ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA STOCK SPLIT

(1)

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWASTOCK SPLIT

(Skripsi)

Oleh

KARINA ARSILIYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF LIQUIDITY AND PERFORMANCE STOCK OF COMPANY BEFORE AND AFTER STOCK SPLIT

BY

KARINA ARSILIYA

This study aimed to see differences in stock liquidity and the company's stock performance before and after stock split. The variables used in this study are stock liquidity that is proxied by stock trading volume and stock price volatility, and the company's stock performance that is proxied by the price earnings ratio (PER).

Samples of this study are manufacturing companies that are listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI), which have done stock split with a period of study in 2007-2009. Based on purposive sampling method, total of study samples are 15 firms. The hypothesis in this study tested by Average Difference Test. The study showed that : (1) stock liquidity that is proxied by stock trading volume is not significantly different before and after the stock split, (2) stock liquidity that is proxied by the volatility of the stock price is significantly different before and after the stock split, (3) while, the stock performance that is proxied by the price earnings ratio (PER) is not significantly different before and after the events after the stock split.

Keywords: stock liquidity, stock performance, stock trading volume, volatility of stock price, price earnings ratio (PER), stock split


(3)

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWASTOCK SPLIT

Oleh

KARINA ARSILIYA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG


(4)

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Batasan Masalah Penelitian ... 7

1.4. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 8

1.4.1 Tujuan Penelitian ... 8

1.4.2 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ... 10

2.1.1. Pasar Modal ... 10

2.1.2. Stock Split ... 12

2.1.3. Signaling Theory ... 13

2.1.4. Trading Range Theory ... 15

2.1.5. Likuiditas Saham ... 16

2.1.6. Kinerja Saham Perusahaan ... 18

A. Perbedaan Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split ... 18

B. Perbedaan Kinerja Saham Perusahaan Sebelum dan SesudahStock Split... 19

2.1.8. Pengembangan Penelitian ... 20

2.2. Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel ... 25

3.2. Teknik Pengumpulan Sampel ... 26

3.3. Jenis Data dan Sumber Data ... 27

3.4. Definisi Operasional Variabel ... 28

A. Stock Split ... 28


(6)

1. Volume Perdagangan Saham ... 29

2. Volatilitas Harga Saham ... 29

C. Kinerja Perusahaan ... 30

3.5. Alat Analisis Data ... 30

3.5.1. Uji Beda Rata-Rata ... 30

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif ... 34

4.1.1. Volume Perdagangan Saham ... 34

4.1.2. Volatilitas Harga Saham ... 36

4.1.3. Price Earnings Ratio(PER) ... 38

4.2. Uji Normalitas ... 39

4.3. Pengujian Hipotesis ... 41

4.3.1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 41

4.3.2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 43

4.3.3. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Keterbatasan ... 50

5.3 Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA


(7)

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Daftar Sampel Perusahaan yang MelakukanStock Split 2007-2009

Lampiran II. Data Volume Saham yang Diperdagangkan Perusahaan yang MelakukanStock Split2007-2009 padaEvent Period (5 hari sebelum, 1 hari peristiwa, 5 hari setelah)

Lampiran III. Data Jumlah Saham yang Beredar pada Perusahaan yang MelakukanStock Split2007-2009 padaEvent Period

(5 hari sebelum, 1 hari peristiwa, 5 hari setelah)

Lampiran IV. Daftar Harga Saham Perusahaan yang MelakukanStock Split2007-2009 padaEvent Period(5 hari sebelum, 1 hari peristiwa, 5 hari setelah)

Lampiran V. Data PER Perusahaan Sampel padaEvent Period(2 tahun sebelum, 1 tahun peristiwa, 2 tahun setelah) untuk

Perusahaan yang MelakukanStock Split2007-2009 Lampiran VI. Hasil Pengujian Normalitas Data menggunakan alat uji

Kolmogorov-Smirnov(uji K-S)

Lampiran VII. Hasil Pengujian Hipotesis 1 menggunakan alat ujiWilcoxon Sign Rank Test

Lampiran VIII. Hasil Pengujian Hipotesis 2 menggunakan alat ujiWilcoxon Sign Rank Test

Lampiran IX. Hasil Pengujian Hipotesis 3 menggunakan alat ujiWilcoxon Sign Rank Test


(9)

1

DAFTAR PUSTAKA

.

Ayodha, Devina D. 2012. Analisis Perbedaan Risiko Sistematis dan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Peristiwa Pemecahan Saham (Stock Split-Up).Skripsi. Universitas Lampung.

Bae S.C. and Jo H. 1999. "The Impact of Information Release on Stock Price Volatility and Trading Volume: The Right Offerring Case",Review of Quantitative Finance and Accounting,Vol. 32, p. 153.

Boedhi, Soelistijono dan Lindharta, Princess D. 2011. Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Sebelum dan SesudahStock Splitpada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Spread, Vol.1, No.1, April 2011, Hal 1-12.

Brigham, Eugene F. and Houston. 2001.Manajemen Keuangan, Edisi 11. Erlangga: Jakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Edisi 3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hendrawijaya, Michael. 2009. Analisis Perbandingan Harga Saham,Volume Perdagangan Saham, danAbnormal ReturnSaham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham.Tesis. Universitas Dipenegoro.

Ichsanuddin, Dhani. 2009. Pemecahan Saham Ditinjau dari Kinerja Saham dan Harga Saham: Bukti Empiris di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol.7, No.3, Agustus 2009.

Jogiyanto. 2000.Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.


(10)

2

Permata, Nurlaela. 2009. Analisis PengaruhStock Splitpada Harga Saham terhadap Volume Perdagangan di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Ekonomi. Universitas Gunadarma.

Pujiharjanto, C.Ambar. 2001. PengaruhStock Splitterhadap Likuiditas Saham yang Diukur dengan BesarnyaBid-Ask Spreaddi Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol.1, No.1, November 2001, Hal 1-11. Universitas Kristen Maranatha.

Rahayu, Indah R. 2006. Reaksi Pasar Terhadap PeristiwaStock Splityang Terjadi di Bursa Efek Jakarta (BEJ).Skripsi. Universitas Islam Indonesia.

Rahdiansyah, Muh. 2010. Analisis PengaruhStock Splitterhadap Harga Saham dan Likuiditas di Bursa Efek Jakarta.Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Rohana. 2003. Analisis Faktor-Faktor Yang MempengaruhiStock splitdan

Dampak Yang Ditimbulkannya. Simposium Nasional Akuntansi. Oktober 2003 : 601-613.

Setiyanto, Agus. 2006. Analisis Likuiditas Saham Sebelum dan SesudahStock Splitdi Bursa Efek Jakarta Periode 2003-2005.Skripsi. Universitas Islam Indonesia.

Subiyanti, Wiwin T. 2010. Analisis DampakStock Splitterhadap Likuiditas dan ReturnSaham di Bursa Efek Indonesia.Skripsi. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Sutrisno, Wang et al. 2000. PengaruhStock SplitTerhadap Likuiditas danReturn Saham di Bursa Efek Jakarta.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 2. No.2, September 2000, Hal 1-13. Universitas Kristen Petra.

Susanti, Putri Endah. 2006. Analisis Perbedaan Risiko Sistematik, Volatilitas Harga, dan Likuiditas Perdagangan Harga Saham Sebelum dan Setelah Stock Splitdi Bursa Efek Jakarta 2001-2003.Skripsi. Universitas Islam Indonesia.


(11)

3

Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995.

Tampubolon, Robert. 2003. Analisis Faktor Pembeda Pemecahan Saham.Tesis. Universitas Diponegoro.

Tim Penyusun. 2009. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Universitas Lampung. Bandarlampung.

Weston J. Fred and Thomas E. Copeland. Managerial Fianance, 9 th ed. New York: The Dryden Press, 1992

Woolridge, J. R."Stock Dividend as Signals." Journal of Financial Research, 6 (Spring 1983), 1-12.

______________http://www.ksei.co.id/content.asp?id=10&bhs=1 Diunduh pada

Tanggal 20 Juni 2012

______________ http://www.duniainvestasi.com/bei/prices/stock Diunduh pada

Tanggal 24 Juni 2012

______________ http://finance.yahoo.com/q/hp?s=%5EJKSE+Historical+Prices Diunduh pada


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Proses Pengambilan Sampel ... 26

Tabel 3.2 Sampel Perusahaan Yang MelakukanStock Split ... 27 Tabel 4.1 Volume Perdagangan Saham Sebelum dan SetelahStock Split

Tahun 2007-2009 ... 34 Tabel 4.2 Deskriptive StatisticsVolume Perdagangan Saham ... 35 Tabel 4.3 Volatilitas Harga Saham Sebelum dan SetelahStock Split

Tahun 2007-2009 ... 36 Tabel 4.4 Deskriptive StatisticsVolatilitas Harga Saham ... 37 Tabel 4.5 Price Earnings Ratio(PER) Sebelum dan SetelahStock Split

Tahun 2007-2009 ... 38 Tabel 4.6 Deskriptive Statistics Price Earnings Ratio ... 39 Tabel 4.7 Hasil Uji Statistiknon parametrik Kolmogorov Smirnov ... 40 Tabel 4.8 Hasil Pengujian Volume Perdagangan Sebelum dan Setelah

PeristiwaStock SplitMenggunakan Alat AnalisisNon Parametrik Wilcoxon Sign Rank Test ... 41 Tabel 4.9 Hasil Pengujian Volatilitas Sebelum dan Setelah Peristiwa

Stock SplitMenggunakan Alat AnalisisNon Parametrik

Wilcoxon Sign Rank Test ... 44 Tabel 4.10 Hasil Pengujian PER Sebelum dan Setelah PeristiwaStock Split

Menggunakan Alat AnalisisNon Parametrik Wilcoxon


(13)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt .………

Sekretaris :Ninuk D Kesumaningrum, S.E., M.Sc. Akt ……….

Penguji Utama :Susi Sarumpaet, S.E., Akt., M.B.A., Ph.D .………

2. Dekan Fakultas Ekonomi

Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. NIP 19610904 198703 1 001


(14)

MOTTO

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan

kamu tidak mengetahui” (QS.AL-Baqaroh:216)

Manakala ketakutan itu dapat dikendalikan, ia akan berubah menjadi energi yang membangkitkan kehidupan

(Karina Arsiliya)

Kita hidup dengan apa yang kita peroleh, namun kita memperoleh kehidupan dengan apa yang kita beri


(15)

MOTTO

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan

kamu tidak mengetahui” (QS.AL-Baqaroh:216)

Manakala ketakutan itu dapat dikendalikan, ia akan berubah menjadi energi yang membangkitkan kehidupan

(Karina Arsiliya)

Kita hidup dengan apa yang kita peroleh, namun kita memperoleh kehidupan dengan apa yang kita beri


(16)

Judul Skripsi : ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA STOCK SPLIT

Nama Mahasiswa : Karina Arsiliya Nomor Pokok Mahasiswa : 0851031024 Program Studi : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Dr. Einde Evana, S.E., M.Si, Akt. Ninuk D Kesumaningrum, S.E., M.Sc.,Akt

NIP 19560620 19860 3 003 NIP 19780603 200604 2 001

2. Ketua Jurusan Akuntansi

Dr. Einde Evana, S.E., M.Si, Akt. NIP 19560620 19860 3 003


(17)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 25 Juli 1990 sebagai anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Hi.Achmad dan Hj.Marta Lena Sani.

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis adalah Taman Kanak-Kanak (TK) Kartini Bandar Lampung yang diselesaikannya pada tahun 1996, pendidikan dasar di SDN 2 (TELADAN) Rawa Laut Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2002, kemudian

pendidikan menengah pertama di SMP N 2 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2005, dan pendidikan menengah atas di SMA N 3 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2008.

Pada tahun 2008, penulis diterima dan tercatat sebagai mahasiswa Strata Satu (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswi, penulis aktif mengikuti berbagai organisasi dan menjabat sebagai struktur kepengurusan dalam organisasi tersebut, diantaranya adalah menjabat sebagai Ketua Umum UKMF KSPM

(Kelompok Studi Pasar Modal) Unila periode 2010/2011, menjadi Bendahara Umum IMAI (Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia) Tahun 2010/2011, Staff Ahli Kesejahteraan Mahasiswa BEM Universitas (2010) , Staff Ahli bidang 2 BEM Fakultas (2010) , dan anggota HIMAKTA serta EEC ( Economic English Club).


(18)

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM

PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWASTOCK SPLIT

(Skripsi)

Oleh

KARINA ARSILIYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(19)

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM

PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWASTOCK SPLIT

Oleh

KARINA ARSILIYA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(20)

Judul Skripsi : ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA STOCK SPLIT

Nama Mahasiswa : Karina Arsiliya Nomor Pokok Mahasiswa : 0851031024 Program Studi : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Dr. Einde Evana, S.E., M.Si, Akt. Ninuk D Kesumaningrum, S.E., M.Sc.,Akt

NIP 19560620 19860 3 003 NIP 19780603 200604 2 001

2. Ketua Jurusan Akuntansi

Dr. Einde Evana, S.E., M.Si, Akt. NIP 19560620 19860 3 003


(21)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt .………

Sekretaris :Ninuk D Kesumaningrum, S.E., M.Sc. Akt ……….

Penguji Utama :Susi Sarumpaet, S.E., Akt., M.B.A., Ph.D .………

2. Dekan Fakultas Ekonomi

Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. NIP 19610904 198703 1 001


(22)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 25 Juli 1990 sebagai anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Hi.Achmad dan Hj.Marta Lena Sani.

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis adalah Taman Kanak-Kanak (TK) Kartini Bandar Lampung yang diselesaikannya pada tahun 1996, pendidikan dasar di SDN 2 (TELADAN) Rawa Laut Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2002, kemudian pendidikan menengah pertama di SMP N 2 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2005, dan pendidikan menengah atas di SMA N 3 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2008.

Pada tahun 2008, penulis diterima dan tercatat sebagai mahasiswa Strata Satu (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswi, penulis aktif mengikuti berbagai organisasi dan menjabat sebagai struktur kepengurusan dalam organisasi tersebut, diantaranya adalah menjabat sebagai Ketua Umum UKMF KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal) Unila periode 2010/2011, menjadi Bendahara Umum IMAI (Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia) Tahun 2010/2011, Staff Ahli Kesejahteraan Mahasiswa BEM Universitas (2010) , Staff Ahli bidang 2 BEM Fakultas (2010) , dan anggota HIMAKTA serta EEC ( Economic English Club).


(23)

MOTTO

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.

Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui” (QS.AL-Baqaroh:216)

Manakala ketakutan itu dapat dikendalikan, ia akan berubah menjadi energi yang membangkitkan kehidupan

(Karina Arsiliya)

Kita hidup dengan apa yang kita peroleh, namun kita memperoleh kehidupan dengan apa yang kita beri


(24)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirrobil’alamin

Teriring doa dan rasa syukur kepadaAllah SWTyang selalu menjadi pelindung dan petunjukku dalam menjalani hidup ini.

Kupersembahkan karya penuh perjuanganku ini kepada :

Kedua orang tuaku, Mama dan Papaku, dengan segala pengorbanan yang tak akan pernah terbayar. Terima kasih atas segenap cinta dan kasih sayang, segala doa yang dipanjatkan serta dukungan kalian, ini adalah salah satu tanda baktiku.

Adikku tersayang yang selalu memberikan semangat, keceriaan, tawa, perhatian dan kasih sayangnya padaku.


(25)

SANWACANA

Assalammu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Analisis Likuiditas Saham Dan Kinerja Saham Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Peristiwa Stock Split” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung sekaligus menjadi

Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan, saran, kritik, nasihat dan motivasi tiada henti dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Sudrajat, S.E., M.Acc. Akt. Selaku, Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

4. Ibu Ninuk Dewi Kesumaningrum, S.E., M.Sc., Akt., selaku Pembimbing Pendamping atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran, kritik, nasihat dan motivasi tiada henti dalam proses penyelesaian skripsi ini. 5. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., Akt., M.B.A., Ph.D , selaku Penguji Utama pada

ujian skripsi. Terima kasih atas kesediaan waktu, saran, dan kritik yang telah diberikan.


(26)

6. Bapak Saring Suhendro, S.E., M.Si., Akt. selaku Pembimbing Akademik. 7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung, terima kasih banyak atas ilmu yang telah diberikan.

8. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Terima kasih atas bantuan dan pelayanannya.

9. Mama dan Papa tercinta, yang selalu senantiasa mendoakanku, selalu mengiringi dan membimbing langkahku dengan segala ilmu, kasih sayang, motivasi, dan nasihat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

10. Adikku tersayang Annisa Aprilia , yang selalu memberikan semangat, keceriaan, tawa, perhatian dan kasih sayangnya.

11. Untuk Uwak Nurita, Tante Yanti dan seluruh keluarga besarku, terimakasih atas segala doa dan perhatiannya dalam proses pengerjaan skripsi.

12. Kepada Ami S.Tigara, S.E atas segala motivasi, perhatian,doa serta kesetiaannya menemaniku selama ini.

13. Sahabat-sahabat terbaikku, yaitu Endah, Mustika, Putri, Ala, Ica, Yuliana, Nisa, dan Dela. Terima kasih atas kebersamaan selama ini, berbagi suka dan duka,terimakasih dukungan, semangat dan doanya.

14. Kepada kakak-kakak tingkatku : uni ika, mbak afel, muliazia, bang rudi, kakak ari, mirham, kak dodo, iyay ferdi, kak hendi, kakak rio, kakak agung, kakak ilham, mbak giska, mbak mar, mbak dona, mbak kirana, bang memet, kakak ibeck, kakak boy atas kebersamaan serta semangat yang diberikan untukku.

15. Teman-teman Akuntansi angkatan 2008: Gerry, Engga, Sabik, Adit, Aryo, Berry, Luckman Ridho, DwiRahmalia, Jenny, Paulina, Bimo, Cili, Try, Winda, Wendra, Eva, Hanna, Nelly, serta teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua bantuan dan kerja sama selama ini.

16. Kepengurusan UKMF-KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal) periode 2010/2011 ( leo, ayie, melati, mia, endah, afri, dika, resti, ria, sunho, bagus, fenny ) dan seluruh keluarga besar UKMF-KSPM lainnya yang tidak bisa


(27)

saya sebutkan satu persatu. Terimakasih atas segala pengalaman di bidang organisasi, kompak dan sukses selalu untuk UKMF-KSPM Unila.

17. Terimakasih untuk teman-Teman Beswan Djarum angkatan 26 Lampung (kirana, emma, paulina, jihan, sefdy, ocky, try, rahmad, jerry ) , dan seluruh Beswan Djarum 26 Nasional. Semoga kita adalah sosok calon pemimpin bangsa yang cerdas dan berkualitas dimasa depan..

18. Teman-teman KKN di Pesawaran desa Wiyono. Risma, Rekha, Ratih, Pinta, Mia, Adi, Satrio, Dimas. Terima kasih atas pengalaman dan kebersamaannya yang tidak akan pernah bisa terlupa.

19. Terimakasih kepada teman-teman organisasiku yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu. HMI Komisariat Ekonomi Unila, IMAI (Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia), BEM Universitas, BEM Fakultas, HIMAKTA Unila, dan EEC yang telah memberikan pengalaman organisasi dan juga turut membangunnetworking.

Serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, baik secara langsung ataupun tidak langsung membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan membantu pihak-pihak yang berkepentingan. Terima Kasih.

Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Bandar Lampung,27 November 2012

Penulis


(28)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan akan informasi yang handal dan berkualitas adalah kebutuhan yang mendasar dalam pengambilan keputusan bagi para investor di pasar modal. Bagi seorang investor, informasi dapat mengurangi ketidakpastian yang terjadi di pasar modal, sehingga keputusan yang diambil diharapkan akan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal ini mengakibatkan suatu pengumuman di pasar modal yang memiliki kandungan informasi akan memperoleh reaksi dari para investor bila informasi tersebut membawa sinyal yang berkualitas dan dapat dipercaya.

Kualitas informasi tersebut dapat tercermin melalui kondisi fundamental perusahaan. Menurut Bhattacharya dan Dittmar (2001) dalam Hendrawijaya (2009), perusahaan yang memiliki kondisi fundamental yang dipercaya oleh investor akan dapat dibedakan dari perusahaan yang memiliki kondisi

fundamental yang kurang terpercaya, karena sinyal yang diberikan bersifatcostly (mahal) mengakibatkan informasi tersebut sulit untuk ditiru, sehingga reaksi dari para investor terhadap informasi tersebut menunjukkan bahwa investor percaya akan kondisi perusahaan di masa mendatang. Informasi ini dapat memiliki makna


(29)

2

atau nilai jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal, yang akan tercermin dalam perubahan harga saham, volumeperdagangan, volatilitas harga saham dan indikator pasar lainnya.

Ada banyak informasi yang dapat diperoleh investor di dalam pasar modal baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi (privat). Salah satu informasi tersebut adalah pengumumanstock splitatau pemecahan saham. Peristiwa pemecahan saham (stock split) merupakan salah satu informasi yang penting untuk diperhatikan oleh investor.

Menurut Rahayu (2006),stock split(pemecahan saham) merupakan salah satu alternatif yang dijalankan suatu perusahaan, di mana secara sederhana pemecahan saham berarti membagi lembar saham menjadi n lembar saham. Harga per lembar saham baru setelah pemecahan adalah sebesar 1/n dari harga saham sebelumnya. Langkah ini dimaksudkan untuk membuat perdagangan saham suatu perusahaan menjadi lebih aktif karena harga saham tersebut mengalami penurunan.Stock split banyak dilakukan oleh perusahaan ketika harga saham dari perusahaan tersebut naik melebihi rentang optimal, dan diyakini oleh para ahli keuangan bahwa suatu saham memiliki kisaran rentang optimal, dimana jika harga saham bisa berada pada rentang tersebut maka nilai perusahaan bisa dimaksimumkan.

Menurut Mason dkk, 1998 dalam Ayodhya (2012) motivasi yang

melatarbelakangi perusahaan melakukanstock splittertuang dalam dua teori dasar antara lainSignaling TheorydanTrading Range Theory. MenurutSignaling Theory, pemecahan saham (stock split) memberikan sinyal dari perusahaan kepada para investor mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang.


(30)

3

Sedangkan menurutTrading Range Theory menyatakan bahwa pemecahan saham akan mengakibatkan meningkatnya likuiditas perdagangan saham. Menurut teori ini, harga saham yang terlalu tinggi (over price), menyebabkan kurang aktifnya saham tersebut dalam perdagangan saham. Dengan adanya pemecahan saham, harga saham akan menjadi tidak terlalu tinggi sehingga akan semakin banyak investor yang bertransaksi saham tersebut. Dengan adanya penataan harga ke rentang yang lebih rendah maka menimbulkan reaksi yang positif dari pasar.

Selain itu, menurut Keown, Scott, Martin, Petty, 1996 dalam Rohana (2003) ada beberapa alasan manajer perusahaan melakukanstock split. Alasan tersebut antara lain sebagai berikut; (a) Supaya harga saham tidak terlalu mahal sehingga dapat meningkatkan jumlah pemegang saham dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham, (b) Mengembalikan harga dan ukuran perdagangan rata-rata saham pada kisaran yang telah ditargetkan, (c) Membawa informasi mengenai kesempatan investasi yang berupa peningkatan laba dan deviden kas.

Setiyanto (2006) menyatakan bahwa likuiditas saham merupakan ukuran jumlah transaksi suatu saham di pasar modal dalam suatu periode tertentu. Jadi semakin likuidsaham maka frekuensi transaksi semakin tinggi. Hal tersebut menunjukkan minat investor untuk memiliki saham tersebut juga tinggi. Minat yang tinggi dimungkinkan karena saham yang likuiditasnya tinggi memberikan kemungkinan lebih tinggi untuk mendapatkanreturndibandingkan saham yang likuiditasnya rendah, sehingga tingkat likuiditas saham biasanya akan mempengaruhi harga saham. Jadi suatu saham dikatakanlikuidjika saham tersebut tidak mengalami kesulitan dalam membeli atau menjualnya kembali. Lebih lanjut, Conroy et.al


(31)

4

(1990) dalam Wang Sutrisno (2000) menyatakan bahwa parameter yang sering digunakan untuk mengukur likuiditas suatu saham adalah volume perdagangan, harga saham, persentase saham dan volatilitas harga saham.

Pujiharjanto (2001) melakukan penelitian mengenai pengaruhstock splitterhadap likuiditas saham di BEJ. Dalam penelitian ini, variabel likuiditas saham

diproksikan pada harga saham, volume perdagangan, volatilitas harga saham dan persentasespread. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 sampel

perusahaan yang melakukanstock splitdi BEJ selama bulan Juli 1996 sampai dengan Juni 1997, secara keseluruhan aktivitasstock splitberpengaruh secara signifikan terhadap tingkat harga saham, volume perdagangan, volatilitas harga saham dan persentasespread.

Berbeda dengan penelitian di atas, variabel likuiditas dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan volume perdagangan dan volatilitas harga saham saja. Lebih lanjut, penelitian ini tidak menggunakan harga saham dan persentase spreadsebagai proksi dari likuiditas saham karena variabel likuiditas dalam penelitian ini menitikberatkan pada volume dan volatilitas harga saham saja.

Pemilihan volume perdagangan sebagai proksi dari likuiditas dikarenakan

aktivitas volume perdagangan merupakan salah satu elemen untuk melihat reaksi pasar terhadap sebuah informasi yang masuk ke dalam pasar modal. Selain itu, suatu saham yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi akan mendorong investor untuk terus melakukan transaksi yang dalam hal ini kegiatan transaksi tersebut dapat tercermin secara langsung melalui volume perdagangan saham


(32)

5

tersebut. Volume perdagangan yang dimaksud di sini yaitu jumlah satuan unit saham yang diperjualbelikan dalam suatu periode tertentu, biasanya harian.

Volatilitas harga saham merupakan fluktuasi atau naik turunnya harga saham. Selain tercermin oleh volume perdagangan, tingkat transaksi yang tinggi juga menyebabkan pergerakan harga-harga saham menjadi berfluktuasi. Sehingga apabila semakin tinggi tingkat volatilitas harga saham tersebut mengindikasikan likuiditasnya meningkat. Hal ini yang menjadi alasan penelitian ini juga

menggunakan volatilitas harga saham sebagai proksi likuiditas harga saham.

Selain mempengaruhi variabel pasar seperti likuiditas saham,stock split juga mempengaruhi kinerja saham perusahaan. Budi dan Lindharta (2011) melakukan penelitian mengenai perbedaan kinerja saham perusahaan sebelum dan sesudah stock splitdimanaearning per share(EPS) merupakan salah satu proksi dari kinerja saham perusahaan. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa keputusan melakukanstock splitmenimbulkan perbedaan yang signifikan pada kinerja saham yang diproksikan denganearning per share(EPS). Ichsanuddin (2009) melakukan penelitian mengenai pemecahan saham ditinjau dari kinerja saham dan harga saham dimanaprice earnings ratio(PER) merupakan salah satu variabel penelitian yang digunakan sebagai proksi dari kinerja saham perusahaan. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan price earnings ratio(PER) antara perusahaan yang melakukan pemecahan saham dengan perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham. Di dalam penelitian ini, kinerja saham perusahaan akan dilihat melalui nilaiprice earnings ratio(PER).


(33)

6

Keputusan melakukan pemecahan saham (stock split) yang dilakukan oleh manajemen perusahaan ternyata merupakan suatu keputusan yang mahal, karena semakin tingginya tingkat komisi saham (biaya komisi broker) dan menurunnya harga saham, sehingga mengakibatkan bertambahnya biaya yang dikeluarkan manajemen perusahaan yang melakukan kebijakan pemecahan saham. Selain itu, dengan dilakukannyastock split berarti terjadinya peningkatan terhadap jumlah pemegang saham yang akan menaikkan biaya pelayanan (servicing cost) bagi pemegang saham. Menurut Copeland,stock splitmengandung biaya yang harus dibayar oleh perusahaan, oleh karena itu hanya perusahaan yang memiliki prospek yang bagus saja yang mampu menanggung biaya tersebut dan sebagai akibatnya pasar akan bereaksi positif terhadapstock split(Jogiyanto, 2000).

Informasistock splitdalam kaitannya dengan dampaknya terhadap likuiditas saham dan kinerja perusahaan di masa mendatang menjadi suatu hal yang perlu dipertimbangkan oleh para investor dan calon investor dalam memutuskan untuk membeli atau melepas saham yang dimilikinya. Oleh karena itu penulis dalam penelitian ini mengambil judul“ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWASTOCK SPLIT

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka perumusan masalah yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan likuiditas saham yang diproksikan dengan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwastock split?


(34)

7

2. Apakah terdapat perbedaan likuiditas saham yang diproksikan dengan volatilitas harga saham sebelum dan sesudah peristiwastock split? 3. Apakah terdapat perbedaan kinerja saham perusahaan yang diproksikan

denganprice earnings ratio(PER) sebelum dan sesudah peristiwastock split?

1.3. Batasan Masalah Penelitian

Untuk memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. Ada dua jenisstock splityang dapat dilakukan perusahaan yaitu pemecahan naik (split-up) dan pemecahan turun (split-down). Dalam penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan yang melakukan pemecahan naik (split-up).

2. Penelitian ini menetapkan periode pengamatan (event window) selama 11 hari (yaitu; 5 hari sebelum, 1 hari peristiwa dan 5 hari sesudah tanggal peristiwastock split) untuk variabel likuiditas saham yang diproksikan volume perdagangan dan volatilitas harga saham. Dan 5 tahun, (yaitu; 2 tahun sebelum, 1 tahun peristiwa dan 2 tahun sesudah tanggal peristiwa stock split) untuk variabel kinerja saham perusahaan yang diproksikan denganprice earnings ratio(PER).


(35)

8

1.4. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah dengan terjadinyastock splitmenyebabkan perbedaan yang signifikan terhadap tingkat likuiditas saham perusahaan yang diproksikan dengan volume perdagangan dan volatilitas harga saham sebelum dan sesudah peristiwastock split.

2. Untuk mengetahui apakah dengan terjadinyastock splitperbedaan yang signifikan terhadap kinerja saham perusahaan yang diproksikan dengan PER sebelum dan sesudah peristiwastock split.

1.4.2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti, sebagai sarana dalam memahami, menambah dan

mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang telah dipelajari. 2. Bagi para investor, pemegang saham, dan pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap perusahaan diharapkan informasi yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi.

3. Bagi perusahaan, untuk memberikan masukan dalam hal perusahaan melakukan kebijakanstock split,serta gambaran bahwa perubahan kinerja yang terjadi senantiasa dipantau oleh pihak-pihak yang berkepentingan. 4. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pasar modal Indonesia

(Badan Pengawas Pasar Modal, Bursa Efek Indonesia, calon emiten, dan profesi terkait). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan


(36)

9

masukan dalam meningkatkan perannya dalam memenuhi kebutuhan pihak pemakai informasi.


(37)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal

Pasar modal merupakan wadah alternatif penghimpunan dana sebelum perbankan. Dimana di dalam pasar modal memungkinkan pemilihan sekuritas yang berupa surat berharga (obligasi) ataupun saham. Pasar modal memungkinkan para pemodal (investor) mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi resiko mereka. Dengan adanya pasar modal para pemodal

memungkinkan untuk melakukan bermacam-macam investasi, membentuk portofolio (gabungan dari sekuritas dan perusahaan-perusahaan) sesuai dengan berbagai resiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang diharapkan.

Menurut UU Pasar Modal RI No. 8 tahun 1995, Pasar Modal didefinisikan sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek.


(38)

11

Pasar modal merupakan media yang mempertemukan penjual dan pembeli

sekuritas yang bertujuan melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan bursa efek adalah organisasi yang bersedia untuk melakukan

perdagangan sekuritas (obligasi dan saham) yang diatur dengan serangkian peraturan yang mengikat pihak-pihak yang terkait di dalamnya.

Secara umum pengertian pasar modal yaitu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar (KMK no 1548 / KM / 90, tentang pasar modal). Sedangkan dalam arti sempit, pasar modal yaitu suatu pasar (tempat) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis-jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa perantara pedagang efek.

Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu Negara. Hal ini dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi keuangan sekaligus. Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal berfungsi sebagai salah satu system mobilisasi dana jangka panjang yang efisien bagi pemerintah. Dari sudut pandang keuangan, pasar modal berfungsi sebagai salah satu media yang efisien untuk mengalokasikan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

Informasi merupakan unsur penting di dalam pasar modal. Informasi pada dasarnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa datang dari suatu kehidupan suatu perusahaan dan pasaran efeknya. Informasi merupakan kebutuhan mendasar bagi


(39)

12

para investor dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan ini berkaitan dengan pemilihan portofolio investasi paling menguntungkan dengan tingkat resiko tertentu. Informasi dapat mengurangi ketidakpastian (uncertainty), sehingga dalam pengambilan keputusan diharapkan akan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Selain itu, informasi yang berguna untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi dimasa depan. Oleh karena itu informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor.

2.1.2. Stock Split

Stock splitadalah suatu aksi dari emiten (perusahaan) di mana dilakukan

pemecahan nilai nominal saham menjadi nilai nominal yang lebih kecil. Menurut Jogiyanto (2000) aktivitasstock splitdapat diartikan memecah satu lembar saham menjadi n lembar saham. Informasistock splitdiketahui dengan adanya

pengumuman yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Stock splitatau pemecahan saham merupakan salah satu bentuk informasi yang diberikan oleh emiten (perusahaan) untuk menaikkan jumlah saham yang beredar sesuai dengan faktor pemecahannya.

Pemecahan saham pada dasarnya ada dua jenis, yaitu pemecahan saham naik (split-up) dan pemecahan saham turun (split-down) atau lebih dikenal dengan reverse stock.Split-upadalah penurunan nilai nominal per lembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar. Dengan adanya split-upberarti jumlah saham yang beredar menjadi lebih banyak namun dengan nilai nominal yang lebih kecil dari sebelum dipecah. Sebaliknya dengansplit-down,


(40)

13

saham yang beredar menjadi lebih sedikit tetapi terjadi peningkatan pada nilai nominal per lembar sahamnya (Ayodha, 2012).

Kieso dan Weygandt (1993) dalam Subiyanti (2010) mengatakan alasan perusahaan melakukanstock split yaitu:

1. Untuk menyesuaikan harga pasar saham perusahaan pada tingkat dimana individu dapat lebih banyak menginvestasikan dananya pada saham tersebut.

2. Untuk menyebarkan atau memperluas pemegang saham dengan

meningkatkan jumlah saham yang beredar dengan nilai pasar yang dapat dijangkau.

3. Untuk menguntungkan pemegang saham yang ada dengan memberi kesempatan pada mereka untuk mengambil manfaat dari suatu penyesuaian pasar yang tidak sempurna setelahstock split.

Stock splitbiasanya dilakukan pada saat harga saham dinilai terlalu tinggi,

sehingga akan mengurangi kemampuan para investor untuk membelinya. Dengan adanyastock splitdiharapkan daya beli investor meningkat terutama untuk investor kecil, membuat saham lebihlikuiduntuk diperdagangkan.

2.1.3. Signaling Theory

Teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Sinyal adalah suatu tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan yang


(41)

14

memberikan petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan (Brigham dan Houston, 2001).

Asumsi dariSignaling Theorybahwa manajemen mempunyai informasi yang akurat tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dan manajemen selalu

meningkatkan keuntungan. BerdasarkanSignaling Theory, peristiwastock split dapat memberikan sinyal positif karena manajemen yang memiliki informasi yang lengkap tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya menginformasikannya kepada investor yang kurang banyak memiliki informasi mengenai kondisi perusahaan.Asimetryinformasi akan terjadi jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang diperoleh tentang semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan ke pasar. Maka pada umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal yang tercermin dari perubahan harga saham (Schweitzer, 1989 dalam Ayodha, 2012).

Baker dan Powell (1993) dalam Rahayu (2006) menyatakan bahwa pemecahan saham memberikan sinyal atau informasi kepada investor mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang. Meningkatnya likuiditas setelahstock split dapat muncul akibat semakin besarnya kepemilikan saham dan jumlah transaksi. Pada tingkat asimetri tertentu antara manajer dan investor, manajer kemungkinan besar akan mengambil keputusan pemecahan saham agar investor dapat menerima informasi yang menguntungkan. Keputusan melakukan pemecahan saham yang dilakukan oleh manajemen perusahaan ternyata merupakan suatu keputusan yang mahal, karena semakin tingginya tingkat komisi saham dan menurunnya harga


(42)

15

saham, sehingga mengakibatkan bertambahnya biaya yang dikeluarkan manajemen perusahaan yang melakukan kebijakan pemecahan saham.

Stock splitsebaiknya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki prospek yang baik dan kinerja yang bagus. Perusahaan yang mencoba memberikan sinyalstock split tetapi tidak didukung dengan prospek dan kinerja yang baik akan berdampak negatif bagi perusahaan tersebut karena akan berdampak pada biaya yang timbul akibatstock split(Boedi dan Lindharta, 2011).

2.1.4. Trading Range Theory

Trading Range Theorymenyatakan bahwa pemecahan saham akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Teori ini menyatakan bahwa harga saham yang terlalu tinggi (overprice) menyebabkan kurang aktifnya saham tersebut

diperdagangkan. Saham-saham yang tidaklikuidtersebut akan mempersempit gerak investor dalam berinvestasi, selain itu saham tidaklikuidakan merugikan investor karena saham-saham tersebut tidak mudah diinvestasikan. Bagi emiten, likuiditas saham sangat penting karena saham yang tidaklikuidakan berakibat dikeluarkannya saham tersebut dari pasar modal (delisting). Pemecahan saham menyebabkan harga saham menjadi tidak terlalu tinggi, sehingga akan semakin banyak investor yang mampu bertransaksi. Marwata (2001) dalam Setiyanto (2006) menyatakan bahwa pemecahan saham merupakan upaya manajemen untuk menata kembali harga saham pada rentang harga tertentu.

Teori ini juga menyatakan bahwa manajemen perusahaan memutuskan untuk melakukanstock splitkarena didorong oleh perilaku praktisi pasar yang konsisten dengan anggapan bahwa dengan melakukanstock splitdapat menjaga harga


(43)

16

saham tidak terlalu mahal, dimana saham dipecah karena ada batas harga yang optimal untuk saham dan untuk meningkatkan daya beli investor sehingga tetap banyak orang yang mau memperjualbelikannya, yang pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham.

2.1.5. Likuiditas Saham

Likuiditas saham merupakan ukuran jumlah transaksi saham di pasar modal dalam periode tertentu. Semakin tinggi frekuensi transaksi maka semakin tinggi

likuiditas saham, ini berarti saham tersebut semakin diminati oleh para investor dan hal tersebut akan tingkat harga saham yang bersangkutan.

Reilly dan Brown (1997) dalam Rahdiansyah (2010) menyatakan bahwa faktor penentu dari likuiditas saham sehubungan dengan surat berharga sangat tercermin dalam data perdagangan pasar dan faktor yang terpenting dari likuiditas itu adalah jumlah uang dari lembar saham yang diperdagangkan.

Peristiwastock splitadalah suatu aksi yang dilakukan oleh perusahaan dimana memuat informasi yang diasumsikan akan mempengaruhi keputusan jual beli yang dilakukan investor, yang pengaruh tersebut dapat dilihat dalam aktivitas perdagangan saham. Perubahan pada volume perdagangan akan terlihat bila aksi tersebut mempengaruhi preferensi para investor dalam keputusan investasinya. Tingkat likuiditas suatu saham merupakan salah satu faktor yang menentukan nilai saham suatu perusahaan. Semakin cepat suatu efek dapat berubah menjadi uang maka semakin tinggi likuiditasnya. Dengan demikian likuiditas saham ditentukan oleh apakah saham tersebut mudah diperjualbelikan dalam jangka waktu singkat dan diminati investor. Salah satu daya tarik agar suatu saham


(44)

17

diminati investor adalah harga yang murah serta rendahnya biaya komisi transaksi.

Menurut Conroy et.al (1990) dalam Setiyanto (2006), parameter yang sering digunakan untuk mengukur likuiditas suatu saham adalah:

a. Volume perdagangan

Merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter volume saham yang di perdagangkan di pasar.

b. TingkatSpread

Merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter perbedaan atau selisih antara harga tertinggi yang diminta untuk membeli dengan harga terendah yang ditawarkan untuk menjual (Bid-Ask Spread), diukur dengan

menggunakan persentase.

c. Information flow(aliran informasi). d. Jumlah pemegang saham.

e. Jumlah saham yang beredar.

f. Transaction cost(besarnya biaya transaksi). g. Harga saham

Merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter harga-harga saham di pasar.


(45)

18

Merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan harga-harga saham di pasar.

Sedangkan menurut Wang Sutrisno et al (2000), parameter yang digunakan untuk mengukur likuiditas suatu saham yaitu:

a. Harga saham

b. Volume perdagangan c. Persentase saham

d. Varians saham (volatilitas saham)

Dari penjelasan-penjelasan di atas maka dalam penelitian ini akan menfokuskan variabel penelitian volume perdagangan dan volatilitas harga saham sebagai proksi dari likuiditas saham dalam penelitian ini.

2.1.6. Kinerja Saham Perusahaan

Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah dengan menilai kinerja sahamnya. Kinerja saham dapat menjadi ukuran

keberhasilan suatu perusahaan selama periode tertentu.Price earnings ratio (PER) merupakan salah satu komponen penting untuk menilai kinerja saham perusahaan. Rasio ini pada dasarnya memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada periode tertentu.

2.1.7. Tinjauan Penelitian Terdahulu

A. Perbedaan Likuiditas Saham Sebelum dan SesudahStock Split

Peningkatan yang terjadi atas likuiditas saham setelah peristiwastock split dapat muncul akibat semakin besarnya kepemilikan saham dan jumlah


(46)

19

transaksi. Jumlah pemegang saham menjadi semakin bertambah banyak setelahsplit. Kenaikan jumlah pemegang saham ini disebabkan oleh penurunan harga, volatilitas harga saham yang menjadi semakin besar menarik investor untuk memperbanyak jumlah saham yang dipegang. Dengan demikian peningkatan likuiditas ini disebabkan oleh semakin banyaknya investor yang menjual dan membeli saham. Hasil penelitian Barker (1996) dan Lamoreux dan Poon (1987) dalam Permata (2009) menyimpulkan bahwa jumlah pemegang saham menjadi bertambah banyak setelah peristiwastock split.

Conroy, Harris dan Benet (1990) dalam Sutrisno et al (2000) menemukan adanya penurunan likuiditas setelahsplitdengan masing-masing

menggunakan volume perdagangan danbid-ask spreadsebagai proksi. Hasil tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Murray (1985) yaitustock splittidak berpengaruh terhadap volume perdagangan maupunbid-ask spread(Sutrisno et al, 2000).

Sutrisno et al (2000) melakukan penelitian mengenai pengaruhstock split terhadap likuiditas saham yang diukur dengan rata-rata harga saham, volume perdagangan, persentasespreaddan volatilitas. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hanya pada variabel harga saham, volume perdagangan dan persentase spread. Sedangkan pada variabel volatilitas tidak dihasilkan perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah aktivitassplit.


(47)

20

B. Perbedaan Kinerja Saham Perusahaan Sebelum dan SesudahStock Split

Perusahaan yang melakukanstock splitmerupakan perusahaan yang memiliki kinerja yang baik. Menurut Copeland (1988) dalam Jogiyanto (2000),stock splitmengandung biaya yang harus dibayar oleh perusahaan, oleh karena itu hanya perusahaan yang memiliki prospek yang bagus saja yang mampu menanggung biaya tersebut dan sebagai akibatnya pasar akan bereaksi positif terhadapstock split.

Hasil penelitian Budi dan Lindharta (2011) menunjukkan bahwa

keputusan melakukanstock splitmenimbulkan perbedaan yang signifikan pada kinerja saham perusahaan jika diukur dengan EPS yang merupakan rasio pasar yang menunjukkan bagian laba perusahaan untuk setiap lembar sahamnya. Ichsanuddin (2009) melakukan penelitian mengenai pemecahan saham ditinjau dari kinerja saham dan harga saham dimanaprice earnings ratio(PER) merupakan salah satu variabel penelitian yang digunakan sebagai proksi dari kinerja saham perusahaan. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan price earnings ratio (PER) antara perusahaan yang melakukan pemecahan saham dengan perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham. Di dalam penelitian ini, kinerja saham perusahaan akan dilihat melalui nilaiprice earnings ratio(PER).


(48)

21

2.1.8. Pengembangan Penelitian

Perbedaan dan pengembangan yang terdapat dalam penelitian ini dibanding dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah:

1. Periode penelitian yang dilakukan terhadap perusahaan yang melakukan kebijakanstock splitselama 2007-2009.

2. Metode penelitian untuk likuiditas saham (volatilitas dan volume perdagangan), yaitu menggunakanevent studydengan melakukan pengamatan terhadap pergerakan volatilitas harga saham dan volume perdagangan saham di sekitar tanggal pengumumanstock split(5 hari sebelum sampai dengan 5 hari sesudah pengumumanstock split).

Sedangkan untuk kinerja saham perusahaan (PER) menggunakan metode penelitian deskriptif komparatif, yaitu menjelaskan bagaimana pengaruh stock splitterhadap variabel-variabel kinerja perusahaan dengan

membandingkan perubahan atas variabel-variabel tersebut 2 tahun sebelum dan 2 tahun setelah melakukanstock split.

2.2. Hipotesis

Peristiwastock splitadalah suatu aksi yang dilakukan oleh perusahaan dimana memuat informasi yang diasumsikan akan mempengaruhi keputusan jual beli yang dilakukan investor, yang pengaruh tersebut dapat dilihat dalam aktivitas perdagangan saham. Perubahan pada volume perdagangan akan terlihat bila aksi tersebut mempengaruhi preferensi para investor dalam keputusan investasinya.

Conroy, Harris dan Benet (1990) dalam Sutrisno et al (2000) menemukan adanya penurunan likuiditas setelahsplitdimana volume perdagangan merupakan salah


(49)

22

satu proksi yang digunakan untuk likuiditas saham. Hasil tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Murray (1985) yaitustock splittidak berpengaruh terhadap volume perdagangan (Sutrisno et al, 2000).

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis pertama dirumuskan sebagai berikut: Ha1: Ada perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah

peristiwastock split.

Selain berdampak pada volume perdagangan, peristiwastock splitjuga menyebabkan semakin banyak investor yang mampu bertransaksi. Hal ini dikarenakan harga saham setelahstock splitmenjadi lebih menarik di mata investor karena lebih terjangkau. Peristiwa ini membuat semakin banyaknya investor yang melakukan jual beli saham yang kemudian berdampak pada naik turunnya harga saham tersebut.

Volatilitas harga pada dasarnya merupakan suatu indikator naik-turunnya atau fluktuasi harga saham di bursa. Semakin tinggi fluktuasi atau naik-turunnya harga saham berarti harga saham saham tersebut semakinvolatil. Tinggi rendahnya harga saham di bursa tergantung dari ekspektasi para investor jual dan investor beli, karena pada dasarnya harga saham merupakan harga keseimbangan antara permintaan dan penawaran.

Pujiharjanto (2001) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa adanya perbedaan spreadsebelum dan sesudahstock splitdipengaruhi secara signifikan oleh

variabel harga saham dan volatilitas harga saham. Tidak sejalan dengan hal tersebut, hasil penelitian Rahayu (2006) menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan volatilitas sebelum dan sesudahstock split. Tidak adanya perubahan


(50)

23

volatilitas harga saham menunjukkan bahwa investor di bursa tidak memberikan reaksi yang berlebihan terhadap harga saham setelahstock split, jadi meskipun ada perubahan harga tetapi perubahan tersebut tidak mencolok sehingga tidak menimbulkan perubahan volatilitas harga yang mencolok.

Sejalan dengan hal tersebut, Sutrisno et al (2000) melakukan penelitian mengenai pengaruhstock splitterhadap likuiditas saham yang diukur dengan rata-rata harga saham, volume perdagangan, persentasespreaddan volatilitas. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pada variabel volatilitas tidak menghasilkan perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah aktivitassplit.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis kedua dirumuskan sebagai berikut: Ha2: Ada perbedaan volatilitas harga saham sebelum dan sesudah peristiwastock

split.

Di samping berdampak pada likuiditas saham,stock splitjuga berpengaruh terhadap kinerja saham perusahaan. Hal ini diakibatkan adanya anggapan bahwa perusahaan yang melakukanstock splitmerupakan perusahaan yang memiliki kinerja yang baik. Perusahaan menanggung biaya yang harus dibayar saat melakukanstock splitsehingga hanya perusahaan yang memiliki prospek yang bagus saja yang mampu menanggung biaya tersebut.

Budi dan Lindharta (2011) melakukan penelitian terhadap perusahaan-perusahaan yang melakukanstock splitdi Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa keputusan melakukanstock splitmenimbulkan perbedaan yang signifikan atas kinerja saham perusahaan yang diukur dengan EPS.


(51)

24

Ichsanuddin (2009) melakukan penelitian mengenai pemecahan saham ditinjau dari kinerja saham dan harga saham dimanaprice earnings ratio(PER)

merupakan salah satu variabel penelitian yang digunakan sebagai proksi dari kinerja saham perusahaan. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan price earnings ratio(PER) antara perusahaan yang melakukan pemecahan saham dengan perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis ketiga dirumuskan sebagai berikut: Ha3: Ada perbedaanprice earnings ratio(PER) sebelum dan sesudah peristiwa


(52)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari perusahaango publicyang melakukan pemecahan saham (stock split) di BEI dengan periode penelitian tahun 2007-2009.

Metode yang digunakan dalam penarikan sampel menggunakan metodepurposive sampling,dan untuk sampel bersyarat ditentukan dengan kriteria tertentu atau judgement sampling. Adapun sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukanstock splittahun 2007-2009 dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan yang melakukanstock splitdi Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009.

2. Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian adalah seluruh perusahaan dari semua sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(53)

26

3. Perusahaan yang hanya melakukan kebijakanstock splitsatu kali selama periode penelitian.

4. Perusahaan yang hanya melakukan kebijakanstock splitdan tidak melakukan kebijakan lainnya yang dapat memepengaruhi pasar seperti pembagian deviden saham,right issue, pembagian saham bonus dan pengumuman lainnya.

5. Selama periode pengamatan perusahaan memiliki data yang lengkap untuk digunakan dalam penelitian ini.

3.2. Teknik Pengambilan Sampel

Tabel 3.1

Proses Pengambilan Sampel

Keterangan Jumlah

Melakukan kebijakanstock splittahun 2007-2009 25 Perusahaan melakukanstock splitlebih dari satu

kali pada periode penelitian

0 Perusahaan melakukancorporate actionlain :

Right issue 1

Cash Dividen 8

Perusahaan yang datanya tidak lengkap 1

Jumlah sampel akhir 15

Pada Table 3.1 proses pengambilan sampel, dapat dilihat bahwa dari tahun 2007 sampai 2009 terdapat 25 perusahaan yang melakukan pemecahan saham (stock split). Dari keseluruhan jumlah sampel penelitian, tidak ada perusahaan yang melakukan pemecahan saham (stock split) lebih dari satu kali selama tahun penelitian yaitu 2007–2009. Selain itu dalam proses pengambilan sampel terdapat sembilan perusahaan yang melakukancorporate actionselainstock split dalam periode penelitian yaitu satu perusahaanright issuedan delapan perusahaan melakukancash dividen,dan terdapat juga satu perusahaan yang tidak memiliki


(54)

27

data-data yang kurang lengkap seperti tidak tersedianya daftar harga saham sebelum melakukan pemecahan saham. Dari 25 jumlah sampel perusahaan yang akan diteliti, terdapat 15 perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel, atau sebesar 60% dari seluruh sampel perusahaan yang melakukanstock split.

Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Sampel perusahaan yang melakukanstock split2007-2009

No Nama Perusahaan Kode Tanggal

Pengumuman 1 PT Davomas Abadi Tbk DAVO 22 Mei 2007 2 PT AKR Corporindo Tbk AKRA 23 Juli 2007 3 PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk SOBI 13 Agustus 2007 4 PT Hortus Davanest Tbk HADE 04 September 2007 5 PT Pakuwon Jati Tbk PWON 11 September 2007 6 PT Charoen Pokphan Indonesia Tbk CPIN 06 Desember 2007 7 PT Jaya Pari Steel Tbk JPRS 06 Desember 2007 8 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR 14 Desember 2007 9 PT International Nickel Indonesia Tbk INCO 08 Januari 2008 10 PT Bank Central Asia Tbk BBCA 22 Januari 2008 11 PT Suryainti Permata Tbk SIIP 06 Maret 2008 12 PT Delta Dunia Petroindo Tbk DOID 07 April 2008 13 PT Perusahaan Gas Negara Tbk PGAS 01 Agustus 2008 14 PT Citra Tubindo Tbk CTBN 24 Desember 2008 15 PT Arwana Citramulia Tbk ARNA 08 September 2009

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam jenis data sekunder. Jenis data sekunder adalah jenis data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat melalui pihak lain). Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan


(55)

28

historis yang telah tersusun dalam arsip yang telah dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Tanggal pengumumanstock split.Data ini tahun 2007, 2008, dan tahun 2009 diperoleh dari www.KSEI.co.id

2. Harga Penutupan Saham Harian untuk menghitungreturnsaham masing-masing perusahaan, Volume saham yang diperdagangkan. Data ini diperoleh dariwww.duniainvestasi.comdanwww.yahofinance.com 3. Laporan keuangan perusahaan yang melakukan pemecahan saham(stock

split),yang dipublikasikan per 31 Desember 2005 sampai dengan 31 Desember 2011. Data ini diperoleh dari ICMD (Indonesian Capital Market Directory)

3.4. Definisi Operasional Variabel A. Stock Split

Stock splitadalah suatu aksi dari emiten (perusahaan) di mana dilakukan pemecahan nilai nominal saham menjadi nilai nominal yang lebih kecil (Sunariyah, 2003). Menurut Jogiyanto (2003) aktivitasstock splitdapat diartikan memecah satu lembar saham menjadi n lembar saham. Informasi stock splitdiketahui dengan adanya pengumuman yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Stock splitbiasanya dilakukan pada saat harga saham dinilai terlalu tinggi, sehingga akan mengurangi kemampuan para investor untuk membelinya. Dengan adanyastock splitdiharapkan daya beli investor meningkat terutama untuk investor kecil, membuat saham lebihlikuiduntuk diperdagangkan.


(56)

29

B. Likuiditas Saham

1. Volume Perdagangan Saham

Volume perdagangan saham merupakan jumlah saham yang

diperdagangakan dalam periode tertentu. Volume perdagangan saham diukur denganTrading Volume Activity(TVA) dengan membandingkan jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan pada periode tertentu dengan jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu (Jogiyanto, 2000). Setelah itu, rata-rata masing-masing volume perdagangan saham antara sebelum dan sesudah pemecahan saham dihitung untuk

mengetahui besarnya perbedaan. Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya digunakan uji beda dua rata-rata antara sebelum dan sesudah pemecahan saham.

TVA=

2. Volatilitas Harga Saham

Volatilitas harga saham adalah fluktuasi atau naik turunnya harga saham. Dalamevent study, pada umumnya volatilitas harga saham diproksikan dengan menggunakan varian return saham harian (variance of daily stock return) Bae dan Jo (1999: 162) dalam Rahayu (2006).

Secara umum formula untuk menghitung varian dari nilaireturnsaham adalah:

si2=

∑ Saham i yang beredar pada hari t ∑ Saham i yang diperdagangkan pada hari t

∑ (Ri,t–Ri)2


(57)

30

dimana, T adalah lamanya periode jendela sebelum atau setelahstock split, yaitu 5 hari. Ri,tadalahreturnharian saham i pada hari t. Riadalah rata-ratareturnsaham i. Sedangkanreturnsaham didapat dengan rumus:

Ri, t = (Pi, t–Pi, t-1) / Pi, t-1 Pi, t : harga penutupan hari ke-t

Pi, t-1 : harga penutupan ke t-1

C. Kinerja Perusahaan

Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah dengan menilai kinerja saham perusahaan. Kinerja saham dapat menjadi ukuran keberhasilan suatu perusahaan selama periode tertentu.

Di dalam penelitian ini, kinerja saham yang digunakan sebagai proksi yaituprice earnings ratio(PER). PER merupakan ukuran dari potensi pertumbuhan, stabilitas pendapatan, dan kemampuan manajemen dihitung dengan membagi harga per saham dengan pendapatan per saham. Rasio harga laba mengukur hubungan antara nilai pasar suatu perusahaan dan laba perusahaan sekarang. rasio ini merupakan salah satu rasio yang banyak digunakan dalam pengambilan keputusan investasi, karena rasio ini pada dasarnya memberikan indikasi tentang jangka waktu yang

diperlukan untuk mengembalikan dana pada suatu periode tertentu. Dalam Jogiyanto (2000) PER dirumuskan sebagai berikut:

PER =

Harga Saham EPS


(58)

31

3.5. Alat Analisis Data 3.5.1. Uji Beda Rata-Rata

Untuk menentukan apakahstock splitmemiliki pengaruh terhadap risiko sistematis danabnormal returnakan digunakan Uji Beda Rata-rata dengan menggunakan SPSS 17. Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas distribusi data. Pada tahap uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan ujione sample kolmogorov smirnov.

Jika data berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik yaitu diuji melalui uji t berpasangan (paired sample t-test). Sedangkan jika data berdistribusi tidak normal maka data diolah menggunakan alat uji statistiknonparametrik yaituwilcoxon signed-rank testdengan menentukan derajat kepercayaan sebesar 95% dan tingkat kesalahan αsebesar 5%. Jika probabilitas (p-value) < 5%, maka Ho ditolak dan Ha diterima; tetapi apabila probabilitas (p-value) > 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak (Ghozali, 2005).


(59)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peristiwa pengumumanstock splitmemiliki dampak terhadap volume perdagangan, volatilitas harga saham, dan price earnings ratio(PER) masing-masing saham perusahaan sampel, yang dilihat dari ada atau tidaknya perbedaan volume perdagangan, volatilitas harga saham, danprice earnings ratio(PER) sebelum dan setelah peristiwastock split.

Dari hasil beberapa pengujian yang dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada volume perdagangan saham masing-masing perusahaan sampel, baik sebelumstock split maupun volume perdagangan saham setelah peristiwastock split. Sesuai hasil perhitungan dengan analisis pengujian hipotesis menggunakan uji non parametrik,Wilcoxon Sign Rank testdengan α = 0.05diperoleh p-valueyang lebih besar dari alpha(α).Walaupun berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya, di mana rata-rata volume perdagangan saham


(60)

49

menunjukkan penurunan setelah peristiwastock splitsebesar 0.0836, tidak dapat diartikan bahwa dengan dengan dilaksanakannyastock splitakan menyebabkan volume perdagangan saham perusahaan sampel menurun.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan pada volatilitas harga saham masing-masing perusahaan sampel, baik sebelumstock splitmaupun volatilitas harga saham setelahstock split. Sesuai hasil perhitungan dengan analisis pengujian hipotesis menggunakan uji non parametrik,Wilcoxon Sign Rank testdenganα = 0.05diperolehp-valueyang lebih kecil dari alpha(α).

Sesuai dengan hasil perhitungan sebelumnya dalam statistik deskriptif, dimana rata-rata volatilitas harga saham menunjukkan peningkatan setelah peristiwastock splitsebesar 0.03057 sehingga dapat diartikan bahwa dengan dengan dilaksanakannyastock splitakan menyebabkan volatilitas harga saham perusahaan sampel meningkat.

3. Terdapat perbedaan yang tidak signifikan padaprice earnings ratio(PER) masing-masing perusahaan sampel, baik sebelumstock split maupunprice earnings ratio(PER) setelah peristiwastock split. Sesuai hasil perhitungan dengan analisis pengujian hipotesis menggunakan uji non parametrik, Wilcoxon Sign Rank testdengan α = 0.05 diperolehp-valueyang lebih besar dari alpha(α). Sesuai denganhasil perhitungan sebelumnya dalam statistik deskriptif, di mana rata-rataprice earnings ratio(PER)

menunjukkan penurunan setelah peristiwastock splitsebesar 10.94267, dapat diartikan bahwa dengan dengan dilaksanakannyastock splitakan menyebabkanprice earnings ratio(PER) perusahaan sampel menurun.


(61)

50

5.2. Keterbatasan

Terdapat beberapa keterbatasan dalam melakukan penelitian ini, yaitu:

1. Sampel dan rentang waktu pengamatan hanya menggunakan 15 sampel dan hanya dalam jangka waktu 3 tahun yaitu tahun 2007-2009. Jumlah sampel dan kurun waktu pengamatan ini mungkin kurang memadai untuk pengujian hipotesis yang ada.

2. Penelitian ini hanya menggunakan periode pengamatan (event period) 11 hari, yaitu 5 hari sesudah , 1 hari peristiwa dan 5 hari sebelum. Karena pada kenyataannya, suatu informasi yang akan dikeluarkan oleh suatu perusahaan biasanya sudah diketahui oleh pengguna informasi jauh lebih lama dari 5 hari.

5.3. Saran

Bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan sebaiknya mempertimbangkan beberapa saran di bawah ini demi hasil penelitian yang lebih baik dan lebih akurat, yaitu :

1. Bagi penelitian berikutnya, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi di bidang yang sama di masa yang akan datang untuk dikembangkan dan diperbaiki. Misalnya dengan memperbanyak sampel penelitian dan memperpanjang periode pengamatan karena akan memperjelas perbedaan masing-masing variabel dengan adanya aktivitas splityang berkaitan dengan likuiditas dan kinerja saham.

2. Bagi investor atau calon investor sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan investasi saham pada perusahaan yang melakukanstock split


(62)

51

supaya investor memperoleh keuntungan dari perusahaan yang melakukan kebijakanstock split.


(1)

dimana, T adalah lamanya periode jendela sebelum atau setelahstock split, yaitu 5 hari. Ri,tadalahreturnharian saham i pada hari t. Riadalah rata-ratareturnsaham i. Sedangkanreturnsaham didapat dengan rumus:

Ri, t = (Pi, t–Pi, t-1) / Pi, t-1 Pi, t : harga penutupan hari ke-t

Pi, t-1 : harga penutupan ke t-1

C. Kinerja Perusahaan

Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah dengan menilai kinerja saham perusahaan. Kinerja saham dapat menjadi ukuran keberhasilan suatu perusahaan selama periode tertentu.

Di dalam penelitian ini, kinerja saham yang digunakan sebagai proksi yaituprice earnings ratio(PER). PER merupakan ukuran dari potensi pertumbuhan, stabilitas pendapatan, dan kemampuan manajemen dihitung dengan membagi harga per saham dengan pendapatan per saham. Rasio harga laba mengukur hubungan antara nilai pasar suatu perusahaan dan laba perusahaan sekarang. rasio ini merupakan salah satu rasio yang banyak digunakan dalam pengambilan keputusan investasi, karena rasio ini pada dasarnya memberikan indikasi tentang jangka waktu yang

diperlukan untuk mengembalikan dana pada suatu periode tertentu. Dalam Jogiyanto (2000) PER dirumuskan sebagai berikut:

PER =

Harga Saham EPS


(2)

3.5. Alat Analisis Data 3.5.1. Uji Beda Rata-Rata

Untuk menentukan apakahstock splitmemiliki pengaruh terhadap risiko sistematis danabnormal returnakan digunakan Uji Beda Rata-rata dengan menggunakan SPSS 17. Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas distribusi data. Pada tahap uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan ujione sample kolmogorov smirnov.

Jika data berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik yaitu diuji melalui uji t berpasangan (paired sample t-test). Sedangkan jika data berdistribusi tidak normal maka data diolah menggunakan alat uji statistiknonparametrik yaituwilcoxon signed-rank testdengan menentukan derajat kepercayaan sebesar 95% dan tingkat kesalahan αsebesar 5%. Jika probabilitas (p-value) < 5%, maka Ho ditolak dan Ha diterima; tetapi apabila probabilitas (p-value) > 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak (Ghozali, 2005).


(3)

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peristiwa pengumumanstock splitmemiliki dampak terhadap volume perdagangan, volatilitas harga saham, dan price earnings ratio(PER) masing-masing saham perusahaan sampel, yang dilihat dari ada atau tidaknya perbedaan volume perdagangan, volatilitas harga saham, danprice earnings ratio(PER) sebelum dan setelah peristiwastock split.

Dari hasil beberapa pengujian yang dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada volume perdagangan saham masing-masing perusahaan sampel, baik sebelumstock split maupun volume perdagangan saham setelah peristiwastock split. Sesuai hasil perhitungan dengan analisis pengujian hipotesis menggunakan uji non parametrik,Wilcoxon Sign Rank testdengan α = 0.05diperoleh p-valueyang lebih besar dari alpha(α).Walaupun berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya, di mana rata-rata volume perdagangan saham


(4)

menunjukkan penurunan setelah peristiwastock splitsebesar 0.0836, tidak dapat diartikan bahwa dengan dengan dilaksanakannyastock splitakan menyebabkan volume perdagangan saham perusahaan sampel menurun.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan pada volatilitas harga saham masing-masing perusahaan sampel, baik sebelumstock splitmaupun volatilitas harga saham setelahstock split. Sesuai hasil perhitungan dengan analisis pengujian hipotesis menggunakan uji non parametrik,Wilcoxon Sign Rank testdenganα = 0.05diperolehp-valueyang lebih kecil dari alpha(α).

Sesuai dengan hasil perhitungan sebelumnya dalam statistik deskriptif, dimana rata-rata volatilitas harga saham menunjukkan peningkatan setelah peristiwastock splitsebesar 0.03057 sehingga dapat diartikan bahwa dengan dengan dilaksanakannyastock splitakan menyebabkan volatilitas harga saham perusahaan sampel meningkat.

3. Terdapat perbedaan yang tidak signifikan padaprice earnings ratio(PER) masing-masing perusahaan sampel, baik sebelumstock split maupunprice earnings ratio(PER) setelah peristiwastock split. Sesuai hasil perhitungan dengan analisis pengujian hipotesis menggunakan uji non parametrik, Wilcoxon Sign Rank testdengan α = 0.05 diperolehp-valueyang lebih besar dari alpha(α). Sesuai denganhasil perhitungan sebelumnya dalam statistik deskriptif, di mana rata-rataprice earnings ratio(PER)

menunjukkan penurunan setelah peristiwastock splitsebesar 10.94267, dapat diartikan bahwa dengan dengan dilaksanakannyastock splitakan menyebabkanprice earnings ratio(PER) perusahaan sampel menurun.


(5)

5.2. Keterbatasan

Terdapat beberapa keterbatasan dalam melakukan penelitian ini, yaitu:

1. Sampel dan rentang waktu pengamatan hanya menggunakan 15 sampel dan hanya dalam jangka waktu 3 tahun yaitu tahun 2007-2009. Jumlah sampel dan kurun waktu pengamatan ini mungkin kurang memadai untuk pengujian hipotesis yang ada.

2. Penelitian ini hanya menggunakan periode pengamatan (event period) 11 hari, yaitu 5 hari sesudah , 1 hari peristiwa dan 5 hari sebelum. Karena pada kenyataannya, suatu informasi yang akan dikeluarkan oleh suatu perusahaan biasanya sudah diketahui oleh pengguna informasi jauh lebih lama dari 5 hari.

5.3. Saran

Bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan sebaiknya mempertimbangkan beberapa saran di bawah ini demi hasil penelitian yang lebih baik dan lebih akurat, yaitu :

1. Bagi penelitian berikutnya, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi di bidang yang sama di masa yang akan datang untuk dikembangkan dan diperbaiki. Misalnya dengan memperbanyak sampel penelitian dan memperpanjang periode pengamatan karena akan memperjelas perbedaan masing-masing variabel dengan adanya aktivitas splityang berkaitan dengan likuiditas dan kinerja saham.

2. Bagi investor atau calon investor sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan investasi saham pada perusahaan yang melakukanstock split


(6)

supaya investor memperoleh keuntungan dari perusahaan yang melakukan kebijakanstock split.


Dokumen yang terkait

Analisis variabilitas return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah stock split di Bursa Efek Jakarta

0 2 137

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA STOCK SPLIT

0 10 50

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 14

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM, LIKUIDITAS SAHAM, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM Analisis Abnormal Return Saham, Likuiditas Saham, dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham (Stock Split)(Pada Perusahaan Go Publik yang Terdaftar di Bu

0 2 18

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM, LIKUIDITAS SAHAM, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH Analisis Abnormal Return Saham, Likuiditas Saham, dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham (Stock Split)(Pada Perusahaan Go Publik

2 21 15

ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 8

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2010.

0 0 6

Analisis Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 19

ANALISIS KINERJA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 19

ANALISIS PERBANDINGAN LIKUIDITAS SAHAM PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT - repository UPI S MBS 1203681 Title

0 0 3