Batasan Masalah Pengaruh Analisa Fundamental terhadap Koefisien Reapon Laba dalam Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI
2.2.Koefisien Respon Laba Earning Response Coefficient ERC
Koefisien Respon Laba atau Earning Response Coefficient ERC digunakan
untuk mengukur besarnya abnormal return saham dalam merespon komponen dari laba yang dilaporkan perusahaan. Laba diyakini sebagai informasi utama
yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan. Penelitian Ball dan Brown 1968 yang menguji tentang laba dan harga saham
menunjukkan bukti empiris bahwa keduanya mempunyai hubungan positif secara statistis signifikan. Hal ini berarti naik turunnya laba akan mempengaruhi naik
turunnya harga saham secara searah. Besaran yang menunjukkan kekuatan hubungan antara laba dan return saham ini yang disebut dengan Earning
Response Coefficient ERC, yang merupakan besarnya koefisien slope dalam regresi yang menghubungkan laba sebagai salah satu variabel bebas dan return
saham sebagai variabel terikat. Seberapa jauh kegunaan laba bagi para pengguna laporan keuangan menjadi hal yang penting baik bagi para peneliti, praktisi, dan
juga otoritas pembuat kebijakan.
2.3.Analisa Fundamental Analisa fundamental mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang
mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, dan menerapkan hubungan variabel-variabel didalamnya yaitu berupa pengukuran rasio keuangan
dalam laporan keuangan. Analisa fundamental mempelajari bisnis perusahaan dan mencoba membuka informasi baru terhadap harga saham, persaingan diantara
para peneliti fundamental ini akan cenderung untuk membuat harga mencerminkan semua informasi yang relevan dan perubahan harga tidak dapat
diramalkan. Analisa fundamental sebagai bagian dari informasi akuntansi merupakan analisa historis atas kondisi internal perusahaan. Analisa fundamental
memiliki pedoman pada kepercayaan bahwa nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Jika kinerja perusahan
publik tersebut berada dalam kondisi baik maka, harga saham perusahaan dapat diperkirakan akan merefleksikan kekuatan tersebut dengan ditandai dengan
meningkatnya harga saham.
Dalam analisa fundamental, faktor-faktor internal perusahan dianalisis dan digunakan sebagai sinyal bagi investor dalam mengukur kinerja perusahaan.
Setiap investasi saham mempunyai alasan yang kuat yang disebut nilai intrinsik nilai sesungguhnya yang dapat ditentukan melalui suatu analisa yang sangat
hati-hati terhadap kondisi perusahaan pada saat sekarang dan prospeknya di masa mendatang. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi dari faktor-faktor perusahaan
yang dikombinasikan untuk menghasilkan suatu keuntungan return yang diharapkan dengan suatu resiko yang melekat pada saham tersebut. Nilai inilah
yang diestimasi oleh para pemodal atau analis, dan hasil dari estimasi ini dibandingkan dengan nilai pasar sekarang current market price, sehingga dapat
diketahui saham-saham yang overprice maupun yang underprice. Pada keadaan lain, dimana nilai intrinsik saham sama dengan harga pasar saham saat ini maka,
dikatakan saham memiliki nilai yang wajar corrected value dan cenderung tidak ada transaksi.