Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Restu Rahayu

Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Wilayah Kecamatan Raman Utara memiliki luas 40.745.956,70 hektar dengan batas wilayah yaitu: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sukadana 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batanghari Nuban 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Purbolinggo 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Seputih Raman Kecamatan Raman Utara terdiri dari sebelas 11 desa yaitu: Tabel 2. Desa-Desa yang Merupakan Bagian Dari Kecamatan Raman Utara, Tahun 2014 Nama Desa 1. Desa Kota Raman 2. Desa Rejo Katon 3. Desa Rukti Sedyo 4. Desa Rama Endra 5. Desa Raman Aji 6. Desa Ratna Daya 7. Desa Rejo Binangun 8. Desa Rama Fajar 9. Desa Rantau Fajar 10. Desa Restu Rahayu 11. Desa Rama Puja Sumber: Data primer 2014 Desa Restu Rahayu berjarak 12 km dari ibukota Kecamatan Raman Utara, 40 km dari ibukota Kabupaten Lampung Timur yaitu Sukadana, dan 110 km dari Kota Bandar Lampung. Desa Restu Rahayu diambil dari kata, yaitu ” Restu” yang artinya do’a dan “Rahayu” artinya keselamatan. Jadi Restu Rahayu berarti do’a yang mengandung keselamatan bagi warga masyarakat yang tinggal di Desa Restu Rahayu. Desa Restu Rahayu merupakan daerah transmigrasi yang dibuka pada tahun 1958 dengan mayoritas penduduknya beragama Hindu. Pada saat itu, keadaan Desa Restu Rahayu masih berbentuk hutan dan rumah penduduk antara satu dengan yang lainnya berjauhan. Setiap desa yang mayoritas penduduknya beragama Hindu normalnya memiliki tiga 3 pura Tri Khayangan, yaitu Pura Desa, Pura Dalem, dan Pura Puseh. Uniknya Desa Restu Rahayu memiliki enam pura, yaitu dua Pura Desa, dua Pura Dalem, dan dua Pura Puseh. Pura yang ada di Desa Restu Rahayu dibagi menjadi dua, yaitu “Adat Besar” memiliki tiga pura utama dan “Adat Soko” memiliki tiga pura utama. Adat Besar dimiliki oleh Dusun 1, Dusun 3, dan Dusun 4, sedangkan Adat Soko dimiliki oleh Dusun 2. Terbaginya tempat ibadah atas masyarakat Dusun 2 yang ada di Desa Restu Rahayu, bukan karena masyarakat yang tinggal di Dusun 2 Banjar Soko ingin memisahkan diri, namun permasalahannya adalah tidak adanya alat transportasi yang memadai. Pada saat itu, masyarakat Desa Restu Rahayu masih jarang yang memiliki kendaraan baik itu mobil atau motor bahkan masih dapat dihitung jumlah keluarga yang memiliki kendaraan sepeda, sehingga mereka harus berjalan kaki apabila ingin ke pura. Penyelesaian dari masalah tersebut adalah masyarakat Dusun 2 akhirnya mendirikan tiga pura utama sendiri. Pemisahan pura tersebut tentu saja telah dimusyawarahkan bersama, dengan baik Kepala Desa, pemuka adat, pemuka agama, serta masyarakat Dusun 2 maupun Dusun 1, Dusun 3, dan Dusun 4. Sampai saat ini masyarakat Dusun 2 tetap menggunakan pura mereka sendiri, meskipun masing-masing keluarga telah memiliki kendaraan pribadi. Pemisahan yang mereka lakukan bukan karena mereka tidak mau bersembahyang menjadi satu dengan dusun-dusun yang lain, tetapi masyarakat Dusun 2 tahu bahwa apabila mereka menjadi satu maka secara otomatis bahwa pura yang telah mereka bangun tidak akan terpakai sehingga kemungkinan besar akan dihancurkan. Menghancurkan tempat peribadahan merupakan hal yang tidak baik dan merupakan hal yang berdosa sehingga mereka masyarakat Dusun 2 tetap menggunakan pura yang telah mereka bangun dan tetap hidup rukun bersama masyarakat yang lain. Pemisahan tempat ibadah tidak menjadikam mereka masyarakat Desa Restu Rahayu menjadi saling membenci, namun tetap menghormati satu sama lain. Saat ini Desa Restu Rahayu memiliki tempat suci pura berjumlah duapuluh 20 pura, baik berupa pura Tri Khayangan, Pura Kawitan, maupun pura panti. Desa Restu Rahayu memiliki luas wilayah 1022 hektar yang sebagian besar wilayahnya dijadikan sebagai lahan pertanian, khususnya pesawahan dan peladangan karena Desa Restu Rahayu merupakan daerah dataran rendah dengan tanah yang subur. Lahan yang ada di Desa Restu Rahayu selain dijadikan sebagai pesawahan dan peladangan, juga digunakan sebagai perkebunan karet. Desa Restu Rahayu memiliki beberapa tempat pendidikan formal dan informal yang meliputi satu sekolah TK Saraswati, satu Sekolah Dasar SD, dan dua