Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Keberadaan Komite sekolah diharapkan dapat menjawab dan mencari solusi dan permasalahan pendidikan yang ada, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya yang ada. Sumber daya yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi sangat di butuhkan dalam menunjang keberhasilan pendidikan. Dari uraian diatas maka kerangka pikir dalam penelitian ini terdiri dari : 1 Input penelitian ini adalah Komite Sekolah yang pengurusnya terdiri dari praktisi pendidikan, tokoh masyarakat dan pelaku industri yang memahami peran dan fungsinya dalam penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri 2 Metro. Pemahaman peran dan fungsi tersebut berakibat pada partisipasi komite sekolah dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi RAPBS dan program kerja sekolah rendah. 2 Proses dalam penelitian ini adalah : a Komite sekolah melaksanakan perannya sebagai pemberi pertimbangan dalam perencanaan RAPBS, program kerja, maupun pengelolaan SDM. b Peran komite sekolah sebagai pemberi dukungan terhadap kebijakan, sarana, fasilitas pembelajaran dan pengembangan SDM. c Peran komite sekolah sebagai pengontrol dalam perencanaan pendidikan, proses pendidikan, dan hasil pendidikan di SMK Negeri 2 Metro. d Peran komite sekolah sebagai mediator dalam mensosialisasikan program, mengidentifikasi aspirsai, memobilisasi bantuan masyarakat. 3 Output dalam penelitian ini adalah mutu pendidikan yang merupakan optimalisasi terhadap kepuasan pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal. Kerangka pikir digambarkan sebagai berikut : Gambar. 2.1 Kerangka Pikir Penelitian Input Proses Komite SMK Negeri 2 Metro Pengurus Komite, Kualifikasi pendidikan, latar belakang pekerjaan Output Mutu Pendidikan 1. Pemberi Pertimbangan 2. Pemberi Dukungan 3. Sebagai Pengontrol 4. Sebagai Mediator Pendataan, memberi masukan, menganalisis pendataan, verifikasi RAPBS Dukungan preventif, dukungan kegiatan ekstra, mencari bantuan pendanaan, dukungan dana dari orang tua Laporan hasil belajar, analisis hasil belajar, laporan hasil pengamatan Menjaga keharmonisan sekolah dan masyarakat, rapat rutin, kerjasama dengan sekolah,MoU dengan lembaga lain

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Latar Penelitian

Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metode deskriptif dan pendekatan yang digunakan adalah analisis kualitatif SMK negeri 2 Metro. Pertimbangan penggunaan metode ini adalah dengan pertimbangan data yang didapatkan dalam penelitian ini akan memberikan gambaran tentang realita sosial yang akan mengungkap fenomena dalam dalam penyelenggaraan pendidikan, terutama peran komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMK Negeri 2 Metro. Kondisi komite sekolah secara obyektif merupakan data riil yang akan memberikan diskripsi peran komite di satuan pendidikan. Menurut Sugiyono, 2010:9 berpendapat bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Sedangkan menurut Moleong, 2013:6 bahwa Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Selanjutnya Jane Richie dalam Moleong 2013:6 berpendapat bahwa penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang di teliti. Dalam penelitian ini peneliti berusaha memahami makna peran komite sekolah yang ada di SMK Negeri 2 Metro. Lokasi penelitian ini adalah di SMK Negeri 2 Metro. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Desember 2013.

3.2 Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pertimbangan bahwa penelitian kualitatis berkarakterisik natural, mengutamakan proses dari pada hasil, dan penelitian kualitatif bersifat diskriptif, harapannya hasil penelitian yang diperoleh lebih jelas dan menggambarkan kondisi sekolah yang sebenarnya. Menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong 2011:8 mengulas sepuluh ciri penelitian kualitatif sebagai berikut 1 latar penelitian alamiah, 2 Manusia sebagai alat instrumen, 3 Metode yang digunakan kualitatif, 4 Analisis data secara induktif, 5 Teori yang digunakan teori dasar grounded theory, 6 Penelitian bersifat diskriptif, 7 Penelitian mengutamakan proses daripada hasil produk, 8 Adanya batas yang ditentukan oleh fokus, 9 Adanya kriteria keabsahan bata, 10 Desain penelitian bersifat sementara. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Metro berlangsung di sekolah pada waktu efektif pembelajaran, kondisi ini dengan harapan memberikan hasil dan informasi dari informan seperti komite sekolah, kepala sekolah, dewan guru, tenaga tata usaha, siswa, dan orang tua siswa. Pengambilan data yang berupa kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf- paragraf, dan dokumen. Penelitian kualitatif mengamati obyek dengan apa adanya

Dokumen yang terkait

An Analysis On High School Students’ Ability To Master Passive Voice A Study Case : The Second Year Students At SMK Negeri 2 Pematangsiantar

1 73 52

Peranan Dan Pemberdayaan Komite Sekolah Dalam Penyelenggaraan Pendidikan SMA Negeri Di Kota Binjai

0 52 126

THE READINESS OF 2013 CURRICULUM IMPLEMENTATION IN VOCATIONAL SCHOOL (CASE STUDY AT SMK MUHAMMADIYAH 2 METRO) KESIAPAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) (STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH 2 METRO)

0 16 116

PERFORMANCE OF PRIMARY SCHOOL SUPERVISORS IN EDUCATION QUALITY ASSURANCE SYSTEM IN THE METRO CITY (CASE STUDY ON THREE PRIMARY SCHOOLS IN THE METRO CITY) KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI KOTA METRO (STUDI KASUS PAD

0 7 85

The Role of Principal Leadership in Sustainable Professional Development in 4th State Elementary School, East Metro PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DI SD NEGERI 4 METRO TIMUR KOTA METRO

3 78 78

PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS MANAJEMEN SEKOLAH (EMPOWERMENT SCHOOL COMMITTEE IN IMPROVING THE QUALITY OF SCHOOLMANAGEMENT).

0 1 10

AN EFL SYLLABUS FOR VOCATIONAL HIGH SCHOOLS: ITS RELEVANCE TO THE SCHOOL-BASED CURRICULUM AND THE TEACHERS’ PERCEPTIONS OF THE SYLLABUS : A Case Study at a State Vocational High School in Cimahi.

1 1 25

A CASE STUDY OF SELF-ACCESS CENTER (SAC)IN ONE VOCATIONAL SCHOOL IN BANDUNG.

0 0 36

THE EVALUATION SYSTEM OF ENGLISH TEACHING IN THE IMPLEMENTATION OF SCHOOL BASED CURRICULUM (SBC) FOR VOCATIONAL SCHOOL : A Case Study at a Private Vocational School in Soreang, South Bandung, West Java.

0 0 34

The Effectiveness of Total Quality Management (TQM) Principles in the School (A Case of SMK Negeri 2 Kota Gorontalo, Indonesia)

0 0 5