Hubungan Gaya dengan Gerak
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI
9 6 9 6
9 6 9 6
9 6
Kamu tentu sudah tahu ketapel. Bagaimana cara kerja ketapel sehingga me- nunjukkan adanya pengaruh gaya terhadap gerak? Mari kita buat ketapel untuk
mengetahui prinsip kerja dari ketapel.
Saatnya Mencoba
Hubungan Antara Gaya dan Gerak pada Ketapel Mari kita lakukan percobaan ringan berikut ini.
Tujuan:
Menyelidiki hubungan antara gaya dan gerak melalui ketapel.
Sediakan alat dan bahannya:
Kayu atau ranting bercabang yang kering, ban dalam sepeda yang sudah tidak terpakai, tali plastik, gunting,
pisau, batu kecil, dan kaleng bekas.
Langkah kerja:
1. Bersihkan kayu dari kulitnya sampai halus. Kemudian kedua ujungnya dikerat melingkar
dengan menggunakan pisau. 2. Guntinglah ban dalam untuk membuat tali yang
berfungsi sebagai tali busur pegas dan bantalan ketapel.
3. Masukkan karet ban pada tiap-tiap lubang bantalan ketapel dan ikat dengan tali plastik.
4. Ikatkan ujung-ujung tali lainnya pada ujung kayu yang sudah dikerat. Perhatikan gambar di samping.
5. Cobalah ketapelmu. Gunakan batu kerikil sebagai peluru dan tembakan ke kaleng bekas sebagai sasaran.
6. Lakukan beberapa kali dengan menggunakan tenaga yang kuat, sedang, dan lemah. Amati jarak jatuhnya batu kerikil tersebut.
Bahan diskusi:
1. Saat kamu menarik ketapel, apa yang kamu rasakan? 2. Apakah jarak lempar ketapelmu berbeda ketika kamu menarik tali busur
ketapel dengan kekuatan yang berbeda? 3. Apakah kesimpulan dari kegiatan ini?
Tugas Kelompok
Buatlah alat jungkat jungkit sederhana. Siapkan papan kayu yang panjang dan kuat serta batu bata. Susun batu bata, kemudian letakkan papan di atas
batu bata tersebut. Atur posisi papan agar seimbang. Ajaklah temanmu untuk mencoba jungkat jungkitmu.
Gaya dan Gerak
9 7 9 7
9 7 9 7
9 7
Saat kamu menarik pegas karet dengan kuat, berarti kamu memberikan gaya yang besar terhadap ketapel. Saat bantalan dilepas batu kerikil bergerak terdorong
dengan cepat mengenai sasaran. Tarikan yang diberikan pada tali karet dan dorongan yang diberikan pada batu merupakan salah
satu bentuk gaya. Jadi gaya yang diberikan menyebabkan batu kerikil bergerak terlempar
ke depan.
Coba perhatikan saat kamu naik sepeda Mengapa sepeda tersebut dapat bergerak?
Hal ini karena kamu mengayuhnya. Semakin cepat kamu mengayuh maka sepeda akan
bergerak semakin cepat. Coba berikan contoh lainnya yang menunjukkan bahwa
gaya menyebabkan benda bergerak
Coba bandingkan saat kamu meregangkan karet ketapel dengan kuat dan dengan lemah. Apakah yang akan terjadi dengan batu kerikil yang digunakan sebagai
peluru? Saat kamu meregangkan karet ketapel dengan kuat berarti kamu telah memberikan gaya yang besar. Ini menyebabkan batu kerikil sebagai peluru akan
terlempar jauh. Dan sebaliknya ketika kamu meregangkan karet ketapel dengan lemah berarti kamu memberikan gaya yang kecil. Oleh karena itu batu kerikil
terlempar dengan jarak yang dekat. Jadi besar kecilnya gaya yang kamu berikan pada karet ketapel memengaruhi besar kecilnya gaya yang diterima batu kerikil dan
menyebabkan jauh dekatnya lemparan batu kerikil. Semakin besar gaya yang kamu berikan pada karet ketapel, semakin besar gaya yang diberikan pada batu kerikil
maka semakin jauh batu kerikil terlempar.
Seperti yang telah dijelaskan di depan, bahwa kamu tidak dapat mendorong dinding tembok
sehingga dinding tersebut bergerak. Meskipun kamu telah memberikan gaya pada dinding tembok
tersebut. Jadi tidak selamanya gaya yang yang kita berikan menyebabkan benda bergerak.
Pada saat kamu naik sepeda, coba hentikan sepedamu Apakah yang harus kamu lakukan? Ya,
kamu perlu mengerem sepedamu. Rem sepeda memperlambat gerak sepeda dan akhirnya
menghentikannya. Saat kamu mengerem sepeda- mu berarti kamu memberikan gaya pada sepeda-
mu. Gaya ini telah memperlambat gerak sepeda.
Gambar 8.2 Mengayuh sepeda menye-
babkan sepeda bergerak.
Gambar 8.3 Gaya dorong yang
diberikan pada tembok tidak menyebabkan tembok bergerak.