13
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang penelitian, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat
relevansi antara ketersediaan koleksi dengan kebutuhan informasi mahasiswa pada perpustakaan UHN?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi antara ketersediaan koleksi dengan kebutuhan informasi mahasiswa pada
Perpustakaan UHN.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah : 1.
Bagi UHN : yaitu sebagai masukan untuk mengetahui tingkat relevansi koleksi pada Perpustakaan UHN.
2. Bagi Pembaca : yaitu sebagai bahan referensi untuk membahas masalah
penelitian yang sama dan menambah pengetahuan pembaca mengenai ketersediaan koleksi dan kebutuhan informasi.
3. Bagi Penulis : yaitu untuk menambah wawasan penulis di bidang ilmu
perpustakaan.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini membahas tentang relevansi koleksi dengan kebutuhan pengguna di Perpustakaan UHN yang cakupannya adalah mengenai ketersediaan
koleksi, dan kebutuhan informasi.
Universitas Sumatera Utara
14
Universitas Sumatera Utara
15
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di suatu P.T perguruan tinggi. Sesuai dengan namanya “Perpustakaan Perguruan Tinggi” maka
yang menjadi pengguna adalah civitas akademika. Berikut ini penulis kemukakan beberapa defenisi mengenai perpustakaan perguruan tinggi.
Menurut Sulistyo-Basuki 1993:3 menyatakan bahwa “Secara umum perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun itu
sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut data susunan tertentu untuk digunakan pembaca,
bukan untuk dijual”.
Menurut Sjahrial-Pamunjak 2000: 5, perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang
berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademi, dan perpustakaan sekolah tinggi.
Sedangkan dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : buku pedoman 2004 : 3, “Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang
perguruan tinggi, yang bersama-sama unsur penunjang lainnya, berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tingginya”.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi
adalah sarana yang penting untuk menambah ilmu dan wawasan bagi dunia pendidikan dengan turut melaksanakan tridarma perguruan tinggi dengan cara
melayankan atau memberikan pelayanan informasi kepada sivitas akademika.
Universitas Sumatera Utara
16
2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan perguruan tinggi, bahkan perpustakaan perguruan tinggi dapat dianggap
sebagai jantung perguruan tinggi. Menurut Hasugian 2009: 80 dinyatakan bahwa ”Tujuan perpustakaan
perguruan tinggi di indonesia adalah untuk memberikan layanan informasi untuk kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam
rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi”. Menurut Sulistyo-Basuki 1993:52 secara umum tujuan perpustakaan
perguruan tinggi adalah sebagai berikut : a.
Memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga
administrasi perguruan tinggi.
b. Menyediakan bahan pustaka rujukan referens pada semua tingkat
akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar.
c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.
d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna berbagai jenis
pemakai. e.
Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.
Selain tujuan tersebut di atas, perpustakaan perguruan tinggi sebagai unsur penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi merumuskan tujuannya sebagai berikut:
a. Mengadakan dan merawat buku, jurnal, dan bahan perpustakaan
lainnya untuk dipakai oleh dosen, mahasiswa, dan staf lainnya sebagai kelancaran program pengajaran dan penelitian di perguruan tinggi.
b. Mengusahakan, menyimpan, dan merawat bahan perpustakaan yang
bernilai sejarah yang memiliki kandungan informasi lokal, dan yang dihasilkan oleh sivitas akademika, untuk dimanfaatkan kembali
sebagai sumber pembelajaran learning resources.
c. Menyediakan sarana temu kembali untuk menunjang pemakaian
bahan perpustakaan. d.
Menyediakan tenaga yang profesional serta penuh dedikasi untuk melayani kebutuhan pengguna perpustakaan, dan bila perlu mampu
memberikan pelatihan cara penggunaan bahan perpustakaan.
e. Bekerja sama dengan perpustakaan lain untuk mengembangkan
program perpustakaan. Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman, 2004: 47.
Berdasarkan uraian di atas
, dapat disimpulkan bahwa tujuan penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi
Universitas Sumatera Utara
17
bagi penggunanya yaitu sivitas akademika untuk menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas Perpustakaan perguruan tinggi mempunyai beberapa fungsi yang harus dilaksanakan dengan baik.
Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman 2004: 3 dinyatakan bahwa
perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai: 1.
Fungsi Edukasi Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh
karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran
setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
2. Fungsi Informasi
Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.
3. Fungsi Riset
Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan skunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan
tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai
bidang.
4. Fungsi Rekreasi
Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi
pengguna perpustakaan.
5. Fungsi Publikasi
Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademik dan staf
non-akademik.
6. Fungsi Deposit
Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.
7. Fungsi Interpretasi
Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk
membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.
Universitas Sumatera Utara
18
Sedangkan menurut Hermawan 2006 : 13, “Perpustakaan Perguruan Tinggi berfungsi sebagai sarana yang akan menunjang proses perkuliahan dan penelitian di
perguruan tinggi tersebut”.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai pusat penyedia informasi yang membantu civitas
akademika dalam mendapatkan sumber informasi dalam kegiatan belajar mengajar.
2.1.4 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi
Setiap perpustakaan pasti memiliki tugasnya masing-masing. Perpustakaan perguruan tinggi memiliki tugas yang berbeda dengan perpustakaan lainnya.
Menurut Sutarno 2006 : 53-54, “tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan
semua koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna, yang membutuhkan informasi dan bahan
bacaan”.
Selain itu dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman Depdiknas, 2004: 3, “Tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi,
mengolah dan merawat bahan perpustakaan, memberi layanan, serta melaksanakan administrasi perpustakaan”.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk melayani keperluan sivitas akademika perguruan tinggi
tempat bernaung dalam melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
19
2.2 Ketersediaan Koleksi 2.2.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan merupakan unsur pokok yang sangat penting pada sebuah perpustakaan, karena dengan adanya koleksi yang memadai pengguna akan
terbantu untuk mendapatkan informasi. Menurut Sutarno 2006: 85, ketersediaan koleksi perpustakaan adalah ”Adanya sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang
dimiliki oleh suatu perpustakaan dan cukup memadai jumlah koleksinya dan koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan tersebut”.
Menurut Sistorina 2007: 80 ”Koleksi yang disimpan dan dikelola untuk kepentingan pengguna perpustakan dalam upaya pemenuhan informasi”.
Berdasarkan uraian di atas tersebut dapat dikatakan bahwa ketersediaan koleksi adalah kesiapan perpustakaan dalam menyediakan koleksi perpustakaan untuk
digunakan para pengguna perpustakaan.
2.2.2 Tujuan Ketersediaan Koleksi Perpustakaan
Tujuan ketersediaan koleksi adalah untuk mendukung fungsi dan tugas perpustakaan. Menurut Sutarno 2004: 25 tujuan ketersediaan kolesi perpustakaan
adalah ”Untuk memenuhi kebutuhan perpustakaan yang akan dilayani sehingga pengguna tersebut senang memanfaatkan koleksi yang telah dimiliki oleh
perpustakaan tersebut”. Sedangkan dalam Buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi 1991: 11 bahwa tujuan penyediaan koleksi
adalah ”Untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa tujuan ketersediaan koleksi adalah untuk memenuhi informasi yang diinginkan para pengguna
perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
20
2.2.3 Fungsi Koleksi Perpustakaan
Fungsi koleksi perpustakaan adalah menyebarluaskan informasi. Menurut Noerhayati 1987: 135 bahwa fungsi koleksi perpustakaan adalah:
a. Fungsi Pendidikan
Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan mengadakan bahan pustaka yang sesuai atau relevan dengan sejenis
dan tingkat program yang ada.
b. Fungsi Penelitian
Untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan menyediakan sumber informasi tentang berbagai hasil penelitian dan
kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir.
c. Fungsi Relevan
Fungsi ini melengkapi kedua fungsi di atas dengan menyediakan bahan-bahan relevan di berbagai bidang dan alat-alat bibliografis yang
diperlukan untuk menelusuri informasi.
d. Fungsi Umum
Perpustakaan perguruan tinggi juga merupakan pusat informasi bagi masyarakat di sekitanya. Fungsi ini berhubungan dengan program
pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.
Menurut Sjarial-Pamuntjak 2000: 5 bahwa koleksi perguruan tinggi berfungsi Untuk melayani keperluan para mahasiswa dari tingkat persiapan
sampai kepada mahasiswa yang sedang menghadapi ujian sarjana dan menyusun skripsi, para staf dalam persiapan bahan perkuliahan serta peneliti
yang tergabung dalam perguruan tinggi bersangkutan.
Berdasarkan pendapat di atas bahwa koleksi memiliki fungsi sebagai sarana pendidikan dan penelitian yang dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa dengan
adanya koleksi yang memadai.
2.2.4 Jenis-Jenis Koleksi
Setiap perpustakaan memiliki koleksi yang berbeda-beda. Koleksi bukan hanya buku, tetapi bahan-bahan elektronik juga termasuk ke dalam koleksi
perpustakaan. Menurut Sutarno 2006: 82 jenis-jenis koleksi perpustakaan adalah: Koleksi perpustakaan mencakup jenis bahan pustaka tercetak seperti buku,
majalah, surat kabar, bahan pustaka terekam dan berbentuk elektronik seperti kaset, video, piringan, disk, film, film strip dan koleksi bentuk
tertentu seperti lukisan, insektrarium, alat peraga, globe, foto dan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
21 Sedangkan menurut Lesmono 2005: 2 bahwa jenis koleksi perpustakaan yaitu:
1. Buku, beberapa jenis buku yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan
adalah sebagai berikut: a.
Buku Teks b.
Buku Penunjang c.
Laporan Kerja Praktek d.
Tugas Akhir atau Thesis e.
Buku Tandon. 2.
Koleksi Referensi, isi buku referensi tidak mendalam dan kadang-kadang hanya memuat informasi tertentu saja.
3. Jenis Serial Terbitan Berkala, pada umumnya terbitan berkala berupa
majalah dan koran. Jika dilihat dari isinya majalah dibedakan majalah popular, semi popular dan ilmiah.
4. Brosur yaitu buku atau lembaran-lembaran lepas yang memuat masalah-
masalah aktual yang bersifat sementara. 5.
Bahan Pandang Dengar Audio Visual bahan pandang dengar memuat informasi yang dapat ditangkap secara bersamaan oleh indra mata dan
telinga.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa perpustakaan
memiliki jenis-jenis koleksi yang beragam mulai dari bentuk tercetak dan elektronik yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna.
2.2.5 Pengadaan Koleksi Perpustakaan
Pengadaan bahan pustaka dilakukan untuk menambah koleksi perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Dalam buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 54 cara pengadaan bahan perpustakaan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pembelian dan pelangganan
2. Hadiahsumbangan
3. Pertukaran
4. Wajib simpan terbitan perguruan tinggi
5. Titipan
Universitas Sumatera Utara
22 Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki 1993: 222 metode pengadaan
perpustakaan adalah sebagai berikut: a
Pembelian Pemesanan langsung dapat dilakukan pada penerbit ataupun pada toko buku.
b Pertukaran
Pustaka tertentu tidak dapat dibeli di toko buku, hanya dapat diperoleh melalui pertukaran ataupun hadiah.
c Hadiah
Karena kondisi sosial ekonomi yang masih belum sepenuhnya bekembang, tradisi pengembangan perpustakaan dengan melalui sumbangan atau hadiah
masih belum memasyarakat.
d Keanggotaan Organisasi
Kadang-kadang perpustakaan ataupun badan induk perpustakaan menjadi anggota sebuah perhimpunan atau organisasi.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa pengadaan bahan
pustaka dapat dilakukan dengan cara pembelian, hadiah, tukar menukar dan titipan.
2.3 Relevansi 2.3.1 Pengertian Relevansi
Perpustakaan perguruan tinggi dapat dikatakan berhasil apabila perpustakaan itu dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna. Perpustakaan perguruan tinggi sebagai
penyedia informasi sebaiknya menyediakan informasi yang relevan dengan kebutuhan penggunanya.
Relevansi berasal dari bahasa inggris yaitu “Relevance”. Reitz 2007 mengemukakan arti relevance yaitu: “The extent to which information retrieved in a
search of a library collection or other resource, such as an online catalog or bibliographic database”. Penjelasan tersebut memiliki makna bahwa relevansi adalah
kesesuaian permintaan informasi pada perpustakaan seperti katalog online dan pangkalan data bibliografi. Pengertian relevansi adalah informasi yang tersedia sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
Universitas Sumatera Utara
23 Selain pendapat di atas Siregar 2002: 2 menyatakan bahwa maksud dari
relevansi atau kesesuaian bahan perpustakaan adalah perpustakaan hendaknya mengusahakan agar bahan perpustakaan relevansi dengan fungsi dan tujuan
perpustakaan serta lembaga induknya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa relevansi adalah kesesuaian dokumen-dokumen yang diperoleh dari perpustakaan sehingga dapat
memenuhi kebutuhan penggunanya.
2.3.2 Penilaian Relevansi
Keinginan dari pencari informasi adalah mendapat informasi yang relevan dengan kebutuhannya. Penilaian relevansi bertujuan untuk menentukan dokumen
yang relevan di antara dokumen yang ditentukan dari proses temu kembali informasi. Menurut Burgin yang dikutip oleh Mustangimah 1998: 31 menyatakan
bahwa “penilaian relevansi yang diberikan oleh pakar subjek berbeda dengan penilaian oleh pustakawan”
Sedangkan menurut Harter yang dikutip Mustangimah 1998: 32 juga menyatakan bahwa:
“Tingkat relevansi akan menambah bervariasinya penilaian selain karakteristik penilaian, karakteristik pertanyaan, karakteristik dokumen, karakterisitk
temu kembali informasi, kondisi penilaian, dan pemilihan skala juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap penilaian relevansi”
Berdasarkan pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa penilaian relevansi adalah
relevansi sangat penting dalam mencari informasi atau dokumen yang dibutuhkan pengguna, sehingga perpustakaan harus menyediakan bahan perpustakaan yang optimal
bagi pengunjung perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
24
2.4 Kebutuhan Informasi 2.4.1 Defenisi Kebutuhan Informasi
Istilah “informasi” dikaitkan dengan istilah “kebutuhan” karena ini menegaskan sebuah kebutuhan dasar yang mirip dengan kebutuhan dasar manusia
lainnya, yang oleh para psikolog dibedakan dalam tiga kategori, yaitu kebutuhan fisiologis, afektif, dan kognitif Rohde dalam Harisanty,2007:3.
Menurut Kulthau dalam Wijayanti 2001:22 Kebutuhan informasi diartikan sebagai sesuatu yang lambat laun muncul dari kesadaran yang samar-samar
mengenai sesuatu yang hilang dan pada tahap berikutnya menjadi keinginan untuk mengetahui tempat informasi yang memberikan kontribusi
pemahaman akan makna.
Menurut Wilson dalam Harisanty 2007:3 kebutuhan informasi adalah sebuah pengalaman subyektif yang hanya terjadi pada pikiran orang yang sedang
dalam kondisi membutuhkan dan tidak bisa secara langsung diakses oleh para pengamat.
Derr dalam Suryatini 2003:34 mengemukakan bahwa “kebutuhan informasi merupakan hubungan antara informasi dan tujuan informasi seseorang,
artinya ada suatu tujuan yang memerlukan informasi tertentu untuk mencapainya”. Menurut Wardhani dalam Suryatini 2003:34 “kebutuhan informasi
termasuk dalam kelompok cognitive need, yakni kebutuhan yang didasari oleh dorongan untuk memahami dan menguasai lingkungan, memuaskan
keingintahuan curiosity, serta penjelajahan exploratory”.
Ervans dalam Harisanty 2007:3 membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Perbedaan kedua kata tersebut adalah
a. Keinginan want
Keinginan adalah sesuatu yang ingin dibayar oleh seseorang, baik dengan mencurahkan waktu, usaha, maupun uang.
b. Permintaan demands
Permintaan adalah satu hal yang politis karena orang mau bergerak untuk mendapatkannya
c. Kebutuhan need
Kebutuhan adalah masalah yang memerlukan solusi.
Universitas Sumatera Utara
25 Belkin dalam Ishak 2006:91 “kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang
menyadari adanya kekurangan dalam tingkat pengetahuannya tentang situasi atau topik tertentu dan berkeinginan mengatasi kekurangan tersebut”.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kebutuhan informasi adalah kebutuhan yang dimiliki oleh seseorang karena didasari oleh
dorongan baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar misalnya lingkungan. Dapat dikatakan juga bahwa seseorang menggangap bahwa kebutuhan informasi yang
dimiliki masih sangat kurang sehingga membutuhkan informasi yang dapat menyelesaikan masalah yang dimiliki.
2.4.2 Jenis Kebutuhan Informasi
Menurut Guha dalam Saepudin 2009:1 ada empat jenis kebutuhan terhadap informasi yaitu :
1. Current need approach, yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna
informasi yang sifatnya mutakhir. 2.
Everyday need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang diperlukan sehari-hari yang sifatnya spesifik dan cepat.
3. Exhaustic need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna
akan informasi yang mendalam, spesifik dan lengkap. 4.
Catching-up need approach, yaitu pendekatan terhadap pengguna akan informasi yang cepat, ringkas tetapi juga lengkap.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa sebelum memenuhi informasi yang dibutuhkan maka terlebih dahulu harus mengidentifikasi kebutuhan
informasi apa yang dicari agar dapat memperoleh informasi yang cepat, tepat dan lengkap.
Universitas Sumatera Utara
26
2.4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi
Menurut Nicholas dalam Ishak 2006:93 faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemakai adalah:
1. Jenis pekerjaan
2. Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi yang meliputi ketepatan,
ketekunan mencari informasi, pencarian secara sistematis, motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega dan atasan
3. Waktu
4. Akses, yaitu menelusur informasi secara internal di dalam organisasi atau
eksternal di luar organisasi 5.
Sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi Menurut Sulistyo dalam Saepudin 2009:3 kebutuhan informasi ditentukan
oleh : 1.
Kisaran informasi yang tersedia 2.
Penggunaan informasi yang akan digunakan; 3.
Latar belakang, motivasi, orientasi profesional dan karakteristik masing- masing pemakai
4. Sistem sosial, ekonomi, dan politik tempat pemakai berada; dan
5. Konsekuensi penggunaan informasi.
Berdasarkan kedua pernyataan di atas terdapat persamaan dan perbedaan faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi. Persamaannya terdapat pada
pekerjaan atau profesi, akses terhadap informasi dan faktor koleksi atau informasi yang tersedia. Sedangkan perbedaannya terletak pada sistem sosial, ekonomi dan
politik tempat pemakai berada, dan waktu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kebutuhan informasi setiap orang tersebut berbeda satu sama lain.
Wilson dalam Ishak 2006:93-94 menguraikan faktor yang secara bertingkat mempengaruhi kebutuhan informasi, yaitu :
1. “Kebutuhan individu person
Kebutuhan yang ada dalam diri individu meliputi kebutuhan psikologis psychological needs, kebutuhan afektif affectif needs dan kebutuhan
kognitif cognitive needs.
2. Peran sosial social role Peran sosial meliputi peran kerja work role dan tingkat kinerja
performance level, akan mempengaruhi faktor kebutuhan yang ada dalam diri individu.
Universitas Sumatera Utara
27 3.
Lingkungan environment Faktor lingkungan meliputi lingkungan kerja work environment,
lingkungan sosial budaya socio-cultural environment, lingkungan politik-ekonomi politic-economic environment dan lingkungan fisik
physical environment mempengaruhi faktor peran sosial maupun faktor kebutuhan individu, sehingga terjadi pengaruh bertingkat yang akan
membentuk kebutuhan informasi”.
Terdapat tiga tingkatan yang mempengaruhi kebutuhan informasi yaitu kebutuhan individu yang meliputi kebutuhan psikologis, efektif dan kognitif. Faktor
peran sosial meliputi peran kerja dan tingkat kinerja dan faktor lingkungan meliputi lingkungan kerja, lingkungan sosial budaya, lingkungan politik ekonomi dan
lingkungan fisik.
2.4.4 Karakteristik Kebutuhan Informasi
Menurut Leckie dkk. yang dikutip oleh Ishak 2006:94 kebutuhan informasi memiliki enam karakteristik yang dapat menunjukkan wujud dari kebutuhan
informasi yaitu : 1.
Demografis seseorang, seperti tingkat pendidikan dan usia. Semakin tinggi seseorang semakin banyak kebutuhan informasinya.
2. Konteks, misalnya kebutuhan khusus, kebutuhan internal atau eksternal.
Kebutuhan khusus misalnya kebutuhan tentang pekerjaan seseorang 3.
Frekuensi, misalnya apakah kebutuhan informasi itu berulang atau baru. Pengguna informasi tentunya akan memilih informasi yang terbaru
daripada informasi lama dan berulang. 4.
Kemungkinan, misalnya apakah kebutuhan informasi tersebut dapat diramalkan atau tidak terduga. Jika kebutuhan informasi seseorang muncul
dengan tiba-tiba atau tidak terduga, misalnya terjadi ketika seseorang mencari informasi tentang mata kuliah dan tiba-tiba muncul dalam
Universitas Sumatera Utara
28 benaknya untuk mencari informasi lain yang berhubungan dengan mata
kuliah tersebut, maka orang tersebut akan mencari dan menemukan informasi tersebut.
5. Kepentingan, misalnya kebutuhan informasi dilihat dari tingkat
urgensinya. Apabila informasi yang dibutuhkan sangat penting maka orang yang membutuhkan informasi tersebut akan berusaha mencari dan
menemukan informasi tersebut. 6.
Kerumitan, misalnya kebutuhan informasi tersebut mudah atau sulit untuk dipecahkan.
Menurut Nicholas dalam Ishak 2006:94 terdapat 11 karakteristik kebutuhan informasi yaitu :
1. “Pokok masalah subject
2. Fungsi function
3. Sifat nature
4. Tingkat intelektual intellectual level
5. Titik pandang viewpoint
6. Kuantitas quantity
7. Kualitas quality
8. Batas waktu informasi date
9. Kecepatan pengiriman speed of delivery
10. Tempat asal publikasi place
11. Pemrosesan dan pengemasan processing and packaging”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan tentang kesebelas karakteristik kebutuhan informasi, dapat diuraikan sebagai berikut antara lain: Pokok masalah
artinya sejauh mana topik permasalahan yang dibahas dalam informasi tersebut. Fungsi yang dimaksud disini adalah fungsi informasi tersebut dalam memenuhi
kebutuhan informasi pemakai misalnya fungsi untuk penelitian. Sifat yang dimaksud adalah sifat dari informasi yang dicari. Tingkat intelektual yang terdiri dari tiga yaitu
nofice, middle dan expert. Titik pandang maksudnya bahwa setiap orang memiliki titik pandang yang berbeda-beda mengenai suatu informasi. Kuantitas maksudnya
Universitas Sumatera Utara
29 seberapa banyak informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai
dalam memecahkan masalah. Kualitas informasi dapat dilihat dari apakah berguna bagi si pemakai. Batas waktu informasi dapat dilihat dari kemutakhiran informasi
namun belum tentu kemutakhiran informasi menentukan tingkat kebaikan informasi tersebut. Kecepatan pengiriman yang dimaksud adalah seberapa lama informasi yang
dibutuhkan sampai kepada pengguna. Tempat asal publikasi yang dimaksud adalah sumber informasi yang diperoleh misalnya penerbit tertentu. Pemrosesan dan
pengemasan, Pemrosesan berhubungan dengan bagaimana informasi tersebut disajikan, sedangkan pengemasan bagaimana bentuk informasi tersebut misalnya
cetak atau elektronik.
Universitas Sumatera Utara
30
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono 2006:21 “penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain”.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menggunakan metode deskriftif dalam mengumpulkan data, mengolah, membuktikan dan menemukan pemecahan
dari penelitian ini. Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh mahasiswa UHN yang berkunjung dan memanfaatkan layanan perpustakaan.
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen yang beralamat di Jalan Sutomo No. 4A Medan. Saya memilih lokasi ini karena
sebelumnya belum pernah diteliti mengenai relevansi ketersediaan koleksi dengan kebutuhan informasi pada lokasi penelitian tersebut.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi
Populasi adalah data yang dibutuhkan dalam mendukung kegiatan penelitian. Menurut Sugiyono 2006:56 “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Pada
penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa UHN yang telah
Universitas Sumatera Utara
31 terdaftar sebagai anggota perpustakaan. Berdasarkan Laporan Rekapitulasi
Mahasiswa UHN Aktif tahun 20092010, jumlah mahasiswa UHN sebanyak 9.396 orang dengan jurusan dan program studi yang berbeda.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi sebagai sumber data. Menurut Sugiyono 2006: 56 “Sampel adalah sebagian dari jumlah
dan kerakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan pernyataan tersebut, sampel diambil apabila jumlah populasi yang diteliti cukup besar.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik aksidental. Menurut Sugiyono 2006: 62, “Teknik aksidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
itu cocok sebagai sumber data”. Penulis memilih teknik aksidental karena mengingat keterbatasan waktu, biaya serta responden yang sulit untuk dijumpai.
Penentuan jumlah sampel sangat mempengaruhi kebenaran dari sebuah penelitian. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, sampel diambil apabila populasi yang
diteliti cukup besar. Menurut Sugiyono 2006: 62 Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil, dan sebaliknya
makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka semakin besar kesalahan generalisasi diberlakukan umum.
Ada berbagai cara menentukan jumlah sampel dalam penelitian. Salah satunya adalah dengan menggunakan Rumus Slovin.
Rumus Slovin : n = N
1 + Ne² Dimana :
Universitas Sumatera Utara
32 n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi e = Taraf kesalah sebesar 10 Umar, 2008: 78
Berdasarkan rumus di atas, maka yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah :
n = 9.396 1 + 9.3960,1 ²
n = 9.396 1 + 93,96
n = 98,37 ~ 98 orang Berdasarkan rumus Slovin maka diperoleh sampel adalah 98 orang.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian dapat dilakukan dengan cara:
1. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar
pertanyaan kuesioner untuk diisi oleh responden. 2.
Studi kepustakaan dan dokumen melalui berbagai bahan pustaka seperti buku, jurnal, majalah, laporan tahunan dan dokum en lain yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.4 Jenis dan Sumber Data