2. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, baik studi kepustakaan maupun studi lapangan, maka data diproses melalui pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Editing, yaitu data yang diperoleh dari penelitian diperiksa dan diteliti kembali
mengenai kelengkapan, kejelasan, dan kebenarannya sehingga terhindar dari kekurangan maupun kesalahan.
b. Interpretasi, yaitu menghubungkan, membandingkan, menguraikan, data serta
mendeskripsikan data dalam bentuk uraian untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan.
c. Sistematisasi, yaitu melakukan penyusunan dan penempatan pada setiap
pokok secara sistematis sehingga mempermudah interpretasi data dan tercipta keteraturan dalam menjawab permasalahan.
E. Analisis Data
Setelah pengolahan data selesai maka dilakukan analisis data. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis kualitatif yang artinya hasil penelitian ini
dideskripsikan dalam bentuk penjelasan dan uraian kalimat-kalimat yang mudah dibaca dan dimengerti untuk diinterpretasikan dan ditarik kesimpulan mengenai
analisis kriminologis penyebab tindak pidana pencurian kendaraan bermotor yang dilakukan oleh anak, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang
masalah yang diteliti. Selanjutnya berdasarkan analisis data tersebut kemudian ditarik suatu kesimpulan dengan menggunakan metode induktif, yaitu cara
berfikir dalam mengambil kesimpulan dengan didasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus yang kemudian disimpulkan secara umum, guna menjawab
permasalahan yang diajukan, dan selanjutnya dari berbagai kesimpulan tersebut dapat diajukan saran.
V. PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di kemukakan, maka penulis akan memberikan kesimpulan sebagai hasil pembahasan tentang analisis
kriminologis penyebab tindak pidana pencurian kendaraan bermotor yang dilakukan oleh anak yaitu:
1. Faktor penyebab tindak pidana pencurian kendaraan bermotor yang dilakukan
oleh anak ada beberapa faktor yaitu pertama faktor psikogenis kenakalan anak, seperti faktor pendidikan, keluarga, ekonomi. Kedua faktor sosiogenis, seperti
faktor lingkungan, pergaulan dan media massa. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan pergaulan merupakan faktor yang
paling dominan dalam pencurian kendaraan bermotor yang dilakukan oleh anak.
2. Upaya penanggulangan penyebab tindak pidana pencurian kendaraan
bermotor yang dilakukan oleh anak meliputi upaya penal dan non-penal. Upaya penal berupa pemberian sanksi pidana seperti pidana penjara atau
kurungan. Sistem peradilan pidana yang digunakan adalah sistem peradilan anak, untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu memberikan yang paling
baik bagi anak, tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat dan tegaknya
keadilan. Upaya non-penal dilakukan melalui tindakan preventif berupa kegiatan mengadakan penyuluhan hukum, mengaktifkan kegiatan karang
taruna, olahraga, dan resosialisasi, selain itu dapat pula melalui tindakan kuratif seperti pembinaan moral, pembinaan sosial, pembinaan keterampilan,
dan pembinaan pendidikan.
B. Saran
Saran yang akan diberikan penulis berkaitan dengan analisis kriminologis
penyebab tindak pidana pencurian kendaraan bermotor yang dilakukan oleh anak sebagai berikut:
1. Sebaiknya orang tua memberikan arahan dan contoh yang baik bagi anak
mereka, serta memberikan perhatian untuk anak mereka dan juga mengawasi pergaulan si anak, sehingga anak tidak salah bergaul dengan orang yang punya
riwayat kejahatan.
2. Mengenai upaya penanggulangan anak yang terbukti melakukan tindak pidana
pencurian kendaraan bermotor sebaiknya wajib mengutamakan pendekatan keadilan restoratif dengan tujuan mencari penyelesaian yang adil dengan
menekankan kembali pada keadaan semula dan bukan pembalasan. Diversi atau proses di luar peradilan pidana seharusnya lebih di utamakan mengingat
pelaku masih tergolong dalam usia anak.
DARTAR PUSTAKA
A. Buku
Andrisman, Tri. 2011. Hukum Pidana Asas-Asas dan Dasar Aturan Umum Hukum
Pidana Indonesia. Universitas Lampung. Bandar Lampung. ____________. 2011. Delik Tertentu Dalam KUHP. Universitas Lampung.
Bandar Lampung. Asyari, Imam. 1986. Patologi Sosial. Usaha Nasional. Surabaya.
Atmasasmita, Romli. 1997. Peradilan Anak di Indonesia. Maju Mandar.
Bandung. Gultom, Maidin. 2010. Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Sistem
Peradilan Pidana Anak di Indonesia. PT Refika Aditama. Bandung. Hadisuprapto, Paulus. 2006. Pidato Pengukuhan Peradilan Restoratif: Model
Peradilan Anak Indonesia Masa Datang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Kartono, Kartini. 1992. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Rajawali Pers. Jakarta.
Lamintang, R.A.F. 1996. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. PT Cipta Aditya Bakti. Bandung.
Marlina. 2009. Peradilan Pidana Anak di Indonesia. Refika Aditama. Bandung. Moeljatno. 2002. Asas-Asas Hukum Pidana. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Muhammad, Abdulkadir. 1998. Hukum Pengangkutan Niaga. PT. Cipta Aditya
Bakti. Bandung. Muladi. 1995. Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang.
Mustofa, Muhammad. 2007. Kriminologi. Fisip UI PRESS. Depok.