Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
Desa, pemuka adat, pemuka agama, serta masyarakat Dusun 2 maupun Dusun 1, Dusun 3, dan Dusun 4.
Sampai saat ini masyarakat Dusun 2 tetap menggunakan pura mereka sendiri, meskipun masing-masing keluarga telah memiliki kendaraan pribadi. Pemisahan
yang mereka lakukan bukan karena mereka tidak mau bersembahyang menjadi satu dengan dusun-dusun yang lain, tetapi masyarakat Dusun 2 tahu bahwa
apabila mereka menjadi satu maka secara otomatis bahwa pura yang telah mereka bangun tidak akan terpakai sehingga kemungkinan besar akan dihancurkan.
Menghancurkan tempat peribadahan merupakan hal yang tidak baik dan merupakan hal yang berdosa sehingga mereka masyarakat Dusun 2 tetap
menggunakan pura yang telah mereka bangun dan tetap hidup rukun bersama masyarakat yang lain. Pemisahan tempat ibadah tidak menjadikam mereka
masyarakat Desa Restu Rahayu menjadi saling membenci, namun tetap menghormati satu sama lain. Saat ini Desa Restu Rahayu memiliki tempat suci
pura berjumlah duapuluh 20 pura, baik berupa pura Tri Khayangan, Pura Kawitan, maupun pura panti.
Desa Restu Rahayu memiliki luas wilayah 1022 hektar yang sebagian besar wilayahnya dijadikan sebagai lahan pertanian, khususnya pesawahan dan
peladangan karena Desa Restu Rahayu merupakan daerah dataran rendah dengan tanah yang subur. Lahan yang ada di Desa Restu Rahayu selain dijadikan sebagai
pesawahan dan peladangan, juga digunakan sebagai perkebunan karet. Desa Restu Rahayu memiliki beberapa tempat pendidikan formal dan informal
yang meliputi satu sekolah TK Saraswati, satu Sekolah Dasar SD, dan dua
Pasraman, yaitu Pasraman Wiweka Dharma dan Pasraman Satya Dharma. TK Saraswati, SD N 1 Restu Rahayu, dan Pasraman Wiweka Dharma terletak di
Banjar Gulingan Dusun 1, sedangkan Pasraman Satya Dharma terletak di Banjar Pura Kawitan Desa Dusun 4.