Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut :
Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah
Sedang Kuat
Sangat Kuat Sumber: Sugiyono 2010:250
3. Koefisiensi Determinasi Analisis Koefisiensi Determinasi KD digunakan untuk melihat
seberapa besar variabel independen X memiliki dampak terhadap variabel dependen Y yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya
koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: Kd
:Koefisien Determinasi r
2
:Koefisien Korelasi
3.4.2 Uji Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik,
perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan.
Kd = r
2
x 100
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya dampak variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol H
o
tidak terdapat dampak yang signifikan dan Hipotesis alternatif H
a
menunjukkan adanya dampak antara variabel bebas dan variabel terikat.
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent X yaitu Rasio Harga Laba Price Earning
Ratio PER X
1
dan Rasio Pengembalian Aktiva Return On Assets ROA X
2
terhadap Tingkat Pengembalian Return Saham PT. Indosat Tbk variabel dependen Y, hipotesis yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t. Untuk menguji apakah ada hubungan signifikan dari variabel
– variabel bebas X berdampak terhadap variabel terikat Y, selanjutnya pengujian
dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dengan langkah – langkah
sebagi berikut: a. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Rasio Harga
Laba Price Earning Ratio PER terhadap variabel terikat Tingkat Pengembalian Return Saham. Hipotesis statistik dari
penelitian ini adalah : H
o
:
β
1
= 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan Rasio
Harga Laba
Price Earning
Ratio PER
berdampak terhadap variabel terikat Tingkat Pengembalian Return Saham.
H
a:
β
1
≠ 0 Terdapat hubungan yang signifikan Rasio Harga
Laba Price Earning Ratio PER berdampak terhadap variabel terikat Tingkat Pengembalian
Return Saham. b. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Rasio
Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA terhadap variabel terikat Tingkat Pengembalian Return Saham. Hipotesis statistik
dari penelitian ini adalah : Ho:
β
= 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan Rasio
Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA berdampak terhadap variabel terikat Tingkat
Pengembalian Return Saham. Ha:
β
≠ 0 Terdapat
hubungan yang
signifikan Rasio
Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA berdampak terhadap variabel terikat Tingkat
Pengembalian Return Saham. c. Menentukan tingkat signifikan.
Ditentukan dengan 5 dari derajat bebas dk = n – k – l, untuk
menentukan t
tabel
sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5
karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel
yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam status penelitian.
d. Menghitung nilai t
hitung
dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :
dan
Dimana : r = Korelasi parsial yang ditentukan
n = Jumlah sampel t = t
hitung
e. Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya hipotesis setelah dibandingkan antara t
hitung
dan t
tabel
dengan kriteria : Tolak Ho jika t
hitung
t
tabel
pada alpha 5 untuk koefisien positif.
Tolak Ho jika t
hitung
t
tabel
pada alpha 5 untuk koefisien negatif.
Tolak Ho jika nilai t – sign ɑ 0,05.
2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji Statistik F Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas X secara
simultan berdampak terhadap variabel terikat Y maka pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah
– langkah sebagai berikut :
a. Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas Rasio Harga Laba Price Earning Ratio PER dan Rasio
Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA terhadap variabel terikat Tingkat Pengembalian Return Saham.
H
o
: β , = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Rasio Harga Laba Price Earning Ratio PER dan
Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA berdampak terhadap variabel terikat
Tingkat Pengembalian Return Saham. H
a
: β , ≠ 0 Terdapat hubungan yang signifikan antara Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Rasio
Harga Laba Price Earning Ratio PER dan Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA
berdampak terhadap variabel terikat Tingkat Pengembalian Return Saham..
b. Menentukan nilai signifikansi ɑ yaitu 5 atau 0,05 dan derajat bebas db = n
– k – l, untuk mengetahui daerah F
tabel
sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan.
c. Selanjutnya menghitung nilai F
hitung
sebagai berikut :
Sumber: Sugiyono, 2010:257 R = Kefisien korelasi ganda
K = Jumlah variabel independen N = Jumlah anggota sampel
d. Hasil F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
dengan kriteria : Tolak Ho jika F
hitung
F
tabel
pada alpha 5 untuk koefisien positif.
Tolak Ho jika F
hitung
F
tabel
pada alpha 5 untuk koefisien negatif.
Tolak Ho jika nilai F-sign ɑ ,05. 3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan
Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
4. Penarikan Kesimpulan Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku
sebaliknya. Jika t hitung jatuh di daerah penolakan penerimaan, maka Ho ditolak diterima dan Ha diterima ditolak. Artinya koefisian regresi
signifikan tidak signifikan. Kesimpulannya, Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Rasio Harga Laba Price Earning Ratio PER
dan Rasio Pengembalian Aktiva Return On Asset ROA berdampak tidak berdampak terhadap Tingkat Pengembalian Return Saham..
Tingkat signifikannya yaitu 5 α = 0,05, artinya jika hipotesis nol
ditolak diterima dengan taraf kepercayaan 95 , maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan
hal ini menunjukan adanya tidak adanya pengaruh yang meyakinkan signifikan antara dua variabel tersebut.
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Indosat Tbk.
PT Indosat Tbk didirikan dalam rangka Undang – Undang Penanaman
Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan akta notaris Mohamad Said Tadjoedin, S.H. No. 55 tanggal 10 November 1967 di Negara Republik Indonesia.
Akta pendirian ini diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26 tanggal 29 Maret 1968, Tambahan No. 24. Pada tahun 1980, Perusahaan dijual
oleh American Cable and Radio Corporation, anak perusahaan dari International Telephone Telegraph, kepada Pemerintah Republik Indonesia dan menjadi
Badan Usaha Milik Negara Persero. Pada tanggal 7 Februari 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan dari
Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM dalam Surat No. 14VPMA2003 atas perubahan status dari Badan Usaha Milik Negara Persero menjadi
Perusahaan Penanaman Modal Asing. Selanjutnya, pada tanggal 21 Maret 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia atas perubahan Anggaran Dasar yang berkaitan dengan perubahan status hukum tersebut.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir diaktakan dengan Akta Notaris No. 123 tanggal 28 Januari
2010 oleh Aulia Taufani, S.H. sebagai notaris pengganti Sutjipto, S.H.,