Pengumpulan Data Fertilitas Proyeksi Angka Kelahiran Dan Kematian Bayi Pada Tahun 2013 Di Kecamatan Medan Kota Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan Data Tahun 1999 s/d 2008

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh tidak melalui survei pendataan langsung. Data diperoleh dari Badan Pusat Statisitk BPS Kotamadya Medan Dalam Angka. Tabel 4.1 Banyaknya TFR dan IMR pada periode tahun 1999 – 2008 di Kecamatan Medan Kota TAHUN TFR IMR 1999 6,26 53,6 2000 5,88 52,6 2001 5,63 48,5 2002 5,39 48,5 2003 4,72 48,8 2004 4,55 48 2005 4,21 47,8 2006 3,91 47,3 2007 3,72 46,9 2008 3,55 46,6 Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara; Medan Dalam Angka Universitas Sumatera Utara 10 20 30 40 50 60 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 Tahun T in g k a t T F R d a n I M R TFR IMR Gambar 4.1 Banyaknya TFR dan IMR Periode Tahun 1999 – 2008 di Kecamatan Medan Kota

4.2 Fertilitas

Data yang digunakan untuk analisa fertilitas adalah tingkat Total Fertility Rate TFR yaitu rata-rata bayi yang dilahirkan oleh wanita dalam masa usia subur. Sebelum memproyeksikan TFR maka harus terlebih dahulu diketahui tingkat pertumbuhan TFR pada setiap tahun disingkat dengan r. Untuk mencari r dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut : Tingkat pertumbuhan fertilitas r dengan menggunakan rumus proyeksi kependudukan secara eksponensial: Rumus : pt = p ο.e rt Dengan : p2008 = 3,55 P1999 = 6,26 Universitas Sumatera Utara t = 10 tahun r = …? Penyelesaian : pt = p ο.e rt P2008 = p1999. e rt 3,55 = 6,26 x 2,718282 10r 2,718282 = 6,26 3,55 2,718282 10r = 0,567 10r log 2,718282 = log 0,567 10r x 1, 4343 = -0, 2464 10r = 0,4343 0,2464 - = -0, 5673 r = 10 0,5673 - = -0, 0567 = -0,056 r = -0,056 x 100 = -5, 6 Dari perhitungan diperoleh bahwa tingkat pertumbuhan TFR di Kecamatan Medan Kota adalah sebesar 3, 55. Hal ini berarti bahwa TFR mengalami penurunan sebesar 5, 6 setiap tahunnya. Universitas Sumatera Utara Upaya untuk menekan laju pertumbuhan erat kaitannya dengan program KB Keluarga Berencana. Salah satu penyebab terjadinya angka penurunan bayi adalah berhasilnya pelaksanaan gerakan KB yang telah dimulai sejak tahun 70-an. Sasaran program penekanan angka fertilitas adalah PUS Pasangan Usia Subur karena pada usia subur tersebut 15 - 49 tahun, seorang wanita berada pada kemungkinan terbesar untuk melahirkan. Adapun faktor lain yang mempengaruhi tingkat fertilitas adalah: 1. Usia Perkawinan Pertama Usia perkawinan pertama adalah salah satu faktor yang mempunya pengaruh cukup besar terhadap perkembangan penduduk, kerna berpengaruh langsung terhadap perkembangan fertilitas. Wanita berumur 10 tahun ke atas yang melangsungkan perkawinan akan melalui suatu proses biologis, yaitu melahirkan berulang kali sampai dengan masa menopause. Oleh karena itu umur perkawinan pertama dianggap mempengaruhi panjangnya masa reproduksi. Semakin muda seorang wanita menikah, maka semakin panjang masa reproduksinya dan semakin besar pula kemungkinan untuk melahirkan anak. Rata-rata umur perkawinan pertama pada wanita berusia 10 tahun ke atas yang pernah kawin paling banyak: 17 tahun : 9, 55 17 – 18 tahun : 36, 81 19 – 24 tahun : 41, 02 25 – 34 tahun : 10, 28 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Persentase wanita usia 10 tahun ke atas yang pernah kawin menurut umur perkawinan pertama pada kurun waktu tiga 3 tahun terakhir. Usia Perkawinan Persentase 2006 2007 2008 10 – 14 tahun 4,01 5,92 8,74 15 – 19 tahun 4,57 4,71 9,55 20 – 24 tahun 20,11 34,58 36,81 25 – 29 tahun 47,45 44,15 41,02 30 – 34 tahun 17,28 12,99 10,28 35+ 10,59 3,57 2,34 Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara; Medan Dalam Angka Dapat disimpulkan bahwa dalam 3 tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2006, 2007, dan 2008 diketahui persentase wanita menikah pada usia muda semakin meningkat tiap tahunnya seperti yang terlihat dari data yang diperoleh pada tabel di atas. Sehingga penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa tingkat kematian bayi pun dapat meningkat diakibatkan usia wanita yang melahirkan cukup rentan yaitu pada usia yang masih muda. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Persentase Wanita Usia 10 Tahun ke atas yang pernah kawin menurut umur perkawinan pertama pada kurun waktu tiga 3 tahun terakhir 2. Penggunaan AlatCara KB Penggunaan KB juga sangat berpengaruh terhadap angka pertumbuhan bayi dan pertumbuhan penduduk masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.3 banyaknya persentase pada penggunaan KB. 20 40 60 80 100 Persentase wanita yang kawin Usia Perkawinan 10 – 14 tahun 20 – 24 tahun 30 – 34 tahun Usia Perkawinan 2006 2007 2008 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Banyaknya wanita usia 15 – 49 tahun dan berstatus kawin yang menggunakan alat cara KB Alatcara KB yang digunakan Penggunaan dalam kurun waktu tiga 3 tahun terakhir 2006 2007 2008 Pil KB 1454 347 363 IUD 916 158 92 Kondom 229 28 36 Suntik 2117 709 2394 Alat modern lainnya 839 155 684 Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara; Medan Dalam Angka Gambar 4.3 Banyaknya wanita usia 15 – 49 tahun dan berstatus kawin yang menggunakan alatcara KB 500 1000 1500 2000 2500 3000 Alatcara KB yang digunakan Pil KB IUD Kondom Suntik Alat modern lainnya AlatCara KB Banyaknya wanita yang menggunakan alatcara KB 2006 2007 2008 Universitas Sumatera Utara Ternyata dari tabel dan grafik di atas diketahui bahwa wanita yang berstatus kawin di Kecamatan Medan Kota lebih banyak menggunakan suntik untuk alatcara ber-KB daripada alatcara yang lain. Terbukti bahwa pada tahun 2006 penggunaan mencapai 2117 dan pada tahun 2008 mengalami peningkatan hingga mencapai 2394 pengguna.

4.2.1 Proyeksi Angka Kelahiran TFR Pada Tahun 2013 dengan Rumus Eksponensial

Rumus : pt = p ο.e rt Dengan : pt = p2013=…? P ο = p2008= 3,55 t = 5 tahun r = -0, 0567 Penyelesaian : pt = p ο.e rt = 3, 55 x 2, 7182827 -0, 0567 x 5 = 3, 55 x 2, 718282 -0,2835 = 3, 55 x 0, 7531 = 2, 6736 = 2, 7 Dari hasil proyeksi tersebut diperoleh bahwa pada tahun 2013 diperkirakan TFR mengalami penurunan menjadi 2, 7 bayi. Universitas Sumatera Utara

4.3 Angka Kematian Bayi