17 ekstrinsik, yaitu motivasi yang terbentuk oleh faktor-faktor eksternal berupa
ganjaran atau hukuman. Berdasarkan pendapat di atas, motivasi intrinsik lebih dapat membuat seseorang
agar mau beraktivitas karena motivasi ini muncul dari dalam dirinya. Tetapi dengan memberikan motivasi ekstrinsik juga akan mempengaruhi motivasi siswa
sehingga siswa mau beraktivitas. Dalam memotivasi siswa bukan hanya secara ekstrinsik tetapi harus dapat menimbulkan motivasi intrinsiknya juga. Sebagai
seorang guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa baik intrinsik maupun ekstrinsiknya agar hasil belajar yang dinginkan lebih baik.
5. Hasil Belajar
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadi atau
tidaknya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Menurut Gagne dalam Dimyati 2002:10 belajar
terdiri dari tiga komponen penting yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar.
Keberhasilan proses belajar yang dilakukan dapat diukur dengan tolak ukur hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Hal tersebut didukung oleh pendapat Djamarah
dan Zain 2006: 121 Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar, dapat
dikatakan bahwa hasil belajar merupakan akhir atau puncak dari proses belajar. Akhir dari kegiatan inilah yang menjadi tolak ukur tingkat
keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar.
18 Menurut Lester dalam Sagala 2007: 1 mendefinisikan hasil belajar adalah upaya
untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap belajar. Belajar dikatakan berhasil manakala seseorang mampu mengulangi kembali materi yang
dipelajarinya. Klasifikasi belajar seperti di atas, menunjukkan bahwa untuk mencapai suatu
tujuan pembelajaran salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Hasil belajar siswa
merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu materi yang disampaikan. Suatu proses pembelajaran
dikatakan berhasil jika hasil belajar yang diperoleh oleh siswa dapat meningkat atau mengalami perubahan.
Hasil belajar adalah suatu pencapaian usaha belajar yang dilakukan siswa dalam aktivitas belajar yang menentukan tingkat keberhasilan pemahaman siswa.
Sementara itu, menurut Dimyati dan Mudjiono 2002: 3-4 berpendapat bahwa: Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal
dan puncak proses belajar
Menurut Hamalik 2002: 19 mendefinisikan hasil belajar merupakan suatu
kemampuan yang didapat dari kegiatan belajar yang merupakan kegiatan kompleks. Dengan memiliki hasil belajar, seseorang akan mampu mengartikan
dan menganalisis ilmu pengetahuan yang dilambangkan dengan kata-kata menjadi suatu buah pikiran dalam memecahkan suatu permasalahan tertentu
.
19 Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar
merupakan hasil yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan kemampuan dari masing-masing individu. Dengan kata lain hasil belajar
merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah ia menerima suatu pengetahuan yang diwujudkan dalam bentuk skor atau telah mengikuti tes. Hasil belajar
menunjukkan berhasil tidaknya seorang siswa untuk menyelesaikan permasalahan dalam suatu kegiatan pembelajaran
. Nilai aspek kognitif diperoleh dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
dan sintesis siswa yang dievaluasi pada setiap akhir pembelajaran. Hasil evaluasi kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk hasil belajar siswa
Menurut Slameto 2003: 131 hasil belajar itu sendiri meliputi 3 aspek yaitu : 1 Keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta kognitif,
2 Kepribadian atau sikap afektif, dan 3 Keterampilan atau penampilan psikomotor. Sedangkan Hasil belajar dalam kecakapan kognitif memiliki
beberapa tingkatan yaitu: 1 Informasi non verbal, 2 Informasi fakta dan pengetahuan verbal, 3Konsep dan prinsip, 4Pemecahan masalah dan
kreatifitas.
Menurut Bloom dalam Sardiman 2004: 23-24 bahwa ada tiga ranah hasil belajar, yaitu: a Kognitif: Knowledge pengetahuan, ingatan, comprehension
pemahaman, menjelaskan, meringkas, analysis menguraikan, menentukan hubungan, synthesis mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan
baru, evaluation menilai, application menerapkan; b Affective: Receiving sikap menerima, responding memberi respon, Valuing menilai, organization
organisasi, characterization karakterisasi; c Psychomotor: initiatory level, pre-routine level, routinized level.
20 Bedasarkan pengertian hasil belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas,
maka hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah proses belajar meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar
tersebut bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Oleh karena itu, seseorang yang melakukan aktivitas belajar akan memperoleh perubahan
dalam dirinya dan memperoleh pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar.
B. Kerangka Pemikiran