Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

100    maks in S S X Sudjana, 2005 Keterangan : in X = Persentase skor jawaban responden mengenai asesmen berbasis keterampilan berpikir sains pada materi hukum-hukum dasar kimia  S = Jumlah skor jawaban maks S = Skor maksimum yang diharapkan f. Menghitung rata-rata persentase skor jawaban responden untuk mengetahui tingkat keterbacaan, konstruksi dan kesesuain isi instrumen asesmen berbasis keterampilan proses sains dengan rumus sebagai berikut: n X X in i   Sudjana, 2005 Keterangan : i X = Rata-rata persentase skor jawaban responden pada instrumen asesmen berbasis keterampilan berpikir sains pada materi hukum-hukum dasar kimia.  in X = Jumlah persentase skor jawaban responden pada instrumen asesmen berbasis keterampilan berpikir sains pada materi hukum-hukum dasar kimia. n = Jumlah pernyataan pada instrumen uji. g. Memvisualisasikan data untuk memberikan informasi berupa data temuan dengan menggunakan analisis data tabel yang tersedia. h. Menafsirkan persentase jawaban setiap item pada instrumen uji secara keseluruhan dengan menggunakan tafsiran Arikunto, 2008 : Tabel 4. Tafsiran skor persentase instrumen uji Persentase Kriteria 80,1-100 Sangat tinggi 60,1-80 Tinggi 40,1-60 Sedang 20,1-40 Rendah 0,0-20 Sangat rendah Arikunto, 2008

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen asesmen berbasis keterampilan proses sains pada materi hukum-hukum dasar kimia yang dikembangkan memiliki kriteria sangat tinggi pada aspek keter- bacaan, konstruksi dan kesesuaian isi materi dengan KD dan indikator KPS berda- sarkan hasil validasi ahli dan tanggapan guru. Instrumen asesmen yang dikem- bangkan juga telah mengandung keterampilan proses sains dasar siswa seperti mengobservasi, menginferensi, memprediksi, dan mengkomunikasikan yang di- lengkapi dengan gambar, tabel maupun grafik yang berwarna. Adapun faktor-faktor pendukung dalam proses pengembangan instrumen asesmen adalah adanya referensi yang dapat dijadikan acuan untuk membuat soal-soal se- perti bahan dari internet dan buku-buku, serta adanya respon positif dari sekolah maupun guru pada saat proses penelitian dan pengambilan data. Sedangkan ken- dala yang dihadapi adalah hanya beberapa keterampilan proses sains dasar yang dapat dikembangkan pada materi hukum-hukum dasar kimia, kesulitan dalam membuat gambar makroskopis yang harus sesuai konsep materi, keterbatasannya waktu dalam melakukan penelitian dan pengembangan serta sifat guru yang kurang kooperatif atau kurangnya respon guru saat melakukan wawancara tentang asesmen di sekolah-sekolah.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan penelitian yang telah dilaku- kan adalah perlu adanya pengembangan lebih lanjut dari instrumen asesmen yang telah dikembangkan, misal seperti asesmen diujikan ke siswa agar dihasilkan produk yang lebih baik lagi dan agar dapat digunakan dalam proses pembelajaran kimia di sekolah. Selain itu, dalam mengembangkan instrumen asesmen kimia berbasis keterampilan proses sains, harus terlebih dahulu memilih materi kimia yang dapat banyak mengukur keterampilan-keterampilan proses sains. Serta dalam mengembangkan instrumen asesmen kimia juga perlu kemampuan dalam menggunakan program komputer lain khusus seperti publisher, corel, jmol, chemdraw, chemoffice dan sebagainya untuk memudahkan menyajikan gambar secara makroskopis. DAFTAR PUSTAKA Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Rosda. Bandung. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta. _________. 2005. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. _________. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta. Baehaki, F. 2014. Pengembangan Instrumen Assessment Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Berbasis Keterampilan Proses Sains. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Bell. 1994. Belajar dan Membelajarkan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Borg, W.R. dan M.D. Gall. 1989. Appliying Educational Research. Longman. New York. _____________________. 2003. Educational Research: An Introduction. Person Education Inc. Boston. Bloom, B. 1956. Taxonomy of Educational Objectives., The Classification of Educational Goals. Hand-book 1 : Cognotive Domain. Logman Group Limited. London. Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP. 2006. Model Penilaian Kelas. Depdiknas. Jakarta. Dahar. 2009. Teori-Teori Belajar. Penerbit Erlangga. Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Ergul, R., Simsekli, Y., Calis, S., Ozdilek, Z., Sirin, G., and Sanli, M.. 2011. The Effect Inquiry-Based Scien ce Teaching on Elementary School Students’s Science Process Skill and Science Attitudes. Bulgarian Journal of Science and Education Policy Education, 51: 48-68. Esler, W.K. dan Esler, M.K. 1996. Teaching Elementary Science. Wadsworth. California. Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran tentang Struktur Atom dari SMA hingga Perguruang Tinggi. Disertasi. SPs-UPI. Bandung. ___________. 2014. Ilmu Kimia sebagai Wahana Mengembangkan Sikap dan Keterampilan Berfikir. Majalah Eduspot Unit Data Base dan Publikasi Ilmiah FKIP Unila, hlm.8-9. Firman. 2000. Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Bandung. Gabel, D.L. 1993. Introductory Science Skills. Waveland Press, Inc. Illinois. Hadiansyah. 2009. Pengembangan dan Validasi Tes Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas X pada Materi Pokok Hidrokarbon. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Hartono dan Rustaman, N.Y. 2008. Pembelajaran Blended Learning pada Mata Kuliah Praktikum IPA: Studi Ujicoba Lapangan Pembelajaran Online pada S1 PGSD. Jurnal Universitas Sriwijaya. 281. 20. Hasbullah. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Edisi Revisi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Harlen. 1996. The Teaching of Science : Studies in Primary Education. David Fulton Publisher Ltd. London. Herlen, W. 1999. Purposes and Procedures for Assessing Science Process Skills. Assessment in Education, 61: 129-144. Heong, Y.M., Othman, W.D., Md Yunos, J., Kiong, T.T., Hassan, R., dan Mohamad, M.M. 2011. The Level of Marzano Gigher Order Thingking Skills Among Technical Education Students. International Journal of Social and Humanity, 1 2: 121-125. Linn, R. L.dan Gronlund N. E. 1995. Measurement and Assessment in Teaching. Prentice Hall. New Jersey. Nurkancana. 1983. Evaluasi Pendidikan. Usaha Nasional. Surabaya. Nitko, A. J. 1993. Educational Tests and Measurement, an Introduction. Harcourt Brace Javanovich, Inch. New York. Ormrod, J. 2008. Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa untuk Tumbuh dan Berkembang. Erlangga. Jakarta.