Teknik In Vitro TINJAUAN PUSTAKA

ternak memerlukan tambahan pasok protein dari pakan yang lolos fermentasi di dalam rumen. Produk akhir fermentasi protein akan digunakan untuk pertumbuhan mikroba itu sendiri dan digunakan untuk mensintesis protein sel mikroba rumen sebagai pasok utama protein bagi ternak ruminansia. Menurut Arora 1983 sekitar 47 —71 dari nitrogen yang ada di dalam rumen berada dalam bentuk protein mikroba.

H. Teknik In Vitro

Teknik in vitro merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mempelajari beberapa proses fermentasi yang terjadi di dalam rumen. Teknik in vitro untuk ternak ruminansia pada prinsipnya adalah meniru proses pencernaan dalam rumen. Kondisi yang distimulasikan adalah kondisi anaerob, media nutrient dan penggunaan larutan penyangga. Percobaan in vitro meliputi fermentasi substrat yang diinokulasikan dengan mikroorganisme rumen dalam medium buffer nutrient dengan prinsip meniru proses pencernaan dalam rumen, dimana struktur karbohidrat diubah menjadi produk yang terlarut oleh enzim yang dihasilkan oleh mikroba rumen pada kondisi anaerobik yang terkontrol baik pH maupun temperaturnya Jhonson, 1996. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan teknik fermentasi adalah 1 suhu fermentasi berkisar antara 39° dan 40° C. Suhu tersebut harus diusahakan tetap karena bakteri rumen sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Perbedaan suhu 0,5° C dapat menyebabkan proses fermentasi terganggu; 2 pH optimum berkisar 6,7 dan 7,0 agar aktivitas mikroba rumen dapat berlangsung normal; 3 media fermentasi in vitro berupa cairan rumen sebagai sumber inokulum; 4 periode atau waktu fermentasi tergantung dari bahan yang diuji, karbohidrat yang mudah larut seperti gula sederhana lebih mudah difermentasikan dibanding dengan makanan lain; 5 mengalirkan gas CO 2 secepatnya bersama dengan permukaan secara mekanik dilakukan dalam fermentasi anaerob, yang prinsipnya disesuaikan dengan rumen sapi yang selalu bergerak. Gerakan rumen ditiru dengan menempatkan tabung fermentor dalam shaker waterbath.

III. BAHAN DAN METODE

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari Januari sampai dengan Februari 2011.

B. Bahan dan Alat

1. Bahan Penelitian ini menggunakan bahan bagas tebu yang berasal dari PT. Gulaku di Kecamatan Gunung Madu, Lampung Tengah. Selain itu, digunakan kapang untuk fermentasi bagas, cairan rumen kambing, larutan saliva, dan larutan merkuri chorida HgCl 2 untuk menghentikan fermentasi oleh mikroba. Hasil dari fermentasi ialah cairan supernatan untuk mengukur konsentrasi VFA dan NH 3. Penelitian ini juga menggunakan larutan natrium hidroksida NaOH 0,5N digunakan untuk menampung VFA yang telah terkondensasi, indikator phenolptalein, HCl 0,5N yang digunakan pada saat titrasi VFA dan 1 ml larutan asam borat 2, serta indikator red blue, larutan natrium karbonat Na 2 CO 3 dan H 2 SO 4 pekat.

Dokumen yang terkait

PRODUKSI VFA (Volatile Fatty Acid) DAN KONSENTRASI NH3 JERAMI PADI SECARA IN-VITRO DENGAN PEMBERIAN ISOLAT MIKROBALIGNOLITIK PADA WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA

0 19 1

PENGARUH PEMAKAIAN BERBAGAI BAHAN SUMBER KARBOHIDRAT DALAM PEMBUATAN SILASE PUCUK TEBU TERHADAP KARAKTERISTIK CAIRAN RUMEN (pH, VFA dan NH3) SECARA IN VITRO.

0 0 6

PENGARUH KONSENTRASI FILTRAT AIR ABU SEKAM DAN LAMA PERENDAMAN BAGAS TERHADAP KARAKTERISTIK CAIRAN RUMEN (pH, VFA dan NH3) SECARA IN-VITRO.

0 0 6

PENGARUH PENAMBAHAN MIKROKAPSUL MINYAK IKAN TERHADAP KARAKTERISTIK CAIRAN RUMEN (pH, VFA, NH3) SECARA IN-VITRO.

0 0 10

PENGARUH PEMBERIAN DOSIS UREA DALAM AMOMASI BATANG PISANG TERHADAP KARAKTERISTIK CAIRAN RUMEN (pH, Konsentrasi N-NH3, dan VFA) SECARA IN-VITRO.

0 0 6

PENGARUH AMOMASI DAN FERMENTASI TIGA VARIETAS JERAMI PADI TERHADAP KARAKTERISTIK CAIRAN RUMEN ( NH3, VFA DAN pH ) SECARA IN- VITRO.

0 0 6

PENGARUH PENAMBAHAN MINERAL SULFUR PADA SERBUK SABUT KELAPA FERMENTASI TERHADAP PRODUKSI NH3, VFA DAN pH CAIRAN RUMEN SECARA IN-VITRO.

0 0 7

PENGARUH FERMENTASI KULIT BUAH MARKISA DENGAN KAPANG ASPERGILLUS NIGER DAN TRICHODERMA HARZIANUM TERHADAP KARAKTERISTIK CAIRAN RUMEN (pH, N-NH3, VFA) SECARA IN -VITRO.

0 0 7

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF Lactobacillus sp PADA PEMBUATAN SILASE PUCUK TEBU (Saccharum officanarum) TERHADAP KONSENTRASI NH3 DAN VFA CAIRAN RUMEN DOMBA (IN VITRO).

0 1 2

Pengaruh Peram dan Aras Urea terhadap Produksi VFa dan Konsentrasi NH3 Secara In Vitro Pada Amoniasi Ampas Sagu. - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1