ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MENGADAKAN EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Mengadakan Employee Stock Ownership Program ( Esop ) ( Studi Kasus Pada Perusahaan-Perusahaan Ya

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MENGADAKAN EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP

PROGRAM (ESOP)

(Studi Kasus pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

NORMA SAFITRI B 100130293

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

ii i


(3)

iii ii


(4)

1 iii


(5)

1

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MENGADAKAN EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP

PROGRAM (ESOP)

(Studi Kasus pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia)

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan mengetahui perbedaan tentang kinerja perusahaan sebelum dan sesudah perusahaan mengadakan Employee Stock Ownership Program (ESOP), jadi hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perusahaan mengadopsi program ESOP. Variabel kinerja perusahaan menggunakan empat proxi yaitu Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Total Asset Turnover (TAT). Penelitian ini meneliti perusahaan-perusahaan non keuangan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014 sehingga data diperoleh dari laporan keuangan yang diterbitkan dalam ICMD maupun dari internet untuk mengetahui perusahaan yang mengadopsi ESOP.

Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yang menggunakan kriteria-kriteria tertentu, sehingga diperoleh 4 perusahaan yang mengadopsi ESOP pada tahun 2012 (sebagai titik kritis). Penelitian ini menggunakan uji nonparametrik dengan metode Wilcoxon Signed-Rank Test yang merupakan uji beda sampel berpasangan yaitu dua tahun sebelum dan sesudah, satu tahun sebelum dan sesudah, serta rata-rata sebelum dan sesudah mengadakan ESOP. Hasil penelitian ini menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja perusahaan antara sebelum dan sesudah perusahaan mengadopsi ESOP.

Kata Kunci: Employee Stock Ownership Program (ESOP), Kinerja Perusahaan

ABSTRACT

This research aim to compare and find out the differences about the company performances before and after Employee Stock Ownership Program (ESOP) held by the companies, the hypothesis of this reseach is the appearence of the difference between a significant financial performance before and after the company adopted a program of ESOP. The company's performance using four variables proxi there are Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), and Total Asset Turnover (TAT). This research examines the non financial companies going to public were listed on the Indonesia stock exchange in 2010-2014 so that data obtained by the financial reports that published in internet or from ICMD to know companies that adopt the ESOP.


(6)

2

Purposive sampling is the method that used in this reaserch. This sampling that uses specific criteria, so retrieved 4 companies that adopt the ESOP in 2012 (as a critical point). This research use the Wilcoxon nonparametrik test method Signed-Rank Test is paired difference sample test that is two years before and after, one year before and after, as well as the average before and after holding an ESOP. The results of this research showed that there was no significant difference in performance between before and after the company’s was adopted the ESOP.

Keyword: Employee Stock Ownership Program (ESOP), The Performance Of The Company

1. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Saham baru dapat ditawarkan dengan berbagai macam cara diantaranya yaitu menjual langsung kepada pemegang saham yang sudah ada, menjual kepada karyawan melalui ESOP, menambah saham melalui deviden yang tidak dibagi (dividen reinvestment plan), menjual langsung kepada pembeli tunggal, secara privat (private placement) serta menawarkan kepada publik (Hartono, 2000). ESOP merupakan alat keuangan yang unik bagi kelanjutan kesuksesan bisnis dengan memberikan kepemilikan saham bagi karyawan dari bisnis tersebut (Bergstein & Williams, 2013). Dengan adanya ESOP diharapkan karyawan dapat mendorong peningkatan produktifitas, efisiensi dan berdampak pada profitabilitas keseluruhan perusahaan (Ngambi & Oloume, 2013).

Perusahaan dengan program ESOP akan mendonasikan saham dan kas untuk membeli saham secara tahunan ke dalam akun trust. Trust adalah sebuah akun individual yang diperuntukkan kepada karyawan yang digunakan perusahaan untuk memberikan saham perusahaan (dapat berupa kas untuk membeli saham perusahaan) berdasarkan pada gaji, jam kerja, atau senioritas (McHugh, 2005). Akun ini akan bertambah nilainya seiring dengan kontribusi perusahaan dan peningkatan harga saham dari perusahaan (Iqbal, 2001).


(7)

3

Hubungan ESOP dengan kinerja perusahaan dapat dijelaskan dengan teori keagenan. Teori keagenan menyebutkan adanya agency costs yang merupakan biaya yang terjadi oleh pemegang saham yang mempercayakan perusahaan kepada manajer perusahaan untuk mengatur perusahaan supaya dapat memaksimumkan pengembalian (Pugh, 2000). Masalah agensi terjadi ketika manajemen terpisah dari pemilik perusahaan. Manajemen mungkin membuat keputusan yang memaksimumkan kepentingan dirinya sendiri dan bukan untuk kepentingan pemegang saham. Penggunaan insentif berbasis ekuitas, seperti opsi saham, untuk mengkompensasi manajer merupakan satu cara yang umum mengurangi masalah agensi tersebut (Asyik, 2006).

Penerapan ESOP di Indonesia belum optimal karena tidak ada perangkat hukum yang mengatur ESOP secara khusus, baik ditinjau dari aspek pasar modal, perpajakan, maupun ketenagakerjaan. Hal ini mengakibatkan penerapan ESOP dibatasi oleh rambu-rambu hukum yang sesungguhnya tidak secara khusus didesain untuk mengatur ESOP (Bapepam, 2002).

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai hubungan antara penyelenggaraan ESOP dengan kinerja perusahaan. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul :

“ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MENGADAKAN EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM ( ESOP )”

(Studi Kasus pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia)

1.2Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan mengetahui perbedaan tentang kinerja perusahaan sebelum dan sesudah perusahaan mengadakan Employee Stock Ownership Program (ESOP) pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014.


(8)

4 1.3Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan adalah potensi konflik kepentingan yang tercipta ketika para manajer diberi kekuasaan oleh para pemilik perusahaan untuk membuat keputusan dimana para manajer mungkin memiliki tujuan pribadi (Brigham, 2006 ).

Agency Theory mendasarkan hubungan kontrak antar anggota-anggota dalam perusahaan, dengan principal (prinsipal) dan agent (agen) sebagai pelaku utama. Prinsipal merupakan pihak yang memberikan mandat kepada agen untuk bertindak atas nama prinsipal, sedangkan agen merupakan pihak yang diberi mandat oleh prinsipal untuk menjalankan perusahaan. Agen berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah diamanahkan oleh prinsipal kepadanya (Arifin, 2005).

Agency conflict (masalah keagenan) yaitu permasalahan yang timbul antara pemilik, karyawan dan manajer perusahaan dimana ada kecenderungan manajer lebih mementingkan kepentingan individu daripada kepentingan perusahaan. Masalah keagenan potensial terjadi apabila bagian kepemilikan manajer atas saham perusahaan kurang dari seratus persen (Masdupi, 2005).

Dapat disimpulkan dalam manajemen keuangan masalah keagenan terjadi karena perbedaan kepentingan maupun tujuan utama yang dimiliki antara (1) pemegang saham dengan manajer, dan (2) pemegang saham dengan kreditor (Brigham, 2006).

1.4Employee Stock Ownership Program (ESOP)

Employee Stock Ownership Program (ESOP) adalah rencana penangguhan keuntungan karyawan dengan mendapatkan saham perusahaan (Klein, 1987). Sedangkan menurut Bapepam (2002), ESOPs merupakan suatu jenis program pensiun yang dirancang untuk menerima kontribusi perusahaan pada suatu pengelola dana (fund) yang akan melakukan investasi pada saham perusahaan untuk kepentingan karyawan.

Sarana-sarana atau pendekatan yang biasanya digunakan perusahaan untuk menerapkan program ESOP yaitu: (1) Pemberian saham (stock


(9)

5

grants); (2) Program pembelian saham oleh karyawan (direct employee stock purchase plans); (3) Program opsi saham (stock option plans); (4) Employee Stock Ownership Plans (ESOPs); dan (5) Phantom Stock and Stock Appreciation Rights (SARs)

1.5 Hubungan ESOP dengan Kinerja Perusahaan

Program ESOP merupakan program kepemilikan perusahaan oleh karyawan dimana secara tidak langsung akan mempengaruhi rasa kepemilikan karyawan terhadap perusahaan itu sendiri. Rasa memiliki tersebutlah yang memotivasi karyawan untuk melakukan sesuatu yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan yang secara langsung akan mempengaruhi kinerja perusahaan yang dapat terlihat dari analisis rasio-rasio keuangan perusahaan itu sendiri.

1.6Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan dapat dlihat dari kinerja keuangan. Kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan yang meliputi posisi keuangan serta hasil-hasil yang telah dicapai terus menerus oleh manajemen yang tercermin dalam laporan keuangan. Untuk mengetahui kinerja keuangan tersebut dilakukan analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi atau kemampuan yang dimiliki perusahaan, terutama kemampuan untuk menghasilkan laba (Munawir, 2002).

Terdapat 5 (lima) alternative dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum, yaitu: (a) Melakukan review terhadap data laporan keuangan; (b) Melakukan perhitungan; (c) Melakukan perbandingan terhadap hasil perhitungan yang telah diperoleh; (d) Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan; dan (e) Mencari serta memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan.

Metode yang paling umum dipergunakan untuk melakukan perbandingan ini ada dua yaitu: (1) Time series analysis berarti membandingkan secara antar waktu atau antar periode tertentu (rasio


(10)

6

industri); dan (2) Cross sectional approach berarti membandingkan hasil hitungan rasio-rasio yang telah dilakukan antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang sejenis yang dilakukan secara bersamaan.

1.7Rasio Profitabilitas

Rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.

1.8Rasio Turnover

Rasio Turnover digunakan untuk melihat sejauh mana efisiensi dalam penggunaan aktiva perusahaan dalam menghasilkan pendapatan perusahaan. Semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.

2 METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian event study. Penelitian event study yaitu sebuah penelitian yang mengamati apakah terdapat pengaruh suatu kejadian tertentu (event) pada periode tertentu dengan mendasarkan pada pengamatan tanggal publikasi sebagai titik kritisnya. Penelitian ini mengambil periode pengamatan selama dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah perusahaan mengadopsi ESOP. Ruang lingkup penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai 2014.

Dalam penelitian ini digunakan pengambilan sampel purposive sampling, dimana menggunakan kriteria dalam pengambilan sampelnya, sehingga diperoleh data sebanyak 4 perusahaan yang mengadopsi ESOP pada tahun 2012. Penelitian ini menggunakan alat analisis statistik nonparametrik


(11)

7

yaitu dengan menggunakan metode Wilcoxon Signed-Rank test, dimana test ini merupakan alternatif untuk uji t berpasangan.

3 HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon Signed-Rank test didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4

Uji Wilcoxon Signed-Rank test untuk t -2 dan t+2 Keterangan

(1)

p-value (2)

Hasil (3)

npm t-2 dan t+2 0,465 Tidak Ada Perbedaan roa t-2 dan t+2 0,144 Tidak Ada Perbedaan roe t-2 dan t+2 0,715 Tidak Ada Perbedaan tat t-2 dan t+2 0,465 Tidak Ada Perbedaan Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS

Tabel 4.5

Uji Wilcoxon Signed-Rank test untuk t-1 dan t+1 Keterangan

(1)

p-value (2)

Hasil (3)

npm t-1 dan t+1 0,465 Tidak Ada Perbedaan roa t-1 dan t+1 1,000 Tidak Ada Perbedaan roe t-1 dan t+1 0,465 Tidak Ada Perbedaan tat t-1 dan t+1 1,000 Tidak Ada Perbedaan Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS


(12)

8 Tabel 4.6

Uji Wilcoxon Signed-Rank test

untuk rata-rata sebelum dan rata-rata sesudah Keterangan

(1)

p-value (2)

Hasil (3)

npm rata-rata 0,465 Tidak Ada Perbedaan roa rata-rata 0,715 Tidak Ada Perbedaan roe rata-rata 0,465 Tidak Ada Perbedaan tat rata-rata 1,000 Tidak Ada Perbedaan Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS

Dari tabel-tabel diatas menunjukkan hasil perbandingan proxi-proxi kinerja keuangan pada periode dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah, satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah, serta rata-rata sebelum dan rata-rata sesudah pengadopsian ESOP. Dapat diketahui bahwa proxi NPM, ROA, ROE, dan TAT nilai p-value adalah lebih besar daripada 0,05 sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak mengalami perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengadopsian ESOP.

4 PENUTUP

4.1Kesimpulan

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja perusahaan antara sebelum dan sesudah perusahaan mengadopsi ESOP hal tersebut ditunjukkan dengan nilai p-value dari semua proxi > 0,05.

4.2Keterbatasan Penelitian

1) Dalam penelitian ini menggunakan variabel fundamental kinerja keuangan perusahaan dengan beberapa proksi kinerja keuangan yang lebih didasarkan pada popularitas mereka dalam literatur keuangan. 2) Dalam penelitian ini data yang digunakan hanya perusahaan yang


(13)

9

3) Penelitian ini hanya mengamati reaksi dua tahun saja yaitu periode tahunan yaitu dua tahun sebelum (2010 dan 2011) dan dua tahun sesudah (2013 dan 2014) pada perusahaan yang mengadopsi ESOP. 4.3Saran

1) Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan periode waktu pengamatan yang lebih panjang agar lebih konkret.

2) Bagi perusahaan-perusahaan sebaiknya benar-benar mempertimbangkan dalam pengadopsian ESOP, diperlukan pengenalan program ESOP dikalangan karyawan sehingga para karyawan benar-benar mengerti dan memahami program ini sehingga karyawan akan tertarik.

3) Bagi para investor, perlu lebih memiliki tingkat pemahaman terhadap program ESOP, sehingga investor dapat menilai latar belakang ESOP yang dilakukan perusahaan dan mengestimasi pengaruh pelaksanaan ESOP. Selain itu sebaiknya tidak hanya menggunakan ESOP sebagai bahan pertimbangan melakukan investasi disuatu perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Asyik, N. F. (2006). Dampak Penyaatan dan Nilai Wajar Opsi pada Pengaruh Magnituda Kompensasi Program Opsi Saham Karyawan Terhadap Pengelolaan Laba.

Bapepam. (2002). Studi Tentang Penerapan ESOP (Employee Stock Ownership Plan) Emiten atau Perusahaan Di Pasar Modal Indonesia, 1–103.

Borstadt, L. F., & Zwirlein, T. J. (1995). Spring 1995 ESOPS In Publicly Held

Companies : Evidence On Productivity And Firm Performance Tax

Benefits, 8(1).

Brigham, E. and J. F. W. (1993). Dasar-dasar Manajemen Keuangan (kesembilan). Erlangga.

Hartono, A. (2014). Pengaruh Employee Stock Ownership Program Terhadap Kinerja Perusahaan Publik Di Bursa Efek, 26(1), 85–91.

Ichsan, R. (n.d.). Teori Keagenan (Agency Theory). In https://bungrandhy.wordpress.com/2013/01/12/teori-keagenan-agency-theory/.diakses 26 November 2016

Iqbal, Z. dan H. S. A. (2001). Stock Price and Operating Performance of Esop Firms: A Time-Series Analysis, 30.

Joseph blasi, michael, conte, and douglass kruse. (1996). Employee stock ownership and corporate performance among public companies, 60.


(14)

10

Klein, K. J. (1987). Employment Stock Ownership and Employment Attitudes : A Test of Three Models. Journal of Applied Psycology Monograph, 2. Mchugh, P., C. G. Cutche, dan L. B. D. (2005). Examining Structure and Process

in ESOP Firms, 34, 3.

Munawir, S. (2002). Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke-13 (13th ed.). Liberty Yogyakarta.

Oyer, Paul, Scoot Schaefer.(2005). Why Do some Firm give Stock Option to All Employee: An Empirical Examination of alternative theories.Journal of Alternative theories 76:99-133

Pugh, William N, S. L. O. dan J. S. J. (n.d.). The Effect of ESOP adoptions on Corporate Perfomance : Are There Really Performance Change?. Journal of Managerial and Economic, 21, 167–180.

Sesil, J. C. (2005). The Impact Of Broad-Based Stock Options On Firm Performance: Does Firm Size Matter?, 1–28.


(1)

5

grants); (2) Program pembelian saham oleh karyawan (direct employee stock purchase plans); (3) Program opsi saham (stock option plans); (4) Employee Stock Ownership Plans (ESOPs); dan (5) Phantom Stock and Stock Appreciation Rights (SARs)

1.5 Hubungan ESOP dengan Kinerja Perusahaan

Program ESOP merupakan program kepemilikan perusahaan oleh karyawan dimana secara tidak langsung akan mempengaruhi rasa kepemilikan karyawan terhadap perusahaan itu sendiri. Rasa memiliki tersebutlah yang memotivasi karyawan untuk melakukan sesuatu yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan yang secara langsung akan mempengaruhi kinerja perusahaan yang dapat terlihat dari analisis rasio-rasio keuangan perusahaan itu sendiri.

1.6Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan dapat dlihat dari kinerja keuangan. Kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan yang meliputi posisi keuangan serta hasil-hasil yang telah dicapai terus menerus oleh manajemen yang tercermin dalam laporan keuangan. Untuk mengetahui kinerja keuangan tersebut dilakukan analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi atau kemampuan yang dimiliki perusahaan, terutama kemampuan untuk menghasilkan laba (Munawir, 2002).

Terdapat 5 (lima) alternative dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum, yaitu: (a) Melakukan review terhadap data laporan keuangan; (b) Melakukan perhitungan; (c) Melakukan perbandingan terhadap hasil perhitungan yang telah diperoleh; (d) Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan; dan (e) Mencari serta memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan.

Metode yang paling umum dipergunakan untuk melakukan perbandingan ini ada dua yaitu: (1) Time series analysis berarti membandingkan secara antar waktu atau antar periode tertentu (rasio


(2)

6

industri); dan (2) Cross sectional approach berarti membandingkan hasil hitungan rasio-rasio yang telah dilakukan antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang sejenis yang dilakukan secara bersamaan.

1.7Rasio Profitabilitas

Rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.

1.8Rasio Turnover

Rasio Turnover digunakan untuk melihat sejauh mana efisiensi dalam penggunaan aktiva perusahaan dalam menghasilkan pendapatan perusahaan. Semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.

2 METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian event study. Penelitian event study yaitu sebuah penelitian yang mengamati apakah terdapat pengaruh suatu kejadian tertentu (event) pada periode tertentu dengan mendasarkan pada pengamatan tanggal publikasi sebagai titik kritisnya. Penelitian ini mengambil periode pengamatan selama dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah perusahaan mengadopsi ESOP. Ruang lingkup penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai 2014.

Dalam penelitian ini digunakan pengambilan sampel purposive sampling, dimana menggunakan kriteria dalam pengambilan sampelnya, sehingga diperoleh data sebanyak 4 perusahaan yang mengadopsi ESOP pada tahun 2012. Penelitian ini menggunakan alat analisis statistik nonparametrik


(3)

7

yaitu dengan menggunakan metode Wilcoxon Signed-Rank test, dimana test ini merupakan alternatif untuk uji t berpasangan.

3 HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon Signed-Rank test didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4

Uji Wilcoxon Signed-Rank test untuk t -2 dan t+2 Keterangan

(1)

p-value (2)

Hasil (3)

npm t-2 dan t+2 0,465 Tidak Ada Perbedaan roa t-2 dan t+2 0,144 Tidak Ada Perbedaan roe t-2 dan t+2 0,715 Tidak Ada Perbedaan tat t-2 dan t+2 0,465 Tidak Ada Perbedaan Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS

Tabel 4.5

Uji Wilcoxon Signed-Rank test untuk t-1 dan t+1 Keterangan

(1)

p-value (2)

Hasil (3)

npm t-1 dan t+1 0,465 Tidak Ada Perbedaan roa t-1 dan t+1 1,000 Tidak Ada Perbedaan roe t-1 dan t+1 0,465 Tidak Ada Perbedaan tat t-1 dan t+1 1,000 Tidak Ada Perbedaan Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS


(4)

8 Tabel 4.6

Uji Wilcoxon Signed-Rank test

untuk rata-rata sebelum dan rata-rata sesudah Keterangan

(1)

p-value (2)

Hasil (3)

npm rata-rata 0,465 Tidak Ada Perbedaan roa rata-rata 0,715 Tidak Ada Perbedaan roe rata-rata 0,465 Tidak Ada Perbedaan tat rata-rata 1,000 Tidak Ada Perbedaan Sumber: Data sekunder diolah dengan SPSS

Dari tabel-tabel diatas menunjukkan hasil perbandingan proxi-proxi kinerja keuangan pada periode dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah, satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah, serta rata-rata sebelum dan rata-rata sesudah pengadopsian ESOP. Dapat diketahui bahwa proxi NPM, ROA, ROE, dan TAT nilai p-value adalah lebih besar daripada 0,05 sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak mengalami perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengadopsian ESOP.

4 PENUTUP 4.1Kesimpulan

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja perusahaan antara sebelum dan sesudah perusahaan mengadopsi ESOP hal tersebut ditunjukkan dengan nilai p-value dari semua proxi > 0,05.

4.2Keterbatasan Penelitian

1) Dalam penelitian ini menggunakan variabel fundamental kinerja keuangan perusahaan dengan beberapa proksi kinerja keuangan yang lebih didasarkan pada popularitas mereka dalam literatur keuangan. 2) Dalam penelitian ini data yang digunakan hanya perusahaan yang


(5)

9

3) Penelitian ini hanya mengamati reaksi dua tahun saja yaitu periode tahunan yaitu dua tahun sebelum (2010 dan 2011) dan dua tahun sesudah (2013 dan 2014) pada perusahaan yang mengadopsi ESOP. 4.3Saran

1) Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan periode waktu pengamatan yang lebih panjang agar lebih konkret.

2) Bagi perusahaan-perusahaan sebaiknya benar-benar mempertimbangkan dalam pengadopsian ESOP, diperlukan pengenalan program ESOP dikalangan karyawan sehingga para karyawan benar-benar mengerti dan memahami program ini sehingga karyawan akan tertarik.

3) Bagi para investor, perlu lebih memiliki tingkat pemahaman terhadap program ESOP, sehingga investor dapat menilai latar belakang ESOP yang dilakukan perusahaan dan mengestimasi pengaruh pelaksanaan ESOP. Selain itu sebaiknya tidak hanya menggunakan ESOP sebagai bahan pertimbangan melakukan investasi disuatu perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Asyik, N. F. (2006). Dampak Penyaatan dan Nilai Wajar Opsi pada Pengaruh Magnituda Kompensasi Program Opsi Saham Karyawan Terhadap Pengelolaan Laba.

Bapepam. (2002). Studi Tentang Penerapan ESOP (Employee Stock Ownership Plan) Emiten atau Perusahaan Di Pasar Modal Indonesia, 1–103.

Borstadt, L. F., & Zwirlein, T. J. (1995). Spring 1995 ESOPS In Publicly Held Companies : Evidence On Productivity And Firm Performance Tax Benefits, 8(1).

Brigham, E. and J. F. W. (1993). Dasar-dasar Manajemen Keuangan (kesembilan). Erlangga.

Hartono, A. (2014). Pengaruh Employee Stock Ownership Program Terhadap Kinerja Perusahaan Publik Di Bursa Efek, 26(1), 85–91.

Ichsan, R. (n.d.). Teori Keagenan (Agency Theory). In https://bungrandhy.wordpress.com/2013/01/12/teori-keagenan-agency-theory/.diakses 26 November 2016

Iqbal, Z. dan H. S. A. (2001). Stock Price and Operating Performance of Esop Firms: A Time-Series Analysis, 30.

Joseph blasi, michael, conte, and douglass kruse. (1996). Employee stock ownership and corporate performance among public companies, 60.


(6)

10

Klein, K. J. (1987). Employment Stock Ownership and Employment Attitudes : A Test of Three Models. Journal of Applied Psycology Monograph, 2. Mchugh, P., C. G. Cutche, dan L. B. D. (2005). Examining Structure and Process

in ESOP Firms, 34, 3.

Munawir, S. (2002). Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke-13 (13th ed.). Liberty Yogyakarta.

Oyer, Paul, Scoot Schaefer.(2005). Why Do some Firm give Stock Option to All Employee: An Empirical Examination of alternative theories.Journal of Alternative theories 76:99-133

Pugh, William N, S. L. O. dan J. S. J. (n.d.). The Effect of ESOP adoptions on Corporate Perfomance : Are There Really Performance Change?. Journal of Managerial and Economic, 21, 167–180.

Sesil, J. C. (2005). The Impact Of Broad-Based Stock Options On Firm Performance: Does Firm Size Matter?, 1–28.


Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Tingkat Nilai Sales Growth, Earning Per Share, Price Earning Ratio Perusahaan Yang Mengadakan Employee Stock Ownership Program (Esop) Dan Tidak Mengadakan Esop: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 67 78

Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Yang Mengadakan Employee Stock Ownership Program (ESOP) Dengan Perusahaan Yang Tidak Mengadakan ESOP (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI)

17 88 88

Perbandingan Kinerja Perusahaan Sebelum dan Sesudah Pengadopsian Employee Stock Ownership Program (Studi Kasus pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

4 64 123

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MENERAPKAN EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP)

4 26 89

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH RESTRUKTURISASI

0 7 10

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA STOCK SPLIT

0 10 50

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA STOCK SPLIT

1 7 62

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 1 21

Analisis Perbandingan Tingkat Nilai Sales Growth, Earning Per Share, Price Earning Ratio Perusahaan Yang Mengadakan Employee Stock Ownership Program (Esop) Dan Tidak Mengadakan Esop: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 1 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis - Analisis Perbandingan Tingkat Nilai Sales Growth, Earning Per Share, Price Earning Ratio Perusahaan Yang Mengadakan Employee Stock Ownership Program (Esop) Dan Tidak Mengadakan Esop: Studi Empiris Pada Perus

0 0 10