ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA YANG INOVATIF DAN INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA DI SMA.

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Adventinis Resti Gulo: Analisis dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Yang Inovatif dan Interaktif Pada Pembelajaran Termokimia Di SMA. Tesis. Medan. Program Studi Pendidikan Kimia, Pasca Sarjana universitas Negeri Medan, 2016. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui buku penuntun praktikum kimia yang ada pada saat ini di sekolah sudah memenuhi standar BSNP, (2) Untuk mengetahui penuntun praktikum kimia yang inovatif dan interaktif yang telah dikembangkan sudah memenuhi BSNP, (3) Untuk mengetahui penuntun praktikum kimia yang inovatif dan interaktif yang telah dikembangkan sudah memenuhi kelayakan untuk dipergunakan dalam pembelajaran, (4) Untuk mengetahui efektifitas penuntun praktikum kimia yang inovatif dan interaktif yang telah dikembangkan terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Subjek penelitian ini adalah penuntun praktikum kimia pokok bahasan termokimia. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang guru kimia SMA di kepulauan Nias dan 2 orang dosen kimia Universitas Negeri Medan. Hasil analisis menunjukkan (1) hasil analisis penuntun praktikum penerbit Y menunjukkan bahwa buku penuntun tersebut merujuk pada standar BSNP dengan nilai rata-rata 3,52 artinya layak untuk digunakan namun perlu untuk dikembangkan, (2) hasil analisis buku penuntun praktikum kimia termokimia yang telah dikembangkan merujuk pada standar BSNP dengan nilai rata-rata 4,09 artinya sangat layak untuk dipergunakan, (3) tanggapan dosen dan guru terhadap buku penuntun praktikum yang telah dikembangkan baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran, (4) efektifitas buku penuntun yang dikembangkan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi termokimia diperoleh peningkatan sebesar 71% dengan signifikan < 0,05.

Kata Kunci : Penelitian dan Pengembangan (R & D), Termokimia, Penuntun Praktikum, PBL


(6)

ABSTRACT

Adventinis Resti Gulo: Analysis and Development Innovative and Interactive of Chemistry Practical Guidance on Learning Themochemistry in Senior High School. Thesis. Medan. Chemistry Education Studies Program, Postgraduate School of State University of Medan, 2016.

This study aims to (1) To determine whether the chemistry lab handbook which exist at present in the schools already meet the standards BSNP, (2) To determine whether the chemistry lab guiding innovative and interactive content has been developed already meet BSNP, 3) To determine whether the chemistry lab guiding innovative and interactive content has been developed already meet eligibility for use in learning, (4) To determine the effectiveness of an innovative chemistry lab guides and interactive that have been developed to increase student learning outcomes. This research is a research and development. The subjects were chemistry lab guiding thermochemical subject. The sample in this study were 30 high school chemistry teachers in Nias and 2 chemistry lecturer State University of Medan. The analysis showed (1) the results of analysis lab guide publisher Y showed that the handbook refers to the standard BSNP with an average value of 3.52 means that deserves to be used but need to be developed, (2) the results of the chemical analysis lab thermochemical handbooks that have been refers to a standard developed BSNP with an average value of 4.09 means that it is feasible to be used, (3) feedback lecturers and teachers to the practical handbook which have been developed and feasible for use in learning, (4) the effectiveness handbook developed to increase student learning outcomes in thermochemical materials obtained an increase of 71% with a significant <0.05.

Keywords : Research and Development (R & D), Thermochemistry, Problem Based Learning, Practical Guide


(7)

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul : ”Analisis dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Yang Inovatif dan Interaktif Pada Pembelajaran Termokimia Di SMA”. Penulis sangat menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban M.Si sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Kepada Ibunda tercinta Imanfati Zega, Adinda Fantelim Putra Gulo dan Sri Fredlina Gulo serta suami tersayang Daniel Hasibuan terima kasih atas kasih sayang yang kalian berikan, dukungan serta pengorbanan baik moril maupun materil yang tak terhitung nilainya dan tak dapat dibalas dengan apapun juga.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana UNIMED 2. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia

3. Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Kimia 4. Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, Bapak Dr. Wesley Hutabarat M.Sc dan Ibu Dr. Iis

Siti Jahro, M.Si selaku Dosen Narasumber

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana UNIMED yang telah mengajar dan mendidik penulis

6. Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si dan Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku validator ahli

7. Ibu Desi Yulian, S.Pd yang telah memberikan informasi dan membantu administrasi kepada penulis

8. Bapak dan Ibu guru SMAN 1 Gunungsitoli, SMAN 1 Gido, SMA Swasta Pembda 1 Gunungsitoli.

9. Adik-adikku tersayang Fantelim Putra Gulo dan Sri Fredlina Gulo serta keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi

10. Teman-teman seperjuangan pendidikan kimia 2014 pascasarjana UNIMED, Ardiansyah, Fathma fitriani, Raja hafsya yulia, Heppy okmarisa, Jumi handayani,


(9)

Ria fitriani, Kartini edni, Dedel ernando, Risa afrianti sembiring, kak Lisa arianti pohan, Putri junita, Silvia elastari, Riska ritong, Hendra Eka Putra, Fitri Anggraini dan Mulyawati.

11. Teman-teman kost “Keisya Kost” .

12. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini yang tak bisa disebut satu persatu, terima kasih semuanya.

Semoga Tuhan memberi balasan yang setimpal atas bantuan dan dukungan yang diberikan. Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Maret 2016 Penulis


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi i

Daftar gambar ii

Daftar Tabel iii

Daftar Lampiran iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 8

2.1.1 Penelitian Pengembangan 8

2.1.2 Perangkat Pembelajaran 11

2.1.3 Penuntun Praktikum Dalam Pembelajaran Kimia 13 2.1.4 Praktikum Dalam Proses Pembelajaran Kimia 15 2.1.5 Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium di SMA/MA 16

2.1.6 Pembelajaran Inovatif Interaktif 18

2.1.7 Media Pembelajaran 21

2.1.8 Pendekatan Ilmiah 23

2.1.9 Tujuan Pendekatan Ilmiah 23

2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif 24

2.1.11 Standar Penuntun Praktikum Berdasarkan BSNP 28

2.1.12 Hasil Belajar dan Teknik Evaluasi 32

2.2 Termokimia 35


(11)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 37

3.2 Populasi dan Sampel 37

3.3 Jenis Penelitian 37

3.4 Prosedur Penelitian 38

3.5 Teknik Pengumpulan Data 40

3.6 Teknik Analisa Data 42

3.6.1 Uji Normalitas 42

3.6.2 Uji Homogenitas 42

3.6.3 Uji Hipotesis 42

3.6.4 Uji Validitas Angket 43

3.6.5 Peningkatan Hasil Belajar Siswa 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Penuntun Praktikum Kimia Penerbit Y 46 4.2 Analisis Penuntun Praktikum Yang Telah Dikembangkan 48

4.2.1 Aspek Cakupan Materi Praktikum 51

4.2.2 Aspek Sistematika Penyajian 53

4.2.3 Aspek Wawasan Produktivitas 55

4.2.4 Aspek Merangsang Keingintahuan 56

4.2.5 Aspek Kecakapan Hidup 57

4.2.6 Aspek Desain 58

4.2.7 Aspek Bahasa 60

4.3 Hasil Uji Coba Terbatas Penuntun Praktikum Yang Dikembangkan 62 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan 67

5.2 Saran 68


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Tabel tingkat kelayakan penuntun praktikum 44 Tabel 3.2 Nilai N-Gain Ternormalisasi dan Klarifikasi 45 Tabel 4.1 Hasil uji normalitas data kelompok 1 64 Tabel 4.2 Hasil uji normalitas data kelompok 2 64

Tabel 4.3 Tabel Uji Homogenitas Data 65


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian 39

Gambar 3.2 Prosedur Uji Coba Terbatas Penuntun Praktikum 41 Gambar 4.1 Hasil Analisis Penuntun Praktikum 47 Gambar 4.2 Hasil Analisis Penuntun Praktikum Berdasarkan Cakupan Materi 52 Gambar 4.3 Hasil Analisis Penuntun Praktikum Berdasarkan Sistematika

Penyajian 54

Gambar 4.4 Hasil Analisis Penuntun Praktikum Berdasarkan Wawasan

Produktif 55

Gambar 4.5 Hasil Analisis Penuntun Praktikum Berdasarkan Merangsang

Keingintahuan 56

Gambar 4.6 Hasil Analisis Penuntun Praktikum Berdasarkan Kecakapan

Hidup 58

Gambar 4.7 Hasil Analisis Penuntun Praktikum Berdasarkan Desain 59 Gambar 4.8 Hasil Analisis Penuntun Praktikum Berdasarkan Bahasa 60


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 73

Lampiran 2 Angket Kelayakan Isi Penuntun Praktikum Kimia 74 Lampiran 3 Analisis Data Penuntun Praktikum Penerbit Y 75 Lampiran 4 Analisis Data Penuntun Praktikum Yang Telah Dikembangkan 78


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu kimia merupakan salah satu rumpun dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang wajib dipelajari di Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebagian besar ilmu kimia merupakan percobaan dan sebagian besar pengetahuannya diperoleh dari penelitian di laboratorium (Chang, 2005). Inovasi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kimia sangat dibutuhkan karena berhubungan langsung dengan peningkatan kualitas lulusan dalam mengisi lapangan kerja bidang kimia (Machtmes, dkk,2009).

Pembelajaran kimia pada umumnya hanya terbatas pada penggunaan bahan ajar berupa buku teks dan LKS sehingga siswa kurang dapat memahami konsep mikroskopik. Lemahnya interaksi guru dan siswa serta kecepatan belajar seringkali dianggap sama sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar, maka dari itu usaha-usaha peningkatan kualitas pembelajaran kimia saat ini terus dilakukan, termasuk peningkatan bahan ajar dan media pembelajaran (Hairina, 2015).

Pembelajaran bermakna tidak hanya dapat terbentuk dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, tetapi juga melalui kegiatan praktikum. Setelah siswa mempelajari suatu konsep, mereka dapat membuktikan kebenaran konsep tersebut dengan melakukan praktikum (Rosmalinda, 2013). Penelitian telah menunjukkan bahwa pembelajaran bermakna dapat terjadi jika koneksi yang dibuat antara informasi yang


(16)

2

tersimpan dalam visual dan pendengaran kerja secara bersamaan (Mickell dan Danner, 2007).

Menurut Rustaman (2003) secara garis besar praktikum sering dikaitkan dengan beberapa tujuan : 1). Untuk memotivasi siswa sebab kegiatan praktikum pada umumnya menarik bagi siswa sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar sains; 2). Untuk mengajarkan ketrampilan dasar ilmiah; 3). Untuk meningkatkan pemahaman konsep; 4). Untuk memahami dan menggunakan metode ilmiah; dan 5). Untuk mengembangkan sikap-sikap ilmiah.

Banyak peneliti di bidang pendidikan sains mengakui bahwa studi laboratorium meningkatkan minat dan kemampuan siswa untuk mata pelajaran sains serta dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik dalam mencapai tujuan praktikum (Bryant dan Edmunt, 1987; Bagci dan Simsek, 1999, Situmorang, M., 2009).

Keinginan untuk membuat kegiatan belajar mengajar di kelas sangat ideal dan menuntut sejumlah besar bahan yang harus dikuasai siswa, guru terkadang kesulitan dalam menyusun praktikum berkualitas. Banyak kendala yang dialami oleh guru dalam memaksimalkan kegiatan laboratorium siswa (Tuysuz 2010 dan Desy, 2013). Hal ini dialami oleh guru kimia di beberapa SMA di kota Gunungsitoli. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan praktikum di sekolah yaitu tidak tersedianya ruang praktikum, tidak adanya penuntun praktikum yang digunakan yang dapat membantu mengarahkan siswa ketika praktikum, penuntun praktikum yang sudah ada masih kurang memberi inovasi dan interaktif terhadap siswa, dan juga yang tak kalah pentingnya adalah


(17)

3

terbatasnya persediaan alat dan bahan kimia, karena harganya yang mahal dan juga beberapa bahan kimia yang saat ini tidak dijual secara bebas.

Modul merupakan salah satu media pembelajaran yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Dengan adanya modul, siswa lebih dapat terarah di rumah walaupun tidak ada guru. Modul yang disertai dengan gambar dan contoh dalam kehidupan sehari-hari diharapkan akan lebih menambah motivasi siswa untuk belajar (Epinur, 2013).

Modul praktikum yang dikembangkan dapat bersifat inovatif interaktif yang digunakan dalam pembelajaran kimia. Modul praktikum inovatif interaktif ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan apa yang ada pada saat ini, misalnya interaksi terhadap lingkungan dan guru, penggunaan sowfware komputer seperti microsoft power point, authorware, micromedia captive, macromedia flash, cool audition, photo shop, movi maker dan lain-lain. Machtmes, dkk (2009) menyatakaan inovasi pembelajaran untuk meningkatakan prestasi belajar siswa pada pembelajaran kimia sangat dibutuhkan karena berhubungan langsung dengan peningkatan kualitas lulusan dalam mengisi lapangan kerja bidang kimia.

Model yang dapat digunakan dalam praktikum yaitu pembelajaran berbasis masalah (problem based learning = PBL). Arends (2008) mengatakan bahwa esensi PBL ialah menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan. Artinya pembelajaran berbasis masalah mengajarkan siswa untuk memulai kegiatan pembelajaran dengan suatu permasalahan yang harus dipecahkan, sehingga menghasilkan pengetahuan yang baru (Rosmalinda, 2013).


(18)

4

Penelitian terkait pengembangan metode pembelajaran telah banyak dilakukan oleh berbagai peneliti. Termasuk pendekatan pembelajaran menggunakan metode laboratorium. Manihar (2010) dalam penelitiannya mengatakan bahwa metode inovasi penelitian laboratorium dan demonstrasi mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

Analisis modul praktikum yang telah dilakukan sebelumnya oleh Dedy Wijayanto (2014) dalam pengembangan buku petunjuk praktikum kimia SMA berbasis inkuiri terbimbing pada materi asam basa menyatakan bahwa buku petunjuk praktikum layak menjadi pendukung belajar kimia dimana nilai rata-rata keterbacaan 3,23 dengan kriteria valid dan hasil uji keterlaksanaan menunjukkan bahwa 92 % praktikum dapat terlaksana. Hal ini diperkuat juga oleh hasil penelitian Zulaiha (2014) tentang pengembangan buku panduan praktkum kimia hidrokarbon berbasis keterampilan proses sains di SMA yang dihasilkan telah valid, praktis dan mempunyai efek potensial sebesar 81,21. Demikian juga hasil penelian Desy Rosmalinda (2013) tentang pengembangan modul praktikum kimia SMA berbasis PBL menyatakakan bahwa hasil uji coba produk menunjukkan semua siswa memberikan respon positif terhadap modul praktikum yang dikembangkan.

Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti bermaksud melakukan pengembangan penuntun praktikum kimia SMA dalam bentuk sebuah penuntun praktikum. Alur pelaksanaan praktikumnya disusun sesuai dengan pendekatan ilmiah. Secara keseluruhan, penulis/peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Analisis dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Yang Inovatif dan Interaktif Pada Pembelajaran Termokimia di SMA”.


(19)

5

1.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah-masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Apakah pemanfaatan laboratorium memiliki pengaruh positif dalam pembelajaran kimia?

2. Apakah penuntun praktikum kimia yang diterapkan di SMA pada saat ini sudah sesuai dengan metode pendekatan ilmiah?

3. Bagaimana komposisi penuntun praktikum SMA yang layak, menarik, mudah dilaksanakan, aman bagi praktikan sewaktu pelaksanaan dan dapat membantu siswa kelas XI dalam mempelajari kimia?

4. Apakah penggunaan penuntun praktikum kimia sudah efektif dalam proses pembelajaran di SMA?

5. Bagaimana tingkat kelayakan buku penuntun praktikum dalam pembelajaran kimia?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasi di atas, beberapa hal dalam masalah tersebut dibatasi sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilakukan di SMA/MA yang ada di kepulauan Nias baik Negeri maupun Swasta

2. Menyusun dan mengembangkan penuntun praktikum kimia materi termokimia


(20)

6

3. Penelitian difokuskan pada pendapat guru kimia senior yang mengajar di kelas XI seccara berturut-turur 3 tahun terakhir dan memiliki kualifikasi akademik sarjana pendidikan kimia dan terlibat aktif di laboratorium

4. Validasi buku penuntun praktikum akan dilakukan sesuai dengan standar penyusunan bahan ajar dengan bantuan dosen yang ahli dalam pengembangan bahan ajar.

1.4 Rumusan Masalah

Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah buku penuntun praktikum kimia pada saat ini sudah memenuhi standar BSNP?

2. Apakah buku penuntun praktikum kimia yang inovatif dan interaktif yang telah dikembangkan sudah memenuhi standar BSNP?

3. Bagaimana tingkat kelayakan buku penuntun praktikum yang inovatif dan interaktif yang telah dikembangkan menurut validator (dosen dan guru)? 4. Bagaimana efektifitas buku penuntun praktikum yang inovatif dan interaktif

yang telah dikembangkan terhadap peningkatan hasil belajar siswa?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan penuntun praktikum kimia SMA materi termokimia, sedangkan tujuan khususnya adalah :


(21)

7

1. Untuk mengetahui buku penuntun praktikum kimia yang ada pada saat ini di sekolah sudah memenuhi standar BSNP.

2. Untuk mengetahui penuntun praktikum kimia yang inovatif dan interaktif yang telah dikembangkan sudah memenuhi BSNP.

3. Untuk mengetahui penuntun praktikum kimia yang inovatif dan interaktif yang telah dikembangkan sudah memenuhi kelayakan untuk dipergunakan dalam pembelajaran

4. Untuk mengetahui efektifitas penuntun praktikum kimia yang inovatif dan interaktif yang telah dikembangkan terhadap peningkatan hasil belajar siswa. 1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti untuk menyusun modul

praktikum kimia SMA/MA kelas XI semester I.

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk melakukan proses pembelajaran

3. Untuk mendapatkan penuntun praktikum kimia yang layak dan menarik, mudah dilaksanakan, aman bagi praktikan sewaktu pelaksanaan dan dapat membantu siswa kelas XI dalam mempelajari kimia

4. Memberikan pertimbangan dan alternatif bagi guru dan sekolah tentang pentingnya modul praktikum kimia


(22)

68

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Buku penuntun praktikum penerbit Y pada pokok bahasan termokimia

berdasarkan BSNP sudah baik namun ada beberapa hal yang perlu dilakukan pengembangan.

2. Penuntun praktikum interaktif yang telah dikembangkan memiliki kategori valid, dan memenuhi standar BSNP sehingga sudah layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

3. Tanggapan validator ahli (dosen) dan guru terhadap buku penuntun praktikum yang telah dikembangkan baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran

4. Efektifitas buku penuntun yang dikembangkan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi termokimia diperoleh peningkatan sebesar 72% dengan signifikan < 0,05.


(23)

69

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disarankan bahwa :

1. Bagi guru tidak hanya mengajarkan teori tetapi juga memberikan praktikum sehingga siswa dapat lebih memahami bahwa kimia bukan merupakan pelajaran yang bersifat abstrak tetapi juga dapat dibuktikan melalui praktikum.

2. Bagi sekolah SMA sebaiknya menggunakan penuntun praktikum kimia terintegrasi model pembelajaran berbasis masalah karena dapat meningkatkan hasil belajar dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran kimia terutama dalam praktikum.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap penelitian ini terhadap peningkatan hasil belajar baik dari segi kognitif maupun psikomotorik siswa


(24)

70

DAFTAR PUSTAKA

Amy J. Phelps & Cherin Lee. (2003). The Power of Practice : What Student Learn From How We Teach. Journal of Chemical Education, 80(7) : 829-832 Arifin, (2000), Strategi Belajar Mengajar, Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA

UPI; Bandung.

Badudu, J,S., dan Sutan, M,Z., (1996), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

Bagci, N., Simsek, S., (1999). The Influence Of Different Teaching Methods In Teaching Physics Subjects On Student’s Success, The Journal of Gazi Education Faculty. 19(3):79-88

Blumenfeld, P.C., Soloway, E., Marx, R.W., Krajcik, J.S., Guzdial, M., & Palincsar, A., (1991), Motivating Project-Based Learning: Sustaining The Doing, Sup- Porting The Learning, Journal Educational Psychologist, 26(3 & 4): 369-398.

Borg dan Gall, (1983), Educational Research; An Introduction, Longman Inc, New York & London

BPPK, (2009), Pedoman Penulisan Modul Diklat Keuangan, Departemen keuangan

RI, Jakarta

Brodie, L., & Borch, O., (2004), Choosing PBL paradigms: Experience and methods of two universities, Toowoomba: Australasian Association of Engineering Educators Conference

Bryant, R. J., Edmunt, A. M., (1987), They Like Lab-Centered Science. The Science Teacher Journal, 54(8) : 42-45

BSNP, (2006), Panduan Penyusunan Bahan Ajar, Depdiknas, Jakarta.

Chang, R, (2005), Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1,Erlangga: Jakarta

Djamarah, S, B., dan Zairi, A., (2006), Strategi Belajar – Mengajar, Rineka Cipta. Jakarta

Depdiknas, (2004), Pedoman Pengembangan Bahan Ajar, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas, Jakarta

Dewi, Laksmi dan Masitoh., (2009), Strategi Pembelajaran, Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Jakarta

Drost, (1999), Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendididkan, PT. Gramedia, Jakarta


(25)

71 Emilya, R., (2015), Pengembangan Penuntun Praktikum Model Discovery dan Project Based Learning pada Pembelajaran Asam dan Basa di SMA Kelas XI, Medan: Tesis Unimed

Epinur, (2013), Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Pada Materi Sistem Periodik Unsur Menggunakan Edmodo Berbasis Social Network Untuk Siswa Kelas X Ipa 1 Sma N 11 Kota Jambi, J. Ind. Soc. Integ. Chem., 5(2) : 23-30

Freedman, M. P. (1997). Relationship Among Laboratory Instruction, Attitude Toward Sciense, And Achievement In Science Knowledge. Journal of Research in Science Teaching, 34

Gardner, H., (1991), The Unschooled Mind: How Children Think and How Shools Should Teach, Basic Books, New York

Gay, L.R., (1991), Educational Evaluation and Measurement: Competencies for Analysis and Application-Second Edition, Macmillan Publishing Company, New York.

Hairina, (2015), Pengembangan Bahan Ajar Kimia Interaktif Berbasis Web Pada Materi Pokok Larutan Asam Basa, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Hanum, A,Y., (2014), Pengembangan Penunutun Praktikum Kimia Inovatif Untuk SMA/MA Kelas XII Sesuai Kurikulum 2013, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Hartati, (2007), Startegi Belajar Berbasis Masalah (BBM) Terhadap Peningkatan Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Jurnal Didaktika, 8 (3): 226-231

Heinick, R, dkk., (1985), Intructional Media and The New Technologies of Intructio (Second Edition), Macmillan Publishing Company, New York Hung, W., (2011), Theory to reality: a few issues in implementing

Problem-Based Learning, Educational Technology Research and Development, 59(4):265-299

Lubis, M., (1993), Pengelolaan Laboratorium IPA, Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta

Laffey, J., Tupper, T., Musser, D., dan Wedman, J., (1998), A Computer-Mediated Support System for Project Based Learning, ETR&D Journal, 46(1): 234-235

Machtmes, K., Johnson, E., Fox, J., dan Burke, M.S., (2009), Teaching Qualitative Research Methods Through Service Learning, The Qualitative Report 4(1): 155-165


(26)

72 Mickell, T.S dan Danner, B.S, (2007) Virtual Labs in the Online Biology Course : Student Perceptions of Effectiveness and Usability, Merlot Journal of Online Learning and Teaching (3):2

Moore, R. (2007). What Do Students’ Behaviors and Performances in Lab Tell Us About Their Behaviors and Performances in Lecture – Portions of Introductory Biology Courses? Bioscene: Journal of College Biology Teaching. 33(1) : 19-24

Ottander, C, & Grelsson, G. (2006). Laboratory work: The Teachers’ Perspective. Journal of Biological Education. 40(3) : 113-118

Prastowo, A., (2011), Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif: Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan, DIVA Press, Yogyakarta.

Purba, F.J., (2015), Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI Materi Laju Reaksi Sesuai Dengan Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Purwanto, N., (1986), Psikologi Pendidikan, Teras, Yogyakarta

Rahmiyati, S., (2008), Keefektifan Pemanfaatan Laboratorium di Madrasah Aliyah Yogyakarta. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 1 : 89-100

Roh, K.H., (2003), Problem Based Learning in Mathematics,

http://www.ericdigest.org/ (07 Agutus 2015).

Rosmalinda, D., Rusdi, M., dan Hariyadi, B., (2013), Pengembangan Modul Praktikum Kimia SMA Berbasis PBL (Problem Based Learning), Jurnal Edu Sains, 2(3): 55-77

Rustaman, N et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi UPI.

Sani, R.A., (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta

Sarwiko, D., (2011), Pngembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Director Mx (Studi Kasus Mata Kuliah Pengolahan Citra Pada Jurusan S1 Sistem Informasi, Perguruan Tinggi Gunadarma, Depok

Sastika, R,A., (2013), Implementasi Metode Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) yang dilengkapi Media Macromedia Flash pada materi pokok sistem koloid kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 3 Seragen Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(3): 23-25.

Seels, B.B., dan Richey, R.C., (1994), Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya, IPTPI LPTK UNJ, Jakarta


(27)

73

Situmorang, H., Situmorang, M., (2009), keefektifan Media Komputer Dalam Meningkatkan Penguasaan kimia Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pada Pengajaran Materi dan Perubahannya, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 3(1):45-51

Soraya, H., (2014), Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Kolaboratif Untuk Pengajaran Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 2, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Sudrajat, A., (2011), Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Rineka Cipta, Jakarta Sugiyono, (2010 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Alfabeta,

Bandung

Sukarso, (2005), Pengertian dan Fungsi Laboratorium,

http://wanmustafa.wordpress.com/pengertian-dan-fungsi-laboratorium (1 April 2015)

Tambauris, E., Zotou, M., dan Tarabanis, K., (2014) Towards designing cognitively enriched project-oriented courses within a blended problem-based learning context, Educ Inf Technol 19:61–86

Tatli, Z dan Ayas, A., (2013), Effect of Virtual Laboratory on Students Achievement, Educational Techonology and Society Journal 16(1) : 159-170

Tatli, Z dan Ayas, A., (2012), Virtual Chemistry Laboratory : Effect of contructivist Learning Enviroment, Turkish Online Journal of Distance Education, 13: 1-12

Trianto, (2010), Model Pembelajaran Terpadu, Bumi Aksara, Jakarta

Tuysuz, C., (2010), The effect of the Virtual Laboratory on Students’ Achievement and Attitude in Chemistry. IOJES 2(1):37-53

Yani, A.F.S., (2015), Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI pada Materi Hidrolisis Garam Sesuai Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Zulaiha, Hartono, A, dan Ibrahim, R., (2014), Pengembangan Buku Panduan Praktikum Hidrokarbon Berbasis Keterampilan Proses Sains di SMA, Jurnal Pendidikan Kimia, 1(1), 87-93.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Buku penuntun praktikum penerbit Y pada pokok bahasan termokimia

berdasarkan BSNP sudah baik namun ada beberapa hal yang perlu dilakukan pengembangan.

2. Penuntun praktikum interaktif yang telah dikembangkan memiliki kategori valid, dan memenuhi standar BSNP sehingga sudah layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

3. Tanggapan validator ahli (dosen) dan guru terhadap buku penuntun praktikum yang telah dikembangkan baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran

4. Efektifitas buku penuntun yang dikembangkan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi termokimia diperoleh peningkatan sebesar 72% dengan signifikan < 0,05.


(2)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disarankan bahwa :

1. Bagi guru tidak hanya mengajarkan teori tetapi juga memberikan praktikum sehingga siswa dapat lebih memahami bahwa kimia bukan merupakan pelajaran yang bersifat abstrak tetapi juga dapat dibuktikan melalui praktikum.

2. Bagi sekolah SMA sebaiknya menggunakan penuntun praktikum kimia terintegrasi model pembelajaran berbasis masalah karena dapat meningkatkan hasil belajar dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran kimia terutama dalam praktikum.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap penelitian ini terhadap peningkatan hasil belajar baik dari segi kognitif maupun psikomotorik siswa


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Amy J. Phelps & Cherin Lee. (2003). The Power of Practice : What Student Learn From How We Teach. Journal of Chemical Education, 80(7) : 829-832 Arifin, (2000), Strategi Belajar Mengajar, Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA

UPI; Bandung.

Badudu, J,S., dan Sutan, M,Z., (1996), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

Bagci, N., Simsek, S., (1999). The Influence Of Different Teaching Methods In Teaching Physics Subjects On Student’s Success, The Journal of Gazi Education Faculty. 19(3):79-88

Blumenfeld, P.C., Soloway, E., Marx, R.W., Krajcik, J.S., Guzdial, M., & Palincsar, A., (1991), Motivating Project-Based Learning: Sustaining The Doing, Sup- Porting The Learning, Journal Educational Psychologist, 26(3 & 4): 369-398.

Borg dan Gall, (1983), Educational Research; An Introduction, Longman Inc, New York & London

BPPK, (2009), Pedoman Penulisan Modul Diklat Keuangan, Departemen keuangan RI, Jakarta

Brodie, L., & Borch, O., (2004), Choosing PBL paradigms: Experience and methods of two universities, Toowoomba: Australasian Association of Engineering Educators Conference

Bryant, R. J., Edmunt, A. M., (1987), They Like Lab-Centered Science. The Science Teacher Journal, 54(8) : 42-45

BSNP, (2006), Panduan Penyusunan Bahan Ajar, Depdiknas, Jakarta.

Chang, R, (2005), Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1,Erlangga: Jakarta

Djamarah, S, B., dan Zairi, A., (2006), Strategi Belajar – Mengajar, Rineka Cipta. Jakarta

Depdiknas, (2004), Pedoman Pengembangan Bahan Ajar, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas, Jakarta

Dewi, Laksmi dan Masitoh., (2009), Strategi Pembelajaran, Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Jakarta

Drost, (1999), Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendididkan, PT. Gramedia, Jakarta


(4)

Emilya, R., (2015), Pengembangan Penuntun Praktikum Model Discovery dan Project Based Learning pada Pembelajaran Asam dan Basa di SMA Kelas XI, Medan: Tesis Unimed

Epinur, (2013), Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Pada Materi Sistem Periodik Unsur Menggunakan Edmodo Berbasis Social Network Untuk Siswa Kelas X Ipa 1 Sma N 11 Kota Jambi, J. Ind. Soc. Integ. Chem., 5(2) : 23-30

Freedman, M. P. (1997). Relationship Among Laboratory Instruction, Attitude Toward Sciense, And Achievement In Science Knowledge. Journal of Research in Science Teaching, 34

Gardner, H., (1991), The Unschooled Mind: How Children Think and How Shools Should Teach, Basic Books, New York

Gay, L.R., (1991), Educational Evaluation and Measurement: Competencies for Analysis and Application-Second Edition, Macmillan Publishing Company, New York.

Hairina, (2015), Pengembangan Bahan Ajar Kimia Interaktif Berbasis Web Pada Materi Pokok Larutan Asam Basa, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Hanum, A,Y., (2014), Pengembangan Penunutun Praktikum Kimia Inovatif Untuk SMA/MA Kelas XII Sesuai Kurikulum 2013, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Hartati, (2007), Startegi Belajar Berbasis Masalah (BBM) Terhadap Peningkatan Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Jurnal Didaktika, 8 (3): 226-231

Heinick, R, dkk., (1985), Intructional Media and The New Technologies of Intructio (Second Edition), Macmillan Publishing Company, New York Hung, W., (2011), Theory to reality: a few issues in implementing

Problem-Based Learning, Educational Technology Research and Development, 59(4):265-299

Lubis, M., (1993), Pengelolaan Laboratorium IPA, Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta

Laffey, J., Tupper, T., Musser, D., dan Wedman, J., (1998), A Computer-Mediated Support System for Project Based Learning, ETR&D Journal, 46(1): 234-235

Machtmes, K., Johnson, E., Fox, J., dan Burke, M.S., (2009), Teaching Qualitative Research Methods Through Service Learning, The Qualitative Report4(1): 155-165


(5)

Mickell, T.S dan Danner, B.S, (2007) Virtual Labs in the Online Biology Course : Student Perceptions of Effectiveness and Usability, Merlot Journal of Online Learning and Teaching(3):2

Moore, R. (2007). What Do Students’ Behaviors and Performances in Lab Tell Us About Their Behaviors and Performances in Lecture – Portions of Introductory Biology Courses? Bioscene: Journal of College Biology Teaching. 33(1) : 19-24

Ottander, C, & Grelsson, G. (2006). Laboratory work: The Teachers’ Perspective. Journal of Biological Education. 40(3) : 113-118

Prastowo, A., (2011), Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif: Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan, DIVA Press, Yogyakarta.

Purba, F.J., (2015), Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI Materi Laju Reaksi Sesuai Dengan Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Purwanto, N., (1986), Psikologi Pendidikan, Teras, Yogyakarta

Rahmiyati, S., (2008), Keefektifan Pemanfaatan Laboratorium di Madrasah Aliyah Yogyakarta. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 1 : 89-100 Roh, K.H., (2003), Problem Based Learning in Mathematics,

http://www.ericdigest.org/ (07 Agutus 2015).

Rosmalinda, D., Rusdi, M., dan Hariyadi, B., (2013), Pengembangan Modul Praktikum Kimia SMA Berbasis PBL (Problem Based Learning), Jurnal Edu Sains, 2(3): 55-77

Rustaman, N et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan BiologiUPI.

Sani, R.A., (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta

Sarwiko, D., (2011), Pngembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Director Mx (Studi Kasus Mata Kuliah Pengolahan Citra Pada Jurusan S1 Sistem Informasi, Perguruan Tinggi Gunadarma, Depok

Sastika, R,A., (2013), Implementasi Metode Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) yang dilengkapi Media Macromedia Flash pada materi pokok sistem koloid kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 3 Seragen Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(3): 23-25.

Seels, B.B., dan Richey, R.C., (1994), Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya, IPTPI LPTK UNJ, Jakarta


(6)

Situmorang, H., Situmorang, M., (2009), keefektifan Media Komputer Dalam Meningkatkan Penguasaan kimia Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pada Pengajaran Materi dan Perubahannya, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 3(1):45-51

Soraya, H., (2014), Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Kolaboratif Untuk Pengajaran Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 2, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Sudrajat, A., (2011), Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Rineka Cipta, Jakarta Sugiyono, (2010 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Alfabeta,

Bandung

Sukarso, (2005), Pengertian dan Fungsi Laboratorium,

http://wanmustafa.wordpress.com/pengertian-dan-fungsi-laboratorium (1 April 2015)

Tambauris, E., Zotou, M., dan Tarabanis, K., (2014) Towards designing cognitively enriched project-oriented courses within a blended problem-based learning context, Educ Inf Technol19:61–86

Tatli, Z dan Ayas, A., (2013), Effect of Virtual Laboratory on Students Achievement, Educational Techonology and Society Journal 16(1) : 159-170

Tatli, Z dan Ayas, A., (2012), Virtual Chemistry Laboratory : Effect of contructivist Learning Enviroment, Turkish Online Journal of Distance Education, 13: 1-12

Trianto, (2010), Model Pembelajaran Terpadu, Bumi Aksara, Jakarta

Tuysuz, C., (2010), The effect of the Virtual Laboratory on Students’ Achievement and Attitude in Chemistry. IOJES2(1):37-53

Yani, A.F.S., (2015), Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI pada Materi Hidrolisis Garam Sesuai Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Zulaiha, Hartono, A, dan Ibrahim, R., (2014), Pengembangan Buku Panduan Praktikum Hidrokarbon Berbasis Keterampilan Proses Sains di SMA, Jurnal Pendidikan Kimia, 1(1), 87-93.