Kerangka Pemikiran Konseptual Kerangka Pemikiran

dimana adanya media atau cara lain yang mendampingi bahasa untuk penyampaian pendidikan seks dari orang tua pada anak. Kata kunci yang kedua adalah komunikasi nonverbal. Disini lebih difokuskan pada bagaimana elemen-elemen dalam komunikasi nonverbal yang dilakukan baik oleh orang tua dan anak. Elemen-elemen tersebut seperti : 1. Pesan Kinesik atau gerak tubuh. Pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti, terdiri dari tiga komponen utama: fasial, gestural dan postural. Pesan fasial dalam penelitian ini adalah ekspresi wajah orang tua dan anak saat membicarakan pendidikan seks. Dimana pesan fasial adalah menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasikan berbagai makna. 2. Pesan proksemik. Pesan yang disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya dengan mengatur jarak seseorang mengungkapkan keakraban seseorang dengan orang lain. 3. Pesan artifaktual. Pesan yang diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian atau busana, dan kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif tetap, orang sering berprilaku dalam hubungan dengan orang lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya body image. 3. Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan secara berbeda. 4. Pesan sentuhan dan bau-bauan. Alat penerima sentuhan adalah kulit. Kulit mampu menerima dan membedakan emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Sentuhan dengan emosi tertentu dapat mengkomunikasikan kasih sayang, takut, marah dan tanpa perhatian. Sedangkan bau-bauan terutama yang menyenangkan tentang wewangian beraba-abad digunakan orang untuk menyampaikan pesan nonverbal wilayah, mengidentifikasikan keadaan emosional, dan menarik lawan jenis. Rakhmat, 2005:272. Dari penjelasan di atas terdapat penjelasan bahwa dimana komunikasi nonverbal ini sebagai penegas komunikasi verbal yaitu pesan yang berisi tentang pendidikan seks yang diberikan orang tua pada anak. Misalnya, orang tua menyentuh halus lengan anaknya sekaligus menjelaskan bahwa sentuhan adalah salah satu gerakan kegiatan seks yang dapat menimbulkan pelecehan seksual. Sentuhan yang diberikan orang tua adalah komunikasi nonverbal dan penjelasannya adalah komunikasi verbalnya. Menurut bentuknya sentuhan badan dibagi menjadi 3 macam : a. Kinesthetic, yaitu isyarat yang ditunjukkan dengan bergandengan tangan satu sama lain, sebagai simbol keakraban atau kemesraan. b. Sosiofugal, yaitu isyarat yang ditunjukkan dengan berjabat tangan atau saling merangkul. Simbol ini mengartikan persahabatan atau keakraban c. Thermal, yaitu sentuhan badan yang terlalu emosional sebagai tanda persahabatan atau kekeluargaan yang lebih intim. Riswandi, 2009 : 76 Gambar 2.4 Aplikasi Kerangka Pikir Peneliti Konseptual Sumber : Aplikasi Peneliti, 2013 Dari alur pikir tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Adanya sirkulasi perputaran yang terjadi antara orang tua dan anak mengenai penyampaian pendidikan seks. Pertama, adanya keluarga. Bahwa orang atau manusia berkembang melalui interaksi yang dimulai di lingkungan terdekatnya yaitu keluarga. Manusia berkembang melalui interaksi dengan orang lain yang dimulai dengan lingkungan terdekatnya yaitu keluarga. Kedua, dalam Keluarga Pendidikan Seks Komunikasi Interaksional Orang Tua Pada Anak Pemahaman Anak Tentang Pendidikan Seks Komunikasi Verbal : Komunikasi Nonverbal: Bahasa dan kalimat yang digunakan oleh orang tua pada anak dalam menyampaikan pendidikan seks. Simbol atau gerakan bahasa tubuh yang digunakan sebagai pelengkap dan penjelas komunikasi verbal tentang penyampaian pendidikan seks dari orang tua pada anak. keluarga terdapat anggota keluarga secara umum yaitu orang tua dan anak yang keduanya memiliki peran masing-masing sebagai komunikator dan komunikan. Ketiga, terjadinya proses komunikasi secara komunikasi interaksional antara orang tua dan anak dengan pesan tentang pendidikan seks melalui komunikasi verbal yaitu bahasa dan kalimat yang digunakan oleh orang tua pada anak dalam menyampaikan pendidikan seks dan komunikasi nonverbal yaitu Simbol atau gerakan bahasa tubuh yang digunakan sebagai pelengkap dan penjelas komunikasi verbal tentang penyampaian pendidikan seks dari orang tua pada anak . Kedua bentuk komunikasi tersebut sebagai bentuk penyampaian secara interaksional yang menghasilkan pemahaman anak tentang pendidikan seks. Pemahaman ini membuat anak mengaplikasikan pendidikan seks pada kehidupannya sehari-hari dalam lingkungan keluarga dan berikutnya pada lingkungan sosialnya yang lebih luas. 58 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Pendidikan Seks

3.1.1.1 Pengertian Pendidikan Seks

Seks secara umum adalah jenis kelamin yang membedakan antara laki-laki dan perempuan. Ada beberapa pengertian seks sesuai dengan dimensi, yaitu : 1. Dimensi biologis, yaitu berkaitan dengan organ reproduksi, cara merawat kebersihan dan kesehatan. 2. Dimensi psikologis, seksualitas berkaitan dengan identitas peran jenis, perasaan terhadap seksualitas dan bagaimana menjalankan fungsinya sebagai makhluk seksual. 3. Dimensi sosial, berkaitan dengan bagaimana seksualitas muncul dalam relasi antar-manusia serta bagaimana lingkungan berpengaruh dalam pembentukan pandangan mengenai seksualitas dan pilihan perilaku seks. 4. Dimensi kultural, menunjukkan bahwa perilaku seks itu merupakan bagian dari budaya yang ada di masyarakat. Pratama, 2012:2. Dimensi tersebut merupakan dasar dari pendidikan seks. Pendidikan seks sendiri menurut Sarlito adalah : “Suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan sampai kelahiran, tingkah laku seksual yang diberikan sepatutnya berkaitan dengan norma- norma yang berlaku di masya rakat” Sarwono, 2001:13. Dari definisi tersebut bahwa pendidikan seks dapat meliputi organ seksual dan perubahannya dan tingkah laku seksualitas sesuai dengan adanya norma atau aturan yang ada di dalam masyarakat. Pendapat lain mengenai pendidikan seks salah satunya Pengertian Pendidikan seks menurut Surtiretna 2000 , yaitu : “Upaya memberikan pendidikan dan pengetahuan tentang perubahan biologis, psikologis dan psikososial sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan manusia. Dengan kata lain, pendidikan seks pada dasarnya merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi dan menanamkan moral etika, serta komitmen agama supaya tidak terjadi penyalahgunaan organ reproduksi tersebut”. Surtiretna, 2000:57 13 Pendidikan Seks terdiri dari dua segi: 1. Pengetahuan secara biologis atau disebut dengan sex instruction yang termasuk dalam pengetahuan alat-alat reproduksi perempuan dan laki- laki, proses reproduksi yaitu kehamilan dan kelahiran, serta pengetahuan dan pemahaman cara penularan PMS dan HIVAIDS. 2. Pengetahuan dengan pendekatan sosial atau disebut dengan education in sexuality atau psikologis yang membahas soal seks, perkembangan diri, soal kontrasepsi, mengenal perilaku seksual beresiko dan hak-hak manusia untuk keselamata, serta keputusan untuk melakukan hubungan seks. Menurut World Health Organisation Organisasi Kesehatan 13 http:www.kampus-info.com201206pengertian-pendidkan-seks.html diakses 27 maret 2013 15:37 Dunia tahun 2009, “Pendidikan Seks seharusnya tidak terbatas sampai pengetahuan biologis, tetapi berperan untuk melindungi kesehatan dan keamanan masyarakat lewat pendidikan”.WHO, 2009. 14

3.1.1.2 Tujuan Pendidikan Seks

Menurut Dianawati dalam bukunya Pendidikan Seks untuk Remaja

2003, tujuan pendidikan seks dalam keluarga yaitu sebagai berikut:

1. Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada anak. 2. Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual peran, tuntutan dan tanggung jawab. 3. Membentuk sikap dan memberikan pengertian terhadap seks dalam semua manifestasi yang bervariasi. 4. Memberikan pengertian bahwa hubungan antara manusia dapat membawa kepuasan pada kedua individu dan kehidupan keluarga. 5. Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yang esensial untuk memberikan dasar yang rasional dalam membuat keputusan berhubungan dengan perilaku seksual. 6. Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar anak dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya. 14 http:kaknung.multiply.com Diakses 10 April 2013 20:38

Dokumen yang terkait

Pengalaman Orang Tua dalam Memberikan Hukuman Fisik dan Kekerasan Verbal pada Anak Usia Sekolah di Lingkungan III Kelurahan Padang Bulan Selayang II

3 62 109

Kemampuan Empati Orang Tua dan Perilaku Anak Autis (Studi Kasus Tentang Kemampuan Empati Orang Tua Dalam Membentuk Perilaku Anak Autis di Sekolah Terapi YAKARI Kota Medan)

1 79 134

Perbedaan Kepedulian Orang Tua Pada Kegiatan Belajar Anak Sekolah Dasar Di Desa Dan Di Kota (Studi Komparasi di Kelurahan Batang Beruh dan Kota Sidikalang,Kabupaten Dairi)

2 54 160

Pengetahuan Orang Tua Terhadap Pola Asuh Pada Anak Usia Pra Sekolah (3-5 thn) di RA. Asy-syakirin

1 47 80

Komunikasi Interaksional Orang Tua Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Bandung dalam Menyampaikan Pendidikan Seks (Studi Deskriptif Tentang Komunikasi Interaksional Orang Tua pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Bandung dalam Menyampaikan Pendidikan Seks

0 26 113

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Down Syndrome (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak yang Mengalami Down Syndrome di Kota Bandung)

5 41 108

Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Antar Orang Tua Dengan Anak Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak (Suatu Studi Deskriptif Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Antara Orang Tua Dengan Anak Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan

0 20 130

Implementasi Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Bidang Pendidikan

0 0 8

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pemberian Makan Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Desa Binaus Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Asuh Orang Tua terhadap Pemberian Makan pada Anak Usia Sekolah Dasar di Desa Binaus

0 0 47

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Orang Tua 1.1 Pengertian Orang Tua - Pengalaman Orang Tua dalam Memberikan Hukuman Fisik dan Kekerasan Verbal pada Anak Usia Sekolah di Lingkungan III Kelurahan Padang Bulan Selayang II

0 0 21