PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKLM
Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang sedang berkembang. Hal itu menuntut Indonesia untuk melakukan pembangunan di
segala bidang. Untuk melaksanakan pembangunan tersebut maka diperlukan biaya yang cukup besar. Salah satu cara memenuhi pembiayaan tersebut berasal dari
penerimaan pajak. Besarnya pembiayaan tersebut tercermin dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN yang ditetapkan setiap tahunnya.
Pajak adalah salah satu sumber dana bagi pembiayaan pembangunan yang tidak saja menjadi cita-cita belaka, tetapi sudah terlihat dari penerimaan pajak yang
cukup besar. Sejak adanya reformasi perpajakan tahun 1983, maka dapat dilihat kenaikan pendapatan negara yang berasal dari pajak. Namun, keberhasilan ini
haruslah di waspadai agar pajak benar-benar dapat mengembangkan perekonomian nasional, apalagi kebutuhan akan dana untuk pembangunan setiap tahunnya terus
meningkat. Dengan berlakunya Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana terakhir telah diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 maka sistem pemungutan pajak di Indonesia yaitu sistem Self
Assessment, maksudnya adalah wajib pajak diberi kepercayaan untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak terutangnya.
Dengan sistem Self Assessment ini terkadang ada kesalahan hitung atau selisih jumlah
Universitas Sumatera Utara
antara perhitungan wajib pajak dan perhitungan fiskus maka diperlukan pemeriksaan atas pajak yang dilaporkan wajib pajak ke Kantor Pelayanan Pajak KPP masing-
masing sehingga tidak menimbulkan kerugian dari pihak negara maupun pihak wajib pajak itu sendiri.
Masih banyak masyarakat yang belum memahami dan menyadari akan pentingnya pajak untuk pembiayaan negara. Hal ini dapat kita lihat dari sejumlah
wajib pajak yang terdaftar diseluruh KPP di Indonesia masih banyak yang melalaikan kewajiban perpajakannya, bahkan ada yang melakukan kerugian bagi negara. Masih
banyak lagi wajib pajak yang mempunyai penghasilan melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP namun belum mendaftarkan diri. Untuk meminimalisi akan
penyelewengan-penyelewengan pajak sehingga tidak merugikan negara, maka dituntutlah peran aktif fiskus sebagai pihak pelaksana untuk mewujudkannya
disamping kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Dalam upaya untuk mengoptimalkan penerimaan dari sektor pajak salah satu
caranya adalah melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat yang belum terdaftar agar segera dikukuhkan sebagai wajib pajak dan melakukan pemeriksaan terhadap
berkas-berkas wajib pajak terutama wajib pajak badan yang telah terdaftar, sehingga pajak terutang yang dilaporkan wajib pajak diketahui akan kebenaran datanya dan
tidak menimbulkan kerugian bagi negara maupun wajib pajak itu sendiri. Dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan Mandiri PKLM penulis ingin
mengetahui, memaparkan serta menjelaskan pelaksanaan pemeriksaan atas data atau dokumen yang disampaikan oleh wajib pajak, apakah data tersebut benar merupakan
Universitas Sumatera Utara
situasi yang ada di lapangan atau berbeda dengan data yang telah disampaikan kepada
instansi pemerintah yang bersangkutan dengan topik “Proses Pemeriksaan SPT Tahunan pada Seksi PPh Badan di Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota”.
B. Tujuan Dan Manfaat PKLM