Faktor Manusia Kajian Selektivitas Erosi pada Budidaya Tanaman Karet Usia 15 Tahun di Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat

Peninjauan terhadap pengaruh vegetasi terhadap mudah tidaknya tanah tererosi, harus dilihat apakah vegetasi penutup tanah tersebut mempunyai struktur tajuk yang berlapis sehingga dapat menurunkan kecepatan terminal air hujan dan memperkecil diameter tetesan air hujan Soewardjo, 1981. Intersepsi hujan oleh vegetasi mempengaruhi erosi melalui dua cara yaitu: 1. Mempengaruhi jumlah air yang sampai ke tanah sehingga dapat mengurangi aliran permukaan dan 2. Mempengaruhi kekuatan perusak butir-butir hujan yang menimpa tanah Arsyad, 1989. Adanya vegetasi penutup tanamanyang baik, seperti rumput yang tebal dan hutan yang lebat dapat menghilangkanpengaruh topografi terhadap erosi.Tanaman yang menutup permukaan tanah secara rapat tidak saja memperlambat limpasan, tetapi juga menghambat pengangkutan partikel tanah Arsyad, 1989.

5. Faktor Manusia

Pada akhirnya manusialah yang menentukan apakah tanah yang diusahakannya akan rusak dan menjadi tidak produktif atau menjadi baik dan produktif secara lestari Arsyad, 2010. Perbuatan manusia yang mengelola tanahnya dengan cara yang salah telah menyebabkan intensitas erosi semakin meningkat. Misalnya pembukaan hutan, pembukaan areal lainnya untuk tanaman perladangan, dan lain sebagainya.Maka dengan praktek konservasi tanaman diharapkan dapat mengurangi laju erosi yang terjadi. Faktor penting yang harus dilakukan dalam usaha konservasi tanah,yaitu teknik inventarisasi dan klasifikasi bahaya erosi dengan tekanan daerah hulu. Untuk menentukan tingkat bahaya erosi suatu bentang lahan diperlukan kajian terhadap empat faktor, yaitu jumlah, macam dan waktu berlangsungnya hujan serta faktor-faktor yang berkaitan Universitas Sumatera Utara dengan iklim, jumlah dan macam tumbuhan, penutup tanah, tingkat erodibilitas di daerah kajian, dan keadaan kemiringan lereng Asdak, 2002. Menurut Kohnke dan Bertrand 1995 erosi yang disebabkan oleh tindakan manusia disebut dengan erosi dipercepat.Jenis erosi ini yang dapat merusak keseimbangan antara proses pembentukan dan pengikisan tanah. Tindakan- tindakan manusia yang dapat menyebabkan terjadinya erosi dipercepat antara lain: 1. Pengolahan tanah yang berlebihan, sehingga tanah mudah terdispersi, 2. Sistem penanaman yang mengakibatkan tanah terbuka sebelum penutupan dapat dicapai oleh pertumbuhan tajuk, 3. Penyiangan yang berulang-ulang sehingga menyebabkan tanah mudah lepas dan terdispersi oleh pukulan-pukulan air hujan.  Dampak Terjadinya Erosi Menurut Utomo 1989 erosi menyebabkan rejadinya penurunan produktivitas tanah yang disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor itu antara lain: 1. penurunan kandungan bahan organik, 2. penurunan kandungan dan ketersediannya, 3. adanya kekurangan air. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Tanah yang terangkut tersebut akan diendapkan di tempat lain. Dengan demikian maka kerusakan yang ditimbulkan oleh peristiwa erosi terjadi di dua tempat yaitu, pada tanah tempat erosi yang terjadi dan pada tempat tujuan akhir tanah yang terangkut tersebut diendapkan Arsyad, 1989. Universitas Sumatera Utara Kerusakan yang dialami pada tanah tempat erosi terjadi berupa kemunduran sifat-sifat kimia dan fisik tanah, misalnya kehilangan unsur hara dan bahan organik serta memburuknya sifat-sifat fisik, sifat fisik yang buruk tersebut tercermin pada menurunnya kapasitasinfiltrasi dan kemampuan tanah menahan air, meningkatnya kepadatan dan ketahanan penetrasi tanah dan berkurangnya pemantapan struktur tanah, yang pada akhirnya menyebabkan memburuknya pertumbuhan tanaman dan menurunnya produktikitas Arsyad, 1989. Hal ini disebabkan oleh karena lapisan atas tanah setebal 15 sampai 30 cm mempunyai sifat-sifat kimia dan fisik lebih baik dari lapisan lebih bawah.peristiwa banjir dan kekeringan merupakan fenomena ikutan yang tidak terpisahkan dari peristiwa erosi Arsyad, 1989. Erosi mempunyai dampak yang sangat luas.Kerusakan dan kerugian tidak hanya dialami didaerah dimana erosi itu terjadi daerah hulu, tetapi juga oleh daerah yang dilewati aliran endapan daerah tengah, dan dibagian hilir.Secara spesifik kerugian akibat erosi didaerah hulu antara lain mengakibatkan menurunnya kualitas lahan pertanian, perkebunan, dan ladang penggembalaan. Keadaan ini menyebabkan berkurangnya produktivitas lahan-lahan tersebut yang berarti juga akan terjadi peningkatan biaya untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah, yang mana apabila tidak segera dipulihkan maka dampaknya dapat meluas seperti terjadinya banjir dan kekeringan Rahim, 2000. Perpindahan tanah dari satu tempat menuju ke tempatlain yang disebabkan oleh erosi dapat menimbulkanbeberapa dampak yang tidak diinginkan karena di tempat asal tanah tersebut, perpindahanpengikisannya akan membuat tanah lebih terbuka dan unsurhara yang dibutuhkan oleh tanaman hilang karena sebagian Universitas Sumatera Utara besar zatnutrisi telah terkikis. Sedangkan pada tempat di mana tanah hasil pengikisan berhentidan mengendap sebagai sedimen, menimbulkan beberapa akibat yang salah satunya adalah terganggunya saluran-saluran air dan jika terjadi di sungaisungai ataupun di waduk-waduk maka hal itu akan mengganggu penyediaan air bersih yang bersumber dari air permukaan Hardjowigeno dan Rukmana, 1995. Erosi tanah dapat menyebabkan tanah yang tadinya sangat subur berubah menjadi tidak subur dikarenakan mineral-mineral yang dikandung tanah tersebut telah tererosi, dimana unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman telah hilang. Hal ini juga berarti bahwa, aliran permukaan dan limpasan permukaan pada bidang permukaan tanah sebagai bentuk dari erosi permukaan sangat berpengaruh terhadap salah satu bentuk hilangnya kandungan unsur hara pada tanah, oleh karena aliran permukaan dan limpasan permukaan sangat berperan terhadap proses timbulnya erosi permukaan Noor, 2006.  Metode Perhitungan Erosi Tanah Pengukuran besarnya tingkat erosi dapat dilakukan dengan beberapa metoda yaitu mengukur perubahan permukaan tanah, dan mengukur banhyaknya tanah yang terbawa oleh air dari suatu areal yang tererosi. Pengukuran erosi dengan mengukur banyaknya tanah yang terbawa oleh aliran permukaan dapat dilakukan dengan kotak penampungan tanah erosi, petak percobaan lapangan, pengukuran kandungan suatu DAS. Pengukuran erosi dengan mengukur perubahan permukaan tanah dapat dilakukan dengan tongkat pengukur, survei tanah dan teknologi penginderaan jarak jauh Arsyad, 2010. Universitas Sumatera Utara Beberapa peneliti telah mendapatkan beberapa metode untuk menghitung besarnya nilai erosi tanah, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif berdasarkan sidfat fisik tanah seperti tekstur, permeabilitas, stabilitas agregat serta kandungan bahan organic yang terdapat di dalam tanah Banuwa, 2013.

1. Metode Kualitatif