1. Return saham Return saham adalah tingkat pengembalian atau hasil yang diperoleh dari suatu
investasi saham. Return saham dihitung menggunakan rumus : Jogiyanto, 2003
= I
Pt I
Pt Pt
+
Dividend
Ketetangan : = Return realisasi
= Harga saham pada periode t = Harga saham pada periode t-1
2. Return Pasar Rm Return Pasar adalah tingkat return realisasian indeks pasar Jogiyanto, 2014.
Return pasar dapat dihitung menggunakan rumus :
= Keterangan :
R
m =
Return pasar IHSS
t =
Return periode t IHSS
t-1 =
Return periode
t-1
3. Risk Free Rf Risk free adalah pendapatan investasi yang bebas risiko, yang diasumsikan dengan
tingkat rata–rata suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI pada suatu periode
tertentu. Menurut Barus 2013 risk free dapat diketahui dengan cara sebagai berikut :
✧ ✧
Keterangan : Rf
= Return aset bebas risiko dalam bulanan SBI = SBI bulanan per tahun
4. Tingkat Risiko Risiko adalah kemungkinan terjadinya return aktual dengan return yang
diharapkan Tandelilin, 2010. Pada penelitian ini menggunakan beta risiko sistematis. Risiko sistematis Systematic risk timbul disebabkan faktor-faktor
yang mempengaruhi semua perusahaan yang beroperasi dan berlaku bagi semua saham dalam pasar modal yang bersangkutan. Risiko ini tidak mungkin dapat
dihindari oleh investor melalui diversifikasi sekalipun. Beta risiko sistematis dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Jogiyanto, 2003:
β = [ .Σ .
] − Σ .Σ
[ .
2
] .Σ
2
Keterangan:
= Beta risiko sistematis n
= Periodejumlah data
Rmt = Return pasar
Rit = Return sekuritas
5. Required Return [ERj] Required Return merupakan besarnya tingkat return yang dibutuhkan oleh
investor dalam berinvestasi dengan tingkat risiko yang ada. Tingkat return yang dibutuhkan ini akan melebihi Rf ditambah dengan besarnya kompensasi untuk
menanggung risiko investasi pada saham tertentu.
6. Excess Return [ER] Excess return merupakan selisih antara Expected Stock Return dengan Required
Return , yang menentukan pengambilan keputusan bagi investor pada saat pembelian saham.
3.5. Alat Analisis
3.5.1 Analisis Kualitatif
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan teori – teori yang ada dan berkaitan dengan penelitian untuk menyelesaikan permasalahan serta menjelaskan
permasalahan dengan data yang diperoleh.
3.5.2 Analisis Kuantitatif
1. Menghitung tingkat pengembalian saham individu 2. Mengitung tingkat pengembalian pasar
3. Menghitung tingkat pengembalian bebas risiko RBR 4. Menghitung risiko sistematis atau beta β masing-masing saham individu
5. Menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan 6. Penggambaran Security Market Line SML
7. Pengelompokkan dan keputusan investasi saham yang efisien
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa dari seluruh saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Tahun 2009-
2013 terdapat 5 saham perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Dari hasil perhitungan saham perusahaan Bank Negara Indonesia Tbk. memiliki
rata-rata capital gain dan rata-rata total return terbesar dari seluruh sampel, yaitu sebesar 0,455 untuk rata-rata capital gain dan 0,469 untuk rata-rata total return.
Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan selisih antara capital gain dan total return hanya 0,014 artinya investor lebih baik memprioritaskan keuntungan
berupa capital gain dibandingkan dengan total return. Saham perusahaan Bank Mandiri Tbk. memiliki rata-rata capital gain dan rata-
rata total return terbesar kedua dari seluruh sampel, yaitu sebesar 0,338 untuk capital gain dan 0,352 untuk total return. Saham perusahaan Bank Centra Asia
Tbk. memiliki rata-rata capital gain dan rata-rata total return terbesar ketiga dari seluruh sampel, yaitu sebesar 0,258 untuk capital gain dan 0,269 untuk total
return. Saham perusahaan Bank Rakyat Indonesia Tbk. memiliki capital gain dan
✁ ✂
total return terbesar keempat dari seluruh sampel, yaitu sebesar 0,199 untuk capital gain dan 0,214 untuk total return. Saham perusahaan Bank Danamon Tbk.
memiliki rata-rata capital gain dan total return terendah dari seluruh sampel, yaitu sebesar 0,105 untuk capital gain dan 0,120 untuk total return.
Dari hasil penggambaran garis kelayakan Tahun 2009-2013 terdapat tiga saham yang berada diatas garis SML, yaitu saham perusahaan Bank Negara Indonesia
Tbk. berada pada ER sebesar 0,0391 dan beta sebesar 1,299, Bank Mandiri Tbk. berada pada ER sebesar 0,0294 dan beta sebesar 1,304 ,dan Bank Centra Asia
Tbk. berada pada ER sebesar 0,0225 dan beta sebesar 0,907. Ketiga saham tersebut berada diatas garis SML artinya saham tersebut menguntungkan bagi
investor dan layak untuk dipilih. Terdapat dua saham yang berada dibawah garis SML, yaitu Bank Rakyat
Indonesia Tbk. berada pada ER sebesar 0,0178 dan beta sebesar 1,404 dan Bank Danamon Tbk. berada pada ER sebesar 0,0100 dan beta sebesar 0,648, artinya
saham tersebut tidak layak dipilih dan tidak menguntungkan bagi investor. Setelah dilakukan perhitungan dengan Capital Asset Pricing Model pada saham
perusahaan perbankan yang tercatat di Indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI Tahun 2009-2013, terdapat tiga saham perusahaan perbankan yang layak dijadikan
portofolio efisien. Perusahaan tersebut yaitu Bank Negara Indonesia Tbk., Bank Mandiri Tbk., dan Bank Centra Asia Tbk. besarnya total return masing-masing
saham yang layak dijadikan portofolio efisien adalah Bank Negara Indonesia Tbk. sebesar 46,9 , Bank Mandiri Tbk. sebesar 35,2, dan Bank Centra Asia
Tbk sebesar 26,9.