PENINGKATAN KEMAMPUAN DASAR ROLL BELAKANG MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 1 RESTU RAHAYU KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN DASAR ROLL BELAKANG MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 1

RESTU RAHAYU KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Oleh SRI SUMARNI

Penelitian ini bertujuan untukmemperbaikidan meningkatkan proses pembelajarangerakdasar roll belakangdenganmenggunakan alat bantu pada siswa kelas VSDN 1 Restu RahayuTahun Pelajaran 2011/2012, dengan penggunaan alat bantu berupa media kartonbergambardan video.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), denganmenggunakan 2 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 23 siswa, terdiri dari 9 laki-laki dan 15 perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan menggunakan instrumen penilaian tes gerak dasar roll belakang.

Hasil penelitian menunjukkan: pada temuanawalhanyamencapaiketuntasan 12,50% haliniberartimasihsangat

rendahnyakemampuangerakdasarsiswadalammelakukangerakdasarroll belbakang. Padasiklus pertama dengan penggunaan alat bantu media kartonbergambardiperoleh prosentase

keberhasilan ketuntasan belajar meningkatmenjadi 58,33%,

sedangkanprosentaseketuntasanbelajarklasikal 85% itu berarti tindakan belum

memenuhiketuntasanbelajar. Pada siklus kedua dengan penggunaan alat bantu media video yang diperagakanoleh model diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan

belajarmengalamipeningkatanmenjadi87,50%haliniberarti proses pembelajarantelahmencapaiketuntasanklasikal. Dari

hasilpenelitiandisimpulkanPembelajarangerakdasarroll belakangdenganmenggunakanalat bantudapatmemperbaikidanmeningkatkangerakdasar roll


(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalampelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung

tradisional. Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru tetap pada siswa. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan

menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami oleh mereka yang hendak mengajar pendidikan jasmani.

Tujuan khusus Pendidikan Jasmani yaitu meningkatkan keterampilan melakukan kegiatan olahraga dan memiliki sikap positif terhadap kegiatan olahraga. Namun dalam prakteknya, penentuan tugas gerak suatu cabang olahraga dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih menjadipersoalan bagi anak. Hal ini menyebabkan materi yang diajarkan oleh guru berintikan teknik-teknik yang baku yang tidak sesuai dengan tingkat usia dan kesiapan belajar anak. Sedangkan dalam substansi pendidikan jasmani si anak dituntut untuk mengembangkan kemampuan dari penngalaman berbagai gerak yang dimilikinya sehingga dapat bertahan selama mungkin (multilateral).


(3)

berbagai metode yang sesuai dengan tingkat usia dan kesiapan anak seperti yang dikatakan Lutan (1993 : 3).

“Berhubungan dengan tingkat kesiapan belajar anak, maka penjenjangan tugas gerak yang selaras dengan tingkat perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan tuntutan yang mendesak ditinjau dari kebutuhan peningkatan layanan pendidikan dasar”.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dengan melakukan pentahapan tugas gerak yang selaras dengan kematangan anak, proses pembelajaran pendidikan jasmani akan lebih efektif dan keselamatan anak juga akan terjamin. Di sisi lain, penentuan metode untuk mengajarkan suatu tugas gerak harus disesuaikan dengan kompleks atau sederhananya tugas gerak

tersebut.

Sejalan dengan pengalaman yang telah berlangsung lama yang peneliti alami sebagai pengajar diSDN 1 Restu Rahayu, beberapa tugas gerak khususnya dalam mengajarkan materi senam lantai, dianggap masih menjadi tugas gerak yang kompleks bagi anak. Salah satu dari tugas gerak dasar tersebut adalahroll belakang dan bila dianalisis lebih jauh lagi mengenai karakteristik geraknya memang cukup sulit bagi ukuran siswa SD, karena itu di sini peneliti melakukam pendekatan dengan menggunakan alat bantu terhadap pembelajaram senam ketangkasan atau gerak dasar roll belakang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat didentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pada umumya siswa merasa kesulitan untuk melakukan gerakan yang kompleks seperti gerakan roll belakang bila dilakukan secara sendiri


(4)

tersebut setelah melihat peragaan kawan maupun guru.

3. Pada umumya siswa masih belum terbiasa melakukan latihan gerakan senam yang menuntut rangkaian atau gerakan kompleks secara mandiri

C. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan fokus masalah penelitian sebagai berikut :”Apakah Kemampuan Roll Belakang Melalui Penggunaan Alat Bantu pada siswa kelas V SDN 1 Restu Rahayu Kec. Raman Utara Lampung Timur dapat

ditingkatkan?”

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan gerak dasar roll belakang setelah menggunakan alat bantu 2. Meningkatkan gerak dasar roll belakang setelah menggunakan model

pembelajarankelompok.

3. Untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran roll belakang dengan menggunakan alat bantu

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan bagi: 1. Bagi siswa

Sebagai pengalaman untuk meningkatkan latihan yang sejenis dan kompleks pada gerkan senam ketangkasan lainnya.


(5)

pokok bahasan lainnya yang serupa, terutama untuk gerakan yang kompleks dan menuntut tingkat keberanian yang tinggi pada siswa.

3. Bagi Program Studi

Sebagai bahan rujukan bagi mahasiswa penjaskes dalam penelitian yang sejenis dan berguna pula untuk perbendaharaan dalam metode mengajarkan keterampilan gerak yang kompleks

4. Bagi FKIP

Sebagai model pembelajaran yang berguna untuk mata kuliah terutama bekal persiapan PPL di sekolah.


(6)

I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan melalui berbagai aktivitas jasmani yang bertujuan untuk mengembangkan individu secara organic, neuromuscular, intelektual dan emosional, selain itu melalui aktivitas jasmani dikembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan prilaku hidup sehat dan aktif.

Pengertian pendidikan jasmani dalam pedoman khusus yang diterbitkan oleh Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2003,

mengemukakan definisi Pendidikan Jasmani sebagai berikut :

“Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didisain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,

mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, dan sikap sportif serta kecerdasan emosi”.

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Melalui pendidikan jasmani siswa di sosialisasikan kedalam aktivitas jasmani termasuk keterampilan berolahraga. Tidaklah mengherankan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian pendidikan menyeluruh dan sekaligus memiliki potensi yang strategis untuk mendidik. Pendidikan jasmani yang dikemukakan oleh Toho Cholik Mutohir dan Rusli Lutan (1996-1997 : 16), mengembangkan definisi pendidikan jasmani sebagai berikut :


(7)

“Pendidikan jasmani adalah proses yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani kemampuan dan ketrampilan, kecerdasan dan perkembangan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila

Bila disimpulka bahwa pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktitifitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku hidup sehat seutuhnya.

B. Belajar Mengajar

Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang “belajar”. Belajar adalah merupakan suatu usaha untuk menambah atau mengumpulkan berbagai pengalaman (Ilmu Pengetahuan). Sedangkan mengajar adalah usaha untuk menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan pandangan. Beberapa ahli yang membuat tafsiran tentang belajar dan mengajar, diantaranya :

Menurut Tabrani Rusyani (1989 : 7), Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut rumusan tersebut bearti bahwa belajar bukan hanya sekedar mengingat melainkan lebih luas dari itu, yaitu mengalami. Hasil belajar bukan hanya penguasa latihan, melainkan perubahan prilaku.

Sedangkan mengajar menurut pandangan Burton dalam Chauhan (1977 : 5), adalah upaya dalam memberikan rangsangan (stimulus), bimbingan,

pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Dari pandangan mengenai belajar dan mengajar di atas pada dasarnya dalam proses


(8)

belajar mengajar guru perlu menerapkan pendekatan yang sesuai dengan kodisi dan situasi, sehingga proses belajar mengajar berjalan secara kompleks dan tidak sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa saja, melainkan dalam menyampaikan bahan pelajaran dan dalam kegiatan belajar guru dan peserta didiknya keduanya harus aktif

C.Hakekat Belajar Gerak

Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melaui-mealui respon-respon muscular.Dan diekspresikan dalam gerakan tubuh. Yang dipelajari di dalam belajar gerak adalah pola-pola gerakan ketrampilan tertentu misalnya gerak-gerak ketrampilan olahraga. Di dalam mempelajari gerakan olahraga, atlet berusaha untuk mengerti gerakan-gerakan yang dipelajari, kemudian apa yang dimengerti itu dikomandokan kepada otot-otot tubuh untuk mewujudkan dalam gerakan tubuh secara keseluruhan atau hanya sebagian sesuai dengan pola gerakan yang dipelajari. Proses belajar gerak berbentuk kegiatan mengamati gerakan kemudian mencoba menirukan berulang-ulang; menerapkan pola-pola gerak tertentu pada situasi tertentu yang dihadapi; dan juga dalam bentuk kegiatan menciptakan pola-pola gerak baru untuk tujuan tertentu.

Dalam gerak juga terdapat istikah “ranah gerak”. Kata ranah adalah terjemahan dari kata “domain” yang bisa dartikan bagian atau unsur. Gerak tubuh merupakan salah satu kemampuan manusia untuk melaksanakan hidupnya. Gerak tubuh manusia bias diklasifikasikan menjadi bebrapa macam.


(9)

Anita J. Harrow (1972) membedakan gerakan tubuh manusia menjadi enam klasifikasi, antara lain (1) Gerak reflex, (2) Gerak dasar fundamental, (3) Kemampuan perceptual, (4) Kemampuan fisik, (5) Gerak Ketrampilan, dan (6) Komunikasi non diskursif. Keenam klasifikasi tersebut merupakan suatu kesatuan yang membentuk gerakan tubuh manusia, dan merupakan suatu urutan mulai dari yang bersifat bawaan sejak lahir sampai ke taraf paling tinggi yang bisa dilakukan oleh manusia.

Belajar gerak sangat berhubungan dengan latihan, maka Lutan (1988 ; 309) memaparkan sebagai berikut

“Pada waktu yang permulaan latihan, kemampuan itu barangkali memiliki kemampuan yang sama; tetapi selanjutnya kemampuan atau abilitas itu bertalian dengan kepekaan kinesthetic, dan tak bertalian dengan orientasi spatial. Ketika si pelaku semakin terampil, mereka seperti tidak

menggunakan abilitas yang berbeda untuk menghasilkan suatu kegiatan ketimbang ketika masih belum terampil. Latihan menghasilkan perubahn dalam kemampuan yang melandasi suatu tugas gerak”.

Dalam hal ini jelas bahwa perubahan seperangkat kemampuan adalah akibat latihan dari waktu ke waktu. Dari penjelasan tersebut dapat dinyatakan bahwa kegiatan belajar dalam Pendidikan Jasmani merupakan prasyarat penting untuk menguasai keterampilan. Untuk memperoleh suatu ketrampilan olahraga diperlukan aktivitas belajar dari tiap individu. Tanpa belajar atau berlatih tidak mungkin ada perubahan yang diharapkan pada diri seseorang, baik tingkahnya, penampilannya maupun sikapnya. Dalam hal kegiatan Pendidikan Jasmani ketrampilan itu perlu dipelajari secara sistematik dan teratur.


(10)

Keterampilan gerak adalah kemampuan untuk melakukan gerak secara efesien dan efektif. Keterampilan gerak merupakan perwujudan dari kualitas koordinasi dan kontrol atas bagian-bagian yang terlibat dalam gerakan. Semakin komplek pola gerak yang harus dilakukan semakin komplek pula koordinasi dan kontrol tubuh yang harus dilakukan, dan ini berarti makin sulit juga untuk dilakukan.

Keterampilan gerak diperoleh melalui proses belajar yaitu dengan cara memahami gerakan dan melakukan gerakan berulang-ulang yang disertai denagn kesadaran fikir akan benar atau tidaknya gerakan yang dilakukan. Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon-respon muscular dan di

ekspresikan dalam gerakan tubuh. Yang dipelajari di dalam belajar gerak adalah pola-pola gerakmempelajari gerakan olahraga, seorang atlet berusaha untuk mengerti gerakan yang dipelajari kemudian apa yang dimengerti itu

dikomandokan kepada otot-otot tubuh untuk mewujudkan dalam gerakan tubuh secara keseluruhan atau hanya sebagian sesuai dengan pola gerakan yang dipelajari.

Suatu proses keterampilan gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari waktu ke waktu dan dalam prosesnya melibatkan system syaraf, otak dan ingatan. Tugas utama dari proses pembelajaran motorik adalah menerima dan menginterprestasikan informasi tentang gerakan-gerakan yang akan dipelajari kemudian mengolah dan menyusun informasi-informasi tersebut sedemikian rupa sehingga memungkinkan realisasi gerakan secara optimal dalam bentuk


(11)

perubahan yang relative permanen, yaitu perubahan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Dalam proses untuk menyempurnakan suatu keterampilan motorik menurut Fitts (1964): Fitts dan donser (1967) dalam Luntan (1998) berlangsung dalam tiga tahap yaitu : a) tahap Kognitif, b) Tahap Fiksasi, c) Tahap Otomatis.

1. Tahap Kognitif

Merupakan tahap awal dalam belajar gerak keterampilan motorik. Dalam tahap ini peserta didik harus memahami mengenai hakekat kegiatan yang akan dilakukan. Peserta didik harus memperoleh

gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual mengenai tugas gerakan atau model teknik yang akan dipelajari agar dapat membuat rencana pelaksanaan yang tepat.

2. Tahap Fiksasi

Pada tahap ini, pengembangan keterampilan dilakukan peserta didik melalui tahap praktek secara teratur agar perubahan prilaku gerak menjadi permanen. Selama latihan, peserta didik membutuhkan semangat dan upaya baik untuk mengetahui apa yang dilakukan itu benar atau salah. Lebih penting lagi peserta didik mengkoreksi

kesalahan. Pola gerakan sudah sampai pada taraf merangkaikan urutan-urutan gerakan yang didapatkan secara keseluruhan dan harus dilakukan secara berulang-ulang sehingga penguasaan terhadap gerakan akan semakin meningkat.


(12)

Setelah peserta didik melakukan latihan dalam jangka waktu yang relative lama, maka akan memasuki tahap otomatis. Secara fisiologis tahap ini dapat diartikan bahwa pada diri anak telah terjadi suatu kondisi reflek bersyarat, yaitu erjadinya pengerahan tenaga mendekati pola gerak refek yang sangat efisien dan hanya akan melibatkan unsure motor unit yang benar-benar dierlukan untuk gerakan yang diinginkan. Pada tahap ini kontrol terhadap gerakan semakin tepat dan peampilan semakin konsisten dan cermat.

Penampilan gerakan yang konsisten dan cermat pada ahap otomatis dapat dilihat dari ciri-ciri khusus sebagai berikut:

a. Antisipasi gerakan mengarah pada kemampuan otomatis dan irama gerakan terlihat nyata.

b. Penampilan erakan dapat dilakukan diberbagai situasidan kondisi yang berubah-ubah tanpa menghilangkan kelancaran dan kemulusan gerakan.

c. Proses dan hasil gerakan diperlihatkan dalam penampilan yang konsten. Gerakan keterampilan adalah gerakan gerakan yang engikuti pola atau bentuk tertentu yang emerlukan koordinasi dan kontrol sebagian atau seluruh tubuh yang bisa dilakukan melalui proses belajar.


(13)

Keterampilan gerak adalah kemampuan untuk melakukan gerakan secara efesien dan efektif. Keterampilan gerak merupakan perwujudan dari kualitas koordinasi dan control atas bagian-bagian tubuh yang terlibat dalam gerakan. Makin kompleks pola gerak yang harus dilakukan, makin kompleks juga

koordinasi dan control tubuh yang harus dilakukan dan ini berarti makin sulit juga untuk dilakukan.

Untuk mencapai tingkat keterampilan tertentu, lamanya waktu yang diperlukan setiap individu berbeda-beda. Ada yang hanya memerlukan waktu singkat, dan ada memerlukan waktu cukup lama walaupun prosedur dan intensitas belajarnya sama. Hal ini disebabkan oleh factor bakat. Setiap individu memiliki bakat yang berbeda-beda. Ada yang memiliki bakat olahraga dan ada yang tidak. Individu yang berbakat olahraga akan mampu menguasai keterampilan gerak dalam waktu yang lebih singkat.

F. Foktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Gerak

Agar seseorang memiliki keterampilan gerak yang baik, seseorang harus belajar dan berlatih melakukan pola-pola gerak keterampilan yang bermacam-macam dalam jangka waktu yang relative lama. Belajar dan berlatih yang perlu ditingkatkan, pada umumnya untuk meningkatkan kualitas fungsi-fungsi yang merupakan unsure-unsur kemampuan yang membentuk keterampilan gerak . secara garis besar ada 3 kelompok kemampuan yang membentuk keterampilan gerak (Tarigan, Belajar Gerak : 19).


(14)

 Kekuatan  Ketahan  Kecepatan  Kelentukan

 Percepatan  Power

Stamina Keseimbangan Kinetic sence

2. Kemampuan mental  Kemampuan

memahami gerakan yang akan dilakukan  Stimulus (rangsangan)  Kecepatan membuat

keputusan  Kemampuan

memahami hubungan jarak

 Kemampuan menaksirkan objek yang bergerak  Kemampuan menaksirkan

irama

 Kemampuan mengingat gerakan

Kemampuan memahami mekanika gerakan  Kemapuan berkonsentrasi


(15)

3. Kemampuan emosional

Tidak ada gangguan emosional

 Merasakan perlu dan mampu melakukan gerakan  Bersikap positif terhadap prestasi belajar gerak

G. Penggunaan alat bantu

Menurut Arsyad ( 2005: 7 ) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Alat bantu adalah alat yang digunakan pendidik dalam menyampaikan pendidikan, alat bantu ( peraga ) sangat penting. Alat tersebut berguna agar bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru lebih mudah diterima atau

dipahami peserta didik. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien.

Menurut Hamzah ( 1988 ) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio. Alat bantu visual terdiri dari alat peraga dua dimensi hanya menggunakan dua ukuran panjang dan lebar ( seperti: gambar, bagan, dan grafik ) sedangkan alat peraga tiga dimensi menggunakan tiga ukuran yaitu panjang, lebar, dan tinggi ( seperti: benda asli, model, alat tiruan sederhana, dan barang contoh ).

Alat bantu ( peraga ) yang digunakan dalam pembelajaranroll belakang pada siklus pertama adalah menggunakan alat bantu media karton bergambar dan pada siklus kedua menggunakanalat bantu media video yang diperagakan oleh model.


(16)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut guru agar mampu menggunakan media ataupun alat-alat bantu yang dapat disediakan oleh sekolah dan sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi dapat membantu dalam pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan.Dari bermacam-macam teknik mengajar, ada yang menekankan pada peranan guru yang utama dalam pelaksanaan penyajian materi, tetapi adapula yang menekankan pada media hasil teknologi modern seperti video, proyektor, OHP dan gambar lainnya. Namun kesemuanya itu dilakukan guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Hamalik dalam Azhar Arsyad (2005: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu.

Sudjana dan Rivai dalam Azhar Arsyad (2005: 24-25) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu :

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal

melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.

4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab aktivitasnya mengamati, melakukan,mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.

Azhar Arsyad (2005: 5-16) Salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang


(17)

ditata dan diciptakan oleh guru. Hamalik (1986) dalam Azhar Arsyad (2005) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan danisi pelajaran saat itu. Disamping membangkitkan motivasi dan minat siswa, juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,

menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Menurut Amir Hamzah (1988: 26) penekanan media belajar terdapat pada visual dan audio. Klasifikasi alat-alat audio visual adalah sebagai berikut :

1. Alat-alat audio, yaitu alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi atau suara. Contoh : tape recorder dan radio.

2. Alat-alat visual, yaitu alat-alat yang dapat diperlihatkan rupa atau bentuk, yang kita kenal sebagai alat peraga. Alat-alat visual atau alat peraga ini terbagi atas:

a. Alat visual dua dimensi

1. Alat-alat visual dua dimensi pada bidang yang tidak transparan. Contoh : gambar di atas kertas atau karton, gambar yang diproyeksikan dengan OHP, lembaran balik, wayang beber, grafik, diagram, bagan, poster, gambar hasil cetak saring dan foto.

2. Alat-alat dua dimensi pada bidang yang transparan. Contoh : slaid, filmstrip, lembaran transparan untuk OHP.

b. Alat visual tiga dimensi disebut tiga dimensi karena mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi. Contoh : benda asli, model, contoh barang atau


(18)

specimen, alat tiruan sederhana atau mock-uo. Termasuk di dalamnya diorama, pameran dan bak pasir.

3. Alat-alat audio-visual, yaitu alat-alat yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam satu unit. Contoh : film bersuara dan televise

Menurut Amir Hamzah (1988: 12) yang berkenaan dengan alat-alat visual saja ada yang memberikan batasan atau definisi sebagai berikut :

 Pendidikan visual artinya tidak lain daripada penyajian pengetahuan melalui “pengalaman melihat”

 Pendidikan visual adalah suatu metoda untuk menyampaikan informasi

berdasarkan prinsip psikologis yang menyatakan bahwa seseorang memperoleh pengertian yang lebih baik dalam sesuatu yang dilihat daripada seseuatu yang didengar atau dibaca.

Menurut beberapa faktor filsafat dan sejarah pendidikan, apa yang kita ketahui tepatnya pengetahuan yang disalurkan ke otak melalui satu indera atau lebih. Banyak ahli yang berpendapat, bahwa 75% dari pengetahuan manusia sampai ke otaknya melalui mata, dan selebihnya melalui pendengaran dan indera-indera yang lain. Levie (1975) dalam Azhar Arsyad (2005: 9) menerangkan berdasarkan hasil penelitian tentang belajar melalui stimulus gambar dan stimulus kata atau visual dan verbal, perbandingan hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaannya. Kurang lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang, dan hanya sekitar 5 % diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi dengan indera lainnya (Baugh dalam Achsin, 1986).

Azhar Arsyad (2005: 16-17) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu


(19)

a) Fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk

berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran dikarenakan materi tersebut kurang disenangi oleh siswa sehingga mereka tidak memperhatikan.

b) Fungsi afektif, dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa.

c) Fungsi kognitif, dapat terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau gerakan yang terlihat pada gambar.

d) Fungsi kompensatoris, yaitu mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang diterangkan secara verbal. I. Senam Lantai

Senam lantai merupakan salah satu dari sekian nomor senam pertandingan (arthistic gymnastic) baik untuk putra maupun puteri yang dipertandingan mulai tingkat nasional sampai tingkat dunia (Rahmat Hermawan, 2002:12)

J. Roll Belakang

Rol belakang adalah gerakan mengrolkan badan ke belakang di mana badan tetap harus membulat, yaitu kaki dilipat, lutut melekat ke dada dan kepala ditundukkan sampai dagu melekat di dada. (Muhajir, 2007: 205)


(20)

Gambar 1. Gerakan Adapun cara melakukan

1 Sikap permulaan dalam posisi jongkok, kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat 2 Kepala ditundukkan kemudian kaki menolak ke belakang

3 Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.

4 Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala, deng

tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras, ke sikap jongkok.

K. Penggunaan Media Visual dalam Pembelajaran Back

Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan tiga buah media

mempermudah pembelajaran gerak dasar back extension pada siswa, adapun media yang digunakan adalah gambar di karton,

1. Karton bergambar

Menurut Azhar Arsyad (2005: 115) tujuan utama penampilan gambar adalah untuk memvisualisasik

Gambar 1. Gerakan Roll ke Belakang. (Adopsi Roji: 145) Adapun cara melakukan rol belakang adalah sebagai berikut :

Sikap permulaan dalam posisi jongkok, kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat Kepala ditundukkan kemudian kaki menolak ke belakang

Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.

Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala, dengan dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras, ke sikap jongkok.

Penggunaan Media Visual dalam Pembelajaran Back ROLL

Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan tiga buah media visual untuk mempermudah pembelajaran gerak dasar back extension pada siswa, adapun media yang

gambar di karton, OHP, dan video. Karton bergambar

Menurut Azhar Arsyad (2005: 115) tujuan utama penampilan gambar adalah untuk memvisualisasikan konsep gerakan yang ingin

(Adopsi Roji: 145)

Sikap permulaan dalam posisi jongkok, kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat

Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.

an dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di

visual untuk mempermudah pembelajaran gerak dasar back extension pada siswa, adapun media yang


(21)

disampaikan kepada siswa. Seorang guru dapat membuat gambar sederhana yang merupakan sketsa atau gambar garis.

Gambar 2. Karton Bergambar Back Roll ( Adopsi Roji : 152)

Pada siklus pertama peneliti menyiapkan karton berukuran panjang 2 meter, lebar 1 meter yang diberi gambar oleh peneliti tentang gerakan back extension yang

sebenarnya. Mulai dari rangkaian gerak secara utuh, sampai bagian perbagian agar peneliti bisa menginformasikan konsep gerak yang benar bagi siswa. Dengan pemberian informasi berupa gambar, diharapkan siswa dapat dengan mudah

memahami apa yang akan digerakkan untuk dapat gerak dasar back roll yang optimal.

2. Video.

Pemberian materi dengan menampilkan gambar hidup diharapkan akan memberikan penyajian yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan jelas. Video tentang gerakan back roll yang diperagakan oleh model dimaksudkan untuk memberikan gambaran nyata pada siswa. Video gerakan back roll yang dilakukan oleh siswa pada siklus satu dan dua juga akan menjadi video yang akan ditunjukkan pada siklus ketiga. Tujuannya adalah agar siswa dapat melihat sendiri kesalahan apa yang masih dilakukan oleh nya dan teman-temannya. Diharapkan dengan mengetahui


(22)

bagian yang salah maka siswa akan merespon dengan memperbaiki gerakan yang salah dan juga dapat membantu temannya untuk memperbaiki gerakan back roll.


(23)

A. Jenis Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode. Karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan

dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 1 Restu Rahayu dengan alasan bahwa siswa kelas V memilki kemampuan yang kurang dalam melakukan kegiatan belajar mengajar Pendidikan Jasmani khususnya dalam senam lantai atau senam ketangkasan yakni roll belakang.

Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain.

Penelitian ini bercirikan sebagai berikut :

1) Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik.

2) Bersifat kolaboratif

3) Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang efektif dan efesien.


(24)

Gambar 3 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas Muhajir(1993).

Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan kemampuan ketrampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual pembelajaran dikelasnya dan atau di sekolahnya sendiri.

Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda. Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah kajian tentang situasi soasial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda.

Dalam pelaksanaanya setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus sebelumnya. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui putaran yang setiap siklusnya terdiri dari rencana, tindakan, observasi dan refleksi.

B. Subyek Penelitian

Subjek penelitian yang berfungsi sebagi sumber data atau subjek dimana itu diperbaiki (Darsono Sujoso ;179). Yang dimaksud subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Restu Rahayu yang berjumlah 24. orang, dengan


(25)

rata untuk pelajaran pendidikan jasmani khususnya senam lantai yakni roll belakang.

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Restu Rahayu Kec. Raman Utara Lampung Timurpada siswa kelas V.

2. Pelaksanaan Penelitian

Lama waktu yang akan dilakukan dalam penel;itian ini adalah satu bulan.

D. Proses Pembelajaran Roll Belakang Siklus I

Rencana :

1. Menyiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran yaitu media karton bergambar dan instrument yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan.

2. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani khusunya senam lantai yakni Roll Belakang.

Tindakan :

1. Memberikan penjelasan, mengenalkan alat yang akan digunakan pada siklus pertama.


(26)

Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu

pengulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu oleh alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian.

Refleksi :

1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisi, bahwa pelaksanaan tindakan siklus pertama dengan latihan kelentukan fleksibilitas .sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran gerak dasar roll belakang, namun masih terdapat kekurangan.

2. Merencanakan tindakan untuk siklus kedua, yang mana penulis berencana memberikan latihan roll belakang.

Siklus II Rencana :

1. Menyiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan instrument yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan. 2. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar

Pendidikan Jasmani khususnya senam lantai yakni Roll Belakang.

Tindakan :

1. Memberikan petunjuk, dengan melihat video yang diperagakan oleh model dan mendemonstrasikan cara pelaksanaan siklus kedua. 2. Melakukan latihan roll belakang


(27)

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu oleh alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian

Refleksi

1. Hasil observasi disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan siklus kedua dengan latihan kelentukan fleksibilitas sangat berpengaruh, namun masih terdapat kekurangan.

2. Merencanakan tindakan untuk siklus berikutnya, apabila indikator menunjukan skor yang rendah

E. Instrumen Penilaian

Instrumen ini yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK di setiap siklusnya Alat ini berupa indikator–indikator dari penilaian gerak dasar roll belakang (Roji,2004;15). Jika siswa memenuhi setiap aspek pada pelaksanaan pembelajaran di atas maka siswa mendapatkan nilai 1 – 3 dengan keterangan sebagai berikut.

1 : Kurang (apabila satu item penilaian benar sedang yang lain salah/bola tersepak walau tidak masuk).

2 : Sedang (apabila nilai benarnya lebih banyak dari nilai salahnya/bola tersepak dan masuk tapi menyentuh net).


(28)

masuk pada sasaran yang tepat).

Data dikumpulkan melalui instrument observasi pada lampiran 1 halaman

F. Teknik Analisis Data

Untuk melihat kualitas hasil tindakan disetiap siklus digunakan rumus : = × 100%

Keterangan :

P : Prosentase keberhasilan

f : Jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar N : Jumlah siswa yang mengikuti tes

G.Validnya Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Freire and Cuningham dalam Muhadjir (1997), mengatakan bahwa validnya penelitian tindakan kelas bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga kriteria validitas penelitian tindakan kelas terletak pada aplikatifnya atau

berfungsinyatindakan untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi.

Didasarkan pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah memberikan dampak terhadap upaya peningkatan gerak roll belakang melalui penggunaan alat bantu.


(29)

(30)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah: 1. Denganpenggunaan media visual berupa gambar pada karton (sikluspertama)

dapatmeningkatkanketerampilangerakdasarroll belakangpada siswakelasV SDN 1 Restu Rahayu.

2. Denganpenggunaan media visual berupa video yang

ditampilkanataudiperagakanolehmodeldapatmeningkatkanketerampilangerakdasarroll belakangpada siswakelasV SDN 1 Restu Rahayu.

B. Saran- Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, penggunaanbantuan media dalampembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan bentuk inovasi pembelajaran gerak dasar roll belakang. 2. Untuk siswa KelasV SDN 1 Restu Rahayu agar selalu berupaya meningkatkan

kemampuan gerak dasar roll belakang.

3. Penelitian ini dapat lanjutkan dan dikembangkan lebih lanjut dengan model dan pendekatan yang berbeda guna meningkatkan proses pembelajaran gerak dasarroll belakang.di sekolah.


(31)

(32)

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Sri Sumarni

NPM : 1113136007

Tempat tanggal lahir : Braja Indah 26 Juli 1966

Alamat : RejoKatonDusun 5 Kec. Raman Utara Lampung Timur

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Peningkatan Kemampuan Dasar Roll Belakang Melalui Penggunaan Alat Bantu PadaSiswa Kelas V Sdn 1 Restu Rahayu KecamatanRaman Utara Kabupaten Lampung Timur”adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tangg 3 Marets.d 17 Maret 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, Mei2012


(33)

PENGGUNAAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 1 RESTU RAHAYU KECAMATAN RAMAN UTARA

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Oleh SRI SUMARNI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(34)

PENINGKATAN KEMAMPUAN DASAR ROLL BELAKANG MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 1

RESTU RAHAYU KECAMATAN RAMAN UTARA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

ENINGKATAN KEMAMPUAN DASAR ROLL BELAKANG MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 1

RESTU RAHAYU KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

(Skripsi)

Oleh SRI SUMARNI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS LAMPUNG 2012

ENINGKATAN KEMAMPUAN DASAR ROLL BELAKANG MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 1

RESTU RAHAYU KECAMATAN RAMAN UTARA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN


(35)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. GerakDasar Roll Belakang ... 19

2. Karton Bergambar Roll Belakang ... 20 3. Spiral Penelitian Tindakan Kelas ... 23 4. Diagram Batang Rata-rata KelasSiswa Yang MendapatkanNilai ≥

RK dan< RK GerakDasar Roll Belakang ... 32 5. Diagram BatangKetuntasanBelajarKelasSiswa Yang Mendapatkan


(36)

DAFTAR ISI

Halaman

SAN WACANA ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Permasalahan ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Kegunaan Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Pengertian Jasmani... 5

B. BelajarMengajar ... 6

C. HakekatBelajarMengajar ... 7

D. PemahamanKonsepGerak ... 9

E. KeterampilanGerakDasar ... 12

F. Faktor-faktor Yang MempengaruhiKeterampilanGerak ... 12

G. PenggunaanAlat Bantu... 14

H. Media Visual ... 14

I. SenamLantai ... 19

J. Roll Belakang... 19

K. Penggunaan Media Visual DalamPembelajaranBack Roll ... 20

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. JenisPenelitian... 22

B. SubyekPenelitian... 24

C. TempatdanPelaksanaan Penelitian PTK ... 24

D. Proses Pembelajaran Roll Belakang ... 24

1. Siklus I ... 24

2. Siklus II ... 25

E. Instrumen Penelitian ... 26


(37)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Hasil Penelitian ... 29

B. Pembahasan ... 33

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 37

A. Kesimpulan ... 37

B. Saran-Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 39


(38)

DAFTAR PUSTAKA

.

Akros Abidin, 2000, MateriPendidikanJasmanidanKesehatan, Erlangga, Jakarta Basuki Wibawa, 2003. PenelitianTindakanKelas, DirektoratTenagapendidikan,

DirektoratJendralPendidikanDasardanMenengah, Depdiknas, Jakarta. Dio Mandala Bakhtiar dan M. Yusuf (1994), PendidikanJasmanidanKesehatan. Depdikbud, 1983, Program KhususPendidikan Guru

danOlahragadanKesehatanuntukSekolahDasarSenamdanMetodik.

Ellioat, John, 1982, “Developing Hypothesis about Classroom From Teachers Practical Constructs : an Account of the Work af the Ford TeachingProject”. The Action Research Reader Geelong Victoria :Deakin University.

Kartono, Kartini, 1980, MetodologiPenelitianSosial, Alumni Bandung.

Noeng Muhadjir, 1997. PedomanPelaksanaanPenelitianKajiTindak, BPGSD, Yogyakarta.

Proyek Pembinaan SGO Jakarta, 1983/1984. Senam dan Metodik, Program Khusus Pendidikan Guru Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar. Jakarta. Rusli Lutan, 1998, BelajarKetrampilanMotorik, PengantarTeoridanMetode,

DepdikbudDirjendikti, Jakarta, Rahmat Hermawan, 1998, Usaha

ManajemenKelasdalamPembelajaranPendidikanJasmanidanKesehatan Yang InovatifdanPrediktif di SDN 3 Gedung Air TanjungKarang Barat Bandar Lampung,PenelitianUniversitas Lampung, Lampung.

_______________,1998. Pendidikan Kesehatan, Bahan Kuliah. FKIP Universitas Lampung, Bandar Lampung


(39)

2003. Pengda Persani Lampung , Bandar Lampung.

Suharsimi Arikuntodkk, 2006, PenelitianTindakanKelas, BumiAksara, Jakarta. Toho Cholik MutohirdanRusli Lutan, 1996,

PendidikanJasmanidanKesehatan,BukuTeks D-II PGSD, Depdikbud, Dikti, Jakarta

Unverstas Lampung, 1985, PedomanPenulisanKaryaIlmiah, Unila Press, Bandar Lampung.

Winarno Surachmad, 1990, PengantarPenelitianIlmaihDasardanMetodeTeknik, PT. Tarsito, Bandung.


(40)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Deskripsi Gerak Dasar Roll Belakang ... 30


(41)

BELAKANG MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SDN 1 RESTU RAHAYU

KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Nama Mahasiswa : Sri Sumarni Nomor Pokok Mahasiswa : 1113136007 Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing

Drs. Baharrudin Risyak, M.Pd Drs. Rahmat Hermawan,

M.Kes

NIP 19510507 198103 1 002 NIP 19580127 198503 1 003


(42)

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes ………… Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(43)

MOTTO

“ Jika yang membuat mu kuatadalahcintamaka, cintaterkuat mu

adalahcintakepadaallahswt”…

( Simer)

”Niscaya Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman dan

orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat”


(44)

PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah yang begitu banyak kepada penulis sehingga penulis dapat mempersembahkan karya

terbaik ini

kepada Ibunda dan Ayahanda yang sangat penulis sayangi

kepada Ayahanda yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar penulis berhasil mencapai cita-cita dan menjadi yang terbaik.

Suamitercinta (Sugiarto), yang selalu memberikan , semangat, Perhatian, dan sayangnya kepada Adinda, Anak-anak Terskasih Iska, Shelly, Wiwid, danCaturyang sangat penulis sayangi, terima kasih atas perhatian dan motivasinya sehingga membuat penulis

menjadi kuat untuk berusaha menberikan karya terbaik ini. Almamater-ku FKIP Unila,


(45)

RIWAYAT HIDUP

Penulisdilahirkan di Braja Indah 26 Juli 1966.

AnakkeduadaritujuhbersaudarapasanganBapakAtmoRejodanIbuPayem.

Pendidikan formal yang pernahditempuhpenulisadalahSekolahDasar di SDN Braja Indah Kec. Way Jepara Lampung Tengah, Lampung tamattahun1979,

kemudianmenempuhpendidikanMenengahPertama di SMPPGRI 3 Braja Indah Kec. Way Jepara Lampung Tengah, padatahun1982danmelanjutkanSekolahMenengahAtas di SGO PGRI Metro tahun1982.

Padatahun2004penulismenjadimahasiswaDiploma Dua (D 2) Universitas Terbuka tamat pada tahu 2006. Padatahun 2011 penulismelanjutkanPendidikanSarjana S1


(46)

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini..

Skripsi dengan judul ”Peningkatan Kemampuan Dasar Roll Belakang Melalui Penggunaan Alat Bantu Pada Siswa Kelas V SDN 1 Restu Rahayu Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur”telah selesai skripsi ini sebagai syarat program gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharrudin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. Selaku Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. Selaku Pembahas atau penguji utama.Trima kasih untuk

saran-saran dan masukan.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam

urusan administrasi.

7. Kepala SDN 1 Restu Rahayu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan

penelitian pada siswa kelas V tahun pelajaran 2011/2012.

8. Para siswa kelas VSDN 1 Restu Rahayutahun pelajaran 2011/2012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb. Bandar Lampung, Mei 2012 Penulis


(47)

(1)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(2)

MOTTO

“ Jika yang membuat mu kuatadalahcintamaka, cintaterkuat mu

adalahcintakepadaallahswt”…

( Simer)

”Niscaya Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman dan

orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat”


(3)

PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah yang begitu banyak kepada penulis sehingga penulis dapat mempersembahkan karya

terbaik ini

kepada Ibunda dan Ayahanda yang sangat penulis sayangi

kepada Ayahanda yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar penulis berhasil mencapai cita-cita dan menjadi yang terbaik.

Suamitercinta (Sugiarto), yang selalu memberikan , semangat, Perhatian, dan sayangnya kepada Adinda, Anak-anak Terskasih Iska, Shelly, Wiwid, danCaturyang sangat penulis sayangi, terima kasih atas perhatian dan motivasinya sehingga membuat penulis

menjadi kuat untuk berusaha menberikan karya terbaik ini. Almamater-ku FKIP Unila,


(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulisdilahirkan di Braja Indah 26 Juli 1966.

AnakkeduadaritujuhbersaudarapasanganBapakAtmoRejodanIbuPayem.

Pendidikan formal yang pernahditempuhpenulisadalahSekolahDasar di SDN Braja Indah Kec. Way Jepara Lampung Tengah, Lampung tamattahun1979,

kemudianmenempuhpendidikanMenengahPertama di SMPPGRI 3 Braja Indah Kec. Way Jepara Lampung Tengah, padatahun1982danmelanjutkanSekolahMenengahAtas di SGO PGRI Metro tahun1982.

Padatahun2004penulismenjadimahasiswaDiploma Dua (D 2) Universitas Terbuka tamat pada tahu 2006. Padatahun 2011 penulismelanjutkanPendidikanSarjana S1


(5)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini..

Skripsi dengan judul ”Peningkatan Kemampuan Dasar Roll Belakang Melalui Penggunaan Alat Bantu Pada Siswa Kelas V SDN 1 Restu Rahayu Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur”telah selesai skripsi ini sebagai syarat program gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharrudin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. Selaku Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. Selaku Pembahas atau penguji utama.Trima kasih untuk

saran-saran dan masukan.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam

urusan administrasi.

7. Kepala SDN 1 Restu Rahayu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan

penelitian pada siswa kelas V tahun pelajaran 2011/2012.

8. Para siswa kelas VSDN 1 Restu Rahayutahun pelajaran 2011/2012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb. Bandar Lampung, Mei 2012 Penulis


(6)