e
rt
Dengan : pt
= p2013=…? P
ο = p2008= 3,55 t
= 5 tahun r
= -0, 0567 Penyelesaian
: pt = p
ο.e
rt
= 3, 55 x 2, 7182827
-0, 0567 x 5
= 3, 55 x 2, 718282
-0,2835
= 3, 55 x 0, 7531 = 2, 6736
= 2, 7
Dari hasil proyeksi tersebut diperoleh bahwa pada tahun 2013 diperkirakan TFR mengalami penurunan menjadi 2, 7 bayi.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Angka Kematian Bayi