Mekanisme Kerja Antibakteri Landasan Teori 1. Jintan Hitam

14 Prinsip dari metode dilusi itu sendiri yaitu menggunakan suatu seri tabung rekasi yang diisi media cair dan sejumlah tertentu sel-sel bakteri yang diuji. Kemudian masing-masing tabung diisi dengan bahan sampel antimikroba yang akan diuji yang sebelumnya telah dilakukan pengenceran secara serial. Setelah itu, seri tabung diinkubasi pada suhu 37 C selama 18-24 jam dan diamati terjadinya kekeruhan pada tabung. Konsentrasi terendah bahan sampel antibakteri yang diuji pada tabung yang ditunjukkan dengan hasil biakan yang mulai tampak jernih tidak tampak pertumbuhan mikroba adalah KHM dari sampel tersebut. Kemudian biakan dari semua tabung yang jernih diinokulasikan pada media agar padat, diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam dan diamati ada tidaknya koloni bakteri yang tumbuh. Konsentrasi terendah biakan padat yang ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan koloni bakteri adalah KBM dari sampel bahan antibakteri yan diuji. 22

2.1.4. Mekanisme Kerja Antibakteri

Mekanisme daya kerja suatu bahan antibakteri terhadap sel dapat dibedakan atas beberapa kelompok yaitu menghambat sintesis dinding sel, menghambat fungsi membran sel, menghambat sintesis protein, dan menghambat sintesis asam nukleat. 26,27 1. Menghambat Sintesis Dinding Sel Bakteri memiliki lapisan luar yang kaku, yaitu dinding sel. Dinding sel mempertahankan bentuk dan ukuran mikroorganisme yang memiliki tekanan osmotik internal tinggi. Dinding sel mengandung polimer kompleks peptidoglikan yang terdiri dari polisakarida dan polipeptida. Lapisan peptidoglikan lebih tebal pada dinding sel bakteri Gram positif daripada bakteri Gram negatif. Senyawa yang dapat menghambat sintesis dinding sel adalah Basitrasin, Teikoplanin, Vankomisin, Ristosetin, dan Novobiosin dengan cara menghambat biosintesis dari peptidoglikan. 26,27 15 2. Menghambat Fungsi Membran Sel Membran sitoplasma bekerja sebagai barier permeabilitas selektif yang berfungsi sebagai transpor aktif, sehingga mengontrol komposisi internal sel. Jika integritas fungsional membran sitoplasma terganggu, makromolekul dan ion dapat keluar dari sel sehingga dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel. 26,27 3. Menghambat Sintesis Protein Protein merupakan penyusun utama struktur sel. Semua reaksi metabolisme dikatalisis oleh enzim yang terbuat dari protein. Reaksi metabolisme ini merupakan reaksi biosintesis zat-zat penting dan reaksi penting lainnya yang menghasilkan energi. Suhu tinggi dan konsentrasi yang tinggi dari suatu senyawa antibakteri dapat menyebabkan koagulasi dan denaturasi terhadap protein dan asam nukleat . 26,27 4. Menghambat Sintesis Asam Nukleat Beberapa senyawa kimia sintetik dan alami merupakan inhibitor dalam sintesa RNA dan DNA. Senyawa-senyawa yang menghambat sintesa asam nukleat dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu senyawa-senyawa yang menghambat pembentukan komponen penyusun asam nukleat, yaitu Purin dan Pirimidin; dan senyawa yang menghambat polimerisasi nukleotida menjadi asam nukleat. DNA dan RNA merupakan komponen penting dalam sintesa asam nukleat karena dapat menghambat pertumbuhan sel atau menyebabkan kematian sel. 26,27 16

2.2 Kerangka Teori

2.3. Kerangka Konsep

 Variabel bebas: Pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae di media Nutrient Agar NA, diukur dengan diameter zona hambatan yang terbentuk dalam milimeter mm  Variabel terikat: Ekstrak biji jintan hitam Nigella sativa dengan konsentrasi 1; 1,25; 1,5; 1,75 serta kontrol positif berupa cakram antibiotik Chloramphenicol 30µg dan kontrol negatif berupa etanol 96. Ekstrak Biji Jintan Hitam Nigella sativa Senyawa aktif diperoleh melalui proses ekstraksi dengan pelarut etanol 96 Alkaloid, Flavonoid, Saponin, Protein Merusak senyawa asam amino yang menyusun dinding sel bakteri dan DNA bakteri Pertumbuhan bakteri terhambat Ekstrak biji Jintan Hitam Nigella sativa dengan konsentrasi 1; 1,25; 1,5; dan 1,75 Biakan Shigella dysentreriae Pertumbuhan bakteri normal Pertumbuhan bakteri terhambat Bagan 2.1. Kerangka Teori Bagan 2.2. Kerangka Konsep